Anda di halaman 1dari 41

KINEMATIKA GERAK

LURUS PARTIKEL
Tujuan Pembelajaran:
1. Membedakan persamaan GLB dg GLBB
2. Menjelaskan hubungan antara vektor posisi,
vektor kecepatan, dan vektor percepatan untuk
gerak benda dalam bidang datar
3. Memahami arti posisi sudut, kecepatan sudut,
dan percepatan sudut serta menyebutkan
analogi besaran-2 tsb pd Gerak Lurus dan Gerak
Melingkar
4. Memahami konsep gerak parabola.
Pre-requisite:
1. Apa yg menjadi ciri gerak lurus?
2. Apa yang dimaksud dengan: Vektor Satuan,
Vektor Posisi, Vektor Kecepatan, Vektor
Percepatan dan adakah hubungan antara
keempat besaran tersebut!
3. Apa yang menjadi ciri dari Gerak Melingkar
Beraturan (GMB) dan Gerak Melingkar
Berubah Beraturan (GMBB)?
4. Apa yg dimaksud dg Gerak Parabola?
Persamaan Gerak Lurus
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
- X = Xo + v.t
- X = 2 + 4t
- X = 10 + 5t
- X = 6t + 4
- X = 7t
Xo = posisi awal benda
V = kecepatan benda
Jadi fungsi posisi terhadap waktu untuk
GLB adalah X = X (t), dan memiliki ciri
pangkat tertinggi t adalah 1
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
- X = Xo + v
o
.t + at
2
- X = 2 + 4t + 6t
2
- X = 10 + 5t + 2t
2
- X = 3t
2
+ 4t
- X = 2t
2
+ 5


Xo = posisi awal benda
Vo = kecepatan awal benda
a = percepatan benda
Jadi fungsi posisi terhadap waktu
untuk GLBB adalah X = X (t), dan
memiliki ciri pangkat tertinggi t
adalah 2

Kecepatan Sebagai Turunan
dari Fungsi Posisi
Kecepatan sesaat merupakan turunan
pertama dari posisi terhadap waktu (t)
Besarnya kecepatan disebut dengan laju
Laju dapat pula berarti panjang lintasan
dibagi waktu yang bersangkutan
Percepatan Sebagai Turunan
dari Fungsi Kecepatan
Percepatan merupakan turunan pertama
dari kecepatan terhadap waktu (t) atau
turunan kedua dari posisi terhadap
waktu (t).






X
v
a
X (t) = Xo + v( t).dt
GERAK DALAM BIDANG
DATAR
4.1
Posisi titik materi dapat dinyatakan dengan
sebuah vektor, baik pada suatu bidang datar
maupun dalam bidang ruang. Vektor yang
dipergunakan untuk menentukan posisi disebut
VEKTOR POSISI yang ditulis dalam Vektor
satuan
|i| adalah vektor satuan pada sumbu x.
|j| adalah vektor satuan pada sumbyu y.
|k| adalah vektor satuan pada sumbu z.
4.2.1 VEKTOR POSISI
4.1 PENDAHULUAN
4.2
Gerak dalam bidang datar merupakan gerak dalam dua dimensi
Contoh gerak pada bidang datar : Gerak peluru
Gerak melingkar
Gerak relatif
Andaikan partikel Bergerak pada lintasan melengkung
y
x
A B
Ar
r
1

r
2

O
Vektor Posisi r
1
= OA = x
1
i + y
1
j
Vektor Posisi r
2
= OB = x
2
i + y
2
j
Pergeseran = Ar = AB = r
2
r
1

= (x
2
i + y
2
j) - x
1
i + y
1
j
= (x
2
- x
1
) i (y
2
- y
1
) j
= Ax i Ay j
4.2 VEKTOR POSISI, KECEPATAN DAN PERCEPATAN
Perubahan posisi per satuan waktu
Catatan :
Kecepatan rata-rata tidak tergantung lintasan
partikel tetapi tergantung pada posisi awal (r
1
) dan
posisi akhir (r
2
).
Kecepatan pada waktu yang sangat singkat Ar 0
dt
dr
t
r
V
t
=
A
A
=
A
lim
0
dt
dy
V
y
=
4.3
; ;
4.2.2 KECEPATAN
A. Kecepatan Rata-rata
B. Kecepatan Sesaat
Besar Kecepatan :
x
y
A B
Ar
r
1

r
2

O
1 2
1 2
t t
r r
t
r
V


=
A
A
=
2 2
y x
V V |V|
+ =
dt
dx
V
x
=
j V i V
y x
+ =
j
dt
dy
i
dt
dx
V
+ =
Perubahan kecepatan per satuan waktu.
Percepatan pada waktu yang sangat singkat At 0
dt
dv
t
v
a
t
=
A
A
=
A
lim
0
dt
dv
a
x
x
=
dt
dv
a
y
y
=
2 2
y x
a a a + =
;
4.2.3 PERCEPATAN
A. Percepatan Rata-rata
B. Percepatan Sesaat
Besar
Percepatan :
y
x
A
B
r
1

