Anda di halaman 1dari 6
INTEGRASI TEORI DAN MODEL FAMILY-CENTERED NURSING, COMMUNITY AS PARTNER, DAN PROMOSI KESEHATAN TANNAHILL’S: PADA AGREGAT BALITA SULIT MAKAN Yoyok Bekti Prasetyo * Abstract Integration this. concept give guidance to improve quality bealth and well-being condition for sbild sith eating. divordes. This models can sed to make strategy implementation ex; edveation, communication, management, and phsycesocial skill to family with child cating disorders. Tannabill's model deserites that bealth promotion include health eduealion, prevention and health protection. Key word: family ‘centered nursing, community as partner, Tannabil's models, child with eating disorders Abstrak Integra honsep ini memburiben acuan bagsinana sebuah peninghatan Lnaltas diakuban, meringhatten bestebtraan unarga dengen anck yang mengaland gantguan sult makas, melokwhan perlindungon terbadep linghungan dan smovijadkan bal yang. potential menjadi pembelearan organises. Mode! ini jnge dapat dignnakan dalam membiat. sath imploertart peti membeiban pendidikan pada keluerga pada area yang rbran dalam spaya promasi kestbatan seperti pindidiban, kamanibas, manajenen dan ketranpilen poikowsial, meninghatkon keaites Jnformas! program Bamuntkari den pendidiken hetranpilan memberiban latiban kepada kelnarga dengan onak yong merglemi ganggnan suht maken Temabills mode! merggambarken babeu spaya promasi Beschatan teri der tiga abies yang sang trait melo pendidiben ketbatan, prcegahan, den perindungon kerhston (Tanncbill, 1990), Katq kunci: family centered nursing, coommnnity os partner, Tannabill's modell, anak dengan geraguan sult maken PENDAHULUAN ekurangan gizi schingga akan memperpanjang sikius Masalah slit maken merupan masalah yang umm daci malnuteis. Gangguan sulit makan pada anak reradl pada anne usa prasckolb,insden diperiran disebabkan oleh banyak frktor diaotaranya katens, antara 16-75% (Eppright « 2/,1969; Minde dan swlanya interdsi antara faktor leluarge, sosial, dan ‘Mind,1986, dalam Holden dan MacDonald, 2000) pikologi Juderwanto, 2004), Faktor keluarga dalam Dileporkan sara dus tige ana prackolah mengalai hal ini tert dengan strukour pecan, Stroktur pecan fausilsh ‘maken dan setengehays mandecita fngggota Keluarga terutama ibu sangat berpengaruh kekurangan gizi (Pikiran rakyat, 2008), Menurut terbadap gangguan solit makan pada anak. Keluarga Judarwanto (2005), kesulitan makan dialami oleh yang memilki kebiastan enggan makan, maka anak sekitar 25% pada usa anak Jumlah akan meningkat akan mengalami sulit makan. Hal ini ditunjulckan sekitar 40-70% pada anak yang lahie premaiwre atau oleh sebuah penclitian bahwa anak usia 5 tahun yang dengan penyakit kronik. Hasil penclitiannya ‘memiliki ibu dengan anoretsia makan, anak akan menemukin pada anak prasckolah 4-6 tahun di ‘memiiki insden lebih bests mengalami depresi dan Jslara, prevalensi kesulian malan sebesar 33,6% gamggwan eraltan makan (Khomsan,1998; Narenson, dan sebagian besor yaita 79,2% telah berlangsang 2009) lebih dari 3 blan. Alubatnya anak menjadi korang akif, didae mampa berkonsentras, dan permmbuhan Perawat komunitas bertanggungjawab membancu fisik yang tidak sesuai, Selanjutnya akan tumbuh komonitas untok tetap. stabil mempercahankan ‘menjadi manusia remaja dan dewasa yang. juga keschatanaya dengan mempeshatikan kondisi lingkungan dan sos, Conmenty as Partnr yang oe dideserkan pada Naemon’s mode! digunakan untuk © ap Akademi. Fotulan Tw Reschoton Universitas penglajian di komunitas (Anderson dan MeFasan ‘Muhammadiyah Malang ‘ “ 475 2000; Ervin, 2002). Perawat komunitas dapat menggunakan Neeman's modo! sebagai framework untuk memulai bekerja di komunitas dengan agregat nak sulit makan. Keseimbangan kondisi sehat-sakit agregat anak di Bawah lima tahun yang mengalami sulit makan ditentukan oleh tiga garis pertahanan, Garis peeahenan paling dalam disehut scbagsi der of resistance (srewyhe) yang meliputi pertthanan inter- nal seperti perasaan Kebersaraan di masyarakat untuk bertanggung jawab meningkarikan Kesehatan anak. Garis pertahanan kedua disebut sormal lie of defeue seperti Kebijakan-Kebijakan pemerintah sochadap pto- gram nucrisi atau pelayanan’gizi di masjarakat. Gazis ertzhanan ketiga disebut floable ne of dose yaita ‘upaya-upaya pencegaban steessor supaya tidak, menginvasi garis pertehanan kedua seperti mainte. once secara teratur Kebijakan yang telah ada (Helvie, 1998; Anderson dan McFarlane, 2000; Ervin, 2002). Upaya memperkuat garispertahanan untuk ‘menciptakan rasa tanggung jawab di masyarakat terhadap kesehatan anak, adanyz kebijakan, dan upaya ppencegahan tethadap ancaman Kesehatan pada agregat anak sulit makan dapat dilakukan dengea upaya pendidikan Kesehatan (bolt edwatioa), pecindungan Kesehatan (bealth proteton), dan pencegahan (preven ion), Salah sata: model promosi Kesehatan yang dapat ddigunaken sebagai keranpka pikie pada permasalahan diatas adalch Tannahill’s made Model ini ‘menggambarkan bakwa upaya promosi Kesehatan teediri dati tiga aktivitas yang saling verkait meliputs pendidikan Kesehatan, pencegshias, dan perlinduagen Kkesehatan. Model ini memadulan akuvitis pendidikan eesehatan, pencegahas, dan perlinduagan keschatan akibat penyakit yang dihubuagken dengan status ‘nutes: yang buck (Fannahill, 1990), KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA AGREGAT BALITA SULIT MAKAN Tujuan deci keperawatan komunitas pada agegat boalite sulit makan adalah meningkatkan kesehatan Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999); melalui upaya Preventive, beelth~protcting, dan health promoting (Allender dan Spradiey, 2005). Layanan’ premutioe Bertujuan mencegah teradinya kondisi lebih buruk dengan upaya meningkatkan kualitas perawaten anal program imunisasi, dukungan terhadap keluarga, dan program perencanaan Keluarga. Heuitbprotecting bertujuan melindungi kesehsten anak dari ancunan yang dapat menyebabkan kondisi sakit dengan upaya rogram mengurangi babaya lingkengen termasuk. abaya makanan yang tidak aman dan sehat pada agregat balita sulit makan, mengontrol dari penyakit infeksi yang akan menurunkan nafs makan pada anak. Health promoting bercujuan meningkatkan kondisi sehat pada anak dengan updya program stimulasipertumbuhan dan perkembengan, program Strateg! Intervensi Intereasi kepesian komunias pada agegat balla salt makan difokuskan pada pendidkan (dig) Teahllan (ongiaeriag, daa adsop-anding. (ofr mei) (Allender dan Spradley, 2008) Perawat omunitas menggionkan ‘mteg penddican kata sengindaa owas, peervat meokeriean form! dn mendorong. ong tun none beraoggng ewab mmembeok pesky malan yang schat pada anak yang, meogaler! sult akan, State! intetvens! Keahlan digunatan penswat born dalam level yang lin nas dengan pecan wan mips yang Post unmie mendorong berpeaa hid lebih shat fepert, mendorong Eeluarga untuk datang ke Fool, eicadocoag ‘ean etngedalan ‘propran Doult, Surteg Iervesi aghmme’ divans pees! Komunitas memakse heloargeuntok mentaati pemturan au dabae yiig aes diakokan ‘onck Frelodang? anak det albal yang dapat mengancam Teechamaayateped anak’ harus mendapatian fannie! lenghp, meajmia amie yogi akan Marae meapukan makanan ang sehet dan aan Strategi untuk membangun komunitas yang sebat smelipati tiga Kategori yaa dimensi stars, struletur, dan proses (Stanhope dan Lancaster, 2004). Serategi terbaik pada dimensi status adalah pada tingkat pencegahan primer dan sckunder, sebab tujuannya adalah untuk mencegah penyakit atan ancaman pada tahap wal, Strategi pads dimensistruktur adalah intervensi keperawatan langsung pada sarana layanan keschatan dan karakteristik demografi. Intervensi ivujukan untuk mengubah layznan keschatan meliputi progm perencanaan, Intervensi yang ditujukan untuk mengubah karakteristik demogeafi_ meliputi pengembangin komunitas (community development) melalui emponerment, coalition building (Helvie, 1998). Steategi pada dimensi proses ditekankan pada upaya promosi Kesehatan dan strategi pencegahan primer, Community as Partner Model Model ii sebagai panduan proses keperawatan dalam pengkajian komunitas; analisa dan diagnosa; perencanaan; implementasi komunitas yang terdiri dai Ugh dagkatan pencegahan; primer, selunder, dan tersies, dan program evaluasi (Hiteheoek, Schubert, ‘Thomas, 1999). Fokus pada model ini komunites sebagai pattner dan penggunaan proses keperswatan sebagai pendekatan. Neuman memandang Klien sebagai sistem terbuka dimane lien dan lingkungannya berada dalam interaksi yang. dinamis. Memneat Neuman, untuk melindungi Klien deri berbagai stressor yang dapat menggangen ikeseimbangan, Mien memiliki tiga gasis pertahanan, yait flebsble fine of defense, normal line of defense, dan revislonee dafowse (Cambat 1). aS, Gambar 1. Community as Patner Model (Elizabeth dan Judith, 2000). Agtegat Klien dalam model cemmnity at porter ini meliputi intrasistem dan eksteasistim. Inteasistem tetkait adalah sekelompok orang-orang yang memiliki satu atau lebib karaktevistik (Stanhope dan Lancaster, 2004), Agregat ekstrasistem melipeti delapan subsistem yaitn komooikasi, trensportasi dan kesclamataa, ekonomi, pendidikan, politik dan pemerintahas, layanan Kesehatan dan sosial, lingkungan sik dan rekeeasi (Helvie, 1998; Anderson dan McFarlane, 2000; Ervin, 2002; Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999; Stanhope dan Lancaster, 2004; Allender dan Spradiey, 2005). Delapan subsiscem dipisahkan dengan gacis ‘pulus-putus artinya sistem sat dengan yang Iaianya sling mempengaruhi. Div dalam komunites ada fuer of noisiance, merupakan mekanisme internal untick bertahan dari stressor. Rasa kebersamaan dalam Komunitas untuk bertanggung jawab terbadap keeschatan antk-anak adalah contoh dati die of re tance. Anderson dan McFarlane (2000) mengatakan bahwa dengan miengygenaken model community ai pertaer ceedapat dua komponen tama yaitu coda engin kormanitas dun proses keperawatan., Roda ppengksjian konronitas terditi dari dua bagian wtama yaitu inti dan delapan subsistem yang mengelling! inti yang merupakan bagian dari pengkajian keperawatan, sedangkan proses keperswaten terditi ari beberaps tahap mulai dari penghajien, diagnos, petencanaan, implementasi, dan evaluasi Model promosi kesehatan Tannabill Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kkemampuan penduduk mengontiol faktor penenta kkeschatan dan meningkackan Kesehatan (Nutheam, 1998; Jo, Lee, Abn dan Jung, 2003) Pendes, Murdauch, ddan Parsons (2002) mendefinisikan promosi Kesehatan adalah perlake yang dimotivasi oleh keinginan uncule rmeningkatian Kesehatan, Kesejahterzan dan aktualsasi tunrak lebih schat. Promosi Kesehatan melipeti sexua Usaha yang ditujukan untuk menggeralkan masyarakat mencapai kondisi schat yang optimal atau kondisi Scjahtera yang lebih tinggi (Allender dan Spradley, 2008), Tujuen dari promosi kesehatan adalah untuk meningkatkan singket kesejahterazn dari individu, keluarga, populasi, dan masyatakat. Upaya rmeningkatkan kondisi schat pada individa, keluarge, populasi, dan masyarakst dapat menggunakan salah Sata model promos! Kesehatan yaira Tanai! model, Tannahill (1990) mengatakan bahwa promosi kkeschatan dibentuk dari tiga area aktivitas yang saling terkait yaitu pendidikan Kesehatan (ealtb sduceton), perlindungan Kesehatan (health protection), dan encegahan (prevention). ‘Tannahill (1990) menghasillan model promosi yang ddidasatian hubungan satara pendidizan, perlindungas, din pencegahan Kesehatan. Dasar dari model ini digambarkan oleh tiga lingkatan yang saling terkait (gambar 2. Mode! isi menghasilkan tajuh domain yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan luasnya cakupan promosi kesehatan dan memberkan dasar yang baile untk mengklasifikasikan dalam menganalisa Kebijaksn. Bebetapa domain sccara bersama-sema bertujuan untuk mencegah kondisi sakit dan melakukan peningkatan keschatin dan kondist sejahtera. Domain 5, 6, dan, secara khusus memiiki fous uatok mengulur pada tujuan kondisi sejabtera dan domain 1, 2, 3, dan 4 memiliki fokws uatale mengukur tindakan pencegshan terdepan. Dari beberapa domain terlihat pendidikan kesehatan bertujuan untuk memberiken pendidikan pada kelompok profesional, dan pembuat kebijakan di rat (seperii domain 2, 4, 5, dan 7). Penjelasan dati masing-masing domain adalah sebagai berikut: Gambar 2. Promosi Kesehatan Tanahil's Model (Naidoo dan Wills, 2000) Domain 1: Pencegahan merupakan upay2 untuk ‘menghindati dari kondisi sakit, meliputi: immunisas, skzining pada kelompok rentan’, dan penemuan kasus malnutrisi. Domain 2: Preventine bealth education adalah pendidikan yang ditujukan untuk mendorong perubahan perilaku sehat individu dalam upaya enceyahan tethadap penyakit dan pendidikan yang ddiberikan tenaga kesehatan yang digunakan untuk ‘mendukung layanan pencegahan. Contoh dukungan tenaga kesehatan dalam hal skrining nutrisi atau penggunaan fasilitas publik, mendorong keluarga rawan gizi untuk aku datang ke posyandu. Domain 3: Preventive bealth protection merupakan sebuah ppetaturan, sebagai contoh program maksnan tambahan anak sekolab, peraturan makanan yang aman, Keebijakan fiskal untuk industei makanan. Domain 4 Protective bealth education merupakan pendidikan kkesehatan untuk mendukung domain 3 yang ditajukan untuk pencegahan. Contoh proses lobi untuk peranuran maksnan yang sebat, penambehan pajak untuk makanan dan upaya lain yang mempengarchi pada lingkungan sosial sebagai tindakan efekuif yang sinergi dengan pelayanan pencegahan.Domain 5: Heath ede ‘ation meliputi pendidikan yang ditujukan mendorong perubahan perilaku schat individu untuk mencapai esehatan yang lebih optimal, seperti. mendorong untuk melaickan aksivits fsik atau olah raga diwakts senggang, merubah kebiasaan diet, dan empowering individu atau kelompok untuk sejabtera (contoh meningkatkan self exten). Domain 6: Health prote- ‘ion adalah perataran permerintah. Contoh kebijalean ‘kevangan untuk meningkatkan sarana dan prasarana yang menunjang kesehatan seperti sarana rekreasi ‘dan faslitas olahraga di komunitas, menciptakan sarana bermain bagi anak, program bantuen stimulasi lusaha bagi kelaarge untuk meningatken ketahanan paagen Keluarga, Domain 7: Health protetive health education untuk mencapai kondisi lebih sejahters, contoh Jobbying dengan pembuat kebijakan. Mendorong dan mendukung anggota masyarakat untuk mengekspresikan —keinginannya seperti perlunya sarana olah rage. Memfasilitasi keluerga rawan gizi, berdialog dengan pemegang kebijaken setingkat losab, petugas pemegang program nutrisi di tingkat puskesmas dan dinas Kesehatan Family- Centered Nursing Praktck keluarga sebagai pusat Keperawatan family. contred nursing) didasatkan pada perspektif bahwa keluarge adalah unit dasar untuk perawatan individu ari anggota Keluarga dan dari unit yang lebih luas. Keluarga adalah unit dasar dari sebuah komunit dan masyarakat, mempresentasikan perbedaan budaya, rasial, ctnik, dan sosioekonomi, Aplikasi dari teori ini termasuk mempertimbangkan faktor sosial ckonomi, politie dan budaya ketika melakukan pengkajian dan perencanaan, implementasi, dan evaluasi perawatan pada anak dan keluarga (Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999). Penerapan atuhan kepéFawatan keluarga dengan pendekaran family-centered warsing salah satunya menggunakan Friedwan Model. Pengkajian dengan model ini melihat keluarga sebagai subsistem dari masyatakat (Allender dan Spradley, 2008). Proses keperawatan keluarga meliputi: pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Innegrasikonsep Community as Partner, Tannabill’s Model, dan Family-Centered Nursing Integrasi konsep ini memberikan acuan_bagaimana sebuah peningkatan koalas diakukan, meningkatkan keesejahteraan keluarga dengan anak yang mengalami gangguan sulit makan, melakukan_perlindungan techadap lingkungan dan mewujudkan hal yang potensisl menjadi pembelajran organisasi. Model ini jugs dapat digunakan dalam membuat strategi implementasi seperti memberikan pendidikan pada teluarga pada area yang celevan dalam upaya promosi iesehatan seperti pendidikan, komunikai, manajemen dan ketrampilan prikososial; meningkatkan kualtas informasi program komunikasi dan pendidikan ketcampilan memberikan Iatihan kepada. Keluarge dengan anak yang mengalami ganggvan sulit-maksn. ‘abel 1. Integrasi konsep Community as Pastner, ed Tannahills Model, dan Family centered nursing Tail ds Rabe i on i ll Tn Tigiage Bora pez Tina 7 tn dnp, dee peewee iar Bm jee (hance Daniagienga vag ena gang fe sun en aka ine sing ped elope pemrim nnw mel Fangtdaige beeen ses hee are ropa poneoun he hse dee ange tag Rehan Sb ing oo sts pong ‘ua ete lick napa de sk gpm a ua ‘alana Tei a Ey giana capan pngam aT ammpaae Braiigieage Aspartame prop wlan antaar a Fearne oh Taaex Ease pg abt ea cage a Stone a fein kde ppp oe ir hes a) Rains Bone Fagin gia pn Sma ek na age i Poa sph da as age one Stale a Dot Rag aaah al oa ‘a oe ir KESIMPULAN Aplikasipenerapan Community as Parner Model Family-center nussing theory dalam kontek gangguan sulle makan pada agregat balita adalah dengan melihat kkeluscga yang memilki bolita sult makan merupakan unit dasae untuk perawatan individu dari anggota keelusrga dan dati unit yang lebih Iuas. Pengkajian, perencanaan, implementasiy- dan cvaluasiperawatan pada anak dan keluarga dengan _mempestimbangkan faktor sosial, ekonomi, politk, sosial, dan budays. Community 25 partner model adalah pandvan dalam melakukan pengkajian komunitas, analisa dan agnosa, perencanaan, implementasi komunitas yang meliputi pencegahan primer, sekunder, dan tetsier, dan program evaluasi. Tiga level pencegahan dityjukan untuk melindungi agregat balita dengan memperkuat garis pettabanan dan ketahanan. Promosi Kesehatan Tannabill Model memiliki 3 (igs) komponen ueama yaitu health education, health protective, dan health prevention dengan 7 (tujuh) domain yaita preventive, preventive health education, preventive health protec- tive, protective health education, health education, health protection, health protective health education, dan Tannahill Model dalam melakukan asuhan keperswatan komunitas peda agregat bralita sulit makan mips! penglajian paca core dan 8 (elapan) subsistem (lngkungan fisik, pelayanan Kesehatan dan sosial, pemerintah dan politi, koselamatan dan transportasi, ekonomi, penddian, Komuniksi, dan rektess), sera vpaya promosi vane telah dllkukan terkait dengan opays_pendidikaa, pencegahan, dan perindungans diapnosa, interven, implementasi, dan eva DAFTAR PUSTAKA. Allender dan Spradley. 2005. Community health rars- ing: promoting and. protecting the public's healdh (th edition). Lippincott Eilliams dan Wilkins. Philadelphia. Anderson din McFarlane. 2000, Community as part- nner: theory and practice in aussing. Third edi- tion, Lippincott Willams dan Wilkins, Philadel- phi, Downic, Fife, & Tannahill (1990) Health promotion models and values Oxford Medical Publication Dubos, R. (1965) Man Adapting Yale University Press New Haven. Elizabeth A dan M. Judith, 2000, Community as artnet: theory and practice in nursing, ‘Third edition oleh Lippincott Willams & Wilkins hal 158, Btvin, N. 2002. Advanced community health aursing practice: population focused care. Peason edu cation Ine. New Jersey. Friedman, M. M. 1998, Keperawatan keluacya teori an praktik. Edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Friedman, MAL. 1998. Keperawatan keluaega tori dan praktik. Edisi 3. Jakarta: Penesbit Buku Kedokteran EGC. Friedman, M. M., V. R Bowden, E.G, Jones E.G, 2003. Family nursing research, theory, den prac tice, Fifth Editon, New Jersey: Pearson Educa- tion, Ine Helvie, C. O. 1998, Advanced practice nursing in the community. California: Sage Publications Ine, Hitchcock, J.E,, P. E. Schubert, S. A. Thomas. 1998, ‘Community health nursing caring in action. New York: Delmar Publishers Naidoo, J. & J. Wills. 2000, Health promotion foun- dation for practice second edition, Bailliere Tindall. Philadelphia Pender, Murdaugh, Parson. 2002. Health peomotion in nursing practice. Fourth edition. Pearson Edu- cation, Inc. New Jersey Stanhope & Lancaster. 2004, Community dan public health nursing, Sixth edition. Mosby: New Jer- sey. Stone SC,, 8, L. McGuire, D. G. Bigst 2002. Compre hensive community health nursing family, aggre gate, dan community practice 6nd edition. Phila- delphia: Mosby.

Anda mungkin juga menyukai