Anda di halaman 1dari 6

PEMUNGUT PPh PASAL 22

Pasal 22 ayat (1)

MENTERI KEUANGAN
BERWENANG MENETAPKAN
KMK 254/KMK.03/2001 jo PMK-08/PMK.03/2008
BADAN-BADAN
TERTENTU

BENDAHARAWAN PEMERINTAH

- BADAN PEMERINTAH
- BADAN SWASTA

BENDAHARAWAN PEM. PUSAT,


PEMDA, INSTANSI/LEMBAGA
PEMERINTAH DAN LEMBAGALEMBAGA NEGARA LAINNYA

UNTUK MEMUNGUT PAJAK


BERKENAAN DENGAN KEGIATAN
DI BIDANG IMPOR ATAU USAHA
DI BIDANG LAIN

BERKENAAN DENGAN
PEMBAYARAN ATAS
PENYERAHAN BARANG
1

Konsekuensi PPh 22
Bagi Pemungut kewajiban untuk
bertanggung jawab atau membayarkan
pajak yang dipungut
Bagi yang dipungut sebagai
pembayaran pajak dan kredit pajak untuk
penghitungan akhir tahun kecuali PPh
Final
Tarif pajak menjadi 2X apabila Pihak yang
dipungut tidak mempunyai NPWP
2

Pemungut PPh 22
a. Bank Devisa dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, atas impor barang;
b. Bendahara pemerintah dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Pemerintah
berkenaan dengan pembayaran atas pembelian barang;
c. bendahara pengeluaran untuk pembayaran yang dilakukan dengan
mekanisme uang persediaan (UP);
d. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau pejabat penerbit Surat Perintah
Membayar yang diberi delegasi oleh KPA, untuk pembayaran kepada pihak
ketiga yang dilakukan dengan mekanisme pembayaran langsung (LS);
e. Badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha industri semen, industri
kertas, industri baja, dan industri otomotif, yang ditunjuk oleh Kepala Kantor
Pelayanan Pajak, atas penjualan hasil produksinya di dalam negeri;
f. Produsen atau importir bahan bakar minyak, gas, dan pelumas atas
penjualan bahan bakar minyak, gas, dan pelumas;
g. Industri dan eksportir yang bergerak dalam sektor kehutanan, perkebunan,
pertanian, dan perikanan yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Pelayanan
Pajak atas pembelian bahan-bahan untuk keperluan industri atau ekspor
mereka dari pedagang pengumpul.
3

TARIF PEMUNGUTAN PPh 22 (1)


N

Jenis Pemungutan PPh


22

Tarif

Dasar tarif

Pemungut

Yg
Dipungut

Impor
dengan
API
(angka pengenal impor)

2,5%

Nilai Impor

DJBC

Importir

Impor kedelai, gandum


dan tepung dengan API

0,5%

Nilai Impor

DJBC

Importir

Impor tanpa API

7,5%

Nilai Impor

DJBC

Importir

Pembelian barang oleh


pemerintah > 2 Juta

1,5%

Harga beli

Bendahara,
KPA *)

Rekanan

Penjualan BBM, Gas,


Pelumas

0,25%

Harga jual

SPBU
Pertamina

0,3%

Harga jual

Industri /
Importir
BBM, Gas,
Pelumas

0,45%

Harga jual

Penjualan hasil industri


otomotif

Produsen
otomotif

Non
SPBU
Pertamina
/non
SPBU
Pembeli
(distribut
or)

Dasar Hukum

PMK 154/PMK.03/2010

PMK 154/PMK.03/2010

PMK 154/PMK.03/2010

TARIF PEMUNGUTAN PPh 22 (2)


N

Jenis Pemungutan PPh 22

Tarif

Dasar tarif

Pemungut

Yg
Dipungut

Dasar Hukum

Penjualan oleh industri


rokok s.d. 2008

0,15%

Bandrol

Produsen
rokok

Pembeli

KEP529/PJ./2001

Penjualan oleh industri


kertas

0,1%

Harga jual

Produsen
kertas

Pembeli

PMK
154/PMK.03/2010

Penjualan oleh industri


semen

0,25%

Harga jual

Produsen
semen

Pembeli

Penjualan oleh industri


baja

0,3%

Harga jual

Produsen
baja

Pembeli

Pembelian bahan oleh


industri
di
bidang
kehutanan,
perikanan,
perkebunan,
pertanian
dari
pedagang
pengumpul

0,25%

Harga beli

Pembeli
(Industri)

Penjual
/Pedagang
pengumpul

10

Barang Sangat Mewah


-Mobil > 5 M,
-Rumah > 10M
-Kapal pesiar > 10 M
-Pesawat Pribadi > 20M

5%

Harga Jual

Penjual

Pembeli

PMK
253/PMK.03/2008

TARIF MENJADI 2X APABILA PIHAK YANG


DIPUNGUT TIDAK MEMPUNYAI NPWP

Mekanisme Pemungutan/pembayaran
1. Atas impor dan penjualan BBM, Gas, pelumas Melalui
pembayaran sendiri dengan Surat setoran pajak (SSP) oleh pihak
yg dipungut, sedangkan pihak pemungut hanya mengawasi
2. Atas pembelian barang oleh pemerintah => disetor oleh pemungut
dengan SSP atas nama yang dipungut(rekanan).
3. Selain diatas (industri semen, baja, oto, kertas, ped. Pengumpul,
barang sangat mewah) :
- Dibuatkan Bukti pungut u. Setiap transaksi oleh pemungut, dan
- Disetor secara kolektif dengan SSP oleh Pemungut PPh 22 setiap
bulan

Anda mungkin juga menyukai