BLOK 3
HOSPITAL PERFORMANCE AND
FFUNCTIONAL MANAGEMENT SYSTEM
AND PERFORMANCE
KOORDINATOR BLOK:
Drs.Agastya,
MBA.,MPM
Drs.Mulyadi.,MSc.,Akt
dan
Learning Outcome
Membuat kajian kontekstual mengenai RS
sebagai lembaga usaha yang mempunyai
strategi untuk pengembangan
Konteks:
Jenis RS
Kepemilikan
Letak geografis
.problem manajemen di rumah sakit.
Membuat Ringkasan artikel atau article review
dari beberapa artikel yang terkait dengan topik
materi pembelajaran di Block 3.tulisan
mengenai indikator-indkator klinik dan
keuangan
Melakukan analisis mengenai penggunaan
indikator di lapangan dan hubungannya dengan
strategi pengembangan RS
EVALUASI PEMBELAJARAN
Evaluasi pembelajaran Blok 3 ini ditujukan untuk menilai sejauh mana learning
outcome yang direncanakan dapat dicapai. Evaluasi pada akhir Blok 3 didasarkan
pada beberapa unsur penilaian dengan proporsi sebagai berikut:
1. Presentasi wajib terpenuhi minimal 75%
2. Final Report Project Besar dengan kelompok kecil (3orang) dengan bobot 50%
3. Ujian tertulis dengan bobot 50% penilaian menitik beratkan pada laporan dan
presentasinya
INTEGRITAS AKADEMIK
Integritas akademik adalah penerapan prinsip-prinsip moral pada lingkungan
akademik yang berbasis pada nilai-nilai dasar kebenaran, keadilan dan kejujuran.
Pelanggaran integritas akademik merupakan masalah yang serius. Dalam proses
pembelajaran mata kuliah ini, integritasi akademik dilaksanakan dalam bentuk dan
dengan sangsi academic misconduct sebagai berikut:
1. Keterlambatan kehadiran dalam kuliah, akan diberikan peringatan secara lisan
2. Menitipkan absensi tanpa menghadiri perkulihan akan mendapatkan sangsi
pengurangan nilai sebanyak 3 poin perkali kejadian dan membuat ringkasan
perkuliahan yang diikuti.
3. Apabila mahasiswa berhalangan hadir dalam praktikum dengan memberikan ijin
akan diberikan kesempatan untuk mengikuti praktikum pada kelas lain.
4. Plagiarism dalam penugasan akhir maka mahasiswa tidak mendapat nilai
penugasan dan ujian akhir. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk
memperbaikinya dengan mengumpulkan penugasan topik yang berbeda dan
ujian akhir di lain waktu dengan pengurangan nilai 10 poin.
Sessi Pengajar
Moh Rivai
Moh Rivai
Moh Rivai
John Suprihanto
John Suprihanto
John Suprihanto
John Suprihanto
Agastya
Agastya
Agastya
Agastya
telah berkembang menjadi suatu organisasi yang kompleks dengan sumber pembiayaan yang
dinamis termasuk adanya subsidi Penerima Bantuan Iuran untuk keluarga miskin di BPJS dan
pembayaran INA-CBG. Sementara itu di lingkungan dalam rumahsakit terjadi keadaan
dimana organisasi pelayanan kesehatan yang dulu bersifat misionaris telah menjadi suatu
lembaga dimana para professional seperti dokter spesialis, dokter umum, perawat dan tenagatenaga lain mencari nafkah untuk hidup.
TUJUAN
Setelah mengikuti 3 sesi ini para peserta diharapkan :
Mampu mengidentifikasi prinsip-prinsip manajemen strategis yang tepat untuk RS
sebagai lembaga non-profit dan for-profit;
Memahami misi dan visi RS dalam linkungan yang dinamis
Memahami dampak penyusunan misi dan visi pada sistem manajemen pendukung di
RS.
NO
I
Sessi
Pengajar
1 sessi
Laksono Trisnantoro
1 sessi
Laksono Trisnantoro/
Niluh Putu Eka Andayani
1 sessi
Laksono Trisnantoro/
Niluh Putu Eka Andayani
Referensi;
1. Shortell SM, Kaluzny AD. 2005. Essentials of healthcare management. Delmar
publishers: New York,
2. Trisnantoro. L. 2004. Memahami Penggunaan Ilmu Ekonomi dalam Manajemen
Rumahsakit. Gadjah Mada University Press
3. Trisnantoro. L. 2005. Aspek Strategis dalam Manajemen Rumahsakit. Antara misi
sosial dan tekanan pasar. Andi Offset.
4. Swayne, LE, Duncan, W & Ginter, PM. 2006, Strategic Management of Health Care
Organization, Blackwell Publishing, United Kingdom.
5. Mulyadi, 2005, Sistem Manajemen Strategik Berbasis Balance Scorecard, UPP AMP
YKPN, Yogyakarta
A2. Strategic Thinking For Managing Hospital
DESKRIPSI
Learning Outcome
Mampu mengaplikasikan sistem manajemen
kinerja yang menjanjikan sustainable
outstanding financial performance, yang
memungkinan hospital bertahan dan
bertumbuh dalam lingkungan bisnis yang
hypercompetitive.
REFERENSI
1 sessi
Mulyadi
1 sessi
Mulyadi
1 sessi
Laksono Trisnantoro/NLP
1 sessi
1 sessi
Laksono Trisnantoro/NLP
Laksono Trisnantoro/NLP
1 sessi
Mulyadi
Burton, E. James. Total Business Planning: A Step-By-Step Guide with Forms. New York:
John Wiley & Sons, Inc., 1999.
David, Fred R. Strategic Management: Concept & Cases. New Jersey: Pearson Education,
Inc., 2003.
Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. The Balanced ScorecardMeasures That Drive
Performance. Dalam S. Mark Young, Readings in Management Accounting. Englewood
Cliff: Prentice-Hall, Inc., 1995.
Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. The Balanced Scorecard: Translating Strategy into
Action. Boston: Harvard Business School Press, 1996.
Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. The Balanced Scorecard: Translating Strategy into
Action. Boston: Harvard Business School Press, 1996.
Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. Strategy Map: Converting Intangible Assets into
Tangible Outcomes. Boston: Harvard Business School Press, 2004.
Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. Alignment. Boston: Harvard Business School Press,
2006.
Mulyadi dan Johny Setyawan. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta:
Salemba Empat, 2001.
Mulyadi. Balanced Scorecard: Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personel. Jogjakarta:
UPP-STIM YKPN, 2007
Niven Paul R. Balanced Scorecard Step-By-Step for Government and Nonprofit Agencies.
New Jersey: John Wiley & Sons, Inc., 2003.
Niven Paul R, Balanced Scorecard Step-By-Step: Maximizing Performance and Maintaining
Results (New York: John Wiley & Sons, Inc., 2002.
Simon, Robert. Performance Measurement & Control Systems for Implementing Strategy.
Upper Saddle River, New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 2000.
Wright, Peter, Charles D. Pringle, dan Mark J. Kroll. Strategic Management: Text and Cases.
Boston: Allyn and Bacon, 1992.
A3. Indikator Pelayanan Inti: Indikator Mutu Pelayanan dan Indikator Keuangan
Modul A3 ini membahas indikator klinik dan indikator keuangan RS yang menjadi 2
jenis utama indikator RS.
II
Core Business
A.3a Indikator Mutu Pelayanan
KlinisQuality of Services
Management in Hospital and
Financial Management for
Hospital
Deskripsi:
Mata kuliah ini akan memberikan pemahaman tentang pengertian dan konsep-konsep mutu
baik secara umum maupun konsep mutu dalam pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan
rumah sakit serta pelayanan medik.
Setelah ada pemahaman tentang konsep dan pengertian mutu, berikutnya dijelaskan langkahlangkah yang perlu diambil untuk menghasilkan produk pelayanan yang bermutu beserta
cara-cara dan alat-alat (managerial tools)yang berkaitan.
Selain itu diuraikan juga tentang perkembangan upaya peningkatan mutu mulai dari
pengertian awal pengendalian mutu (quality control), peningkatan mutu (quality
improvement), menjamin mutu (quality assurance) sampai kepada pengertian tentang
manajemen mutu terpadu (total quality management).
Kuliah-kuliah terakhir akan diisi dengan pemecahan masalah, penggunaan Deming Cycle
atau PDCA Cycle, Tujuh Alat Manajemen (seven tools) serta praktikum di rumah sakit.
Mutu pelayanan rumahsakit sangat penting untuk dipahami, dimengerti dan dilaksanakan
sebagai budaya yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan pelayanan itu sendiri. Mutu
pelayanan tidak hanya terbatas pada pelayanan medis saja tetapi lebih dari itu meliputi semua
pelayanan yang diberikan sejak masuk rumahsakit sampai keluar rumahsakit. Perkuliahan
meliputi semua aspek mutu pelayanan yang terkait seperti customer related quality,
institusional related quality, market related quality dan tools yang digunakan dalam
pengendalian mutu
Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan para siswa mampu untuk:
Memahami definisi, pengertian-pengertian tentang mutu maupun standar.
Memahami langkah-langkah manajerial dalam upaya peningkatan mutu.
Memahami upaya peningkatan mutu secara khusus (customer, institusional, market
quality)
1. Sistem Manajemen Mutu
1 sessi
1 sessi
4. Biaya Mutu
1 sessi
5. Benchmarking Mutu
Rumah Sakit
6. Case Analysis
(Bila di perlukan)
1 sessi
1 sessi
1 sessi
Tjahjono Kutjoro/
Hanevi Djasri
Tjahjono Kutjoro/
Hanevi Djasri
Tjahjono Kutjoro/
Hanevi Djasri
Tjahjono Kutjoro/
Hanevi Djasri
Tjahjono Kutjoro/
Hanevi Djasri
Tjahjono Kutjoro/
Hanevi Djasri
Referensi Utama:
Katz, J., Green, E, Managing Quality, Mosby, 1992, Chapter 15: Evaluating Your QM
Program
Kelly, J.M, Total Quality Management, Alexander Hamilton Inst, Inc, 1994. Pp 61-66
Kuntjoro Cahyono, Regulasi Kesehatan, Andi Offset 2012
Primary Health Care Management Advancement Programme, Assessing The Quality Of
Management, Module 7 Users Guide
Ransom, E.R., MMR The healthcare quality book : vision, strategy, and tools. 2nd ed. ed.
2008, Chicago: Health Administration Press.
Sollecito, W.A., C.P. McLaughlin, and A.D. Kaluzny, MMR Continuous quality improvement
in health care. 3rd ed. ed. 2013, Sudbury, Mass. ; London: Jones and Bartlett.
Wijono Djoko, Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan; Teori, Strategi dan Aplikasi, Volo 1,
Airlangga University Press
Zeithaml AV, Parasuramant, Berry. LL, Delivering Quality Service; Balancing Customer
Perceptions and Expectations, A Division Of Macmillan, Inc
A.3b Indikator Keuangan
Deskripsi Mata Kuliah:
Mata kuliah ini berisikan pembahasan lingkungan dan masalah keuangan makro dan mikro
dari sudut pandang organisasi kesehatan. Mata kuliah ini tidak secara spesifik membahas
masalah manajemen keuangan rumah sakit guna menghindari penyempitan wawasan dan
cakrawala berpikir. Pembahasan materi di kelas terutama ditujukan untuk memberikan bekal
pengetahuan tentang keuangan organisasi bisnis, keterampilan memecahkan kasus-kasus
keuangan, dan teknik pengelolaan serta pengendalian keuangan organisasi bisnis secara
umum. Harapannya mahasiswa sebagai calon pimpinan organisasi kesehatan kelak dapat
mengelola organisasinya dengan konsep-konsep pengelolaan keuangan organisasi bisnis
secara cost effective. Penyajian mata kuliah ini akan disertai dengan pembahasan kasus agar
konsep dan teknik yang telah dikuasai dapat menjadi properti yang berguna dalam
pengelolaan rumah sakit
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti perkuliahan ini, para mahasiswa mampu untuk:
1. Memahami pengelolaan organisasinya dengan konsep-konsep pengelolaan keuangan
organisasi bisnis secara cost effective.
2. Memahami manajemen keuangan yang baik agar kesehatan organisasi dari segi keuangan
dapat terjamin.
TOPICS
Numbers
of
Session
1 sessi
Facilitators
Eduardus Tandelilin/
Eddy Junarsin
Eduardus Tandelilin/
Eddy Junarsin
Capital Budgeting:
How to Estimate Cost of Capital
Capital Budgeting Criteria
Capital Budgeting:
Cash Flow Estimation
Cash Flow Management:
Haw to Prepare Cash Budget
Investment in Financial Assets:
Instruments:
- Bonds, Stocks, and Mutual
Funds
Risk and Return of Financial
Assets
1 sessi
Eduardus Tandelilin/
Eddy Junarsin
1 sessi
Eduardus Tandelilin/
Eddy Junarsin
Eduardus Tandelilin/
Eddy Junarsin
Eduardus Tandelilin/
Eddy Junarsin
1 sessi
Referensi :
Gapenski, L. 2011. Healthcare Finance: An Introduction to Accounting and Financial
Management, 5th ed. Chicago, IL: Health Administration Press.
A4. Sistem Perpajakan untuk RS sebagai Lembaga Usaha yang Non-profit dan Forprofit
Deskripsi
Matakuliah ini membahas tentang sistem perpajakan yang berlaku di Indonesia antara
lain meliputi ketentuan umum dan tatacara perpajakan (KUP), hak dan kwajiban wajib pajak,
cara penghitungan pajak, cara penyajian laporan keuangan untuk tujuan pajak, serta
kewajiban mengisi surat pemberitahuan (SPT).
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari matakuliah ini, mahasiswa diharapkan mempunyai pengetahuan tentang
berbagai regulasi perpajakan yang berlaku di Indonesia, jenis-jenis pajak yang berlaku di
indonesia serta cara penghitungannya
1. Sistem Perpajakan Badan
1 sessi Ahmad Samlawi, SE., M. Si
Usaha dan Pengelolaan Pajak
Rumah Sakit: Penghitungan
Pajak
2. Perhitungan Pajak
1 sessi Ahmad Samlawi, SE., M. Si
3. Pengelolaan Pajak Rumah
1 sessi Ahmad Samlawi, SE., M. Si
Sakit: Penghindaran dan
Penyelewengan Pajak
Referensi:
- Pemerintah Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan (KUP),
- Pemerintah Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak
Penghasilan (PPh),
- Pemerintah Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009 Tentang Pajak
Pertambahan Nilai (PPN),
- Serta Undang-undang Perpajakan yang lain yang relevan dengan topic-topik bahasan.
- Mardiasmo, Prof., Dr., MBA., Perpajakan, Andi Offset, Yogyakarta, 2015,
- Tjahjono, Achmad, Drs., MM., Perpajakan, Edisi Revisi Tahun 2014, UPP STIM YKPN,
Yogyakarta, 2014,
Artikel-artikel terkinin yang relevan dengan topic bahasan
Seminar: Supply Chain Management for Hospital: Evolution of Hospital Supply Chain
Tujuan:
Membahas konsep Value Chain dan Supply Chain.
Membahas pengembangan Jaringan RS
Membahas scenario masa depan RS di Indonesia dalam perspektif value-chain.
Sessi
Pengajar
Hospital Operation
Management
B1. Sistem Manajemen Fisik RS (Arsitektur)
Deskripsi
Dalam konsep patient safety kita mengenal istilah faktor pendukung (contributing factors) yaitu
situasi, tindakan atau pengaruh yang dianggap memainkan peran dalam terjadinya insiden atau
meningkatkan resiko terjadinya insiden. Terdapat 3 hal dalam contributing factor ini human factor,
system factor dan external factor (Dwiprahasto,2011)
Work enviroment adalah salah satu aspek di dalam system factor, lampu yang tidak cukup terang pada
ruang rawat darurat dapat berkontribusi dalam kesalahan melakukan tindakan bagi dokter UGD, jarak
antar kamar perawatan dan jarak antara kamar perawatan ke nurse station yang sangat panjang akan
menimbulkan kelelahan bagi perawat, pembuatan tritisan yang pendek di selasar rumah sakit akan
menimbulkan lantai yang licin karena tempias hujan sehingga komungkinan jatuhnya pasien atau
keluarga pasien lebih tinngi. Pembuatan single track (two way system) di instalasi bedah sentral akan
berkontribusi pada infeksi nosocomial karena bercampurnya sirkulasi yang bersih dan sirkulasi kotor.
Hal hal di atas adalah sebagain kecil contoh kontribusi desain fisik terhadap keselamatan pasien di
rumah sakit. Sehingga bukanlah hal yang berlebihan bila dalam perkulihan MMR ini mahasiswa
diharapkan memahami konsep mengenai physical safety di rumah sakit
Secara garis besar topik ini akan terbagi menjadi 2 blok yaitu pada blok 3 yang akan membicarakan
hal evaluasi kinerja bangunan dengan para meter bukti bukti ilmiah physical safety yang di kenal
dengan Evidence Based Design dan pada blok 4 yang akan membicarakan bagaimana merencanakan
rumah sakit yang aman bagi penggunanya
Tujuan Pembelajaran
1. Memahami arti penting arsitektur rumah sakit
2. Memahami konsep Evidence Based Design
3. Mampu mengevaluasi purna huni
4. Mampu membuat konsep perencanaan rumah sakit
Design
3. Evaluasi purna huni dan hospital
layout
1 sessi
Referensi :
Hand out Hospital Architecture and Customer Satisfaction
Jumlah
Pengajar
Sesi
1. Cakupan lingkungan fisik yang terdapat di area rumah
sakit.
2. Unsur dan aspek lingkungan fisik dalam sistem rumah
sakit.
3. Substansi pengelolaan limbah medis dan non-medis.
1. Pengelolaan subsistem listrik dan air.
2. Pengelolaan subsistem peralatan, mesin, dan bahan
baku.
3. Pengelolaan subsistem bangunan dan area selain
bangunan.
1. Pengelolaan sanitasi makanan di rumah sakit.
2. Program sanitasi dan higiene lingkungan rumah sakit.
3. Program pemeliharaan (maintenance) peralatan dan
lingkungan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan keamanan di
rumah sakit.
1 sessi
Widodo Hariyono
1 sessi
Darmanto
1 sessi
Widodo Hariyono
1 sessi
Widodo Hariyono
Referensi
1. Dasar-dasar Keamanan Makanan untuk Petugas Kesehatan. M. Adams dan Y. Motarjemi
(World Health Organization). Jakarta: Penerbit EGC, 2004.
2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Ikhtisar. John Ridley. Jakarta: Erlangga, 2006.
3. Management of Medical Technology. A Primer for Clinical Engineers. Joseph D.
Bronzino. Boston: Butterworth-Heinemann, 1992.
4. Pengelolaan Aman Limbah Layanan Kesehatan. A.Pruss, E. Giroult, P. Rushbrook (World
Health Organization). Jakarta: Penerbit EGC, 2005.
5. Reliability Engineering. E. Balagurusamy. New Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing Co.
Ltd., 1984.
6. Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit. Wiku Adisasmito. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2007.
7. Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit. Direktorat Bina Kesehatan
Kerja. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2012.
8. Teknik Manajemen Pemeliharaan. Antony Corder. Jakarta: Erlangga, 1988.
9. Dan beberapa jurnal yang terkait dengan perumahsakitan.
B3. Sistem Manajemen Obat dan Farmasi di RS
Deskripsi
Obat merupakan salah satu komponen utama upaya pelayanan kesehatan. Hal ini tidak saja
berlaku di pusat pelayanan kesehatan primer tetapi juga di tingkat pelayanan kesehatan yang
lebih tinggi. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika obat diidentikkan oleh masyarakat
sebagai komponen utama pengobatan.
Tersedianya obat secara luas dan murah bagi sebagian besar masyarakat merupakan salah satu
indikator penting upaya pelayanan kesehatan. Mulai tahun 2014 era JKN dimulai, obat sudah
diatur oleh pemerintah dengan cara penyiapan tarip berbasis INA-CBGs, Formularium Nasional
dan pengadaan melalui e katalog.
Obat di samping dapat menyembuhkan penderita juga secara tidak langsung ditujukan untuk
mencegah, mengurangi, menekan dan memberantas berbagai jenis penyakit. Secara langsung
hal ini akan mempengaruhi performance rumah sakit karena performance rumah sakit hanya
akan bisa dicapai apabila obat tersedia setiap saat dalam jumah yang cukup saat dibutuhkan.
Dengan demikian maka obat perlu dikelola secara efektif dan efisien agar dapat mencapai
sasaran seperti yang diharapkan. Namun kita sering dihadapkan pada masalah obat apa saja
yang harus disediakan, berapa banyak yang dibutuhkan, bagaimana memperkirakan kebutuhan
obat dan bagaimana menjamin mutu dan keamanan obat bagi setiap individu penggunanya.
TUJUAN
Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa diharapkan mampu:
Memahami peran sistem suplai obat
Memahami dan menjelaskan proses sistem suplai obat
Mengidentifikasi berbagai permasalahan dalam penyediaan obat untuk keperluan pasien
Mengetahui hubungan ketersediaan obat dengan hospital performance
Mengetahui bagaimana mengembangkan formularium obat di rumah sakit berbasis
Formularium Nasional
Mengetahui kebijakan baru dalam penggunaan obat di era JKN
Drugs Management In Hospital
1. Drug Policy
2. Managing Drugs Supply and
Hospital Performance
3. Planning and Procurement
4. Distribution and Use
5. The Role of Treatment
Guideline, Drugs Formulary,
Essential Drugs in Drug
Supply Management
1 sessi
1 sessi
Erna Kristin/Tim
Erna Kristin/Tim
1 sessi
1 sessi
1 sessi
Erna Kristin/Tim
Erna Kristin/Tim
Erna Kristin/Tim
1 sessi
1 sessi
1 sessi
2 sessi
Tim
Simkes
Tim
Simkes
Tim
Simkes
Tim
Simkes
Referensi:
Aronsky, D Haug, PJ. An Integrated Decision Support System for Diagnosing and Managing
Patients with Community-Acquired Pneumonia. Proceding of AMIA Conference 2002
Zupana, B, Porenta, et al. Decisions at Hand: A Decision Support System on Handhelds.
Proceeding of MEDINFO 2001 in V. Patel et al. (Eds) Amsterdam: IOS Press 2001
Bates DW, et al. Ten Commandments for Effective Clinical Decision Support: Making the
Practice of Evidence-based Medicine a Reality. J Am Med Inform Assoc. 2003; 10:
523-530
Doolan, DF, Bates DW, James BC. The Use of Computers for Clinical Care: A Case Series of
Advanced U.S. Sites. J Am Med Inform Assoc. 2003;10: 94-107
Coiera, E. Clarke, R. e-Consent: The Design and Implementation of Consumer Consent
Mechanisms in an Electronic Environment. J Am Med Inform Assoc. 2004; 11:129140
Shortliffe EH, Perreault, L.E., Wiederhold G, Fagan, L.M., eds. Medical Informatics:
1 sessi
1 sessi
1 sessi
1 sessi
1 sessi
Agastya/
1 sessi
Agastya
Kuncoro HW
1 sessi
Agastya
Kuncoro HW
1 sessi
Agastya
Kuncoro HW
1 sessi
Susilowati
John Suprihanto
1 sessi
1 sessi
Susilowati
John Suprihanto
Susilowati
John Suprihanto
Susilowati
John Suprihanto
1.
