Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
NAMA
ASMAWATI FITRIANA J
NIM
115070201111005
KELAS
REGULER 1
A. LATAR BELAKANG
Tuberculosis yang dulunya disingkat menjadi TBC karena berasal
dari kata tuberculosis, namun saat ini lazim disingkat dengan TB saja.
Tuberculosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman
Mycobacterium
Tuberculosis.
Sebagian
besar
kuman
TB
menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya seperti
kulit, ginjal, usus, tulang, selaput otak dan lain-lain. (Aditama, TJ Y. 1994)
Hasil survei insiden dan prevalensi TB terakhir tahun 2004
diperoleh perbedaan insidensi dan prevalensi antar wilayah . Insidensi
BTA positif bervariasi, yaitu 64/100,000 untuk DI Yogyakarta dan Bali,
107/100.000 untuk propinsi di Jawa (kecuali DIY), 160/100.000 untuk
Sumatera dan 210/100,000 untuk propinsi-propinsi di wilayah Indonesia
Timur (Depkes RI, 2005).
Menurut WHO (World Health Organization), sampai dengan tahun
2006, diperkirakan setiap tahun terjadi 539.000 kasus baru Tuberkulosis
(TBC) dengan kematian sekitar 101.000. Secara kasar diperkirakan dari
setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 110 penderita baru TBC paru
BTA positif yang sebagian besar menyerang kelompok usia produktif
(Depkes RI, 2007).
Berdasarkan wilayah administratif di Indonesia, angka temuan
kasus TBC paru terbesar di tahun 2007. Angka temuan kasus tersebut
yaitu DKI Jakarta (88,14%), Sulawesi Utara (81,36%), Banten (74,62%),
Jawa Barat (67,57%), Sumatera Utara (65,48%), Gorontalo (62,15%), Bali
(61,39%), Jawa Timur (59,83%), DI Yokyakarta (53,23%), Sumatera Barat
(51,36%) (Depkes RI, 2007).
Upaya yang sudah dilakukan Dinas Kesehatan dalam penanganan
TBC adalah melalui strategi DOTS (Directly Observed Treatment
Shortcase) dengan
tersangka
TBC,
kegiatan
diagnosis,
tatalaksana
pasien TBC
pengobatan),
manajemen,
(penemuan
program
anda
menyenangkan
untuk
menyampaikan
pesan
C. RENCANA KEGIATAN
1. Metode
: Ceramah dan tanya jawab
2. Media
: Power point (ppt)
3. Hari/tanggal
: Selasa, 24 Desember 2013
4. Waktu
: 08.00-08.30 WIB
5. Tempat
: Ruang 210 GPP lantai 2
6. Materi : Lindungi diri dari pajanan bakteri
tuberculosis agar hari-hari anda
menyenangkan
: Asmawati Fitriana J
8. Peserta
: Mahasiswa PSIK semester IV
7. Pemateri
9. Alokasi waktu
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahap
kegiatan
Waktu
Pembukaan
5
menit
1. Mengucapkan
maksud
dan
tujuan
20
menit
perserta
1. Menjawab
Metode
Media
Ceramah
Power
salam
salam
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
diri
3. Menyampaikan
Pelaksanaan
Kegiatan
Kegiatan pemateri
berurutan
(ppt)
dan
memperhatikan
keterangan
penyaji
1. Menjelaskan
materi
point
Mendengarkan
secara dan
penularan TB
c. Gejala TB
d. Cara
pencegahan
TB
e. Pengobatan
materi
disampaikan
penyaji
Power
, diskusi, point
dan memperhatian
teratur
a. Pengertian TB
b. Cara
Ceramah
tanya
yang jawab
(ppt)
TB
2. Tanya jawab
Memberikan
kesempatan
kepada
mahasiswa untuk
bertanya
Penutup
5
menit
1. Evaluasi:
a. Menjelaskan
kembali
tentang
pengertian TB
b. Menjelaskan
kembali
tentang
cara
penularan TB
c. Menjelaskan
kembali
tentang gejala
TB
d. Menjelaskan
kembali
tentang
pengobatanTB
2. Memberikan
pujian
atas
keberhasilan
mahasiswa
menjelaskan
pertanyaan
dan
memperbaiki
kesalahan,serta
menyimpulkan.
3. Mengakhiri
Mendengarkan
Ceramah
Power
serta
, Diskusi, point
menjawab
Tanya-
pertanyaan
Jawab
Mendengar dan
memperhatikan
Menjawab salam
(ppt)
pertemuan
dan
mengucapkan
salam
E. EVALUASI
Evaluasi struktur
Adanya persiapan yang matang terkait materi, media, sarana
prasarana yang digunakan
Evaluasi proses
Semua mahasiswa mengikuti pembelajaran dari awal sampai
akhir
Mahasiswa aktif mengikuti pembelajaran
Mahasiswa memberikan umpan balik terkait pertanyaan
Evaluasi hasil
75% mahasiswa dapat menjawab dan menjelaskan pertanyaan
pemateri
1.
