Anda di halaman 1dari 21

III.

ASPEK PRODUKSI
Produksi dalam pengertian sederhana adalah keseluruhan proses dan
operasi yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa. Sistem
produksi merupakan kumpulan dari sub sistem yang saling berinteraksi
dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi. Input
produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal dan
informasi. Sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan
berikut

sampingannya

seperti

limbah,

informasi,

dan

sebagainya (Matondang, 2012).


Sistem produksi yang baik harus mampu menghasilkan produk seperti
yang diharapkan. Umumnya, suatu sistem diukur dengan kemampuan
memproduksi dalam jumlah dan kuantitas yang ditetapkan berdasarkan
kebutuhan konsumen, kemampuan sumber daya perusahaan serta harapan
dari

wirausahawan

sumber

daya

perusahaan

juga

sekaligus

sebagai manajer (Rukka, 2011).


3.1.

Pengadaan Bahan
Bahan baku merupakan salah satu unsure yang paling aktif didalam

perusahaan yang secara terus-menerus diperoleh, diubah yang kemudian


dijual kembali. Sebagian besar dari sumber-sumber perusahaan-perusahaan
juga sering dikaitkan dalam persediaan bahan baku yang akan digunakan

dalam operasi perusahaan pabrik. Bahan baku adalah bahan yang diolah
menjadi produk bahan jadi dan pemakaian dapat diidentifikasikan
secara langsung (Erwin, 2011).
Pengendalian dalam pengadaan

bahan

baku

terutama

pada

perusahaan-perusahan yang memanfaatkan hasil-hasil pertanian primer


sebagai bahan bakunya sangat penting untuk dilakukan, karena hasil
pertanian primer memiliki cirri yang apabila tidak dikendalikan akan
mendatangkan kerugian bagi perusahaan. Ciri-ciri produk hasil pertanian
primer adalah bersifat musiman, mudah rusak, banyak bahan menggunakan
tempat dan sumbernya terpencar-pencar. Jenis bahan yang digunakan oleh
perusahaan dalam proses produksinya dapat dibedakan menjadi bahan
langsung dan bahan tak langsung. Bahan langsung adalah bahan yang
digunakan dalam proses produksi dan terkait atau mmenjadi bagian dalam
produk. Sedangkan bahan tak langsung adalah bahan yang bukan atau tidak
menjadi

bagian

dalam

produk,

namun

sangat

diperlukan

untuk

mendukung produksi (Rukka, 2011).


Produk yang kami buat adalah Bread Tatoz, dimana produk kami ini
merupakan produk yang memiliki nilai gizi yang tinggi. Bahan baku dari
produk kami ini yaitu kentang, terigu, gula, telur, pernifan, mentega, dan air.

Bahan-bahan tersebut mengandung karbohidrat, vitamin, protein, dan lemak

yang dibutuhkan oleh tubuh. Adapun bahan langsung dan tidak langsung
yang digunakan adalah sebagai berikut :
Tabel 9. Pengadaan Bahan Langsung dan Bahan Tidak Langsung
No
I
1

Jenis Bahan
Kentang

Aspek Kualitas yang diharapkan


Bahan Langsung
Sebagai bahan utama pada Bread Tatoz.

Tepung Terigu

Sebagai pengikat bahan-bahan baku


yang digunakan dalam pembuatan Bread
Tatoz.
Untuk memberikan cita rasa pada roti
dan vla
Sebagai pelarut semua bahan agar
menjadi satu adonan.
Untuk memfermentasi adonan agar
adonan dapat mengembang

Gula

Air

Fermipan

Telur

Tepung Maizena

Susu Cair

Untuk memberikan cita rasa vanilla pada


vla

Kemasan Produk

II
1

Gas Elpiji

Untuk membungkus produk agar tetap


terjaga, untuk memberikan nilai tambah
pada produk serta untuk memberikan
informasi pada konsumen mengenai
merek produk, komposisi, dan penjelasan
umum tentang produk.
Bahan Tidak Langsung
Untuk memasak bahan

Untuk menambah nilai gizi dan


meberikan serta sebagai pelunak adonan
roti dan vla
Untuk mengentalkan vla dan memberikan
tekstur lembut pada vla

Karakteristik
Bulat lonjong, umbinya
berwarna kekuningan
Memiliki tekstur yang
halus dan berwarna
putih.
Butiran-butiran
kasar
berwarna putih
Cairan yang bening
dan bersih
Berbentuk butiran halus
berwarna cokelat muda
dan memiliki aroma
khas ragi
Bulat
lonjong
dan
berwarna coklat muda.
Memiliki tekstur yang
lebih halus dari tepung
terigu dan warna yang
lebih putih dari tepung
terigu.
Cairan berwarna putih
dan memiliki
rasa
vanilla.
Tidak bereaksi dengan
bahan pangan serta
memiliki bentuk dan
desain yang unik.

