Anda di halaman 1dari 27

Diksi,

KATA BAKU
DAN
NON BAKU

Oleh :
Kelompok 3
1. Bahar Bintang Kusuma ( 07 )
2. Desmeita Fitria Rosa (12 )
3. Devinta Rose Hartejarini ( 13 )
4. Devita Sekar Ariyanti Permatasari (14 )
5. Devy Septyowati ( 15 )

DIKSI
Diksi menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia pusat bahasa Departemen
Pendidikan Indonesia adalah pilihan kata
yg
tepat
dan
selaras
(dalam
penggunaannya) untuk mengungkapkan
gagasan sehingga diperoleh efek tertentu
(seperti yang diharapkan).

Ciri-ciri Diksi
Tepat dalam pemilihan kata untuk mengungkapkan
gagasan atau hal yang diamanatkan
Mampu digunakan untuk membedakan secara tepat
nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin
disampaikan dan mampu untuk menemukan bentuk yang
sesuai dengan situasi dan nilai rasa pembacanya
Menggunakan kosa kata (perbendaharaan kata) yang
dimiliki masyarakat bahasanya, serta mampu pula
menggerakkan dan mendayagunakan kekayaannya itu
menjadi jaring-jaring kalimat yang jelas dan efektif

Fungsi Diksi
Membuat pembaca atau pendengar mengerti
secara benar dan tidak salah paham terhadap apa
yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.
Melambangkan gagasan yang di ekspresikan
secara verbal.
Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat
(sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga
menyenangkan pendengar atau pembaca.

Syarat Ketepatan Kata


Membedakan secara cermat denotasi dan
konotasi.
Membedakan kata-kata yang mirip ejaannya.
Membedakan pemakaian kata penghubung yang
berpasangan secara tepat.
Memperhatikan perubahan makna yang terjadi
pada kata-kata yang sudah dikenal.
Membedakan kata umum dan kata khusus secara
cermat.

Membedakan dengan cermat kata-kata yang


hampir bersinonim.
Waspada terhadap penggunaan imbuhan
asing.
Menggunakan kata abstrak dan kata konkret
secara cermat.

Syarat Kesesuaian Diksi


Hindarilah jargon dalam tulisan untuk pembaca umum.
Gunakanlah kata-kata ilmiah dalam situasi yang
khusus saja. Dalam situasi yang umum hendaknya
penulis dan pembicara mempergunakan kata-kata
populer.
Dalam penulisan jangan menggunakan kata
percakapan.
Jauhkan kata-kata atau bahasa yang artfisial.
Penulis atau pembicara sejauh mungkin menghindari
kata-kata slang.

Jenis Pemilihan Kata


Berdasarkan Makna
Makna Denotasi
Makna Denotasi merupakan makna
kata yang sesuai dengan makna
yang sebenarnya atau sesuai dengan
makna kamus.
Contoh :
Ani sedang menggulung tikar
Dede mempunyai seekor kambing
hitam

Makna Konotasi
Makna Konotasi merupakan makna
yang bukan sebenarnya dan merujuk
pada hal yang lain. Makna Konotasi
tidak diketahui oleh semua orang
atau dalam artian hanya digunakan
oleh suatu komunitas tertentu.
Contoh :
Doni adalah anak emas dalam
keluarganya. (anak emas : anak
kesayangan)

KATA BAKU
DAN
NON BAKU

Kata Baku
Kata Baku adalah kata yang digunakan
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang
telah ditentukan, sebagai sumber utama
bahasa baku adalah Kamus Besar Bahasa
Indonesia.
Kata Baku digunakan dalam kalimat resmi,
baik lisan maupun tertulis dengan
pengungkapan gagasan secara tepat.

Kata Non Baku


Kata non baku adalah ragam
bahasa
yang
cara
pengucapannya
atau
penulisannya tidak memenuhi
kaidah -kaidah standart kata
baku.

Ciri-Ciri Kata Baku :


1.Tidak dipengaruhi bahasa daerah.
Baku

Non baku

Saya

Gua

Mengapa

Kenapa

Dilihat

Dilihatin

Bertemu

Ketemu

2. Tidak dipengaruhi bahasa asing.


Baku

Non baku

Kantor
Kantor di mana
tempat

Sudah banyak
sarjana

Sudah banyak
sarjana-sarjana

Itu
Itu adalah benar
benar

Kesempatan
lain

Lain kesempatan

3.Bukan merupakan bahasa


percakapan.
Baku
Non baku
Dengan Sama

Mengapa

Kenapa

Tidak

Nggak

Tetapi

Tapi

Memberi

Kasih

4. Pemakaian imbuhan secara eksplisit


(tegas)
Baku

Non baku

Ia bekerja
keras

Ia kerja keras

Tyson menyerang
lawannya

Tyson serang
lawannya

5.Tidak terkontaminasi, tidak rancu.


Baku
Mengesampingkan

Non baku
Menyampingkan

6. Tidak mengandung arti pleonasme


(berlebihan)
Baku

Non baku

Para tamu

Para tamu-tamu

hadirin

Para hadirin

Pada zaman dahulu

Pada zaman dahulu kala

maju

Maju ke depan

Ciri-ciri Kata Non Baku


Ada beberapa faktor yang
menyebabkan munculnya kata atau
bahasa yang tidak baku, yaitu sebagai
berikut:
1) Pemakai bahasa tidak
mengetahui bentuk penulisan dari
kata-kata yang dimaksud
2) Pemakai terpengaruh oleh orang
yang biasa menggunakan kata tidak
baku
3) Pemakai bahasa tidak baku akan
selalu ada karena tidak mau
memperbaiki kesalahannya sendiri.

Penggunaan Ragam Kata Baku:

Surat menyurat antarlembaga


Laporan keuangan
Karangan ilmiah
Lamaran pekerjaan
Surat keputusan
Perundangan
Nota dinas
Rapat dinas
Pidato resmi
Diskusi
Penyampaian pendidikandan lain-lain.

Contoh Kata Baku dan


KataNon
baku Baku
Kata non baku
Analisis

Analisa

Objek

Obyek

Nomor

Nomer

Moral

Moril

Metode

Metoda

Kualitas

Kwalitas

Kuantitas

Kwantitas

Jadwal

Jadual

Ijazah

Ijasah

Izin

Ijin

Ijin = Izin

Alternative = Alternatif

Stress = stres

Standart = Standar

JAMAN =

Anda mungkin juga menyukai