2.
3.
4.
Contoh soal:
Apa pengertian TB ?
Sebutkan cara penularan TB !
Sebutkan 5 gejala TB !
Sebutkan 5 jenis OAT yang digunakan untuk pengobatan
TB !
F. MATERI
1.
Pengertian TB
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksius, yang terutama
menyerang penyakit parenkim paru (Brunner & Suddarth, 2002).
Tuberkulosis
adalah
suatu
penyakit
infeksius
yang
langsung
(Mycobacterium
yang
tuberculosis).
disebabkan
Sebagian
oleh
besar
kuman
TB
kuman
TB
Cara penularan TB
Cara penularan penyakit TB biasanya penularannya melalui
udara yang tercemar dengan bakteri Mycobacterium Tuberculosis
yang dilepaskan pada saat penderita TB batuk dan bersin, dimana
pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan
dahak (droplet nuclei). Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar
3000 percikan dahak dan umumnya penularan terjadi dalam
ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu yang lama
(Depkes, 2008)
Adanya ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan,
sementara keberadaan sinar matahari langsung dapat membunuh
kuman. Percikan dapat bertahan selama beberapa jam dalam
keadaan yang gelap dan lembab. Daya penularan seorang pasien
ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya.
Gejala TB
Gejala utama pasien TB adalah batuk berdahak selama 2-3
minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan
yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan
lemas, napsu makan menurun, berat badan menurun, malaise,
berkeringat pada malam hari tanpa kegiatan fisik, demam lebih
dari satu bulan. Gejala-gejala tersebut dapat juga dijumpai pada
penyakit paru selain TB, seperti bronkiektasi, bronkitis kronis,
asma, kanker paru, dan lain-lain. (Depkes, 2008)
Pemeriksaan dahak berfungsi untuk menegakkan diagnosa,
menilai
keberhasilan
pengobatan
dan
menentukan
potensi
Pengobatan TB
Tujuan
Pengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan pasien, pencegah
kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan
dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap OAT.
Prinsip pengobatan
Pengobatan TB dilakukan dengan prinsip - prinsip sebagai berikut:
Dosis
Tetap
(OAT-KDT)
lebih
Tahap lanjutan
2HRZE/4H3R3
2HRZE/4HR
2HRZE/6HE
Kategori 2 :
2HRZES/HRZE/5H3R3E3
2HRZES/HRZE/5HRE
Kategori 3 :
2HRZ/4H3R3
2HRZ/4HR
2HRZ/6HE
Paket Kombipak.
Adalah paket obat lepas yang terdiri dari Isoniasid,
Rifampisin, Pirazinamid dan Etambutol yang dikemas dalam
bentuk blister.
Paduan OAT ini disediakan program untuk digunakan dalam
pengobatan pasien yang mengalami efek samping OAT KDT.
Paduan Obat Anti TB (OAT) disediakan dalam bentuk paket,
dengan tujuan untuk memudahkan pemberian obat dan
menjamin kelangsungan (kontinuitas) pengobatan sampai
selesai. Satu (1) paket untuk satu (1) pasien dalam satu (1)
masa pengobatan.
Kombinasi Dosis Tetap (KDT) mempunyai beberapa
keuntungan dalam pengobatan TB:
obat
tunggal
sehinga
obat
menjadi
sederhana
dan
Kategori-1
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru:
Pasien baru TB paru BTA positif.
Pasien TB paru BTA negatif foto toraks positif
Pasien TB ekstra paru
Dosis yang digunakan untuk paduan OAT KDT Kategori 1:
2(HRZE)/4(HR)3 sebagaimana dalam Tabel 2
2.
Kategori -2
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang
telah diobati sebelumnya:
Pasien kambuh
Pasien gagal
Pasien dengan pengobatan setelah putus berobat
(default)
Catatan:
keadaan khusus.
Cara melarutkan streptomisin vial 1 gram yaitu dengan
menambahkan aquabidest sebanyak 3,7ml sehingga
menjadi 4ml. (1ml = 250mg).
3.
Penggunaan
OAT
lapis
kedua
misalnya
golongan
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (2009). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis.
Jakarta: Depkes RI
Nadesul handrawan.1995. Penyebab,Pencegahan dan Pengobatan TBC.
Jakarta: Puspita Swara
Nuraini, E., 2006. Buku Pedoman Bagi PMO ((Pengawasan Minum Obat).
Semarang: Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah