Anda di halaman 1dari 10

Turbin Uap Sederhana

Cindy Rinandi S1, Fx Irawan Marsiano2, Laurensius Serviano3, dan Ridho Andika P4
1

Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Tteknik, UNJANI dan Jl Terusan Gatot Subroto
2

S-1 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, UNJANI dan Jl Terusan Gatot Subroto
3

S-1 Mesin Fakultas Teknik UNJANI dan Jl Terusan Gatot Subroto

Rinandi01cindy@gmail.com1, irawan_marciano@yahoo.co.id2,laurenz.9serviano@yahoo.com3,
ridhoe_ap02@yahoo.co.id4

Abstract
Steam turbine is an excellent prime mover to convert heat energy of steam to mechanical energy. Of all heat
engines and prime movers the steam turbine is nearest to the ideal and it is widely used in power plants and
in all industries where power is needed for process. In power generation mostly steam turbine is used
because of its greater thermal efficiency and higher power-to-weight ratio. Because the turbine generates
rotary motion, it is particularly suited to be used to drive an electrical generator about 80% of all
electricity generation in the world is by use of steam turbines. Rotor is the heart of the steam turbine and it
affects the efficiency of the steam turbine. In this project we have mainly discussed about the working
process of a steam turbine. The thermal efficiency of a steam turbine is much higher than that of a steam
engine.
Keywords:- Turbine, pressure, blades, rotor
1. pendahuluan
Ide tentang turbin uap sudah ada sejak turbin hero, kira-kira tahun 120 S.M, tetapi pada saat itu masih
berbentuk mainan atau belum dapat menghasilkan daya poros yang efektif. Giovani Branca juga mengusulkan turbin
impuls pada tahun 1629, tetapi turbin tersebut tidak pernah di buat. Turbin yang pertama dibuat pada tahun 1831
oleh William Avery (Amerika Serikat) untuk menggerakan mesin gergaji. Sejak saat itu teori tentang turbin uap terus
berkembang dengan pesat dan hal tersebut juga di ikuti oleh perkembangan aplikasi dari turbin tersebut.
Turbin uap sebagai salah satu mesin konversi energi merupakan salah satu alternatif yang baik karena
dapat mengubah energi potensial uap menjadi energi mekanik pada poros turbin, sebelum di konversikan menjadi
energi mekanik energi potensial uap terlebih dahulu di konversikan mejadi energi kinetik dalam nosel (Pada Turbin
Impuls) dan sudu-sudu gerak ( pada turbin reaksi). Energi mekanis yang dihasilkan dalam bentuk putaran poros
turbin dapat secara langsung atau dengan bantuan roda gigi reduksi dihubungkan dengan mekanisme yang di
gerakan. untuk menghasilkan energi listrik, mekanisme yang digerakan dalam hal ini adalah poros generator. pada
generator energi mekanik yang diteruskan dari poros akan di ubah menjadi energi listrik. Turbin uap sudah sering
digunakan sebagai penggerak mula pada PLTU, Pompa, kompresor dan mesin-mesin lain.
Tenaga listrik merupakan salah satu kebutuhan yang paling pokok untuk menunjang kehidupan manusia
saat ini. untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga maupun bisnis, manusia memerlukan tenaga
listrik. secara umum dapat dikatakan bahwa tenaga listrik merupakan salah sau persyaratan kehidupan manusia, dan
perkembangan kehidupan manusia memerlukan tambahan penyediaan tenaga listrik. orang mengatakan bahwa
untuk pertumbuhan ekonomi, diperlukan pertumbuhan kemampuan penyediaan tenaga listrik.
Kebutuhan listrik pada masyarakat diperkirakan masih akan terus meningkat selama beberapa waktu ke
depan, mengingat proses pembangunan beberapa plant yang masih terus berlangsung. Untuk penyediaan dan
pelayanan energi listrik tersebut selain mendapatkan daya dari PT PLN Persero, maka kami mencoba untuk
membuat inovasi baru untuk dapat dimanfaatkan bagi masyarakat dengan alat dan bahan yang mudah didapatkan .

