Anda di halaman 1dari 17

PERENCANAAN

BANGUNAN PENGOLAHAN
AIR MINUM
DESAIN BANGUNAN
PENGOLAH AIR MINUM
- UNIT AERASI -

DETAIL PERENCANAAN
BANGUNAN AERASI
Pada Perencanaan ini dipilih aerasi tipe Cascade Towers
untuk digunakan dalam perencanaan bangunan pengolahan
air minum ini.
Alasan pemilihannya karena sistem tersebut dapat
menyisihkan gas CO2, zat organik dan senyawa ammonia.
Ketiga parameter tesebut merupakan parameter yang perlu
dipertimbangkan untuk dilakukan pengolahan agar air baku
dari sungai dapat dijadikan sebagai air minum.

Karakteristik Alat Aerasi


Rata-rata
Tipe

Transfer
O2

Spray

Tinggi Hidrolis
yang

Waktu Kontak

Dibutuhkan m

Udara

(ft)
1,5-7,6 (5-25)

1 - 2 detik

Waktu
Detensi

Aplikasi

Hidrolik
-

Penyisihan CO2, kontrol


bau dan rasa, nilai estetik

Cascade

0,9 - 3 (3- 10)

0,5 - 1,5 detik

Penyisihan CO2, kontrol


bau dan rasa, nilai estetik

Multiple-tray

1,5-3 (5-10)

0,5-1,5 detik

Penyisihan CO2, kontrol


bau dan rasa

Diffused air
0,5

10-30 menit

10-30 menit

Penyisihan Fe, Mn, CO2,


kontrol bau & rasa,
manajemen reservoir

Detail Perencanaan
1. Bak penampung
Kriteria Desain dan Desain Perencanaan
Waktu tinggal (td) = 3 menit = 180 det
Volume (V) = Q x td = 0,250 m3/det x 180 det = 45 m3
Luas permukaan bak ( A )
A = V/ h = 45 m3/ 3 m = 15 m2
Dimensi bak
A = P x L = 2L2

Maka Lebar Bak

A
15

2,74 m
2
2

Panjang bak,
P = 2L = 2 x 2,74 m = 5,48 m
Free board =15 % dari kedalaman = 15 % x 3 m = 0,45 m
Jadi

P = 5,48 m = 5,5 m
L = 2,74 m = 3 m
H=3m

2. AERATOR

Kriteria desain dan Perencanaan :


Menggunakan Cascade Towers
Tinggi setiap tahap cascade = 0,5 m ( Droste, Ronald
R,1997 )
Menggunakan 10 tahap untuk 1 unit aerator ( Droste,
Ronald R,1997 )
Luas yang dibutuhkan : 4 9 m2 ( Droste, Ronald R,1997 )
untuk 100 l/detik diambil 9 m2 (9/100) = 0,09
m2.dtk/l
Debit (Q) = 250 l/s

Perhitungan :
Luas cascade : 0,09 m2.detik/l x 250 l/detik = 22,5 m2
Dimensi cascade
Panjang (P) : Lebar (L)
X
22,5
L
P

=1:1
=P.L
=L.L
= 4,7 m
= 4,7 m

Tinggi cascade

= 0,5 m . 10 = 5 m

Jadi dimensi cascade towers yang dibutuhkan :


Panjang
= 4,7 m = 5 m
Lebar
= 4,7 m = 5 m
Tinggi
=5m
Panjang tiap tahap
= 0,47 m = 0.5 m

2. POMPA
Tenaga pompa
Z2 Z1 = 4,25 m
p
= 0,15 m
L
=4m
Qk
= 0,1 m3/s
Kehilangan tekanan sepanjang pipa
HM =

2 , 63
0
,
2785
.
C
.

p
HW

1
0 , 54

.L

1
0 , 54

0,1

0,2785.120. 0,15

2 , 63

.4 = 0.8724 m

Kehilangan tekanan pada fitting


Hm = 30% . HM
= 0,3 . 0,8724 = 0,2617 m
Kehilangan tekanan total
HT
= (Z2 Z1) + HM + Hm
= 3 + 0,8724 + 0,2617
= 4.134 m
Tenaga pompa (efisiensi = 75%)

.Q.Ht
P

1000.0,1.4,134
0.75

= 551,2 kg.m / s

Karena 1 Hp = 75 kg. m/dtk maka daya pompa = 551,2 / 75 = 7.349 Hp

DETAIL PERENCANAAN
BANGUNAN KOAGULASI
Kriteria desain tipe koagulasi secara umum dapat dilihat pada tabel 5.4.
Berdasarkan kriteria desain tersebut, untuk perencanaan bangunan
pengolahan air digunakan koagulasi secara mekanis. Alasannya :
1.Efisien untuk debit lebih besar dari 100 L/dtk.
2.Mempunyai range gradien kecepatan yang lebih besar dan
pengendalian terhadap besaran gradien hidrolis G cukup mudah
3.Melibatkan peralatan mekanik sehingga proses koagulasi dapat berjalan
lebih maksimal.
4.Biaya efektif dan tidak terlalu mahal
5.Dapat digunakan untuk jangka waktu yang cukup panjang
(Sumber : Darmasetiawan, 2001)

