Anda di halaman 1dari 4

STRUKTUR KEILMUAN IPS

FAKTA, KONSEP, DAN GENERALISASI


A. Pengantar
Bab ini membahas tentang struktur keilmuan IPS yang terdiri dari fakta, konsep dan
generalisasi. Pembahasan mengenai struktur ini menjadi sangat penting, karena pemahaman
tentang struktur IPS ini akan membekali mereka untuk dapat membelajarkan IPS sesuai
dengan hakekat IPS yang tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga praktis. Setelah mempelajari
bab ini, mahasiswa mahasiswi diharapkan dapat memahami struktur keilmuan IPS dan
implementasinya dalam kehidupan masyarakat di lingkungan sekitar mahasiswa-mahasiswi.
Secara lebih spesifik setelah selesai perkuliahan diharapkan dapat: 1) merumuskan
pengertian fakta dalam IPS, 2) memberikan contoh-contoh fakta dalam IPS, 3) menjelaskan
pengertian konsep dalam IPS, 4) memberikan contoh-contoh konsep dalam IPS, 5)
menjelaskan pengertian generalisasi dalam IPS, 6) memberikan contoh-contoh generalisasi
dalam IPS.
B. Uraian Materi
1. Fakta dalam IPS
Dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sering
dijumpai berbagai kejadian-kejadian yang bersifat faktual, baik yang positif maupun kejadian
yang negatif.
Sebagai contoh pada tanggal 17 Januari 2000 telah terjadi kerusuhan sosial di Mataram,
pada tanggal 9 Desember 2009 telah terjadi demo anti korupsi di seluruh wilayah Indonesia.
Dari beberapa contoh di atas, dapat dipahami bahwa suatu peristiwa yang hanya sekali
terjadi dan tidak terulang lagi walaupun nantinya ada peristiwa serupa terulang lagi, tentunya
dalam konteks (waktu dan tempat) yang berbeda. Jadi dapat disimpulkan bahwa fakta adalah
sesuatu yang benar-benar ada atau peristiwa yang benar-benar terjadi, terjadinya hanya satu
kali, kalaupun terjadi lagi tentu dalam konteks yang berbeda. Contoh fakta dalam IPS di
antaranya, Mataram adalah ibukota Nusa Tenggara Barat, Gunung Rinjani adalah gunung
tertinggi di pulau Lombok.

2. Konsep dalam IPS


Konsep bukanlah suatu rancangan tulisan atau ide yang belum jadi. Akan tetapi
konsep adalah sebuah pelabelan atau penamaan terhadap sesuatu atau peristiwa, yang
merupakan kesepakatan bersama dan merupakan alat intelektual untuk memecahkan suatu
masalah. Selain itu konsep juga dapat didefinisikan dengan suatu ide yang menggambarkan
hubungan antara dua atau lebih fakta seperti konsep kebutuhan manusia, yang berkaitan
dengan berbagai hal, misalnya pakaian, makanan, keselamatan, pendidikan, cinta, dan harga
diri. Konsep juga dapat diartikan simbol atau ide yang diciptakan oleh siswa untuk memahami
pengalaman yang terjadi berulang kali.

a.

b.

c.

d.

e.

f.
g.

