Prosedur Pembelian/Pelelangan Pengadaan obat-obatan dan
Alat Kesehatan di Instalasi Farmasi. No Dokumen
STANDAR PROSEDUR OPERASIONA L
Pengertian
Tujuan Kebijakan Prosedur
No. revisi
Halaman 1/1 Ditetapkan oleh, Direktur Rumah Sakit Vvv Medan
Tanggal terbit
Pembelian /pelelangan pengadaan obat-obatan dan alat kesehatan di
instalasi Farmasi mempunyai pengertian sebagai berikut : - Jenis barang begitu banyak, satuanya berbeda serta jumlah satuan yang dibeli pada umumnya sedikit sesuai dengan cepat lambatnya arus barang. - Produsen obat pada umumnya memproduksi hanya beberapa macam obat saja, sehingga pemenuhan persediaan obat tidak dapat dilakukan hanya oleh satu produsen saja. - Resiko susut obat (terutama obat-obat racikan) cukup tinggi sehingga pengadaanya membutuhkan ketelitian. - Beberapa macam obat harganya sudah ditentukan oleh produsen dengan jumlah potongan yang berbeda sehingga ditinjau dari segi internal kontrol sangat lemah. Keseragaman dan keteraturan dalam pembelian / pelelangan pengadaan obat-obatan dan alat kesehatan di instalasi Farmasi
1. Pembentukan Tim Pengawasan.
Tim pengawasan pembelian obat-obatan oleh instalasi Farmasi beranggotakan unsur-unsur dari : - Bidang perawatan - Bidang sarana Penunjang Umum - Bidang Keuangan/akuntansi. Tim ini diketahui oleh KTU 2. Prosedur Perencanaan a. Instalasi farmasi Untuk menghindari resiko tidak lakunya suatu jenis obat, maka pihak farmasi melakukan pendekatan kepada dokter untuk membicarakan mengenai jenis-jenis obat yang ada di instalasi farmasi dan juga mengetahui jenis-jenis obat yang diresepkan oleh para dokter. Secara berkala bagian Instalasi Farmasi melaporkan mengenai keadaan persediaan obat-obatan yang ada serta mengusulkan mengenai obat-obatan yang harus dibeli oleh unit-unit pengadaan dengan mendasarkan pada usulan
pembelian obat dan persediaan yang ada, maka unit
pengadaan membuat order pembelian. b. Order Pembelian. Instalasi farmasi melaksanakan order pembelian harus dilakukan secara tertulis dengan satu formulir yang sudah tercetak. Dalam hal-hal mendesak order pembelian dapat dilakukan secara lisan (per telepon), akan tetapi harus disertai dengan pengisian formulir yang telah ditentukan dan dilampirkan sebagai bukti pendukung pembayaranya. Untuk pengecekan terhadap harga obat yang ditawarkan , instalasi farmasi menyusun suatu daftar harga obat yang datanya dapat diperoleh dari produsen obat-obatan. Instalasi farmasi membuat suatu kontrak pembelian dengan pihak produsen obat dengan mencantumkan harga jual, harga beli dan potongan untuk jangka waktu tertentu. Salah satu copy order pembelian disampaikan kepada tim pengawas. c. Berita acara Penerimaan Barang. Pada waktu barang diterima oleh bagian gudang (bagian penerimaan barang), harus dibuat berita acara penerimaan barang dengan dilampirkan daftar pengiriman barang. Berita acara ini ditandatangani oleh Kepala gudang dan pihak pengiriman serta tembusanya disampaikan kepada tim pengawasan.
Unit Terkait
Bidang perawatan, sarana Penunjang Umum, Keuangan / akuntansi, KTU,