Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Landasan Teori
II.1.1 Pengertian Kehamilan
Kehamilan terjadi setelah penyatuan ovum dan sperma, lalu zigot
mengalami pembelahan mitosis membentuk bola padat pada sel-sel morula,
dihasilkan progesteron yang cukup, oviduktus melemah, morula turun
keuterus, kontraksi peristaltik morula terapung di dalam uterus, hidup dari
sekresi endometrium terus berploriferasi dan berdiferensiasi menjadi
blastokista lalu melakukan implantasi, kemudian terbentuklah trofoblas
menghasilkan enzim proteolitik, terjadilah proses organogenesis (Sherwood,
2001).
Pada saat blastokista melakukan implantasi terbentuklah plasenta.
Plasentasi adalah proses pembentukkan struktur dan jenis plasenta,
berlangsung 12 18 minggu setelah fertilisasi. Walaupun belum
berkembang sempurna, plasenta sudah bekerja penuh sejak minggu ke 5
setelah implantasi, saat ini jantung mudigah sudah memompa darah
kedalam vilus plasenta serta ke jaringan mudigah. Selama kehamilan, darah
janin terus-menerus melintasi vilus plasenta dan sistem sirkulasi janin
melalui arteri umbilikalis dan vena umbilikalis, yang terbungkus dalam
korda umbilikalis ( tali pusat) sering disebut pipa penghubung janin dan
plasenta (Sarwono, 2007).
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi 3
trimester yaitu trimester pertama yang dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,
trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, trimester ketiga dari
bulan ketujuh sampai 9 bulan (prawiroharahdjo, 2002)
-Trimester pertama
Tanda-tanda fisik yang dapat terjadi pada ibu adalah perdarahan
sedikit (spotting) sekitar 11 hari setelah konsepsi, yakni pada saat embrio
melekat pada lapisan uterus. Perdarahan biasanya kurang dari jumlah haid
f. Sekresi Kortikosteroid
Meningkat selama kehamilan. Membantu mobilisasi asam asam
amino dari jaringan ibu sehingga asam asam amino ini dapat dipakai
untuk sintesis jaringan fetus. Bersamaan dengan kerja estrogen,
menyebabkan kecenderungan wanita hamil normal untuk mereabsorbsi
kelebihan natrium dari tubulus ginjal ibu dan oleh karena itu, retensi
cairan, biasanya akan mengarah ke hipertensi yang dipicu oleh
kehamilan.
g. Sekresi Kelenjar Tiroid
Meningkat sampai 50% selama kehamilan. Meningkatkan
pembentukkan tiroksin karena efek tirotropik human chorionic
gonadotropin yang disekresikan oleh plasenta dan juga sejumlah kecil
hormon perangsang tiroid khusus Human Chorionic Tyrotropin yang
juga disekresikan oleh plasenta.
h. Sekresi Kelenjar Paratyroid
Membesar saat kehamilan, terutama bila ibu mengalami defisiensi
kalsium dalam makanan.
i. Sekresi Relaksin oleh Ovarium dan Plasenta
Disekresi oleh korpus luteum ovarium dan jaringan plasenta.
Sekresi meningkat karena efek merangsang dari HCG pada saat yang
sama dengan disekresikannya sejumlah besar estrogen dan progesteron
oleh korpus luteum dan sekresi plasenta dan dapat melunakkan serviks
wanita hamil saat persalinan.
II.1.3 Perubahan anatomik dan fisiologik pada wanita hamil
Dalam triwulan pertama alat-alat mulai dibentuk. Pada triwulan
kedua alat-alat telah dibentuk, tetapi belum sempurna dan viabilitas janin
masih disangsikan. Janin yang dilahirkan dalam trimester terakhir telah
viable (dapat hidup).
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita.
Dalam hal ini hormon somatomammotropin, estrogen dan progesteron
mempunyai peran penting. Perubahan yang terjadi adalah sebagai berikut:
a. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah
estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini
pada dasarnya disebabkan oleh hipertrofi otot polos uterus; disamping
itu, serabut-serabut kolagen yang ada pun menjadi higroskopik akibat
meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti
pertumbuhan janin (Sadler,2007)
Pada bulan-bulan pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah
advokat, agak gepeng. Hubungan antara besarnya uterus dengan tuanya
kehamilan sangat penting diketahui, antara lain untuk membuat
diagnosis apakah wanita tersebut hamil fisiologik, atau hamil ganda,
atau menderita penyakit seperti mola hidatidosa, dan sebagainya
(Sarwono,2007).
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, dinding uterus terdiri atas 3
lapisan otot. Lapisan otot longitudinal paling luar, lapisan otot sirkuler
paling dalam, dan lapisan otot yang berbentuk oblik diantara otot yang
berbentuk oblik di antara kedua lapisan otot luar dan dalam. Ketika ada
kehamilan ketiga lapisan ini tampak lebih jelas.
Lapisan otot oblik berbentuk suatu anyaman seperti tikar,
memegang peran penting pada persalinan di samping kedua otot lainya.
Sinus-sinus pembuluh darah berada di antara anyaman otot oblik ini.
Uterus pada wanita tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam. Pada
kehamilan uterus terus tumbuh secara teratur, kecuali jika ada gangguan
pada kehamilan tesebut. Pada kehamilan 8 minggu terus membesar
sebesar telur bebek, dan pada kehamilan 2 minggu kira-kira sebesar
telur angsa. Saat ini fundus uteri telah dapat diraba dari luar, diatas
simfisis. Pada pemeriksaan ini wanita tersebut harus mengosongkan
kandung kencingnya terlebih dahulu.
Minggu pertama istmus uteri mengadakan hipertrofi seperti
korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama membuat ismus
menjadi panjang dan lebih lunak. Hal ini dikenal dalam obstetri sebagai
tanda hegar.
10
b. Serviks uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
hormon estrogen. Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan
otot, maka serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat, hanya 10%
jaringan otot. Jaringan ikat pada serviks ini banyak mengandung
kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat, dan dengan adanya
hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak.
Serviks yang terdiri terutama atas jaringan ikat dan hanya sedikit
mengandung jaringan otot yang tidak mempunyai fungsi sebagai
sfingter.
Pada multipara dengan porsio yang bundar, porsio tersebut
mengalami cedera berupa lecet dan robekan, sehingga post-partum
tampak adanya porsio yang terbelah dua dan menganga. Perubahanperubahan pada serviks ini perlu diketahui sedini mungkin pada
kehamilan, akan tetapi yang memeriksa hendaknya hati-hati dan tidak
dibenarkan melaksanakan secara kasar sehingga dapat menggangu
kehamilan.
Kelenjar-kelenjar diserviks akan berfungsi lebih dan akan
mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang
sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan per-vaginam lebih
banyak. Keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan
yang fisiologik.
c. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen mengalami perubahan
pula. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva
nampak lebih merah, agak kebiri-biruan (livide). Tanda ini disebut
tanda chedwick. Warna porsio pun tampak livide.
Pembuluh-pembuluh darah alat genitalia interna akan membesar.
Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat
genital tersebut meningkat. Apabila terdapat kecelakaan pada
kehamilan atau persalinan, maka perdarahan akan banyak sekali,
sampai dapat mengakibatkan kematian.
11
d. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum
graviditatis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16
minggu. Korpus luteum gravidita berdiameter kira-kira 3 cm.
Kemudian, ia mengecil setelah plasenta terbentuk. Korpus luteum
mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron. Lambat laun fungsi ini
diambil alih oleh plasenta. Dalam dasawarsa terakhir ini ditemukan
pada awal ovulasi hormon relaxin. Suatu immunoreactive inhibin dalam
sirkulasi maternal. Diperkirakan korpus luteum merupakan tempat
sintesis dari relaxin pada awak kehamilan. Kadar relaxin dalam
sirkulasi maternal dapat ditentukan dan meningkat dalam trimester
pertama.
Relaxin
mempunyai
pengaruh
menenangkan
hingga
akan
membesar
dan
tegang
akibat
hormon
12
dengan
dilahirkanya
plasenta
pengaruh
estrogen,
yang
13
14
dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai
turun kebawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul
lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali.