Gas yang masih baik


untuk bahan bakar, gas
metannya berbau dan
tidak bocor.

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015.


Berdasarkan tabel 9, dapat dilihat bahawa bahan baku yang
dibutuhkan dalam proses produksi, baik bahan langsung maupun tidak
langsung memiliki fungsi dan karakteristik masing-masing. Untuk bahan
langsung dapat dilihat bahwa kentang, tepung terigu, gula, air, fermipan dan

telur berfungsi sebagai bahan baku pembuatan adonan Bread Tatoz.


Sedangkan bahan pembuatan vla pada Bread Tatoz yaitu gula, telur, tepung
maizena serta susu cair. Kentang merupakan bahan

utama dalam

pembuatan Bread Tatoz. Maka dari itu kentang yang baik yaitu memiliki
bentung bulat lonjong serta umbinya berwarna kekuninga. Kemasan produk
adalah bahan baku yang berfungsi untuk menjaga produk serta memberikan
informasi kepada konsumen mengenai merek produk dan komposisi produk.
Adapun bahan tidak langsung adalah gas elpiji yang berfungsi untuk merebus
kentang dan memanggang adonan.
Setiap bahan yang diadakan atau dibeli untuk kebutuhan produksi
tentu memiliki harga yang berbeda-beda di pasaran. Harga dari setiap bahan
baku yang digunakan akan mempengaruhi harga dari produk yang akan
dijual ke konsumen. Adapun volume dan harga bahan baku serta sumber
pasokannya persiklus perbulan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 10. Volume dan Harga Bahan Baku Produk serta Sumber
Pasokannya Per Siklus (1.620 Kemasan) Per Bulan.
No Jenis
Jumlah
Harga Satuan Jumlah
Sumber
Bahan
Kebutuhan (Rp/Unit)
Biaya
Pasokan
(Unit)
(Rp)
I
Bahan Langsung
1.
Kentang
17 kg
15.000
225.000 Pasar Daya
2.
Gula
5 kg
12.000
60.000 Pasar Daya
3.
Tepung
22.600
180.800 Pasar Daya
8 kg
Terigu
4.
Mentega
5 kg
48.900
244.500 Pasar Daya
5.
Fermipan
144 gram
4.000/44grm
16.000 Pasar Daya

6.
7.

Telur
64 butir
1.000
64.000 Pasar Daya
Tepung
19.000/200gr
76.000 Pasar Daya
800 gram
maizena
m
8.
Susu cair
8 liter
70.000
560.000 Pasar Daya
Kemasan
9.
1.620 buah
3.000
4.860.000
phinisi
Produk
Biaya Bahan Langsung
6.286.300
II
Bahan Tidak Langsung
1.
Gas elpiji
1 buah
135.000
135.000 Indomart
Biaya Bahan Tidak Langsung
135.000
Total Biaya Per Bulan
6.421.300
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015.
Berdasarkan tabel 10 dapat diketahui kebutuhan biaya dari bahan
baku pada pembuatan Beard Tatoz perbulan yaitu Rp 6.421.300,-. Biaya
tersebut terdiri dari biaya bahan langsung dan bahan tidak langsung. Bahan
langsung yaitu kentang, gula, tepung terigu, mentega, fermipan, telur, tepung
maizena, dan susu cair diperoleh dari pasar daya. Sedangkan untuk
kemasan produk sendiri diperoleh dari percetakan phinisi yang terletak di
jalan abdesir. Bahan tidak lagsung yaitu gas elpiji diperoleh dari indomart.
Biaya bahan langsung sendiri sebesar Rp 6.286.300,- dan biaya tidak
langsung sebesar Rp 135.000,-.
3.2.

