Anda di halaman 1dari 24

EMULSI

Lukia Nabila/13030234011

EMULSI

Sebuah dispersi yang membegi cairan dalam


cairan lain. Emulsi adalah suatu sistem yang
terdiri dari dua fase cairan yang tidak saling
melarut, di mana salah satu cairan terdispersi
dalam bentuk globula-globula di dalam cairan
lainnya. Cairan yang terpecah menjadi
globula-globula dinamakan fase terdispersi,
sedangkan cairan yang mengelilingi globulaglobula dinamakan fase kontinyu atau medium
dispersi.

Tipe emulsi
Minyak dalam air (O/W)

Contoh emulsi
Susu adalah emulsi (O/W)

Air dalam minyak (W/O)

Lemak (gemuk) adalah


emulsi tipe (W/O)

TIPE EMULSI

Sedangkan bentuk bentuk ketidak stabilan dari emulsi sendiri


ada beberapa macam yaitu sebagai berikut :
Flokulasi, karena kurangnya zat pengemulsi sehingga
kedua fase tidak tertutupi oleh lapisa pelindung sehingga
terbentuklah flok flok atau sebuah agregat
Koalescens, yang disebabkan hilangnya lapisan film dan
globul sehingga terjadi pencampuran
Kriming, adanya pengaruh gravitasi membuat emulsi
memekat pada daerah permukaan dan dasar
Inversi massa (pembalikan massa ) yang terjadi karena
adannya perubahan viskositas
Breaking/demulsifikasi, lapisan film mengalami
pemecahan sehingga hilang karena pengaruh suhu.

http://octanoic.blogspot.co.id/2013/03/emulsi.html

FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
KESTABILAN EMULSI

Perbedaan berat jenis antara kedua fase. Perbedaan yang


minimum adalah yang baik.
Kohesi fase terdispersi,sifat kohesi yang minimum adalah yang
baik
Persentase padatan didalam emulsi.persentase fase terdispersi
yang rendah adalah yang baik
Temperatur luar yang ekstrim. Temperatur luar yang tinggi
atau rendah adalah kurang baik

http://crimoet90.blogspot.co.id/2010/06/teknologi-emulsi.html

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KESTABILAN EMULSI

Ukuran butiran fase terdispersi. Makin kecil ukurannya makin


baik
Viskositas fase kontinyu. Viskositas yang tinggi adalh yang baik
Muatan fase terdispersi. Muatan yang sama dan seragam adalh
yang baik
Distribusi ukuran butiran fase terdispersi. Ukuran yang kecil
dan seragam adalah yang baik
Tegangan interfasial antara kedua fase. Makin rendah nilainya
makin baik

http://crimoet90.blogspot.co.id/2010/06/teknologi-emulsi.html

PREPARASI EMULSI

Dispersal (penguraian) dari sebuah cairan dalam bentuk


emulsi disebut emulsifikasi. Ini dapat diselesaikan oleh
proporsi kecil agitasi pada suatu cairan dengan bulky yang
lain. Dapat dicapai lebih baik dengan tekanan campuran
pada dua cairan dengan sebuah penggiling emulsi yang
disebut homogenizer.

Emulsi diperoleh secara sederhana dengan mengocok dua


cairan yang tak stabil. Rintik pada gabungan fasa dispersi
dan terbentuk sebuah layer yang terpisah. Untuk mendapat
emulsi yang stabil, dapat ditambahkan sedikit senyawa
ketiga yang disebut agen pemngemulsi. Seperti: sabun,
detergent sintesis, atau sebuah koloid hidrofilik.

CARA PEMBUATAN EMULSI

Terdapat tiga metode pembuatan emulsi yaitu :


1. Gom kering
2. Gom basah
3. Metode botol
4. Metode penyabunan In Situ

http://
morphinpharmacy.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-dan-cara-pembuatan
-emulsi.html

METODE GOM KERING

Metode Gom Kering


Disebut pula metode continental dan metode
4;2;1. Emulsi dibuat dengan jumlah komposisi
minyak dengan jumlah volume air dan
jumlah
emulgator.
Sehingga
diperoleh
perbandingan 4 bagian minyak, 2 bagian air dan 1
bagian emulgator.
Pertama-tama gom didispersikan kedalam minyak,
lalu ditambahkan air sekaligus dan diaduk
/digerus dengan cepat dan searah hingga
terbentuk korpus emulsi.

METODE GOM BASAH

Metode Gom Basah

Disebutt pula sebagai metode Inggris, cocok


untuk penyiapan emulsi dengan musilago atau
melarutkan
gum
sebagai
emulgator,
dan
menggunakan perbandingan 4;2;1 sama seperti
metode gom kering. Metode ini dipilih jika
emulgator
yang
digunakan
harus
dilarutkan/didispersikan terlebuh dahulu kedalam
air misalnya metilselulosa. 1 bagian gom
ditambahkan 2 bagian air lalu diaduk, dan minyak
ditambahkan sedikit demi sedikit sambil terus

METODE BOTOL

Metode Botol
Disebut pula metode Forbes (1). Metode inii
digunakan untuk emulsi dari bahan-bahan
menguap dan minyak-minyak dengan kekentalan
yang rendah. Metode ini merrupakan variasi dari
metode gom kering atau metode gom basah.
Emulsi terutama dibuat dengan pengocokan kuat
dan kemudian diencerkan dengan fase luar.