Dalam kehamilan ureter kanan dan kiri membesar disebabkan
pengaruh progesteron. Akan tetapi ureter kanan lebih membesar dari
ureter kiri, karena mengalami lebih banyak tekanan dibandingkan ureter
kiri. Hal ini disebabkan oleh karena ureter lebih sering memutar kearah
kanan. Mungkin orang lebih sering bergerak menggunakan tangan
kanannya, atau disebabkan oleh letak kolon dan sigmoid yang berada
dibelakang kiri uterus. Akibat tekanan pada ureter kanan tersebut,
sering dijumpai hidroureter dekstra dan pielitis dekstra.
Disamping sering kencing, terdapat pula poliuria.Poliuria
disebakan oleh peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan,
sehingga filtrasi diglomerulus meningkat sampai 67 %. Resorpsi
ditubulus tidak berubah, sehingga lebih banyak dapat dikeluarkan urea,
asam urik, glukosa, asam amino, asam folik dalam kehamilan.
j. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat
tertentu. Pigmentasi ini disebabkan pengaruh malanophore stimulating
hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormon
yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-kadang
terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, dan hidung, dikenal sebagai
kloasma gravidum.
Di daerah leher terdapat hiperpigmentasi yang sama, juga aerola
mamma. Linea alba pada kehamilan menjadi hitam, dikenal sebagai
linea grisea. Tidak jarang dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak,
warna berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan, disebut striae livide.
Setelah partus, striae livide berubah warna menjadi putih, disebut striae
albikantes. Pada seorang multigravida sering tampak striae livide
bersama striae albikantes.
15
asam-alkali
sedikit
mengalami
perubahan
konsentrasi alkali; pada wanita tidak hamil kadar sebesar 155 mEq per
liter menurun sampai 145-147 mEq per Liter. Sehubungan dengan ini,
serum Na turun dari 142 mEq per liter sampai 135-137 mEq per liter
dan disertai oleh turunya plasma bikarbonat dari 25 ke 22 mEq per liter.
Protein sangat diperlukan sekali dalam kehamilan untuk
perkembangan badan, alat kandungan, mamma, dan untuk janin; protein
harus disimpan untuk dikeluarkan pada laktasi, diperhatikan agar
wanita hamil perlu cukup protein selama hamil. Diperkirakan 1 gram
protein setiap kilogram berat badan dapat memenuhi kebutuhan seharihari. Pada pemeriksaan plasma protein ditemukan adanya penurunan
dalam fraksi albumin dan penurunan gamma globulin. Globulin 1, 2
dan , dan fibrinogen meningkat. Perubahan-perubahan dalam plasma
protein ini dalam satu minggu postpartum kembali pada keadaan
sebelum adanya kehamilan.
Hidrat arang; seorang wanita hamil sering haus, nafsu makanya
besar, sering kencing, dan kadang-kadang memperlihatkan pula
glokosuria, sehingga menyerupai diabetes melitus. Segala sesuatu ini
dipengaruhi oleh somatomammotropin, peningkatan plasma-insulin dan
hormon-hormon adrenal. Hasil pemeriksaan glukose tolerance test
dalam kehamilan sebaiknya ditinjau sungguh-sungguh kebenaranya
oleh karena ada perbedaan apakah glukosa diberikan oral atau
intravena. Bila diberikan oral, kadar glukosa ini dalam darah lebih
16
lemak
telah
dikemukakan
bahwa
hormon
tinggi
17
ini
tidak
meningkat
pada
wanita
dengan
18
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
19
9.
10. Epulis adalah suatu hipertrofi papilla ginggivae. Sering terjadi pada
triwulan pertama.
11. Varises. Sering dijumpai pada triwulan terakhir. Didapat pada daerah
genitalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis. Pada multigravida
kadang-kadang varises ditemukan pada kehamilan yang terdahulu,
timbul kembali pada triwulan pertama. Kadang-kadang timbulnya
varises merupakan gejala pertama kehamilan muda (Sarwono,2007).
II.1.4.2 Pada kehamilan muda bisa pula ditemukan:
1. Tanda hegar
2. Tanda chadwick
3. Tanda piscaseck. Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga
menonjol jelas ke jurusan pembesaran tersebut.