Kebutuhan Sumber Daya Produksi


Sumber daya produksi sangat berperan penting dalam proses

produksi. Hal ini dikarenakan sumber daya ini merupakan bagian penentu
suatu perusahaan menghasilkan suatu produk yang akan diperkenalkan
kepada masyarakat. Sumber daya produksi akan membantu perusahaan

kedepannya karena dengan adanya sumber daya produksi, proses produksi


akan berjalan dengan lancer (Kasmir dan Jakfar, 2010).
Produksi adalah salah satu faktor yang berfungsi untuk menghasilkan
suatu produk/barang atau jas. Sumber daya adalah suatu istilah yang
mencakup semua energy, keterampilan, bakat dan pengetahuan yang
digunakan oleh manusia secara potensial, yang harus dipergunakan untuk
tujuan produksi dan jasa-jasa yang bermanfaat. Proses produksi dapat
berlangsung bila terdapat sumber daya yang memadai (Fitriyanto, 2012).
Sumber daya produksi merupakan faktor terpenting dalam
menjalankan suatu usaha. Sumber daya yang menunjang produksi Beard
Tatoz meliputi sumber daya bangunan, sumber daya peralatan, dan sumber
daya tenaga kerja.
3.2.1. Sumber Daya Bangunan
Sumber daya bangunan merupakan tempat dimana semua aspek
proses produksi dilaksanakan. Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan
konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau
seluruhnya berada di atas dan atau di dalam tanah atau air, yang berfungsi
sebagai tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan
sosial, budaya, maupun kegiatan khusus (Samosir, 2011).
UD. Miss Keki mendirikan lokasi bangunan produksi perusahaan yaitu
bertempat di BTP Blok H, No. 56 Jl. Kerukunan Timur 1. Luas bangunan.
Lokasi ini kami pilih mengingat letaknya sangat strategis dan berkembang
serta juga dekat dengan sumber bahan baku. Jenis lahan dan bangunan
yang digunakan untuk produksi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 11. Jenis Lahan dan Bangunan untuk Proses Produksi


No

Jenis
Bangunan/
Ruangan

Luas
Lahan

Status
(Milik/
Sewa)

Nilai Awal
(Rp)

Nilai Akhir
(Rp)

2
Rumah
Pribadi

4
Milik
Sendiri

5
300.000.000

1.

105 m2

Umur
Ekonomi
s
(Tahun)
7

Nilai
Penyusuta
n
(Rp/tahun)
8

250.000.000

20

2.500.000

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015


Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa bangunan yang digunakan
sebagai rumah produksi oleh UD. Miss Keki adalah milik pribadi. Harga awal
dari bangunan ini adalah Rp 300.000.000,- dan harga akhir dar bangunan ini
adalah Rp 250.000.000,-. Bangunan ini memiliki umur ekonomis 20 tahun
sehingga nilai penyusutannya yaitu Rp 2.500.000,-. Adapun luas bangunan
kami adalah 7 m X 15 m. luas ruangan yang akan dimanfaatkan untuk proses
produksi maupun untuk penjualan produk kami, dapat dilihat pada
tabel berikut ini :

Tabel 12. Luas Ruangan untuk Aktivitas masing-masing tahapan


Produksi
No. Aktivitas Tahapan Produksi
Luas Kebutuhan Ruangan (m2)
1.
Penerimaan bahan baku
2X2=4
2.
Pencucian dan penimbangan
3X2=6
3.
Perebusan
1X2=2
4.
Pencampuran
3X2=6
5.
Pengovenan
2 X 3 =6
6.
Pengemasan
2X3=6
7.
Limbah
1X2=2
8.
Kantor
1X3=3
9.
Penjualan
2 X 10 = 20
10. WC
2X2=4
Total Kebutuhan Ruangan
59 m2
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015.