Kriteria Desain Tipe Koagulasi


Kriteria Desain
NRe

Secara hidrolis

Secara mekanis
dengan paddle impeler

> 10.000

> 10.000

Gradien kecepatan

700 - 1000 /dt

250 - 1000 /dt

Waktu detensi (td)

< 1 menit

1 - 3 menit

Dimensi paddle

104-106

50 - 80 % x lebar bak

Luas paddle

> 0,6 m

15 20 % x lebar bak

0,2 - 0,5 m/s

104-106

G x td
Headloss (Hf)
Kecepatan aliran

(Sumber : Darmasetiawan, 2001)

> 0,6 m
0,2 - 0,5 m/s

1. BANGUNAN PEMBUBUH KOAGULAN

1.Perencanaan
Koagulan yang digunakan adalah alum, karena alum bekerja optimal
pada pH 6,5 8,5 ( Droste, Ronald R,1997 ).
Kadar alum dalam tawas = 60 %
Berat jenis alum, al = 2,71 kg/L
Konsentrasi larutan = 10 %
Efisiensi pompa pembubuh, = 75 %
Direncanakan ada 1 bak pembubuh koagulan dengan debit 200 l/dtk

1. BANGUNAN PEMBUBUH KOAGULAN


2.Perhitungan

Kebutuhan alum dan tawas


Jartest tawas
= dosis
= 0,6 x TSS (0,9)
= 0,6 x 250 mg/L x ( 0,9 )
= 135 mg/L
Kebutuhan tawas per hari,

Wt

100
2916kg / hari 4860kg / hari
60

Untuk periode pelarutan 8


jam,

8
Wt
4860kg / hari 1620kg / hari
24

Debit tawas,

Qt

Wt 1620kg / hari

597,78 L / hari 6,92 10 3 L / dt


al
2,71kg / L

Debit air pelarut


100 10
90
Wt
1620 kg / hari
Qw 10
10
14,624 m 3 / hari 0,169 L / dt
3
w
997 kg / m

Debit larutan

Ql Qt Qw 6,92 10 3 0,169 0,176 L / dt


Berat jenis larutan
1

lar

10
100 10

100 al 100 w

10
100 10

100 2,71 100 0,997

1,064 kg / L

Volume bak

V Qlar td 3600 0,112 8 3600 3225,6 L 3,3m 3


Dimensi Bak Pembubuh Koagulan, dengan asumsi t = 2,5 m

V
3,3
D2

= D2 . t
= . 3,14. D2 . 2,5
= 1,3 m

Daya pompa

Ql H 9,77 103 N / m 3 0,112 10 3 m 3 / dt 1,5 m


P

0,75
P 2,188 Watt 0,029 HP

Bangunan Bak Koagulasi


a. Kriteria desain :

Tipe bangunan : pengadukan dengan paddle, tiap paddle mempunyai


2 blade
Bentuk Bangunan : Lingkaran
Bentuk lingkaran sangat efisien karena lebih mudah dalam perawatan dan
pembersihan serta tidak akan terjadi pengendapan pad sudut-sudut
bangunan apabila memakai bentuk lain seperti persegi. Bentuk
lingkaran mampu memperkecil headloss.
Dibuat 2 unit bak, masing-masing 100 l/s
Debit (Q)
= 100 l/s = 0,1 m3/s
Waktu detensi (td)
= 60 s
Gradien kecepatan (G)
= 1000/s
Temperatur (t)
= 260C
Viskositas absolut ()
= 1,028 * 10-5 g detik/cm2
BJ air (w)
= 998,23 kg/m3
Koefisien drag, Cd
= 1,8 dan K = 0,25
Check G x td
= 1000 x 60 = 60000 (memenuhi)

b. Dimensi ruang
Volume bak
= 0,1 x 60 = 6 m3
Diameter (D) : Kedalaman (H)
=2:3
Jadi Dimensi Tiap Bak adalah :
Diameter Bak (d)
= 2.25 m
Tinggi Air (h)
= 1.5 m
Tinggi bak total
= h + freeboard = 1,5 + 0,3 = 1,8 m
c. Paddle
Diameter (p)= 60 % x diameter bak = 60 % x 2,25 m = 1,35 m

Anda mungkin juga menyukai