4. Tanda braxton-hicks. Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi.
Tanda ini khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus
yang membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada mioma
uteri, tanda Braxton-Hicks tidak ditemukan.
5. Suhu basal yang sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37,2 sampai
37,8 adalah salah satu tanda akan adanya kehamilan. Gejala ini sering
dipakai dalam pemeriksaan kemandulan.
6. Cara khas yang dipakai untuk menentukan adanya Human chorionic
gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pagi
hari. Dengan tes kehamilan tertentu air kencing pagi hari ini dapat
membantu membuat diagnosis kehamilan sedini-dininya (F.Garry,
2006).
20
21
22
23
pertumbuhan
24
Tetanus
Toksoid
adalah
proses
membangun
25
(Saifuddin
dkk,
2001)
Melindungi
ibu
terhadap
26
untuk wanita hamil. Tidak ada bahaya bagi janin apabila ibu
hamil mendapatkan imunisasi TT (Saifuddin dkk, 2001). Efek
samping tersebut berlangsung 1-2 hari, dan tidak perlukan
tindakan/pengobatan (Depkes RI, 2000).
Merokok
Adalah kenyataan bahwa wanita-wanita yang terlalu lama merokok
melahirkan anak yang lebih kecil, atau mudah mengalami abortus
dan partus prematurus. Maka dari itu, sebaiknya wanita hamil
dilarang merokok (Sarwono,2007).
Keluarga berencana
Jika para ibu yang tidak ingin hamil lagi dapat memperoleh
pelayanan kontrasepsi efektif sebagaimana diharapkan, maka akan
berkuranglah prevalensi abortus provokatus serta prevalensi wanita
hamil pada usia lanjut dan paritas tinggi, dengan berkurangnya
faktor resiko tinggi ini maka maka kematian maternal akan turun
pula secara bermakna. Oleh karena itu pelayanan keluarga
berencana harus dapat mencapai sasaran seluas-luasnya di
masyarakat, khususnya golongan risiko tinggi.
II.1.6 Antenatal care
Perawatan fisik dan mental sebelum persalinan pada masa kehamilan,
yang bersifat preventif care untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan
fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan
memberikan ASI, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar
(Sarwono,2007)
Tujuan :
1. Memantau kemajuan kehamilan dan atau memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental
sosial ibu.
3. Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi, yang
mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan pembedahan.
27
28
tidak
dan
ragu2
dengan
cemas,
merasa
peran
baru,
tidak
dan
kehamilan.
Akibat
dari
penolakan
yang
29
30
tahapan
aktifitas
penting
seseorang
menjadi
ibu(Yunita,2010) :
1. Taking On
Seorang wanita dalam pencapaian peran sebagai ibu akan
memulainya dengan meniru dan melakukan peran ibu.
2. Taking In
Seorang wanita sudah mulai membayangkan peran yang
dilakukan.
3. Letting Go
Kehamilan pada trimester I ini cenderung terjadi pada tahapan
aktifitas yang dilalui seorang ibu dalam mencapai perannya
yaitu pada tahap taking on. Pada trimester pertama seorang ibu
akan selalu mencari tanda - tanda untuk lebih meyakinkan
bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi
pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama.
Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seorang ibu yang mungkin diberitahukannya kepada orang lain
atau dirahasiakannya. Para wanita juga mungkin akan
mengalami ketakutan dan fantasi selama kehamilan, khususnya
tentang perubahan pada tubuhnya. Mereka khawatir terhadap
perubahan fisik dan psikologisnya, jika mereka multigravida,
kecemasan berhubungan dengan pengalaman yang lalu. Banyak
wanita hamil yang mimpi seperti nyata, dimana hal ini sangat
menggangu. Mimpinya seringkali tentang bayinya yang bisa
diartikan oleh ibu apalagi bila tidak menyenangkan (yunita,
2010).
31
Bentuk Motivasi
Motivasi Suami
Berbeda dengan dukungan yang diberikan oleh suami pada saat ini,
bentuk dukungan yang diberikan oleh suami lebih pada :
a)Untuk saling berkomunikasi dari sejak awal
b)Menempatkan
nilai-nilai
penting
dalam
keluarga
untuk
32
Memperkuat Ikatan
Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kehamilan
memberikan kesempatan pada seorang ibu untuk saling memperkuat
hubungan. Dan hubungan yang kuat lebih penting dari yang lainnya.
