Anda di halaman 1dari 2

Aktivator : Penggunaan dan Modifikasi.

Aktivator dapat digunakan untuk koreksi parsial dan total pada maloklusi Klas II Divisi
1, Klas II Divisi 2, Klas III, dan gigitan terbuka. Hasil terbaik diperoleh dari perubahan yang
besar pada dimensi sagittal dan vertical pada periode gigi pergantian dan tahap awal gigi
permanen. Pergerakan gigi secara individu sulit dicapai. Activator tidak direkomendasikan untuk
perawatan pada maloklusi dengan berdesakan dan sangat jarang direkomendasikan untuk
maloklusi dengan ekstraksi.
Pada maloklusi Klas II Divisi 1 yang ringan hingga agak parah dengan gigitan dalam dan
pertumbuhan arah horizontal memberikan hasil yang tebaik menggunakan activator. Gambar 8-1
dan 8-2 menunjukkan activator dan kasus yang dirawat dengan alat tersebut. Oleh karena
perawatan menggunakan activator paling banyak dilakukan pada maloklusi Klas II divisi 1,
penekanan pada bab ini adalah koreksi dari maloklusi ini.
Koreksi Maloklusi Kelas 2 Divisi 1
Untuk mengoreksi maloklusi Klas II divisi 1 atau pada Bahasa fungsional orthopedic
rahang, untuk mengubah disnagtia menjadi eugnatia, semua atau hampir seluruh transformasi
dibawah ini diperlukan:
1.
Ekspansi lengkung rahang atas
2.
Retrusi insisif rahang atas untuk membentuk lengkung normal
3.
Protrusi insisif rahang bawah pada beberapa kasus diperlukan
4.
Reduksi gigitan dalam harus dicapai dengan intrusi insisif, atau paling tidak
dengan menghambat erupsi normal gigi atau dengan menstimulasi erupsi gigi
posterior, secara serentak memandu gigi posterior rahang atas kea rah dstal dan
gigi posterior rahang bawah kearah mesial. Bagaimanapun juga, terdapat
penyimpangan pada poin ini. Untuk lengkung rahang bawah, beberapa pergerakan
5.

mungkin tidak diinginkan ntuk kasus berdesakan insisif rahang bawah.


Mengubah posisi rahang bawah lebih kedepan dari Klas II menjadi posisi netral,
atau klas I harus dilakukan. Pada fungsional orthopedic rahang, hal ini dilakukan
untuk menstimulasi perkembangan rahang bawah menjadi lebih panjang dengan
cara transformasi sendi temporomandibular dan memperpanjang ramus, agar
memungkinkan untuk mengubah sudut antara kondili dengan ramus dan
mengeliminasi retrusi fungsional. Pendapat ini masih kontroversial.

Komponen aktivator :
1. Labial bow aktif diameter 0.7 mm yang digunakan untuk menarik gigi insisivus maksila ke
arah palatal
2. Klamer adams diameter 0,7 mm di gigi 16 dan 26 sebagai retensi
Inclined bite plane
Efek kerja inclined bite plane adalah memajukan mandibula
dan yang pembukaan gigitan yang menyebabkan gigi-gigi posterior berelevasi dan insisivus
mandibula proklinasi.
Komponen inclined bite plane :
- labial bow aktif diameter 0.7 mm yang digunakan untuk menarik gigi insisivus maksila ke rah
palatal
- klamer adams diameter 0,7 mm di gigi 16 dan 26 sebagai retensi
Twin block
Terdiri dari bite block rahang atas dan bawah. Kedua bite block saling mengunci dengan
oklusal inclined plane untuk menuntun posisi mandibula ke bawah dan kedepan sehingga
merangsang dan mempercepat pertumbuhan mandibula.
Untuk menghilangkan dan memperbaiki kebiasaan buruk menghisap bibir bagian bawah, dapat
digunakan lip bumper. Lip bumper juga dapat mengontrol dari hilangnya penjangkaran dan
mempertahankan leeway space.
Konstruksi Gigit
Tujuan dari konstruksi gigit adalah untuk membuat peranti yag dapat menginduksi efek
sebagai berikut: (1) unuk membawa rahang bawah kearah depan dengan setiap oklusi yang
dilakukan rahang bawah. (2) untuk memblok gigitan , menekan gigi anterior rahang bawah dan
menghentikan erupsinya, lalu menahan stimulasi erupsi gigi posterior. Dalam melakukan
konstruksi gigit, harus dilihat gigitan dari tiga bidang, yaitu sagittal, vertical, dan frontal.

Anda mungkin juga menyukai