Pancasila sebagai dasar filsafat Negara dan sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia, pada hakikatnya merupakan suatu nilai - nilai yang bersifat sistematis. Karena sila - sila pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat, tidak terpisah melainkan memiliki makna yang utuh. Sehingga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara harus berdasarkan nilai - nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Maka dari itu nilai nilai yang ada dalam Pancasila merupakan sistem filsafat. Pancasila dapat dikatakan sebagai dasar (falsafah) negara, pandangan hidup, ideologi nasional, pemersatu dalam perikehidupan kebangsaan dan kenegaraan, dan sumber dari segala sumber hokum. Pancasila merupakan suata rangkaian yang sistematis yang tiap-tiap silanya berkaitan satu sama lain. Pancasila merupakan suatu ideologi yang mempunyai sifat fleksibel, sehingga ideologi tersebut dapat mengikuti dinamika perubahan zaman. Untuk itu, Pancasila senantiasa terbuka bagi proses pengisian dan penafsiran baru, dengan syarat memperhatikan semangat dasar yang terkandung di dalamnya serta saling keterkaitan antar sila. Walapun Pancasila bersifat fleksibel kita harus tetap menjaga kesatuan dan hubugan antara satu sila dengan sila yang lain. Mengamalkan dan meyakini Pncasila dapat dilakukan dengan memahami tiaptiap sila. Seperti dalam sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dapat kita ketahui bahwa kita merupakan negara yang beragama sehingga kita sebagai warga negara Indonesia wajib beragama.Hal tersebut dapat kita ketahui dalam UUD 45 karena undang-undang mengandung nilai-niai pancasila. Maka dari itu dalam membangun karakter bangsa bukan hanya yang sifat fisik yang diutamakan namun aspek kejiwaan yang seharusnya dibangun lebih awal. Karena dalam membentuk individu yang baik harus mempunyai moral yang baik pula sehingga nilai nilai perlu diterapkan dalam membentuk suatu kepribadian pribumi bangsa Indonesia. Walapun Indonesia merupakan Negara yang multikultural, kaya akan budaya yang berneka ragam bukan berarti kita berbeda. Kekayaan budaya tersebutlah bisa memberi sumber kemajuan peradaban kepada bangsa ini. Kekayaan keragaman Indonesia bisa memberi landasan kehidupan yang rukun dan saling menyempurnakan. Kita sebagai generasi muda wajib menjaga keutuhan dan integritas bangsa. Pancasila merupakan landasa pacu bagi perkembangan bangsa. Kita hendaknya mengamalkan sila- sila pancasila dengan penuh tanggung jawab. Karena pancasila merupakan ideologi yang utuh dan saling berkaitan dalam satu dengan sila yang lainya.
SIKAP AKADEMIS TERHADAP
KEWARGANEGARAAN A. Pengertian Kewarganegaraan dalam bahasa latinya disebut CIVIS selanjutnya dari kata CIVIS dalam bahasa Inggris timbul kata CIVIC yang artinya warga Negara atau kewarganegaraan. Akhirnya dari kata CIVIC lahir kata CIVICS yang artinya ilmu kewarganegaraan atau Civic Education, Pendidikan Kewarganegaraan, menurut kansil (2002:3).1 Di dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan (Kewiraan) ditulis oleh NoorMs Bakry (2002:7) mengatakan bahwa tujuan Pendidikan Kewarganegaraan secara umum adalah memupuk kesadaran bela Negara dan berpikir komprehensif integaral di kalangan mahasiswa dalam rangka ketahanan Nasional dengan disadari: 1. Kecintaan terhadap tanah air. 2. Kesadaran berbangsa dan bernegara. 3. Memupuk rsa persatuan dan kesatuan. 4. Keyakinan akan ketangguhan Pancasila. 5. Rela berkorban demi bangsa dan Negara. 6. Kemampuan awal beala Negara. B. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Berdasarkan keputusan DIRJEN DIKTI No. 267/DIKTI/2000 adalah mencakup: a. Tujuan umum Untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa mengenai hubungan antar warga Negara dengan Negara serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara agar menjadi warga Negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara. b. Tujuan khusus Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur dan demokratis serta ikhlas sebagai warga Negara republik Indonesia terdidik dan bertanggung jawab. 1. Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat mengatasinya 2
Sutoyo, 2011:Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi, Yogyakarta:
dengan pemikiran kritis dan bertanggung jawab. Berlandaskan Pancasila,
Wawasan Nusantara dan Ketahanan nasional. 2. Agar Mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban demi nusa dan bangsa.
C. KONTRIBUSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MASYARAKAT, BANGSA DAN NEGARA
TERHADAP
Secara umum Pendidikan Kewarganegaraan (civic education) yang dilakukan
oleh berbagai Negara bertujuan agar warga Negara bangsa tersebut mendalami kembali berbagai nilai nilai dasar, sejarah dan masa depan bangsa yang bersangkutan sesuai deangan nilai nilai paling fundamental (dasar negara) yang dianut bangsa yang bersangkutan.2 Sejalan dengan kenyataan tersebut pada hakikatnya PKn yang merupakan salah satu bagian dari mata kuliah kepribadian harus mengedepankan aspek afektif di kalangan mahasiswa.3 Keberhasilan Pendidikan Kewarganegaraan akan dapat melahirkan mahasiswa yang dapat mengembangkan diri menjadi mahasiswa yang dapat mengembangkan diri menjadi warga Negara kritis, cerdas, dan beradab atau egara yang baik dan bertanggung jawab.4
Sutoyo, 2011:Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi, Yogyakarta: