Disusun Oleh :
ANIS NOVIANA
A11501084
TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan Makalah Ini Sebatas
Pengetahuan Dan Kemampuan Yang Dimiliki. Kami sangat berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Makalah
Model Asuhan Keperawatan Profesional MAKP”. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan.
Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Kami menyadari tugas kuliah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat diharapkan demi sempurnanya tugas kuliah ini. Harapan penulis
tugas kuliah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat banyak yang menuntut rumah sakit harus dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang terkait dengan kebutuhan pasien harus dapat dilayani oleh
rumah sakit secara mudah, cepat, akurat dan dengan biaya yang terjangkau (Ilyas,
2004). Meningkatnya tuntutan masyarakat disarana kesehatan terutama dirumah
sakit, secara berkesinambungan rumah sakit harus melakukan upaya peningkatan
mutu pemberian pelayanan kesehatan, salah satunya adalah keperawatan dirumah
sakit (Depkes RI). Berdasarkan keputusan menteri kesehatan nomor:
123/Menkes/SK/XI/2005 tentang registrasi dan praktek keperawatan, yang berguna
untuk meningkatkan mutu pelayanan khususnya dibidang asuhan keperawatan maka
dibentuklah satu tim Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP).
Pengembangan dari MPKP (Model Praktik Keperawatan Profesional) ini adalah
SP2KP ( Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional) dan MAKP (Metode
Pemberian Asuhan Keperawatan Profesional).
Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional (SP2KP) adalah suatu
tatalaksana struktur dan proses mandiri yang menjamin partisipasi semua perawat
dalam memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan definisi asuhan keperawatan,
pemberian asuhan keperawatan, dan evaluasi dari asuhan keperawatan tersebut
(Hoffart & Woods, 1996 dalam Modul pelatihan SP2KP RSUP dr. M. Djamil, 2012).
Komponen pelaksanaan SP2KP terdiri dari dari aplikasi nilai-nilai profesional dalam
praktik keperawatan, manajemen, dan pemberian asuhan keperawatan dan
pengembangan profesional diri (Kemenkes RI, 2010).
Sistem MAKP adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan empat unsur,
yakni: standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan dan sistem MAKP.
Dalam menetapkan suatu model, keempat hal tersebut harus menjadi bahan
pertimbangan karena merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
(Rowland dan Rowland, 1997).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dengan melaksanakan program sarjana keperawatan stase manajemen, mahasiswa
mampu meningkatkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
dibutuhkan bagi perawat untuk menunjang model asuhan keperawatan profesional
(MAKP).
2. Tujuan Khusus
Dengan melaksanakan kegiatan program program sarjana keperawatan pada stase
manajemen, mahasiswa mampu :
a. Untuk mengetahui sistem pemberian asuhan keperawatan Model Asuhan
Keperawatan Profesional (MAKP).
b. Untuk mengetahui sistem pemberian asuhan keperawatan Model Praktik
Keperawatan Profesional (MPKP).
c. Untuk mengetahui sistem pemberian asuhan keperawatan Sistem Pemberian
Pelayanan Keperawatan Profesional (SP2KP)
3. Manfaat
a. Manfaat bagi Penulis
Dengan adanya tugas yang diberikan terkait dengan sistem pemberian asuhan
keperawatan ini diharapkan mahasiswa mengetahui perkembangan dari setiap
sistem baik dari MAKP, MPKP sampai SP2KP.
b. Manfaat bagi Pembaca
Dengan adanya maklah ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
sumber pengetahuan bagi pembaca terkait dengan perubahan yang terjadi
dalam sistem asuhan keperawatan.
c. Manfaat bagi Institusi
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat memberikan sumber literasi
bagi institusi untuk meningkatkan pengetahuan bagi mahasiswa kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Kepala Ruang
Pasien/klien
1. Membuat perencanaan;
2. Membuat penugasan, supervisi, dan evaluasi;
3. Mengenal/mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan
pasien;
4. Mengembangkan kemampuan anggota;
5. Menyelenggarakan konferensi
1. Setiap perawat primer adalah perawat bed side atau selalu berada dekat
dengan pasien;
2. Beban kasus pasien 4–6 orang untuk satu perawat primer;
3. Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal;
4. Perawat primer dibantu oleh perawat profesional lain maupun
nonprofesional sebagai perawat asisten;
d. MAKP Kasus.
Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien
saat ia dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap sif,
dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada
hari berikutnya. Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien satu
perawat, dan hal ini umumnya dilaksanakan untuk perawat privat/pribadi
dalam memberikan asuhan keperawatan khusus seperti kasus isolasi dan
perawatan intensif (intensive care).
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelayanan keperawatan merupakan suatu bentuk proses keperawatan yang
didalamnya berisi tentang asuhan kepada pasien. Bentuk pelayanan keperawatan
dapat berupa Model Asuhan keperawatan Profesional, Model Praktik Keperawatan
Profesional dan Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional. Dimana
ketiga bentuk pelayanan tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya .
Sistem Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) adalah suatu
kerangka kerja yang mendefinisikan keempat unsur, yakni: standar, proses
keperawatan, pendidikan keperawatan dan sistem MAKP. Definisi tersebut
berdasarkan prinsip nilai yang diyakini dan akan menentukan kualitas produksi atau
jasa layanan keperawatan. Jika perawat tidak memiliki nilai tersebut sebagai salah
satu pengambilan keputusan yang independen, maka tujuan pelayanan kesehatan atau
keperawatan dalam memenuhi kepuasan pasien tidak akan dapat terwujud.
. SP2KP merupakan pengembangan dari MPKP yang mencakup segala
pemberian asuhan kepada pasien dari mulai direktur rumah sakit sampai dengan
pasien dan keluarga.
Oleh karena itu, peran tenaga kesehatan dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dapat melalui ketiga hal tersebut yaitu Model Asuhan Keperawatan
Profesional, Model Praktik keperawatan Profesional dan Sistem Pemberian Pelayanan
Keperawatan Profesional.
B. Saran
Tenaga kesehatan khususnya perawat ketika bekerja di Rumah Sakit dapat
mengaplikasikan teori yang telah dipaparkan dalam makalah ini guna untuk
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang lebih efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes. 2011. Standar Akreditasi Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Gilles, D.A.1996. Nursing Management. System Approach. Philadelphia: Saunders.
Marquis, B.L., dan C.J. Huston. 2000. Leadership roles and management functions in
nursing. Philadelphia: JB Lippincott.