Anda di halaman 1dari 4

Nama

NIM
Kelas

: Bambang Prihatmoko
: 11010114120079
:B

MEMBUMIKAN FALSAFAH PANCASILA


Pancasila sebagai dasar filsafat Negara dan sebagai filsafat hidup bangsa
Indonesia, pada hakikatnya merupakan suatu nilai - nilai yang bersifat sistematis.
Karena sila - sila pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat, tidak terpisah
melainkan memiliki makna yang utuh. Sehingga dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara harus berdasarkan nilai - nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan dan keadilan. Maka dari itu nilai nilai yang ada dalam
Pancasila merupakan sistem filsafat.
Pancasila dapat dikatakan sebagai dasar (falsafah) negara, pandangan hidup,
ideologi nasional, pemersatu dalam perikehidupan kebangsaan dan kenegaraan, dan
sumber dari segala sumber hokum. Pancasila merupakan suata rangkaian yang
sistematis yang tiap-tiap silanya berkaitan satu sama lain.
Pancasila merupakan suatu ideologi yang mempunyai sifat fleksibel, sehingga ideologi
tersebut dapat mengikuti dinamika perubahan zaman. Untuk itu, Pancasila senantiasa
terbuka bagi proses pengisian dan penafsiran baru, dengan syarat memperhatikan
semangat dasar yang terkandung di dalamnya serta saling keterkaitan antar sila.
Walapun Pancasila bersifat fleksibel kita harus tetap menjaga kesatuan dan hubugan
antara satu sila dengan sila yang lain.
Mengamalkan dan meyakini Pncasila dapat dilakukan dengan memahami tiaptiap sila. Seperti dalam sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dapat kita
ketahui bahwa kita merupakan negara yang beragama sehingga kita sebagai warga
negara Indonesia wajib beragama.Hal tersebut dapat kita ketahui dalam UUD 45
karena undang-undang mengandung nilai-niai pancasila.
Maka dari itu dalam membangun karakter bangsa bukan hanya yang sifat fisik
yang diutamakan namun aspek kejiwaan yang seharusnya dibangun lebih awal. Karena
dalam membentuk individu yang baik harus mempunyai moral yang baik pula sehingga
nilai nilai perlu diterapkan dalam membentuk suatu kepribadian pribumi bangsa
Indonesia. Walapun Indonesia merupakan Negara yang multikultural, kaya akan budaya
yang berneka ragam bukan berarti kita berbeda. Kekayaan budaya tersebutlah bisa
memberi sumber kemajuan peradaban kepada bangsa ini. Kekayaan keragaman
Indonesia bisa memberi landasan kehidupan yang rukun dan saling menyempurnakan.
Kita sebagai generasi muda wajib menjaga keutuhan dan integritas bangsa.
Pancasila merupakan landasa pacu bagi perkembangan bangsa. Kita hendaknya
mengamalkan sila- sila pancasila dengan penuh tanggung jawab. Karena pancasila
merupakan ideologi yang utuh dan saling berkaitan dalam satu dengan sila yang lainya.

SIKAP AKADEMIS TERHADAP


KEWARGANEGARAAN
A. Pengertian
Kewarganegaraan dalam bahasa latinya disebut CIVIS selanjutnya dari kata
CIVIS dalam bahasa Inggris timbul kata CIVIC yang artinya warga Negara atau
kewarganegaraan. Akhirnya dari kata CIVIC lahir kata CIVICS yang artinya ilmu
kewarganegaraan atau Civic Education, Pendidikan Kewarganegaraan, menurut kansil
(2002:3).1
Di dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan (Kewiraan) ditulis oleh NoorMs
Bakry (2002:7) mengatakan bahwa tujuan Pendidikan Kewarganegaraan secara umum
adalah memupuk kesadaran bela Negara dan berpikir komprehensif integaral di
kalangan mahasiswa dalam rangka ketahanan Nasional dengan disadari:
1. Kecintaan terhadap tanah air.
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara.
3. Memupuk rsa persatuan dan kesatuan.
4. Keyakinan akan ketangguhan Pancasila.
5. Rela berkorban demi bangsa dan Negara.
6. Kemampuan awal beala Negara.
B. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Berdasarkan keputusan DIRJEN DIKTI No. 267/DIKTI/2000 adalah mencakup:
a. Tujuan umum
Untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa
mengenai hubungan antar warga Negara dengan Negara serta Pendidikan
Pendahuluan Bela Negara agar menjadi warga Negara yang dapat diandalkan oleh
bangsa dan Negara.
b. Tujuan khusus
Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara
santun, jujur dan demokratis serta ikhlas sebagai warga Negara republik Indonesia
terdidik dan bertanggung jawab.
1. Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat mengatasinya
2

Sutoyo, 2011:Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi, Yogyakarta:


Graha Ilmu, hlm. 10
3
Sutoyo, 2011:Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi, Yogyakarta:
Graha Ilmu, hlm. 10
4
Sutoyo, 2011:Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi, Yogyakarta:
Graha Ilmu, hlm. 12

dengan pemikiran kritis dan bertanggung jawab. Berlandaskan Pancasila,


Wawasan Nusantara dan Ketahanan nasional.
2. Agar Mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
kejuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban demi nusa dan bangsa.

C. KONTRIBUSI
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
MASYARAKAT, BANGSA DAN NEGARA

TERHADAP

Secara umum Pendidikan Kewarganegaraan (civic education) yang dilakukan


oleh berbagai Negara bertujuan agar warga Negara bangsa tersebut mendalami
kembali berbagai nilai nilai dasar, sejarah dan masa depan bangsa yang
bersangkutan sesuai deangan nilai nilai paling fundamental (dasar negara) yang
dianut bangsa yang bersangkutan.2
Sejalan dengan kenyataan tersebut pada hakikatnya PKn yang merupakan salah
satu bagian dari mata kuliah kepribadian harus mengedepankan aspek afektif di
kalangan mahasiswa.3
Keberhasilan Pendidikan Kewarganegaraan akan dapat melahirkan mahasiswa
yang dapat mengembangkan diri menjadi mahasiswa yang dapat mengembangkan diri
menjadi warga Negara kritis, cerdas, dan beradab atau egara yang baik dan
bertanggung jawab.4

Sutoyo, 2011:Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi, Yogyakarta:


Graha Ilmu, hlm. 10
3
Sutoyo, 2011:Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi, Yogyakarta:
Graha Ilmu, hlm. 10
4
Sutoyo, 2011:Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi, Yogyakarta:
Graha Ilmu, hlm. 12

Sutoyo, 2011:Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi, Yogyakarta:


Graha Ilmu, hlm. 5

Anda mungkin juga menyukai