r
2

v
1
v
2
j
t
v
i
t
v
a
y
x
A
A
+
A
A
=
1 2
1 2
t t
v v
t
v
a


=
A
A
=
j
dt
dv
i
dt
dv
a
y
x
+ =
j a i a
y x
+ =
4.4
Kecepatan
Merupakan gerak pada bidang datar yang lintasannya berbentuk
parabola
Percepatan pada gerak peluru adalah tetap
4.5
y
x
v
oy
v
ox
v
ox
v
a =
v
ox
R

h

g

g

A

v
o
v

u

4.3 GERAK PELURU
j v i v v
oy ox o
+
=
u
cos
o ox
v v
=
u
sin
o oy
v v
=
(catatan a = -g) gt v v
o
=
gtj
j v i v
oy ox
- + =
) (
j
gt
v
i v
oy ox
) (
+ =
j v i v
y x
+ =
ox x
v v
=
gt v v
oy y
=
4.6
ox
v x =
Waktu yang diperlukan peluru untuk mencapai titik tertinggi (A) v
y
= 0
Tinggi maksimum (h)
j gt t j v i v
oy ox
2
2 1 ) ( + =
j gt v i v
oy ox
) (
2
2 1 + =
Posisi
yj x r
i
+ =
2
2 1 gt v y
oy
=
gt v v
oy y
=
gt v
oy
=
0
2
2
1
gt t v
h
oy

=
2
0 0
0
sin
2
1
sin
sin


.
|


\
|



.
|


\
|
=
g
v
g
g
v
v
u u
u
g
v
g
v
t
o
oy
u
sin
= =
g
v
h
2
sin
2
2
0
u
=
4.7
Waktu untuk mencapai titik terjauh (B) y

= 0
Jarak terjauh yang dicapai peluru
Catatan :
Jarak terjauh maksimum jika u = 45
o
g
v
t
o
u sin 2
=
t v
R
ox
=
g
v
v
o
ox
u
sin 2
=
g
v
u u cos sin 2
2
0
=
g
v
u
2
sin
2
0
=
4.8
RANGKUMAN
Komponen x Komponen y
Posisi
Kecepatan
Percepatan
Gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran.
y
x
r
x,y
v
Lintasan mempunyai jarak yang tetap terhadap pusat
Besar kecepatan tetap, arah selalu menyinggung arah lintasan
(berubah)
v v
v
a
a a
r
v
a
2
=
4.4 GERAK MELINGKAR
4.4.1 Gerak Melingkar Beraturan
Percepatan
Sentripetal :
4.9
r
du
ds
Kecepatan sudut :
Kecepatan : atau
Gerak melingkar dengan kecepatan berubah, baik arah
maupun besarnya
Perubahan besar kecepatan Percepatan singgung
(tangensial)
Perubahan arah kecepatan Percepatan radial
a
a
T
a
r
4.4.2 Gerak Melingkar Berubah Beraturan
4.10

r d ds
=
dt
d
r
dt
ds
v

= =
dt
d u
e =
r
v
= e r v
e =
Percepatan Sentripetal : Percepatan Sudut :
Percepatan partikel tiap saat
T
r
a a a + =
2 2
t r
a a a +
=
T
r
a
a
arctg
= u
r
v
a
2
=
dt
d
= a
4.11
Analogi gerak melingkar beraturan dengan gerak lurus berubah beraturan
Gerak Lurus Gerak Melingkar
4.12
4.5 GERAK RELATIF
Gerak benda yang berpangkal pada kerangka acuan
yang bergerak

Benda dan kerangka acuan bergerak terhadap kerangka
acuan diam
4.13
1. Sebuah pohon mangga yang sedang berbuah berada pada jarak 10 m dari seorang
anak. Anak tersebut sedang mengincar sebuah mangga yang menggantung pada
ketinggian 8 m. Jika anak tersebut mengarahkan batu pada sudut 45
0
terhadap
horisontal, berapa kecepatan lemparan supaya batu mengenai sasaran ? Percepatan
gravitasi 10 m/s
2
.
Jawab :
Jarak mendatar : x = 10 m
Ketinggian : y = 8 m
Sudut elevasi :
0
= 45
0

Percepatan gravitasi : g

= 10m/s
2

Vox = Vo.cos
0
= Vo.cos 45
0
= .2.Vo
Voy = Vo.sin
0
= Vo.sin 45
0
= .2.Vo
Voy = Vo.sin
0
= Vo.sin 45
0
= .2.Vo
X = Vo.t
10 = ( . 2.Vo).t
t = 20/(Vo.2)
- Untuk jarak horisontal
- Untuk jarak vertikal
Y = Voy.t 1/2gt
2

Y = (1/2 2.Vo).(20/(Vo.2) .(10)(20/(Vo. 2)
2

8 = 10 5.(20X20)/(2.Vo
2
)
Vo
2
= 5(10X20) / 2
= 500, Vo = 10 5 m/s
Jadi kecepatan lemparan adalah 10 5 m/s
8 m
Y
X
10 m
45
0
Vo.cos 45
0
Vo.sin 45
0
Vy
Vx
Vt
Contoh Soal
4.14
Sehingga didapat t = 10.1 s (ambil nilai positif)
Diketahui :
X = 555 ,1m

