Surat izin usaha perdagangan (SIUP) pada dasarnya dibedakan menjadi SIUP
besar,menengah dan SIUP kecil. Dalam tugas ini saya akan menggunakan SIUP kecil. Jika
dilihat dari struktur yang ada pada surat izin tersebut,surat izin tersebut sudah memenuhi hal-hal
apa saja yang seharusnya dimuat dalam surat izin. Penjabarannya adalah sebagai berikut.
Di dalam surat izin tersebut,izin dikeluarkan oleh organ yang berwenang yaitu
oleh Badan Perizinan Terpadu Kabuaten Malang, Jawa Timur yang terletak di jalan
Trunojoyo Kav.6 Lt. I & II Kepanjen,Malang. SIUP tersebut dikeluarkan dengan Nomor
mengenai akibat hukum dari pelangaran ketentuan dalam izin,seperti sanksi dan ketidak
patuhan.
2. IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN
II.
III.
3. IZIN GANGGUAN
Izin gangguan atau biasa disebut dengan HO ( Hinderordonnantie) adalah izin kegiatan
usaha kepada orang pribadi/ badan dilokasi tertentu yang berpotensi menimbulkan bahaya
kerugian dan gangguan,ketentraman,dan ketertiban umum tidak termasuk kegiatan/tempat usaha
yang lokasinya telah ditunjuk oleh Pemerintah Pusat atau Daerah.
Surat izin gangguan diatas dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
kabupaten Bone Bolango. Kantor tersebut beralamatkan di Kompleks kantor Bupati Desa
Ulantha,kecamatan Surawa, kabupaten Bone Bolango. ditandatangani oleh kepala kantor
pelayanan perizinan terpadu Dra. Ri Meri Ngadju MM Pub dan dikeluarkan dengan nomor surat
dengan Nomor: 102/KPPT-BB/SIGU/171/2011 dan dikeluarkan pada tanggal 14 Juni 2011.
Surat tersebut memberikan izin gangguan kepada Sukri Latjuba selaku pemilik dari CV
LAMACO yang beralamatkan di desa Toto Utara, Kecamatan Tilonglabila, Kabupaten Bone
Bolango. Surat izin ini diberikan agar dapat dipergunakan oleh Sukri selaku pemohon sebagai
pengganti dari Surat Izin tempat Usaha (SITU)
Alasan diberikannya surat izin ini adalah atas pertimbangan perundang-undangan yang
berlaku, diantaranya:
1. UU No.18 tahun 1997 yang telah diubah menjadi UU No.34 tahun 2000
2. UU No. 23 tahun 1997
3. UU No. 32 tahun 1999
4. UU No. 6 tahun 2003
5. PP No. 27 tahun 2000
6. UU No. 25 tahun 2000
7. PP No. 105 tahun 2000
8. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 86 tahun 2002
9. Peraturan daerah kabupaten Bone Bolango No. 27 tahun 2005
10. Peraturan daerah kabupaten Bone Bolango No. 25 tahun 2009
Sukri, selaku pemegang izin ini wajib memenuhi ketentuan-ketentuan yang ditetapkan,
diantaranya wajib mentaati:
1. Semua ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku berkenaan dengan
pelaksanaan usahanya
2. Melaporkan perkembangan usahanya setiap akhir tahun buku.
Namun, izin gangguan yang diberikan ini ada batasan-batasannya, yaitu izin tersebut
mulai berlaku tanggal 14 Juni 2011 dan akan berakhir pada tanggal 14 juni 2014, jadi jangka
waktunya hanya tiga tahun. Setelah jangka waktu tiga tahun maka pemegang ijin harus
melakukan legalisasi dan pendaftaran ulang.
Kekurangan dari izin ini adalah di dalamnya tidak memuat pemberitahuan tambahan
mengenai akibat hukum dari pelanggaran ketentuan dalam izin, seperti sanksi dan ketidak
patuhan. Hanya saja izin ini memuat ketentuan apabila terjadi kekeliruan dapat dilakukan
perubahan sebagaimana mestinya.