Anda di halaman 1dari 19

Energi Panas Bumi

(Geothermal)
Kelompok 4
Apriani Dwi Kartini
1401356
Djuniclaus Mecky 1401313
Deri Gunawan 1401306
Fuad Wibowo 1401309
Muh. Andi Fatanah
1401360
Mulwan Ari Saputra 1401419
Rahmat Dhani Purnomo 1401308
Wanto Sobari 1401354
Wiko Pratama1401315

Apa itu Geothermal?


Geothermal adalah salah satu sumber energi alami bumi yang
terdapat di dalam perut bumi. Berasal dari interaksi panas
batuan dan air yang mengalir disekitarnya. Panas yang
terkandung di aliran air tersebut mengandung energi yang dapat
dimanfaatkan.
Energi Geo (Bumi) thermal (panas) berarti memanfaatkan panas
dari dalam bumi. Inti planet kita sangat panas- estimasi saat ini
adalah,500C (9,932 F)- jadi tidak mengherankan jika tiga
meter teratas permukaan bumi tetap konstan mendekati 10C16C (50F-60F) setiap tahun. Berkat berbagai macam proses
geologi, pada beberapa tempat temperatur yang lebih tinggi
dapat ditemukan.

Skema Terjadinya Sumber Air Panas dan Sumber


Uap

Geothermal sebagai pengganti energi tak


terbarukan
Geothermal termasuk sumber energi yang
terbarukan (renewable) sebab panas tersebut
berasal dari batuan panas di perut bumi yang
akan selalu ada selama bumi juga ada.
Energi geothermal juga sangat ramah
lingkungan sebab nihil polutan.

Potensi Indonesia dalam pemanfaatan energi


Geothermal
Sumber daya panas bumi paling aktif
ditemukan di sepanjang batas lempeng utama,
dimana gempa bumi dan gunung berapi
terkonsentrasi, yaitu daerah yang disebut Ring
of Fire yang mengelilingi Samudera Pasifik.
Indonesia termasuk dalam jalur Ring of Fire,
daerah yang dilalui oleh jalur tersebut yaitu
Sulawesi Utara, Nusa Tenggara, Jawa dan
Sumatera

Dan dari hasil survey geologi,


Indonesia merupakan Negara dengan
potensi paling besar di dunia yakni
mencapai 27.000 Mega Watt (MW)
atau setara dengan 40 % cadangan
dunia. Dari potensi sebesar itu, baru
1194 MW yang termanfaatkan.
Jadi Indonesia berpotensi besar dalam
pemanfaatan energi Geothermal.

Pemanfaatan Energi Geothermal


Sebagai tempat rekreasi pada pemandian air
panas.
Menghangatkan bangunan melalui sistem
pemanas distrik. Air panas di dekat permukaan
bumi disalurkan langsung ke dalam bangunan
dan industri untuk mendapatkan panasnya.
Pembangkit listrik tenaga geothermal (PLTP),
membutuhkan air atau uap pada suhu yang
sangat tinggi (300 sampai 700 F).

Proses pemanfaatan energi Geothermal


Untuk dapat memanfaatkan energi geothermal,
ada tiga tahap yang harus dilakukan, yaitu:
Eksplorasi,
Pengembangan, dan
Komersial

Eksplorasi
Ada empat tahapan eksplorasi :
Pendahuluan
Geologi
Geokimia dan
Geofisika
Tahapan itu meliputi pemetaan geologi,
kunjungan lapangan, dan analisa batuan di
permukaan lokasi.

Pengembangan
Insfrastruktur pendukung :
Instalasi perpipaan,
Pompa,
Pengeboran ke dalam sumber panas
dan
Instalasi penampungan uap air yang
keluar.

Komersial
Setelah
proses
Eksplorasi
dan
Pengembangan selesai dilakukan,
maka tahap komersialisasi atau
penggunaan bisa dilakukan.
Durasi
waktu
pemanfaatannya
mencapai 30 tahun.
Pengelolaan energi Geothermal di
Indonesia dikelola oleh PT Pertamina
Geothermal Energy.

Skema Konversi Energi Geothermal Menjadi


Listrik

Kelebihan dari Pembangkit listrik tenaga


Panas Bumi
Merupakan renewable energy. Tidak akan habis selama bumi masih
ada.
Bila pembangkit listrik memanfaatkan tenaga panas bumi dilakukan
dengan cara yang benar, tidak ada produk samping yang berbahaya
bagi lingkungan. Pemerhati lingkungan pasti akan menyukainya!
Pada proses produksi, tidak digunakan bahan bakar fosil. Selain itu,
energi geothermal tidak menyebabkan efek rumah kaca apapun.
Setelah pembangunan pembangkit listrik tenaga geothermal, hanya
ada sedikit pemeliharaan. Dalam hal konsumsi energi, pembangkit
listrik tenaga panas bumi adalah pembangkit energi mandiri.

Kekurangan dari Pembangkit listrik tenaga


Panas Bumi
Ada beberapa kekurangan pada energi geothermal.
tidak bisa membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi di
sembarang lahan kosong di suatu tempat. Daerah tempat pembangkit
energi geothermal yang akan dibangun harus mengandung batu-batu
panas yang cocok pada kedalaman yang tepat untuk pengeboran.
Jenis bebatuannya harus mudah untuk dibor ke dalam. Hal ini penting
untuk menjaga area sekitar karena jika lubang dibor dengan tidak
benar, maka mineral dan gas yang berpotensi membahayakan bisa
menyembur dari bawah tanah. Pencemaran dapat terjadi karena
pengeboran yang tidak tepat di stasiun panas bumi. Dan juga,
memungkinkan pula pada suatu area panas bumi tertentu terjadi
kekeringan.

THE END

Anda mungkin juga menyukai