Pemahaman suatu konsep tidak terlepas dari pengalaman dan latar belakang budaya
yang dimiliki seseorang. Dengan demikian, untuk mengembangkan pemahaman siswa
terhadap berbagai konsep, guru perlu mempertimbangkan latar belakang pengalaman yang
beragam di antara mereka. Misalnya siswa yang sehari-hari hidup di kota besar mungkin
memiliki pengalaman yang terbatas tentang lingkungan yang alami pedesaan, sebaliknya siswa
dan siswi yang terbiasa tinggal di lingkungan pegunungan yang terpencil memiliki pengalaman
terbatas tentang situasi perkotaan. Contoh beberapa konsep IPS adalah:
Dalam ilmu sejarah terdapat beberapa konsep seperti: perubahan, komplik, migrasi,
feudalisme, imperalisme, rasionalisme, sosialisme, perang, liberalisme, perdamaian,
perjanjian, persetujuan, persekutuan, pahlawan, dsb.
Dalam ilmu Geografi terdapat beberapa konsep seperti: Kawasan, Iklim, tanah, air, udara,
sungai, gunung, flora, fauna, laut, gempa, sumber alat, kependudukan, desa, kota, dan
sebagainya.
Dalam ilmu Ekonomi terdapat beberapa konsep seperti: barang , jasa, tukar-menukar, uang,
pasar, bursa, liberalisme, kapitalisme, imperalisme, koperasi, pajak, cukai, untung, rugi,
harga, industri, produksi, distribusi, konsumen, pabrik, penguasaha, pendapatan, kerja,
tenaga, jasa, dan sebagainya.
Dalam ilmu Sosiologi terdapat beberapa konsep seperti: masyarakat, norma sosial, kerja sama
sosial, kelompok sosial, organisasi sosial, status sosial, institusi, sosialisasi, urbanisasi,
persaingan, kerja sama, dan sebagainya.
Dalam ilmu Antropologi terdapat beberapa konsep seperti: kebudayaan, peradaban,
kepercayaan, folklore, survival, adat, tradisi, induk bangsa (ras), bahasa, sistem kekerabatan,
sistem mata pencaharian, kesenian, magis, upacara, religi, dan sebagainya.
Dalam ilmu Politik terdapat beberapa konsep seperti: negara, hukum, pemerintah, partai
politik, pemilihan umum, demokrasi dan sebagainya.
Dalam ilmu Psikologi Sosial terdapat beberapa konsep seperti: norma prilaku sosial, interaksi
sosial, prilaku politik, budaya masyarakat, perilaku menyimpang dan sebagainya.
Dari contoh-contoh konsep di atas, beberapa konsep ternyata juga terdapat pada lebih
dari satu disiplin ilmu sosial, seperti migrasi, nasionalisme, desa, kota dan sebagainya.
Konsep-konsep yang secara bersama-sama dimiliki oleh
beberapa disiplin ilmu itu disebut dengan istilah konsep inti (core concept).Selain core
concept terdapat juga konsep kunci (key concept suatu konsep yang hanya spesifik terdapat
pada satu disiplin ilmu sosial. Mulyono dan Sadjiran memberikan contoh bahwa program
pengajaran IPS dalam bentuk pengajaran konsep memiliki beberapa segi positif (keuntungan).
Pengajaran konsep menjadikan program pembelajaran IPS menjadi konsepsional yang lebih
didasarkan pada aspek pengertian/pemahaman dari pada aspek hafalan. Hal ini dikarenakan
hasil pembelajaran IPS tidak mudah dilupakan oleh para peserta didik. Peserta didik menjadi
mudah memahami proses-proses yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, sebab konsep
yang disajikan kepada peserta didik sedapat mungkin diangkat atau diasosiasikan dengan
kehidupan (permasalahan) sosial(contemporary-affairs and contemporary societies).

3. Generalisasi dalam IPS


Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena
individual (khusus) menuju simpulan umum yang mengikat seutuh fenomena sejenis dengan
fenomena individual yang diselidiki. Generalisasi dalam IPS merupakan sebuah pernyataan
yang mengandung informasi yang terdiri dari beberapa konsep dan memiliki pembuktian yang
terbaru. Karena generalisasi mensyaratkan pembuktian yang terbaru, maka generalisasi
bersifat relatif. Dalam arti satu generalisasi dapat digantikan oleh generalisasi yang lain
selama ada pembuktian yang terbaru.
Contoh generalisasi dalam IPS di antaranya: semakin tinggi kebudayaan suatu
masyarakat, semakin beragam kebutuhannya; pengangguran di Indonesia meningkat karena
jumlah penduduk yang terus bertambah; dimana ada hutan, di situ ada manusia
menggunakan kayu sebagai sumber daya utama. Beberapa contoh generalisasi tersebut, juga
menunjukkan hubungan sebab-akibat dan ide abstrak.
Generalisasi terdiri dari beberaopa macam yaitu:
a. Generalisasi sempurna, yakni generalisasi yang menempatkan seluruh fenomena yang menjadi
dasar penyimpulan diselidiki. Misalnya, setelah kita memperhatikan jumlah hari pada setiap
bulan pada tahun Masehi kemudian menyimpulkan bahwa: Semua bulan Masehi mempunyai
hari tidak lebih dari 31 hari. Dalam penyimpulan ini, keseluruhan fenomena, yaitu jumlah
hari pada setiap bulan, kita selidiki tanpa ada yang kita tinggalkan. Generalisasi semacam ini
memberikan simpulan yang kuat dan tidak dapat diserang, tetapi tidak praktis dan tidak
ekonomis.
b. Generalisasi tidak sempurna, yakni generalisasi berdasarkan sebagian fenomena yang
dilakukan untuk mendapatkan simpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum
diselidiki. Misalnya, setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia kita menemukan
bahwa mereka adalah manusia yang suka bergotong-royong. Atas dasar temuan ini, kita
menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-royong.
Penyimpulan ini termasuk ke dalam jenis generalisasi tidak sempurna. Demikian gambaran
singkat fakta, konsep, dan generalisasi yang saling bertalian dan tidak dapat dipisahpisahkan.
4. Hubungan antara Fakta, Konsep, dan Generalisasi
Pada bagian di depan dikemukakan bahwa terdapat hubungan timbal-balik antara isi
bahan pengajaran (subject matter) dengan fakta, konsep dan generalisasi. Isi bahan
pengajaran memberikan makna kepada fakta, konsep dan generalisasi. Isi bahan
pembelajaran akan lebih mudah dipahami dan lama diingat jika terfokus pada gagasan kunci,
seperti konsep dan generalisasi.
Dalam perkembangannya, dewasa ini diakui bahwa kekuatan pembelajaran IPS terletak pada
kemampuannya untuk Smengungkapkan hal-hal yang sarat makna (meaningful), berdasarkan
nilai (value based), terintegrasi, menantang (challenging), dan aktif. Ini menjadikan materi dan
proses pembelajaran IPS menuntut untuk dikembangkan dengan berbasiskan nilai,
mengungkapkan fakta, dan materi secara keseluruhan secara esensial dan terpadu,
sebagaimana aspek-aspek kehidupan manusia dan melibatkan segenap potensi aktif siswa.

Dengan demikian, IPS dapat berkontribusi pada pengembangan keterampilan peserta


didik, baik intelektual, personal, maupun sosial. Dengan sendirinya, hal ini menuntut
tanggung jawab guru sebagai pengembang kurikulum untuk mengolah materi IPS agar
memenuhi harapan-harapan tersebut.
Untuk itu, diperlukan perencanaan terperinci yang mampu memberikan gambaran bahwa
semua aspek IPS dapat terungkapkan. Dalam rangka mencapai harapan tersebut dalam
kegiatan belajar ini dikemukakan salah satu alternatif dari segi perencanaan, yaitu dengan
menampilkan contoh-contoh yang menunjukkan adanya keterkaitan antara fakta, konsep,
generalisasi, nilai, sikap dan keterampilan intelektual, personal dan sosial dalam kurikulum
IPS SD 1994 khususnya untuk kelas 3 dan 4. Contoh-contoh tersebut dikaitkan dengan
langkah-langkah pembelajaran agar dapat dipahami bahwa muatan nilai, sikap dan
keterampilan tidak akan terungkap jika tidak ditunjukkan dalam aktivitas belajar mengajar
secara nyata.
C. Latihan
Kerjakan secara kelompok untuk tugas berikut, masing-masing kelompok terdiri dari 3
orang.
Pilihlah satu pokok bahasan IPS di kelas 3, 4, 5, atau 6 MI. Kajilah secara cermat bersama
kelompok, kemudian identifikasi fakta, konsep dan generalisasi yang terdapat dalam pokok
bahasan tersebut. Buatlah laporan tertulis dari hasil kerja kelompok saudara.
D.Rangkuman
Ilmu pengetahuan sosial sebagai suatu bidang studi mempunyai struktur keilmuan
yang terdiri dari fakta, konsep dan generalisasi. Fakta merupakan sesuatu yang benar-benar
ada atau peristiwa yang benar-benar terjadi, karena benar-benar terjadi maka dapat
dibuktikan. Adapun konsep adalah sustu penamaan atau pelabelan terhadap sesuatu atau
peristiwa yang disepakati bersama dan merupakan alat intelektual untuk memecahkan
masalah. Sedangkan generalisasi adalah sebuah pernyataan yang mengandung informasi,
terdiri dari beberapa konsep dan memeiliki pembuktian yang terbaru. Ketiga struktur
keilmuan ini memiliki keterkaitan satu sama lain sebagai suatu kesatuan yang
menggambarkan hakekat pembelajaran IPS yang tidak hanya bersifat teoritis tetapi juga
praktis.
E. Penilaian
1. Jelaskan pengertian fakta dan berikan contoh Fakta pada IPS! (bobot : 25)
2. Jelaskan pengertian konsep dan berikan contoh konsep pada IPS! (bobot : 25)
3. Jelaskan pengertian generalisasi dan berikan generalisasi pada IPS! (bobot : 25)
4. Analisis hubungan anatar fakta, konsep dan generalisasi pada IPS! (bobot : 25)

Anda mungkin juga menyukai