DEFINISI:
Hemofilia
adalah
penyakit
yang
darah
penderitanya cenderung tidak mau membeku
sehingga akan terus-menerus mengalir apabila
penderita terluka (kelainan ini biasanya bersifat
turun-temurun).
Biasanya darah orang normal bila keluar dari luka
akan membeku dalam waktu 5-7 menit, namun
pada orang hemofilia, darah akan membeku
antara 50 menit sampai 2 jam, sehingga
menyebabkan orang meninggal dunia karena
kehilangan banyak darah (Mansjoer, 2000).
Contd.
HEMOFILIA
HEMOFILIA TIPE
A
HEMOFILIA TIPE
B
ETIOLOGI:
Hemofilia
MANIFESTASI KLINIS :
Adapun manifestasi klinis yang terjadi dalam pengelompokkan
masa neonatal yaitu :
1. Masa Bayi (untuk diagnosis)
PATOFISIOLOGI:
Proses
pembekuan
terdapat dua jalur yaitu :
darah
Jalur ekstrinsik
Jalur intrinsik
Tetapi pada hemofilia, terjadi
ketidaksempurnaan
pembekuan
darah di jalur intrinsiknya. Disini
trombosit mengalami gangguan
yaitu menghasilkan faktor VIII,
yaitu
Anti
Hemofiliac
Factor
(AHF).
Prognosis:
1.Pada kasus hemofilia perdarahan
intrakranial merupakan penyebab
kematian utama. Studi di Inggris
menunjukkan
bahwa
34%
kematian penderita disebabkan
oleh perdarahan ini, terutama pada
usia balita dimana 11 dari 13
kematian
yang
terjadi
dapat
disebabkan
oleh
perdarahan
intrakranial.
2.Pada penderita hemofilia seumur
hidupnya memiliki resiko untuk
mengalami perdarahan ini sebesar
2-8 % dengan tingkat kematian
sebesar 30%.
A.
PENGOBATAN:
MEDIS
Pemberian konsentrat faktor VIII dan IX pada klien yang mengalami perdarahan
aktif.
Pengobatan hemofilia menganjurkan pemberian infus profilaktik
Obat-obatan kortikosteroid
B.
KEPERAWATAN
terapi suportif yang diberikan pada klien hemophilia yaitu :
Melakukan pencegahan baik menghindari luka atau benturan.
Bila selesai menyuntik dan mengambil darah bekas jarum harus ditekan lebih
lama. Jika tidak segera berhenti dipasang pembalut penekan atau ditindih
dengan eskap. Jika terpaksa memasang kateter urine atau pipa lambung
harus hati-hati sekali. Perhatikan sesudah beberapa saat apakah terlihat
perdarahan (Ngastiyah; 2005).
Pada saat mengatasi perdarahan akut yang terjadi maka dilakukan tindakan
pertama seperti rest, ice, compression, elevation (RICE) pada lokasi
perdarahan.
ASUHAN
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
PATHWAYS
Pathway
hemofilia.doc
NO.
D
I
A
G
N
O
S
A
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI &
IMPLEMENTASI
Perencanaan
No.
1.
Diagnosa
Kekurangan
volume cairan
berhubungan
dengan
kehilangan
banyak
volume darah
akibat
perdarahan;
dehidrasi
Tujuan dan
Kriteria Hasil
Setelah
dilakukan
asuhan keperawatan
3x24
jam,
volume
cairan
pada klien
adekuat
dengan
kriteria hasil:
1.Memiliki hemoglobin
dan hematocrit dalam
batas normal
2.Menampilkan hidrasi
yang baik
3.Memiliki
tekanan
vena
sentral
dan
pulmonal
dalam
rentang
yang
diharapkan
Implementasi
Intervensi
1. Pantau perdarahan
2. Atur
posisi
pasien
(trendelernburg
bila
hipotensi)
3. Berikan
cairan
sesuai
kebutuhan
4. Pertahankan asupan dan
haluaran
5. Atur
ketersediaan
transfuse, bila perlu
1. Memantau perdarahan
2. Mengatur posisi pasien
(trendelernburg bila hipotensi)
3. Memberikan cairan sesuai
kebutuhan
4. Mempertahankan asupan dan
haluaran
5. Mengatur ketersediaan
transfuse, bila perlu
EVALUASI
No.
Diagnosa
EVALUASI
1.
Kekurangan
volume
cairan
berhubungan
dengan
kehilangan
banyak volume darah
akibat
perdarahan;
dehidrasi
TERIMA KASIH