1 sessi
Referensi:
1. Kotler, P and P. Clarke (1987), Marketing for Health Care Organizations, Englewood
Cliffs, N.J. : Prentice-Hall, Inc
2. Kotler, P. (1997), Marketing Management : Analysis, Planning, Implementation, and
Control, 9th ed. Upper Saddle River, N.J. : Prentice Hall. Inc.
3. Aditama TY, 2003, Manajemen Administrasi Rumah Sakit, UI Press, Jakarta
4. Dharmmesta.BS & Handoko.H, 2000, Manajemen Pemasaran Perilaku, BPFE,
Yogyakarta
5. Cushway, B. 1996, The Fast Track MBA Series: Human Resources Management, edisi
Indonesia, Elex Media Komputindo, Jakarta
6. Julitriarsa, D & Suprihanto,J. 1992, Manajemen Umum: Sebuah Pengantar, BPFE,
Yogyakarta
7. Koontz, H, ODonnell, C & Weihrich, H. 1984, Manajemen: jilid 1 & 2, 8th ed, edisi
Erlangga, Jakarta
8. Lock, D & Farrow N. 1989, Manajemen Umum; The Gower Handbook of Management,
edisi Indonesia, Elex Media Komputindo, Jakarta
9. Stoner, JAF, Freeman, RE & Gilbert, DR 1996, Manajemen, edisi Indonesia, PT.
Prenhallindo, Jakarta
10. Sumarni, M & Suprihanto, J. 1999, Pengantar Bisnis: Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan,
Liberty, Yogyakarta
B7.Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia
Deskripsi
Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan faktor penentu keberhasilan pelayanan di rumah sakit.
Penggunaan peralatan medis, prosedur klinis, sampai dengan logistik, semuanya bergantung pada
ketersediaan dan kompetensi SDM yang menjalankan komponen-komponen tersebut. Indikator
efektifitas manajemen SDM di rumah sakit adalah tersedianya SDM dengan jumlah yang memadai
dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar rumah sakit.
SDM di rumah sakit terdiri dari SDM yang menjalankan pelayanan klinis, sering disebut sebagai
tenaga strategis di rumah sakit, serta tenaga pendukung yang berhubungan dengan pengelolaan
komponen pendukung pelayanan di rumah sakit. Keberadaan kedua kelompok SDM tersebut
menciptakan kompleksitas dalam mengelola fungsi-fungsi manajemen SDM dalam organisasi rumah
sakit.
Kuliah MSDM rumah sakit dalam Blok 3 ini membahas mengenai pengelolaan fungsi-fungsi
manajemen SDM, mulai dari rekrutmen, retensi, sampai dengan pelepasan SDM. Fungsi-fungsi
tersebut akan diterapkan untuk kedua kelompok SDM yang ada di rumah sakit. Khusus untuk tenaga
strategis, terutama dokter dan dokter spesialis, pembahasannya bersifat mendalam sampai dengan
hubungan perilaku dokter dengan sistem pembayaran di rumah sakit. Pada bagian retensi, tekanan
pembahasan ada pada aspek kinerja dan hubungannya dengan sistem kompensasi. Mahasiswa dipapar
dengan siklus manajemen SDM dan mendapatkan insight khusus tentang beberapa aspek tertentu
dalam siklus tersebut.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kuliah MSDM, mahasiswa diharapkan mampu:
1.
2.
3.
4.
5.
SUBYEK
1.
2.
3.
4.
5.
Planning:
Recruitment, Seleksi
dan Penempatan
3. Human Capital
Performance
Appraissal:Methods
4. Compensation
Sessi
Pengajar
1 sessi
Praktikum
1 sessi
Andreasta Meliala
1 sessi
Praktikum
1 sessi
Andreasta Meliala
2 sessi
Praktikum
2 sessi
Andreasta Meliala
2 sessi
Praktikum
Andreasta Meliala
2 sessi
Referensi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
mengalami perubahan yang sama. Akuntansi manajemen sekarang sedang dalam proses
pembangunan, menyesuaikan diri dengan perubahan konsep-konsep manajemen yang
sekarang diciptakan untuk menghadapi lingkungan bisnis baru.
Tujuan Mata Kuliah:
Tujuan mata kuliah ini adalah untuk mendidik mahasiswa :
Memiliki kesadaran bahwa ilmu dan pengetahuan dibangun berlandaskan paradigma
tertentu. Begitu paradigma tertentu tersebut tidak fit dengan lingkungan yang
digambarkan, ilmu dan pengetahuan yang dibangun di atasnya perlu dirombak, digantikan
dengan ilmu dan pengetahuan baru.
Memahami konsep dan pemanfaatan informasi akuntansi manajemen yang fit dengan
lingkungan bisnis yang dihadapi oleh perusahaan.
Memiliki kemampuan untuk belajar mandiri berkelanjutan.
Accounting And Cost Management For Hospital
1. Metode Penyusunan Laporan Keuangan
2. Pembahasan Soal
3. Organisasi Pelayanan Kesehatan
4. Penganggaran Pelayanan Kesehatan
5. Akuntansi Biaya Kesehatan
6. Pembiayaan Jasa Pelayanan Kesehatan
(INA DRG)
7. Pembahasan Kasus Biaya dan Jaminan
Pembiayaan :
Hospital Tax
4. Sistem Perpajakan Badan Usaha dan
Pengelolaan Pajak Rumah Sakit:
Penghitungan Pajak
5. Perhitungan Pajak
6. Pengelolaan Pajak Rumah Sakit:
Penghindaran dan Penyelewengan Pajak
Ujian Kelompok 3 C
1 sessi
1 sessi
1 sessi
1 sessi
1 sessi
1 sessi
Indra Bastian
Indra Bastian
Indra Bastian
Indra Bastian
Indra Bastian
Indra Bastian
1 sessi
Indra Bastian
1 sessi
Shita Dewi
1 sessi
1 sessi
Shita Dewi
Shita Dewi
1 sessi
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Strategic thinking of Hospital Performance
2. Penjelasan mengenai komponen Strategic thinking of Hospital Performance
3. Penjelasan mengenai pentingnya Performance
4. Penjelasan aplikasi dan penggunaan Strategic Thinking dalam RS
5. Penjelasan contoh-contoh Strategic Thinking
6. Diskusi dan Pertanyaan
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan Strategic thinking
2. Memahami cara penggunaan Strategic thinking
3. Memahami komponen-komponen Strategic thinking
4. Memahami tantangan dan hambatan dalam aplikasi Strategic thinking
5. Memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan Strategic thinking
Bahan Pembelajaran
1. Slide Strategic thinking of Hospital Performance
2
Materi A.2 Visioning the Hospital Performance
Deskripsi
Kinerja dapat dijelaskan dengan Expectancy Theory (Porter lawler Model), sistem
pengelolaan kinerja ini dimulai dari Usaha yang didukung oleh bakat dan peran/posisi, hasil
berupa kinerja akan membawa kepada penghargaan yang dirasa pantas dan menuju kepada
kepuasan bermanfaat kepada penghargaan yang pantas. Langkah langkah penerapan Balance
score card, dimulai dari penetapan perencanaan kinerja yang hendak dicapai, penetapan peran
dan kompetensi, mendesain penghargaan akan kinerja, pengukuran dan penilaian kerja, dan
pendistribusian penghargaan berbasis kinerja.
Aktivitas Pembelajaran
makanan oleh pekerja yang menderita infeksi, proses pemasakan dan pemanasan tidak cukup,
penyimpanan makanan dalam keadaan hangat < 65 derajat C, pemanasan kembali makanan
tidak tepat, makanan berasal dari sumber yang tidak aman, dan terjadinya kontaminasi silang.
HACC (Hazard Analysis Critical Control), adalah suatu metode untuk mengidentifikasi
resiko dan meminimalisisr bahaya karena pangan. Prinsip HACC adalah identifikasi bahaya,
penetapan CCP (), penetapan batas/limit kritis, pemantauan CCP, tindakan koreksi terhadap
penyimpangan, verifikasi, dan dokumentasi.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Keamangan pangan
2. Penjelasan mengenai komponen Keamangan pangan
3. Penjelasan mengenai pentingnya Keamangan pangan dalam RS
4. Penjelasan aplikasi dan penggunaan Keamangan pangan HACC dalam RS
5. Penjelasan contoh-contoh HACC
6. Diskusi dan Pertanyaan
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan HACC dalam Keamangan pangan
2. Memahami cara penggunaan HACC dalam Keamangan pangan
3. Memahami komponen-komponen Keamangan pangan
4. Memahami tantangan dan hambatan dalam aplikasi Keamangan pangan
5. Memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan Keamangan pangan
Pengelolaan Limbah Rumah Sakit
Deskripsi
pengelolaan limbah termasuk limbah cair yaitu Bahan Buangan berbentuk cair yang berasal
dari proses kegiatan RS, kemungkinan mengandung mikroorganisme pathogen, bahan kimia
beracun dan radioaktif. Proses pengelolaan limbah terdiri dari mengumpulkan limbah,
mengolah limbah, lalu membuang limbah ke perairan bebas. Proses pengelolaan limbah
mengubah H20 + X- menjadi H20 + X(N) netral.
Hasil limbah terdiri dari benda padat dan cair, yang dapat dialirkan adalah yang cair atau
melayang, oleh karena itu setiap pembuatan perlu adanya septic tank, yang akan mengubah
benda padat menjadi air dan juga gas, sedangkan mineral yang padat dan sulit diubah akan
mengendap. Proses didalam septic tank yaitu terjadi pembusukan dari bahan-bahan dan akan
menyatu dengan tanah. Jika bahan anti septic masuk, akan menghambat proses pembusukan,
beserta dengan O2. Sedangkan minyak dan lemak akan mengganggu proses pemasukan O2.
Cairan pembuangan tersebut disalurkan ke pipa atau saluran menuju ke parit/got atau ke pipa
saluran untuk dikumpulkan kolektiv lalu dibuang lewat sumur serapan, dan disatukan dengan
tanah, jika menggunakan parit akan mencemari udara, jika dengan pipa mesti pemasangan
dan biaya, Sumur serapan harus dibawa sampai lapisan tanah dan akan mengalami proses
filter. Dalam RS bahan dari septic tank akan dibawa ke IPAL dan diproses agar menghasilkan
cairan yang bersih dan netral. Didalam IPAL terdapat proses equalisasi penyatuan homogen,
dimasukkan kedalam bioreaktor dimana konvensional dengan bakteri pengurai, sedangkan
secara modern dengan menggunakan bakteri khusus berbiaya mahal yang daya hidupnya
tergantung kepada pH nya, sehingga perlu dikendalikan pH nya dan Oksigennya. Proses
oksigenasi dengan Aerasi, sedangkan proses pengendapan dengan filterisasi, dan kemudian
akhirnya akan diberikan chlorinasi agar proses limbah dapat dibuang ke perairan bebas.
Beberapa RS, hasil buangan berupa air akan diterapi dan dipakai sebagai bahan untuk
gardening, mengepel, mencuci mobil dan lainnya, yang tidak berhubungan langsung untuk
manusia. RS juga membutuhkan reservoir air atau tandon air, bawah yang besar dan tandon
atas, untuk menyimpan dan menjaga kredibilitas air yang selalu ada.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Limbah
2. Penjelasan mengenai komponen Pengelolaan limbah
3. Penjelasan mengenai pentingnya Pengelolaan limbah
4. Penjelasan aplikasi dan penggunaan pengelolaan limbah dalam RS
5. Penjelasan contoh-contoh pengelolaan limbah
6. Diskusi dan Pertanyaan
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan pengelolaan limbah
2. Memahami cara penggunaan pengelolaan limbah
3. Memahami komponen-komponen pengelolaan limbah
4. Memahami tantangan dan hambatan dalam aplikasi pengelolaan limbah
5. Memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan pengelolaan limbah
Managing Drug Supply and Hospital Performance
Deskripsi
Manajemen supply obat terdiri dari kebijkana yang termasuk dalam Formularium RS,
standard terapi, compliance, variasi prescribing, kebijakan lain RS, ketersediaan obat dan
apotek lainnya, serta dengan adanya conflict of interest. Berdasarkan Referensi Prof Muchtar
2003 RSCM, didapatkan bahwa beberapa obat direstriksi untuk pengobatan padahal obat
tertentu memiliki effektivitas yang termasuk paling tinggi.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Manajemen supply obat
2. Penjelasan mengenai komponen Manajemen supply obat
3. Penjelasan mengenai aplikasi dari Manajemen supply obat
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan Manajemen supply obat
2. Memahami cara penggunaan Manajemen supply obat
3. Memahami komponen-komponen Manajemen supply obat
Planning and Procurement
Deskripsi
Perkiraan kebutuhan obat dimulai dari perencanaan untuk melakukan seleksi,
perbekalan/penyimpanan (procurement), distribusi, penggunaan, dan kemudian seleksi
kembali. Masalah dalam perencanaan kebutuhan obat terdiri dari data yang tidak akurat,
kebutuhan rill yang perlu didefinisikan, sumber dana, dan SDM nya. Perkiraan kebutuhan
obat didasarkan kepada populasi, berdasarkan pelayanannya, dan berdasarkan pemakaian
atau konsumsi nya. Dalam prosesnya proses perkiraan obat dimulai dari analisis data
penggunaan obat tahun sebelumnya, data obat di unit pelayanan dan unit pengelolaan, pola
morbiditas penyakit, obat yang didistribusikan oleh program, lalu tambahkan buffer stock
tahun ini. Pengendalian kecukupan jumlah obat terdiri dari sistem informasi, pipeline
phenomena (), Pertimbangan lead time, dan analisis needs & funds.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Perkiraan kebutuhan obat
2. Penjelasan mengenai komponen Perkiraan kebutuhan obat
3. Penjelasan mengenai pentingnya Perkiraan kebutuhan obat
4. Penjelasan aplikasi dan penggunaan Perkiraan kebutuhan obat dalam RS
5. Penjelasan contoh-contoh Perkiraan kebutuhan obat
6. Diskusi dan Pertanyaan
Tujuan pembelajaran
The Role of Treatment Guideline, Drugs Formulary, Essential Drugs in Drug Supply
Management
Deskripsi
Pengendalian inventori diperlihatkan dengan model iventori yaitu Safety stock, average
inventory, lead time pemesanan obat, dan working stock. Analisis ABC untuk pengadaan obat
dapat melihat data inventory, stock holdings dan beban tiap unit. Analisis biaya pemakaian
obat dipengaruhi variasi yang lebar, dipengaruhi komplikasi penyakit, sumber pembiayaan,
dan informasi tentang efficacy dan harga. Siklus procurement terdiri dari Pengumpulan data
konsumsi, review seleksi obat, penetapan jumlah yang dibutuhkan, telaah kebutuhan obat dan
dana yang tersedia, disertai penetapan metode pengadaan. Memilih metode procurement
menggunakan orientasi pada tujuan, harga obat realistis, reliabilitas supplier & mutu
pelayanan, meminimalkan resiko, waktu singkat atau lead yang efisiensi.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Pengendalian inventori
2. Penjelasan mengenai komponen Pengendalian inventori
3. Penjelasan mengenai pentingnya Pengendalian inventori
4. Penjelasan aplikasi dan penggunaan Pengendalian inventori dalam RS
5. Penjelasan contoh-contoh Pengendalian inventori
6. Diskusi dan Pertanyaan
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan Pengendalian inventori
2. Memahami cara penggunaan Pengendalian inventori
3. Memahami komponen-komponen Pengendalian inventori
4. Memahami tantangan dan hambatan dalam aplikasi Pengendalian inventori
5. Memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan Pengendalian inventori
Designing Hospital Information System (HIS)
Deskripsi
Hospital Information system management dimulai dari tahun 1960 dimulai dari billing
system dan kebutuhan akan financial dan pendapatan, dan berkembang sampai masa sekarang
dengan isu pasien safety dan pasien menjadi pusat informasi. Teknologi informasi digunakan
untuk efisiensi efektivitas komunikasi dan kemampuan untuk bersaing. Sistem komputerisasi
memampukan suatu RS menghemat biaya sampai 41.8 Milliar dari keseluruhan biaya.
Strategi keberhasilan lebih kepada isu politis, komitmen terhadap pihak yang terlibat,
partisipasi aktif semua komponen, dan kesinambungan serta kerja sama. Beberapa sistem
informasi di RS yaitu OpenMRS, Care2X, Care3G, dan lainnya.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Hospital Information system management
2. Penjelasan mengenai komponen Hospital Information system management
3. Penjelasan mengenai pentingnya HIS management
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan HIS management
2. Memahami cara penggunaan HIS management
3. Memahami komponen-komponen HIS management
4. Memahami bagaimanan melakukan HIS management
Functioning Hospital Information System (HIS
Deskripsi
Healt information systems adalah suatu metode untuk mengolah data, dan menjadikannya
berfungsi dalam manajemen dan pelayanan Rumah sakit. Dalam memproses HIS, diperlukan
data dalam menentukan kebijakan manajemen, karena dalam sebuah system hanya dapat
berjalan jika ada data yang terstruktur, data yang international standard, dan data tersebut
valid dalam memberi informasi. Data dapat diinterpretasikan sebagai Tanggal, angka,
gambar, simbol, huruf, dan kata yang merepresentasikan suatu fakta atau suatu observasi
terhadap orang, proses, pengukuran atau keadaan. Dimana data terdiri dari data yang tidak
terstruktur (Data yang dapat disimpan dan diakses, tetapi tidak diproses/dimanipulasi
misalnya video, gambar dll) dan data yang terstruktur (Data yang terkode dan dapat
diproses/dimanipulasi secara elektronik, Nilai dari variable dapat diproses menggunakan
komputer, misalnya ICD-10, bar code, dan lainnya). Functioning HIS mempunyai indicator
yang jelas, kelengkapan data, proses yang baik, serta penggunaan informasi yang baik.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Health information systems
2. Penjelasan mengenai komponen untung Memfungsikan HIS
3. Penjelasan mengenai pentingnya HIS
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan Health information systems
Marketing mix adalah suatu bauran pemasaran yang akan mendeskripsikan komponen dari
suatu pelayanan jasa atau produk. Memahami pasar menentukan segmen yang akan dituju,
misalnya karakteristik, pengetahuan, sikap/psikografi, tindakan, perilaku, sumber informasi,
dan harapan. Dalam menentukan metode segmentasi perlu memilih kelebihan yang layak dan
unik, menarik, berdasarkan ukuran, potensial profit, responsif, dan cukup besar atau terus
berkembang. Contohnya penyediaan pelayanan berbiaya rendah, meliputi pelayanan dasar
kepada keluarga berpendapatan rendah. Menyediakan pelayanan lengkap one stop services
kepada populasi berpendapatan tinggi. Positioning produk adalah menentukan bagaimana
konsumen mendefinisikan produk nya. Strategi perkembangan pasar melihat kepada cerukceruk pasar atau niche dari masyarakat.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Marketing mix
2. Penjelasan mengenai komponen Marketing mix
3. Penjelasan mengenai aplikasi dari Marketing mix
Tujuan pembelajaran
1. Memahami proses dan penggunaan Marketing mix
2. Memahami cara penggunaan Marketing mix
3. Memahami komponen-komponen Marketing mix
Pricing Strategy
Deskripsi
Dalam menentukan Hospital Performance, Misi, visi, Core Beliefs, Core values, dan
strategies akan dijelaskan dan dipaparkan sehingga menghasilkan action plans, dan akan
menimbulkan actual actions. Dalam proses inilah pengelolaan akan diukur dan disebut
Hospital Performance. Performance dimulai dari perencanaan kinerja organisasi, lalu
penetapan peran, ditindak lanjuti dengan tindakan langsung, dievaluasi dan dikelola lewat
pengukuran kinerja, lalu diakhiri dengan pemberian penghargaan. Perencanaan adalah
memilih hal yang penting dalam keadaan tidak terdesak. Action plan jika ditelusuri di uraikan
menjadi 3 bagian yaitu Strategic, Program, dan Budget. Strategic plan terdiri dari sasaran,
ukuran hasil, target, dan inisiatif strategic yang direncanakan disebut semua ini Key
Performance Indicator. Konsep balance Scorecard Score yang menyeimbangkan kinerja dan
keuangan secara jangka pendek dan juga seimbang dengan jangka panjang. Ukuran kinerja
kalau dulu hanya keuangan sekarang diseimbangkan keuangan dan non keuangan, yaitu
Customer, Proses, dan pembelajaran & Pertumbuhan.
Aktivitas Pembelajaran
1. Penjelasan mengenai Pengertian Hospital performance
2. Penjelasan mengenai komponen Hospital performance
Tim Dosen
Tim dosen Block 3 terdiri dari pengajar yang berasal dari UGM dan/atau dari rumah
sakit.
Agastya, Drs, MBA, MPM
Andreasta Meliala, dr., DPH., M.Kes., M.AS
Anis Fuad, S.Ked, DEA
Aryo Setra Setiadi.,Drs.,MM.,PhD.,CPM., DipM ACIM
Darmanto,Ir., DiplHE, MSc
Dyah Permata Kurnia Dewi, ST, M.Kes
Eduardus Tandelillin ,Prof.,Drs.,PhD
Erna Kristin, DR.,Dra.,MSi, Apt
Fitri Haryanti, DR.SKp, M.Kes
Guardian Yoki Sanjaya, dr.,MHHInfo
Hari Kusnanto, Prof.,dr.,DrPH
Hanevi Djasri, dr.,MARS
Indra Bastian, Prof.Dr.MBA
John Suprihanto, Drs., MIM., PhD
Laksono Trisnantoro, Prof.,dr.,MSc.,PhD
Leo Indra Wrdana, SE.,MSi
Lutfan Lazuardi, dr. M.Kes, PhD
Mulyadi,Drs. MSi, Akt
Niluh Putu Eka Andayani, SKM.,M.Kes
Rahmad Soedarsono,SE.,MSi.,PhD
Shita Dewi.,SIP.,MM,MPH
Sodikin Sadek, Ir.M.kes
Susilowati, Dr, dr, M.Kes
Widyawati, Skp, M.Kes
Yulia Arisnani Widyaningsih, MBA.,PhD
Sumber Belajar
Mahasiswa peserta Block 3 akan diberi bahan kuliah dalam bentuk Modul dan bukubuku.
NO
1.
2.
3.
4.
RESOURCES
Healthcare Transformation: A Guide for the Hospital Board Member
(By Maulik Joshi, Bernard Horak, 2009)
Service operations management: improving service delivery
(by Robert Johnston, Graham Clark)
BOOK/Facilities & Operations Management:
Patient Safety(By James B Battles)
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Referensi:
Hansen & Mowen, 2004, Management Accounting, Buku 1, Edisi Indonesia, Salemba
Empat, Jakarta
Kaplan, Roberts S. Dan David P. Norton, 2004, The Strategy Focused Organization; How
Balanced Scorecard Companies Thrive in The Business Environment, Boston, Harvard
Business School Press
Mulyadi, 2007, Alternatif Pemacuan Kinerja Personel Dengan Pengelolaan Kinerja
Terpadu Berbasis Balanced Scorecard,
Mulyadi, 2005, Sistem Manajemen Strategik Berbasis Balance Scorecard, UPP AMP
YKPN, Yogyakarta
Indra Bastian, Akutansi Kesehatan, Jakarta, Erlangga, 2008.