2. Metoda
Untuk mempermudah dalam perancanagan maka diperlukan pembuatan skema proses, seperti yang
ditunjukan pada gambar 1

Gambar 1 skema proses


Agar perancangan/pembuatan turbin uap sederhana sesuai dengan tujuan maka diperlukan metoda
perancangan yang isinya sebagai berikut:

Perancangan konsep alat yang akan dirancang, analisis konsep dan penentuan konsep
Analisa kebutuhan, menganalisa kebutuhan sisten untuk perancangan alat dan pembuatan alat
Desain, merancang/menggambarkan rangkaian berdasarkan analisa kebutuhan dengan pembuatan alat
Pengujian, melakukan pengujian terhadap alat yang dirancang dan mengevaluasi kesesuaian antara alat
dengan analisa kebutuhan sistem.
Selesai, Akhir/penyelesaian alat yang dirancang.
pada dasarnya prinsip turbin uap yang dipakai diindustri dengan turbin uap sederhana buata kami sama

hanya saja terdapat sedikit perbedaan pada pompa dan kondesernya saja. seperti yang kita ketahui bahwa prinsip
kerja turbin adalah Uap masuk kedalam turbin melalui nosel. Didalam nosel energi panas dari uap dirubah menjadi
energi kinetis dan uap mengalami pengembangan.Tekanan uap pada saat keluar dari nosel lebih kecil dari pada saat
masuk ke dalam nosel, akan tetapi sebaliknya kecepatan uap keluar nosel lebih besar dari pada saat masuk ke dalam
nosel.Uap yang memancar keluar dari nosel diarahkan ke sudu-sudu turbin yang berbentuk lengkungan dan

dipasang disekeliling roda turbin. Uap yang mengalir melalui celah-celah antara sudu turbin itu dibelokkan kearah
mengikuti lengkungan dari sudu turbin. Perubahan kecepatan uap ini menimbulkan gaya yang mendorong dan
kemudian memutar roda dan poros turbin.
Jika uap masih mempunyai kecepatan saat meninggalkn sudu turbin berarti hanya sebagian yang energi kinetis dari
uap yang diambil oleh sudu-sudu turbin yang berjalan. Supaya energi kinetis yang tersisa saat meninggalkan sudu
turbin dimanfaatkan maka pada turbin dipasang lebih dari satu baris sudu gerak. Sebelum memasuki baris kedua
sudu gerak. Maka antara baris pertama dan baris kedua sudu gerak dipasang satu baris sudu tetap ( guide blade )
yang berguna untuk mengubah arah kecepatan uap, supaya uap dapat masuk ke baris kedua sudu gerak dengan arah
yang tepat.
Kecepatan uap saat meninggalkan sudu gerak yang terakhir harus dapat dibuat sekecil mungkin, agar
energi kinetis yang tersedia dapat dimanfaatkan sebanyak mungkin. Dengan demikian effisiensi turbin menjadi lebih
tinggi karena kehilangan energi relatif kecil.
Siklus pada turbin uap adalah siklus Rankine, yang terdiri dari 2 jenis siklus yaitu siklus terbuka dan tertutup, pada
turbin uap sederhana ini yang dipakai adalah siklus terbuka dimana sisa uap dari turbin langsung kelur ke atmosfer
dan tidak dimanfaatkan kembali.

Gambar 2 Siklus Terbuka

3. Hasil Dan Pembahasan


mesin yang kami buat merupakan turbin uap sederhana, jenis mesin uapnya pakai siklus terbuka, jadi uap
yang bertekanan menggerakkan turbin sederhana langsung saja keluar ke atmosfer, tidak ada sistem kondensasi lalu
digunakan lagi airnya (sistem tertutup).
Bahan yang digunakan:

poros
pipa
beberapa kaleng minuman bekas
lem besi atau plastik steel
tripleks
mur dan baut
spirtus
gear tamiya

dinamo tamiya
lampu percobaan
air
besi penyangga

Alat yang digunakan:

gergaji besi
cutter
gunting
penggaris
tang
palu

Cara pembuatan:
1.

