VI.

HASIL PENGAMATAN
No.
Pengamatan
1. Saat kaldu kentang dimasukkan ke

Warna dan Fase Kaldu

Warna : putih kekuningan

2.

dalam erlenmeyer
Saat pemanasan kaldu kentang di

Fase : cair
Warna : putih kekuningan

3.

erlenmeyer menggunakan hotplate

Setelah penambahan dekstrosa pada

Fase : cair
Warna : putih kekuningan

4.

kaldu kentang
Setelah penambahan agar-agar kering

Fase : cair, mulai mengental

Warna : putih kekuningan

5.

pada kaldu kentang

Hasil pengadukan dan pemanasan

Fase : cair, semakin mengental

Warna : putih kekuningan

6.

dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Tiga hari kemudian setelah tabung

Fase : cair, kental

Warna : putih kekuningan

reaksi didiamkan dan disumbat kapas

Fase

: solid (menjadi agar

kentang)
Agar kentang siap dijadikan
sebagai media pertumbuhan dan
perkembangbiakan bakteri yang
akan ditanam

VII. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan, didapat hasil akhir berupa agar kentang

dalam bentuk media tegak dan juga media miring. Hal ini dilakukan untuk
melakukan perbandingan medium yang diberikan perlakuan manakah yang
nantinya saat ditanami bakteri akan menghasilkan biakan yang lebih banyak.
Salah satu kelebihan dari media piaraan miring ini yaitu mikroorganisme yang
akan ditanam hidup di permukaan media, maka dalam posisi media yang miring
membuat luas permukaan area yang akan ditumbuhi oleh mikroorganisme akan
lebih luas jika dibandingkan dengan jenis piaraan lainnya.
Medium

merupakan

tempat

hidup,

tempat

tumbuh

dan

tempat

berkembanbiaknya mikroba yang fungsinya menentukan isolasi, memperbanyak

pengujian dan menghitungan berapa banyak mikrobanya. Harus mengandung
nutrisi yang digunakan miroba. Bentuk medium ditentukan oleh ada tidaknya
perubahan zat pemadat seperti agar-agar, pada percobaan ini digunakan agar-agar,
batangan dan gelatin dan sebagainya. Susunan medium disesuaikan dengan fungsi
fisiologis masing-masing unsur hara yang terdapat dalam medium.
Pembuatan medium dari agar kentang menggunakan desktrosa yang
gunanya adalah mengubah senyawa kompleks (karbohidrat) menjadi senyawa
yang lebih sederhana (glukosa). Pembuatan medium dari agar nutrisi dan agar
kentang desktrosa menggunakan sterilisasi uap air panas dan tekanan, yaitu
dengan menggunakan alat autoklaf. Tujuan dilakukan sterilisasi adalah
membebaskan media dari kontaminasi mikroba yang tidak di inginkan. Sedangkan
autoklaf digunakan untuk mensterilkan bahan yang tahan pemanasan tinggi disertai
tekanan, dimana suhu yang dicapai adalah 121oC dan tekanan 15 lbs.
Pada alat autoklaf semua bahan yang akan digunakan seperti pipet tetes,
tabung reaksi yang berisikan larutan dan sisa larutan diletakkan kedalam rak
autoklaf yang berbentuk silinder. Masukkan rak tersebut kedalam autoklaf
kemudian setting alat tersebut pada kondisi operasi temperature 121 oC dan
tekanan 15 lbs selama 15 menit. Pada kondisi operasi tersebut itulah bakteri atau
pun udara luar yang sempat masuk atau mendekati alatalat tersebut dapat di
sterilkan. Setelah 15 menit autoklaf berbunyi menunjukkan tanda bahwa sterilisasi

telah selesai dilakukan. Ketika membuka tutup autoklaf, hendaknya kita jangan
sembarangan membukannya karena uap yang keluar saat kita membuka pintu
autoklaf secara tergesgesa akan menyebabkan kebutaan. Jika para praktikan
tidak hati-hati bisa membuat praktikan mengalami cedera, baik itu cedera ringan
maupun cedera berat. Sebaiknya putar tombol close maka temperature makin lama
akan semakin turun. Dan akhirnya suhunya turun dan pengambilan alatalat
penelitian tadi dapat di keluarkan dati autoklaf.

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan

1)

Pembuatan medium agar kentang desktrosa digolongkan dalam

medium semi buatan karena dibuat dari bahan alami dan bahan kimia.

2)

Medim

agar

kentang

desktrosa

berguna

untuk

mengembangbiakan bakteri.
3)

Penambahan dekstrosa pada medium agar kentang desktrosa

adalah untuk mengubah karbohidrat menjadi glukosa.

4)

Semua alat yang digunakan untuk pembuatan medium harus

steril.

5)

Sterilisasi dengan autoklaf digunakan untuk bahan yang tahan

pemanasan tinggi dan tekanan (1210C dan 15 lbs)

8.2 Saran
Sebaiknya kaldu kentang harus lebih kental agar pembuatan medium lebih
optimal dan sebaiknya setelah air kaldu yang telah siap untuk dibuat medium
dimasukkan terlebih dahulu ke dalam autoklaf agar medium tidak ditumbuhi
jamur.

IX. DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Malang: Djambatan.
Ratna, Djuwita. 1990. Penuntun Praktikum Mikrobiologi (Bioproses). Inderalaya:
Laboratorium

Mikrobiologi (Bioproses) Fakultas Teknik Universitas

Sriwijaya.
Unus, Suriawiria. 1985. Pengantar Mikrobiologi Umum. Bandung: Angkasa.
Volk dan Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar I. Jakarta: Erlangga.

X. LAMPIRAN

Gambar 10.1 Hotplate

Gambar 10.3 Neraca tiga lengan

Gambar 10.5 tabung reaksi

Gambar 10.2 Autoklaf

Gambar 10.4 Erlenmeyer

XI. TUGAS KHUSUS