Imperium Romawi. Orang Kristen Roma tidak menjalankan kekuasaan politik dalam
pengaturan hal-hal sekuler; keikut sertaan mereka sangat terbatas. Sebagai pengikut
Kristus dewasa ini, kita dapat melihat surat Rasul Paulus serta bagian-bagian lain dari
Kitab Suci (Markus 12, I Tim. 2:1-3, Kis. 5, dst) untuk menentukan hubungan kita
dengan pemerintah.
Disisi lain, iman Kristen juga harus dipegang teguh dalam berpolitik, seperti
yang kita tahu banyak orang percaya yang telah menjual imannya agar mendapatkan
pengakuan dalam hal berpolitik, oleh sebab itu hendaknya setiap orang percaya yang
bergabung dalam kancah dunia politik tidak menjual imannya hanya untuk kekuasaan
sesaat karena Tuhan lebih berharga daripada apapun yang ada di dunia ini.
Sebagai kesimpulan, sebagai umat Kristen dan sebagai gereja hendaknya setiap
orang percaya tetap tunduk terhadap pemerintahan dan politik yang berkuasa di negara
Indonesia ini agar tercipta suatu keharmonisan dalam bernegara. Sebab alkitab sendiri
telah menyatakan bahwa hendaknya orang-orang percaya tunduk kepada pemerintah itu
sendiri dan Yesus sendiri juga memerintahkan untuk tunduk kepada pemerintahan
karane pemerintah adalah juga sebagai perpanjangan tangan Tuhan dalam membantu
umatnya. Tanpa adanya politik ataupun pemerintahan, maka tidak aka nada sistem yang
dapat mengatur jalannya negara dan akan tercipta suatu kekacauan tanpa adanya
pemerintah itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://artikel.sabda.org/iman_kristen_dan_politik (diakses pada 24 April 2015
pukul 18.45 WIB)
2. http://christiananswers.net/indonesian/q-wall/wal-g005i.html (diakses pada 24
April 2015 pukul 18.45 WIB)