48 =
m 500
m 5 . 555
tan =
1 -
Sehingga didapat :

h
2. Sebuah pesawat penyelamat terbang dengan
kecepatan 198 km/jam pada ketinggian 500 m
diatas permukaan laut, dimana sebuah
perahu mengalami kecelakaan, pilot pesawat
akan menjatuhkan kapsul penyelamat untuk
meyelamatkan penumpang perahu. Berapa
sudut pandang pilot supaya kapsul jatuh
tepat pada korban ?
h
x
tan =
1 -
2 2
t ) s / m 8 . 9 (
2
1
t ) 0 (sin ) s / m 0 . 55 ( = m 500 - -
o
0 0 0
2
g t
2
1
t - ) sin v ( = y y -

t ) cos v ( x x
0 0 0
q = -
) s 1 . 10 ( ) 0 (cos ) s / m 0 . 55 ( = 0 x
o
-
4.15
Posisi Partikel pada Suatu
Bidang
Posisi Partikel pada
bidang
r = xi + yj
Perpindahan pada garis
lurus
x = x
2
- x
1
Contoh:
r = 5 i + 4 j
Panjang r ditulis |r| = |0A|
|r | = (5
2
+4
2
)
= (25 + 16)
= 41 satuan
KECEPATAN SUATU
TITIK MATERI
Gerakan titik materi secara keseluruhan
dapat diamati jika posisinya setiap saat
diketahui.
Seberapa cepat letak titik materi itu
berubah setiap saat disebut :
KECEPATAN.
PERHATIKAN..!
Titik materi yang bergerak dari
A yang posisinya r
1
pada saat t
1
,
ke titik B yang posisinya r
2
pada
saat t
2
.
Vektor perpindahannya r = r
2
- r
1
dan selang waktu yang dipergunakan titik
materi untuk bergerak dari A ke B adalah
t = t
2
- t
1
Kecepatan rata-rata didefinisikan :
kecepatan rata-rata tidak tergantung pada
lintasan titik materi, tetapi tergantung dari
posisi awal ( r
1
) dan posisi akhir (r
2
).
Jika kita ingin mengetahui kecepatan titik
materi pada suatu saat misal saat titik materi
berada di antara A dan B, digunakan kecepatan
sesaat.

Jadi kecepatan sesaat merupakan
turunan pertama dari posisi terhadap
waktu (t)
Kelajuan
Besarnya kecepatan disebut dengan laju
Laju didefinisikan sebagai :

Laju dapat pula berarti panjang lintasan
dibagi waktu yang bersangkutan.
Nilai dari komponen kecepatan sesaat
dari suatu titik materi dapat dilihat
dari kemiringan grafik yang dibentuk
oleh komponen posisi ( r ) terhadap
waktu ( t ).
Persamaan kecepatan sesaat
dari grafik di samping di
dapat :
v
1
= tg
1
v
2
= tg
2

Makin besar derajat
kemiringannya makin besar
pula harga kecepatannya.
Posisi dari suatu titik materi yang
bergerak merupakan fungsi waktu,
oleh karena itu, vektor posisi r dapat
ditulis sebagai r = r ( t ) artinya r
merupakan fungsi waktu ( t ).
Kecepatan titik materi pada sebuah
bidang datar/ruang dapat ditulis :
X, Y, Z merupakan fungsi dari waktu
Sebaliknya untuk menentukan posisi
titik materi jika diketahui fungsi
kecepatannya maka dapat diselesaikan
dengan INTEGRAL ( kebalikan dari
deferensial ).
Contoh soal..
Suatu benda bergerak sepanjang sumbu-x
mengikuti persamaan x = 2t
3
+ 5t
2
5 dengan x
dalam meter dan t dalam detik.
a. Tentukan persaman kecepatan dan
persamaan percepatan.
b. Tentukan posisi, kecepatan dan percepatan
pada t = 2 s.
c. Tentukan kecepatan rata-rata antara t = 2 s dan
t = 3 s.
PERCEPATAN
Kecepatan titik materi dapat berubah-ubah
setiap saat baik besar, atau arah, ataupun
kedua-duanya yang disebabkan oleh karena
adanya percepatan yang dialami oleh titik
materi tersebut.
Jika pada saat t
1
kecepatannya v
1
dan pada saat
t
2
kecepatannya v
2
, maka percepatan rata-
ratanya dalam selang waktu t = t
2
- t
1

didefinisikan sebagai :
Percepatan merupakan turunan pertama dari
kecepatan terhadap waktu (t) atau turunan
kedua dari posisi terhadap waktu (t).
Percepatan sesaat dari suatu titik materi
dapat dilihat dari kemiringan komponen
grafik kecepatan (v) terhadap waktu (t).
dari grafik di
samping besar
percepatan sesaat :
a
1
= tg
1
a
2
= tg
2
Percepatan dalam arah masing-
masing sumbu dalam bidang/ruang
dapat dituliskan sebagai :
Sebaliknya untuk menentukan kecepatan
dari grafik fungsi percepatan terhadap
waktu dengan cara mengintegralkan :
KESIMPULAN:

Anda mungkin juga menyukai