Pertama, untuk boilernya tutup semua lubang kaleng, kemudian lubangi dibagian kulit lambungnya di
masing - masing ujungnya. fungsi lubang 1 untuk mengisi air untuk dipanaskan sedangkan lubang 2 untuk
mengeluarkan uapnya, lubang 1 bisa diberi potongan pipa agar lebih terata sekaligus dibuat penutupnya
agar ketika berlangsung proses penguapan uapnya tidak keluar dari tempat masuknya fluida cair (air).

Gambar 3 boiler
2.

Kedua, untuk turbin, potong kaleng minuman menjadi lembaran, kemudian buat lingkaran dengan ukuran 6
cm, langkah selanjutnya kita membuat sudu-sudu.

Gamabr 4 Turbin
3.
4.

Ketiga, lem setiap komponen yang akan disambungkan terkecuali lubang pembuangan uap, hingga benarbenar tidak ada lubang sedikitpun di setiap bagian komponennya.
Keempat, kita membuat burner. burner yang akan kita buat terbuat dari kaleng dengan cara:
A. Buang pin pembuka yang ada di bagian atas kaleng agar kaleng dapat berdiri tegak saat
dibalikkan.Balikkan kaleng.
B. Pada bagian bawah kaleng beri tanda dengan marking pen sebanyak 24 titik yang melingkar di luar
tonjolan lingkaran alas, dengan jarak yang sama antara titik

Gambar 5 menandai kaleng burner


C. Lubangi alas kaleng pada titik yang telah dibuat dengan menggunakan paku pin. Prosesnya dapat
ditekan dengan tangan atau dipukul ringan dengan palu. (kami memukul paku pin dengan
menggunakan gagang cutter)

Gambar 6 Melubangi burner


D. dengan menggunakan cutter buang bagian mangkok alas kaleng. caranya dengan menggerat
mengikuti jalur dinding dalam tonjolan perlahan - lahan, jangan sampai dinding tonjolan ikut
terpotong.

Gambar 7 Memotong kaleng burner

Gambar 8 Membuka mangkok burner


E. pada tempat yang datar , berdirikan lagi kaleng dengan bagian bawah ada dibawah. Ukur sepanjang
25 mm dari bawah kaleng, beri tanda dengan menggunakan marker pen.

Gambar 9 Mengukur dimensi kaleng


F. Ganjal marker pen dengan menggunakan gunting (atau apa saja), hingga ujungnya berada setinggi
tanda hasil pengukuran. Tahan dengan tangan sedemikian agar tak bergerak. Putarkan kaleng perlahan
hingga seluruh dinding kaleng tertandai secara sama rata pada ketinggian yang diukur.

Gambar 10 Menandai kaleng dengan marking pen


G. Gerat (iris) hasil garisan tanda tadi dengan cutter secara perlahan hingga seluruh dinding kaleng
terkitari. Ulangi lagi dengan sabar hingga beberapa kali tapi jangan ditekan keras. Setelah ada
sedikit bagian yang terbuka, hentikan. Lanjutkan cukup dengan tekanan jari. Bagian ini dinamai
Burner.

