Anda di halaman 1dari 17

Arif Yahya, dr.

, MKes

Kebijakan baru yang bernama kewaspadaan


universal atau universal precaution
dikembangkan sejak adanya penyakit AIDS
417,359 meninggal.
Sejak pertama kali th1996, hingga skrg < 42%.
Sejak 1997-1998, menurun 20% angka
kematian akibat AIDS.
December 1998, 688,200 di Amerika
dinyatakan menderita AIDS.
Diperkirakan minimal 40,000 penderita HIV
baru tiap tahun.

Tiap tahun 1.800 bayi baru lahir terinfeksi


HIV. Lebih 80% anak diatas terinfeksi melelui
ibu atau melalui proses kelahiran.
Antara 1992-1996, telah menurun 43%.
> 1,000,000 orang amerika carrier Hepatitis B
dalam darahnya.
Sekitar 300,000 terinfeksi melalui ibunya.

Tujuan utamanya adalah untuk melindungi


keluarga/tim perawatan dari berbagai infeksi
Bukan hanya HIV, justru risiko penularan HIV
pada keluarga di rumah sangat amat rendah.
Jadi kita harus menganggap sebagian besar
cairan tubuh sebagai sumber infeksi.

FOUR WAYS TO SPREAD GERMS Communicable diseases are


spread from person-to-person in four basic ways:
Airborne or the respiratory route
Examples of the Airborne Route of infection are: TB,
Colds, Chicken pox
Direct contact route
Examples of Direct Contact route are: Conjunctivitis,
impetigo, lice, poison ivy, chicken pox
Fecal-oral route
Examples of Fecal-Oral communicable route are: hand,
foot, and mouth disease, Hepatitis A, rotavirus
Blood contact route
Examples of Blood Contact route are: HIV/AIDS, Hepatitis
B, Hepatitis C

Cairan tubuh yang perlu diwaspadai


Semen
Cairan vagina
Cairan ketuban
Cairan limfa
Cairan cerebrospinal
Cairan pleura dan peritoneal
Cairan pericardial

Universal precaution tidak mencakup :


Faeses
Nasal secretions
Sputum
Keringat
Urine
Cairan muntah
Air liur ( kecuali ketika tercampur darah
dalam tindakan mulut)

Kegiatan yang paling berisiko


Menyuntik/mengambil darah
Tindakan bedah
Tindakan kedokteran gigi
Persalinan
Membersihkan darah/cairan lain

Perilaku yang menempatkan petugas layanan


kesehatan atau pasien dalam keadaan
berisiko
Menutup jarum suntik kembali
Salah meletakkan jarum, pisau/alat tajam
Menyentuh pasien tanpa cuci tangan

Petugas layanan kesehatan hrs menerapkan


kewaspadaan universal secara penuh dalam
hubungan dengan semua pasien
I. Administrative Controls
II. Standard Precautions
III.Alat Pelindung
IV.Perawatan dirumah

Administrative Controls
Pendidikan
Mengembangkan sistem pendidikan tentang
tindakan pencegahan kepada pasien, petugas,
dan pengunjung rumah sakit untuk meyakinkan
mereka dan bertanggung jawab dalam
menjalankannya

Ketaatan terhadap tindakan pencegahan


(Adherence to Precaution)
Secara periodik menilai ketaatan terhadap
tindakan pencegahan dan adanya perbaikan
langsung

Standard Precautions
Cuci tangan dengan menggunakan antiseptik setelah berhub.
dengan pasien atau setelah membuka sarung tangan
Segera cuci tangan setelah ada hubungan dengan cairan tubuh
Pakai sarung tangan bila mungkin akan ada hubungan dengan
cairan tubuh atau peralatan yang terkontaminasi dan saat
menangani peralatan habis pakai
Pakai masker dan kacamata pelindung bila mungkin ada percikan
cairan tubuh
Tangani dan buang jarum suntik dan alat tajam lain secara aman;
yang sekali pakai tidak boleh dipakai ulang
Bersihkan dan disinfeksikan tumpahan cairan tubuh dengan bahan
yang cocok
Patuhi standar untuk disinfeksi dan sterilisasi alat medis
Tangani semua bahan yang tercemar dengan cairan tubuh sesuai
dengan prosedur
Buang limbah sesuai prosedur
Kesehatan karyawan dan darah yang terinfeksi bakteri patogen

Pemisahan limbah sesuai jenisnya diawali sejak


limbah tersebut dihasilkan
Limbah

padat terkontaminasi dengan darah atau


cairan tubuh dibuang ke tempat sampah kantong
plastik kuning
Limbah padat tidak terkontaminasi dengan darah
atau cairan tubuh dibuang ke tempat sampah
kantong plastik hitam
Limbah benda tajam atau jarum dibuang ke
kontainer yang berwarna kuning tahan tusuk dan
tahan air

Untuk mencegah luka tusuk benda tajam:


Berhati-hati saat menangani jarum, scalpel,
instrumen yang tajam atau alat kesehatan lainnya
dengan permukaan tajam,
Jangan pernah menutup kembali jarum bekas pakai
atau mernanipulasinya dengan kedua tangan.
Jangan pernah membengkokkan atau mematahkan
jarum
Buanglah benda tajam atau jarum bekas pakai ke
dalam wadah yang tahan tusuk dan air, dan
tempatkan pada area yang mudah dijangkau dari area
tindakan.
Gunakan mouthpieces, ressucitation bags atau
peralatan ventilasi lain sebagai alternatif mulut ke
mulut.

Alat pelindung yang dibutuhkan antara lain :


Sarung tangan, digunakan sebab tangan atau
kulit berpotensi kontak dengan darah atau
cairan lain dan material yang terkontaminasi.
Celemek
Masker atau pelindung muka, untuk
menghindari droplet darah atau cairan lain
dari mulut, mata atau hidung
Kacamata
Pelindung kaki

Prosedur universal precaution untuk perawatan


di rumah serupa dengan di rumah sakit, hanya
mungkin lebih sederhana.
Bila tidak ada sarung tangan, secara darurat kita
dapat memakai kantong plastik yang utuh.
Menutup semua luka pada kulit dengan plester
Menjaga kebersihan di rumah.
Cucian bila tercemar cairan lebih baik dicuci
dengan pemutih dulu (larutan klorin 0,5%)
dengan memakai sarung tangan, kemudian dapat
dicuci dengan sabun seperti biasa.

Selamat belajar, semoga menjadi dokter yang shaleh/shalihah

Anda mungkin juga menyukai