Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
I.1

Latar Belakang Masalah


Seiring dengan perkembangan teknologi dan peradaban, kebutuhan akan
energi menjadi salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Dalam beberapa dekade terahir, manusia menyadarai bahwa
kebutuhan akan energy tersebut tidak diimbangi dengan sumber energy yang
tesedia saat ini, terutama dari sumber energy fosil. Oleh karena itu, manusia
terus berusaha mencari berbagai sumber energy lain untuk menunjang
kehidupanya. Salah satu pemenuhan kebutuhan energy tersebut adalah dengan
lelakukan pemanfaatan sumber daya energy panas bumi (geothermal energy).
Energy panas bumi merupakan salah satu sumber energy yang di
katagorikan

kedalam

sumber

energy

terbarukan,

karena

proses

pembentukanya akan terjadi terus menerus selama kondisi geologi dan


hidrologisnya terjaga keseimbanganya. Selain itu energy panas bumi juga
relatif ramah lingkungan dalam hal emisi CO2 bila di bandingkan dengan
sumber energy yang lainya terutama sumber energy fosil. Sebagai
perbandingan pembangkit berbahan bakar batubara menghasilkan emisi gas
CO2 sebesar 850-1300 g/kWh dan pembangkit listrik berbahan gas
menghasilkan emisi gas sebesar 450-1250 g/kWh. Jumlah tersebut jauh lebih
besar bila di bandingkan dengan emisi gas CO2 pembangkit listrik panas bumi
yang hanya berkisar antara 10-400 g/kWh.
Berdasarkan data tersebut, pemanfaatan energy panas bumi mampu
mereduksi emisi gas CO2 hingga sebesar 800 g/kWh. Emisi gas CO 2 dari
pembangkit panas bumi juga bukan berasal dari proses pembakaran seperti
pada bahan bakar fosil, melainkan terbentuk secara alamiah dari fluida panas
bumi sebagai gas yang tidak terkondensasi (Noncondensable Gas/NCG)
Potensi pengembangan energy panas bumi di Indonesia untuk masa yang
akan datang juga sangat basar. Mengingat potensi energy Indonesia adalah
sebesar 28,9 GWe atau ekuivalen dengan 12 milyar barel minyak dalam
jangka waktu pengoprasian 30 tahun. Potensi cadangan minyak tersebut
merupakan 40% dari jumlah total cadangan energy panas bumi dunia dan

menempatkan Indonesia sebagai Negara dengan jumlah cadangan energy


panas bumi terbesar di dunia.
Oleh karena itu pemerintah telah merencanakan program percepatan
pengembangan potensi panas bumi Indonesia. Dari program percepatan
tersebut di targetkan pada tahun 2019, mencapai 6010 MW dan pada tahun
2025 meningkat menjadi 9500 MW.
I.2

Perumusan Masalah
Pada pembangkit panas bumi, uap yang di pergunakan terbentuk secara
alamiah didalam perut bumi, sehinga tekanan dan temperatur tidak dapat
direkayasa dengan mudah, karena produksi uap relatif lebih sulit untuk di
modifikasi, maka uapaya peningkatan daya dilakukan dengan cara
menurunkan tekanan kondensor.
Namun untuk dapat melakukan hal tersebut, sebelumnya diperlukan suatu
kajian khusus pada kondensor yang di pergunakan oleh PT Indonesai Power,
dalam khasus ini kondensor yang di pakai di pembangkit listrik panas bumi
PT Indonesia Power area kamojang ialah tipe kondensor kontak langsung, hal
ini perlu dilakukan karena perusahaan tidak menginginkan untuk terus
melakukan trial and error tersebut. Dari proses trial and error tersebut PT
Indonesai Power telah berhasil menigkatkan daya keluaran existing dari nilai
rancangan awal 60 MW menjadi 120 MW. Hal ini sebenarnya sudah cukup
baik , tetapi nilai tersebut tidak diperoleh dari hasil studi secara alamiah hanya
berdasarkan maneuver yang dilakukan oleh oprator secara coba-coba. Upaya
ini beresiko , karena maneuver yang dilakukan oprator bisa saja berada pada
kondisi kritis tetapi tidak diketahui oprator. Oleh karena itu Tugas Akhir ini
akan meneliti kondensor dan mengetahui pengaruhnya terhadap pembangkitan
di PT Indonesai Power. Sehinga di harapkan Tugas Akhir ini dapat menjadi
gambaran bagi perusahaan untuk menentukan kondisi oprasi dan keuntungan
yang dihasilkan dari peningkatan data produksi daya PLTP.

Adapun batasan masalah dalam penulisan tugas akhir ini, yaitu:

1. Perhitungan kinerja GRS di khususkan pada Ejektor tingkat pertama


(1stEjector)
2. Kondensor yang di analisis jenis kontak langsung (direct contact)
3. Jenis kondensor yang digunakan memakai air sebagai media pendingin
1.3

Tujuan Analisis
Tujuan penelitian ini antara lain adalah:
1. Melakukan analisa pada kondensor tipe kontak langsung dan melakukan
perhitungan untuk memperoleh tekanan kondensor
2. Analisa pengaruh GRS dikhususkan untuk ejector tingkat pertama
(1stEjector) untuk meningkatkan kinerja kondensor
3. Menentukan kondisi oprasi kondensor dari hasil kajian dan analisis
sebelumnya serta melakukan perhitungan pengaruh kerja kondensor
terhadap proses pembangkitan.

1.4

Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dan
eksperimental. Adapun teknik pengumpulan datanya diperoleh dengan cara
sebagai berikut:

Observasi
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara
langsung terhadap objek yang sedang diteliti.

Wawancara
Yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan teknisi dan pihak-pihak
lain yang berhubungan dengan objek penelitian.

Literatur
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan mengambil dari buku buku
dan sumber lain yang berhubungan dengan objek penelitian sebagai
referensi untuk teori.

1.5

Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian di UBP KAMOJANG PT.

INDONESIA POWER jalan raya kamojang 125 Garut 44101

1.6

Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui sistem penulisan Tugas Akhir ini secara garis besar dibagi

menjadi 6 bab dan dapat digambarkan tentang sistem penulisannya di bawah ini :

Bab I Pendahuluan, bagian ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan


masalah dan batasan masalah, tujuan, metode penelitian, lokasi penelitian dan
sistematika penulisan Tugas Akhir.

Bab II Landasan Teori, bagian ini menjelaskan tentang skematik pemanfaatan uap
pada sistem PLTP, Jet Ejector pada Gas Removing System dan kondensor di PT
INDONESIA POWER UBP KAMOJANG serta rumus-rumus yang akan dipakai
dalam perhitungan.

Bab III Tahap-Tahap Penelitian, bagian ini menjelaskan tentang pemilihan subjek
dan pengumpulan data spesifikasi pada setiap alat dan proses analisis pada
penulisan Tugas Akhir.

Bab IV Data dan Pembahasan, bagian ini menjelaskan tentang cara menghitung
dengan rumus-rumus yang ada di Bab II dan data yang di dapat di Bab III.

Bab V Hasil dan Pembahasan, bagian ini menjelaskan tentang hasil perhitungan di
Bab IV dan pembahasan dari hasil analisis perhitungan

Bab VI Kesimpulan dan Saran, bagian ini menjelaskan tentang kesimpulan dari
Tugas Akhir dan saran dari penulis.

Anda mungkin juga menyukai