Gambar 11a Mengiris kaleng dengan cutter

Gambar 11b Menekan kaleng untuk membuka irisan


H. Ambil kaleng kedua. Seperti pada langkah E & F, tandai kaleng dengan marking pen. Kali ini 3 cm
(30mm) dari bagian bawah kaleng.
I. Gerat (iris) hasil garisan seperti pada langkah no.7. Setelah 2 atau 3 putaran, dapat dipotong
langsung dengan cutter, asal hati-hati jangan memotong keluar dari yang sudah ditandai. Tekuk tekuk
sekeliling dinding hasil potongan ini secara merata dengan menggunakan ibu jari ke arah dalam.
Tekukan ini dimaksudkan agar pada saat di dimasukkan ke bagian atas, lebih mudah. Jangan terlalu
dalam karena akan menutupi lubang keluar gas. Bagian ini dinamai Fuel Cup.

Gambar 12 Fuel cup


J. Dari sisa kaleng pertama (karena sisa potongannya lebih rapi), buat tanda seperti pada langkah no.5
dan no.6. Kali ini setinggi 3,5cm (35mm). Gunting kaleng secara vertikal, lalu membelok mengikuti
tanda yang telah dibuat. Setelah selesai, ukur dan potong seperti tampak pada gambar. Perhatikan 3
lubang yang harus dibuat. Bagian ini dinamai Inner Wall. Lingkarkan dan sambungkan Inner Wall
pada bagian Slit* (ingat, ini untuk diameter tonjolan 48mm)

Gambar 13a Dimensi inner wall

Gambar 13b Memotong sisa kaleng untuk dijadikan inner wall

Gambar 13c Mengukur & membuat inner wall

Gambar 13d Inner wall


K. Susun Burner, Inner Wall, dan Fuel Cup. Masukkan Inner Wall pada cerukan tonjolan dalam
Burner. Lalu pasangkan Fuel Cup dalam Burner. Rapatkan hingga Inner Wall masuk pada cerukan
tonjolan Fuel Cup. Kompor selesai.

Gambar 14a Bagian kompor telah siap disusun

Gambar 14b Susunan kompor

Gambar 14c Kompor alkohol generik telah selesai dibuat


5.

Kelima, rapihkan semua komponen benda kerja agar terlihat lebih menarik dan mudah digunakan.

Gambar 15 Turbin Uap Sederhana

Cara kerja turbin uap sederhana:


Pertama masukan air kedalam boiler sebanyak 50 ml, kemudian masukan spirtus kedalam burner 20ml
kedalam burner lalu nyalakan dengan api, tunggu kira - kira 2-3 menit agar air di dalam boiler mendidih. Setelah air
di dalam boiler mulai mendidih maka pada lubang keluarnya uap terlihat kepulan uap yang dihasilkan dari boiler
yang dipanaskan tadi, uap yang keluar digunakan untuk memutarkan turbin dan turbin memutarkan poros yang
disambungkan dengan gear, lalu gear memutarkan gear pinion pada dinamo tamiya. kemudian hasil dari putaran
dinamo tamiya akan menyalakan lampu percobaan yang sebelumnnya telah dihubungkan menggunakan kabel.
4. Kesimpulan
Perancangan turbin uap sedeerhana merupakan sebuah prototype prinsip kerja turbin uap. berbagai
permasalahan yang muncul telah diusahakan untuk dapat pemecahan masalahnya dengan perombakan pada saluran
keluar uap, adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah Untuk dapat memutarkan turbin dibutuhkan tekanan uap
yang tinggi dari saluran keluar uap. Tekanan uap yang tinggi didapat dari lubang keluaran uap yang diperkecil.
dengan diperkecilnya saluran keluar uap maka turbin pun dapat digerakan dengan putaran yang cukup tinggi
sehingga dapat memutarkan poros yang disambungkan dengan gear yang pada akhirnya gear tersebut dapat
memutarkan gear pinion pada dinamo tamiya dan dapat menyalakan lampu percobaan

5. Daftar Pustaka
1. Shlyakhin P. Turbin Uap (Steam Turbines). Jakarta: Erlangga.1999
2. Reynolds william c, Perkins henry c.1977.Termodinamika Teknik. Filino Harahap.Jakarta.Erlangga.1982

Anda mungkin juga menyukai