METODE PENYABUNAN IN
SITU
Metode Penyabunan In Situ
a. Sabun Kalsium
Emulsi a/m yang terdiri dari campuran minyak sayur dan air jeruk,yang dibuat
dengan sederhana yaitu mencampurkan minyak dan air dalam jumlah yang
sama dan dikocok kuat-kuat. Bahan pengemulsi, terutama kalsium oleat,
dibentuk secara in situ disiapkan dari minyak sayur alami yang mengandung
asam lemak bebas.
b. Sabun Lunak
Metode ini, basis di larutkan dalam fase air dan asam lemak dalam fase minyak.
Jika perlu, maka bahan dapat dilelehkan, komponen tersebut dapat dipisahkan
dalam dua gelas beker dan dipanaskan hingga meleleh, jika kedua fase telah
mencapai temperature yang sama, maka fase eksternal ditambahkan kedalam
fase internal dengan pengadukan.
c. Pengemulsi Sintetik
Beberapa pustaka memasukkannya dalam kategori metode tambahan (1).
Secara umum, metode ini sama dengan metode penyabunan in situ dengan
menggunakan sabun lunak dengan perbedaan bahwa bahan pengemulsi
ditambahkan pada fase dimana ia dapat lebih melarut. Dengan perbandingan
untuk emulsifier 2-5%. Emulsifikasi tidak terjadi secepat metode penyabunan.
Beberapa tipe peralatan mekanik biasanya dibutuhkan, seperti hand
homogenizer .

PERAN PENGEMULSI

Konsentrasi agen pengemulsi dapat menurunkan tegangan


antar muka dan permukaan pada sisi salah satu cairan yang
menggulung ke dalam rintik.

Protein memiliki gugus polar di satu sisi


dan memiliki gugus non polar di sisi lain.
Oleh karena itu ujung polar akan berikatan
dengan air dan non polarnya berikatan
dengan lemak. Maka terjadilah emulsi
yang menyebabkan keduanya kelihatannya
seperti bercampur.

CONTOH

Sabun, terbuat dari rantai hidrokarbon dengan kepala polar


COO-Na yang larut dalam air. Dalam emulsi tipe O/W
ditimbun ke dalam rintik air, saat bagian kepala mengulur
ke dalam air.

SIFAT POLAR DAN NON


POLAR MINYAK

Struktur surfaktan dapat digambarkan seperti berudu


yang memiliki kepala dan ekor. Bagian kepala pada
surfaktan bersifat hidrofilik atau polar dan kompatibel
dengan air, sedangkan bagian ekor bersifat hidrofobik
atau non-polar dan lebih tertarik ke minyak/lemak.
Bagian kepala pada surfaktan ini dapat bersifat anionik,
kationik, amfoterik atau nonionik, sedangkan bagian
ekor dapat berupa hidrokarbon rantai linier atau cabang.

https://lordbroken.wordpress.com/2013/07/02/sifat-emulsifikasi-pembuihan-protein /

SIFAT-SIFAT EMULSI

Demulsifikasi
Emulsi terdemulif (pecah) untuk mendapat unsur pokok
cairan oleh pemanasan, pembekuan, sentrifuge, atau oleh
penambahan jumlah elektrolit yang cukup besar. Contohnya
emulsi tipe O/W yang distabilkan oleh sabun.

Dilusi
Emulsi menjadi cair dengan sedikit medium dispersi.
Prinsip ini dipakai untuk mendeteksi tipe emulsi.

SOAL-SOAL

1. What are emulsions ? How are they classified? How are


they prepared?
2. What are emulsions and what is emulsifying agent ?
3. What are micelles ? Give exampes.

1. Emulsi adalah sebuah dispersi yang membagi cairan di


dalam suatu cairan lain. Emulsi diklasifikasikan menjadi
dua tipe yaitu O/W dan W/O. Preparasi emulsi Dispersal
(penguraian) dari sebuah cairan dalam bentuk emulsi
disebut emulsifikasi. Ini dapat diselesaikan oleh proporsi
kecil agitasi pada suatu cairan dengan bulky yang lain.
Dapat dicapai lebih baik dengan tekanan campuran pada
dua cairan dengan sebuah penggiling emulsi yang disebut
homogenizer.
2. Agen pengemulsi adalah suatu zat yang ditambahkan
untuk menurunkan tegangan antar muka maupun
tergangan permukaan pada salah satu sisi.
3. Misell adalah molekul surfakatan yang mempunyai dua
ujung yang sifatnya polar dan non polar. Contohnya sabun.

TERIMA KASIH . . .

Anda mungkin juga menyukai