Masa-masa kehamilan, persalinan dan bulan-bulan
sesudahnya
merupakan saat saat yang sulit. Semakin dekat pada awalnya, akan
semakin baik akhirnya. Jadi, pada saat hidup masih relatif normal,
luangkan
waktu
untuk
berdua,
berbicara
tentang
perasaan
6.
33
menimbulkan
masalah
seperti
keguguran
atau
fetal
34
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya.Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap
suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan
yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan tingkat pengetahuan
yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa
yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan,
menyatakan dan sebagainya.
2. Memahami (Comprehention)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan
materi tersebut secara benar, orang yang telah paham terhadap objek atau
materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya, aplikasi ini diartikan
dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus metode,
prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisis (Analysys)
Adalah
objek
suatu
kedalam
kemampuan
untuk
komponen-komponen
menjabarkan
tetapi
materi
masih
atau
dalam
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat
menggambarkan, membedakan, mengelompokkan dan seperti sebagainya.
Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan dan
sebagainya.
5. Sintesa (Syntesis)
Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan
bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata
lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
formulasi-formulasi yang ada. Misalnya: dapat menyusun, dapat
35
36
sosial
budaya
yang
ada
pada
masyarakat
dapat
terhadap
baik
dan
tidaknya
stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berati sikap responden sudah
lebih baik lagi.
4. Trial, dimana subjek sudah mulai mencoba melakukan sesuatu dengan
pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
5. Adption, di mana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
Namun
demikian,
dari
penelitian
selanjutnya
Rogers
37
Baik
2.
Cukup
3.
38
respons
atau
reaksi
seseorang
terhadap
stimulus
(rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses
adanya stimulus terhadap organisme tersebut merespons, maka teori
Skiner ini disebut teori S-O-R atau Stimulus Organisme Respons
(Notoatmodjo, 2007).
Faktor-faktor yang mempengauhi terbentuknya perilaku dibedakan
menjadi dua, yakni :
1. Faktor interen
Mencakup pengetahuan, kecerdasan, persepsi, emosi, motivasi dan
sebagainya yang berfungsi untuk mengolah rangsangan dari luar.
2. Faktor Ekstern
Meliputi lingkungan sekitar, baik fisik maupun nonfisik seperti :
iklim, manusia, sosial-ekonomi, kebudayaan dan sebagainya.
II.1.10.2 Bentuk Perilaku
Secara lebih operasional perilaku dapat diartikan suatu respon
organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar objek tersebut.
Respon ini berbentuk dua macam yakni:
39
a. Bentuk pasif adalah respons interna, yaitu yang terjadi di dalam diri
manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain,
misalnya berpikir, tanggapan atau sikap batin dan pengetahuan.
Misalnya, seorang ibu tahu bahwa imunisasi itu dapat mencegah
suatu penyakit tertentu, meskipun ibu tersebut tidak membawa
anaknya ke Puskesmas untuk diimunisasi.
b. Bentuk aktif, yaitu perilaku itu jelas dapat diobservasi secara
langsung. Misalnya, seorang ibu sudah membawa anaknya ke
Puskesmas untuk imunisasi. Dari uraian di atas dapat disimpulakn
bahwa pengetahuan dan sikap merupakan respons seseorang
terhadap stimulus atau rangsangan yang masih bersifat terselubung.
II.2 Kerangka Teori
Factor Predisposisi :
Umur
Pekerjaan
Tingkat
pendidikan
pengetahuan
paritas
sosial
ekonomi
Sikap
Factor pendukung :
Penyuluhan
Media cetak
Televisi
Bagan 1. Kerangka Teori
Perilaku
tentang
perubahan
fisik dan
psikologi
ditrimester 1
40
Variabel Dependen
KARAKTERISTIK
RESPONDEN
1. Umur
PERILAKU
terhadap
perubahan fisik
dan psikologi di
trimester 1
2. Tingkat
pendidikan
3. Status pekerjaan
4.
Pengetahuan
5.
Sikap
Bagan 2. Kerangka Konsep