Berdasarkan tabel 12 diatas dapat dilihat luas ruangan yang


dibutuhkan untuk aktivitas masing-masing tahap produksi. Kebutuhan
ruangan penerimaan bahan baku adalah 2 X 2 m = 4 m 2. Tempat yang
digunakan untuk penyediaan bahan baku perlu ditata rapi sebagai
persediaan agar kualitasnya tetap terjaga meskipun bahan tersebut belum
digunakan. Ruangan pengolahan terbagi atas beberapa tempat untuk
beberapa proses yaitu pencucian dan penimbangan bahan baku dilakukan di
ruangan seluas 6 m2, proses perebusan kentang dilakukan pada tempat
seluas 2 m2, proses pencampuran semua bahan dilakukan pada tempat
seluas 6 m2, dan proses pengovenan dilakukan pada tempat seluas 6 m 2.
Untuk pengemasan produk dilakukan pada ruangan yang berbeda yaitu di
ruangan dekat dengan proses produksi seluas 6 m 2. Pengemasan dilakukan
agar produk tetap terjaga mutunya. Selain yang berkaitan dengan proses
produksi terdapat ruangan kantor selain 3 m 2 yang digunakan untuk
memonitoring segala sesuatu yang berhubungan dengan perusahaan.
Disamping ruang pengemasan dan proses produksi terdapat ruangan
penjualan seluas 20 m2 yang digunakan sebagai tempat untuk menjual
produk dari perusahaan kami. Yang tak kalah pentingnya, dibelakang
gedung, tepatnya didekat proses pencucian bahan terdapat tempat untuk
menampung limbah dari proses produksi seluas 2 m 2, baik limbah organic
maupun anorganik untuk kemudian ditangani agar tidak mencemari

lingkungan. Dan WC seluas

4 m2. Jadi, total kebutuhan ruangan untuk

melakukan aktivitas produksi maupun penjualan UD. Miss Keki adalah 59 m 2.


Layout dari rumah produksi UD. Miss Keki dapat digambarkan pada gambar
dibawah ini :

Gambar 5. Layout
Produksi UD.

Proses
Miss Keki

Penggambaran layout dari gambar 5 atau tata letak bangunan proses


produksi dari Beard Tatoz adalah pada bangunan 7m X 15m. Tanah seluas
105 m2 tidak digunakan seluruhnya untuk proses prooduksi. Karena dalam
ruangan proses produksi terdapat sela-sela ruangan yang dijadikan sebagai
ruang gerak yang memisahkan area proses satu dengan yang lainnya.
Ruangan penjuala produk berbeda di depan. Disamping ruangan penjualan
terdapat pengemasan dan pengolahan bahan baku. Diantaranya ruangan
pengemasan dan pengolahan bahan baku terdapapat ruangan kantor.
Kemudian disamping tempat penerimaan bahan baku terdapat WC.
Alur proses yang digunaka pada ruangan pengolahan adalah alur
melingkar. Alur ini digunakan agar pada proses produksi tidak terjadi
kontaminasi yang dapat merusak produk yang dihasilkan. Dimulai dari
pengambilan bahan baku, kemudian dibawa ke ruangan penerimaan bahan
baku. Lalu dilanjutkan ke tempat pencucuian dan penimbangan bahan,
setelah dicuci dan ditimbangn, bahan dibawa keruangan direbus, setelah itu
dibawa ke ruang pengovenan. Lalu masuk diruangan pengemasan. Dari
ruangan pengemasan kemudian dijual pada ruangan penjualan.
3.2.2. Sumber Daya Peralatan
Sumber daya peralatan merupakan suatu alat yang penting digunakan
dalam menyelesaikan pekerjaan untuk menghasilkan suatu produk. Sumber
daya peralatan juga merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk
konstruksi agar dapat diperoleh dalam jumlah yang tepat, sesuai dengan

spesifikasi, dengan harga yang sesuai. Sumber daya peralatan dalam proses
produksi merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang kegiatan
proses produksi (Kasmir, 2011).
Sumber daya peralatan berperan sangat penting untuk menghasilkan
suatu produk. Peralatan yang digunakan mulai dari saat membeli sampai
peralatan tidak dapat digunakan lagi untuk memproduksi. Penyusutan
merupakan salah satu konsekuensi atas peggunaan aktiva tetap, dimana
aktiva tetap akan mengalami penurunan fungsi. Penyusutan juga merupakan
suatu cadanganyang nantinya digunakan untuk membeli aktiva baru untuk
menggantikan aktiva lama yang sudah tidak produktif lagi (Kasmir, 2011).
Rumus menghitung biaya penyusutan menurut (Kasmir, 2011) adalah :
NPA=

Harga AwalHarga Akhir


x alat
Lama Pemakaian

Peralatan yang digunakan pada perhitungan Beard Tataoz tersaji pada


tebel dibawah ini :
Tabel 13. Jumlah, Nilai dan Jenis Peralatan yang Digunakan dalam
Prosses Produksi.
No

Jenis
Peralatan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Oven
Kulkas
Baskom
Pisau
Talang
Panci
Serbet

Jumlah
Nilai Awal
Kebutuhan
(Rp/Unit)
(Unit)
1
500.000
1
1.200.000
2
20.000
3
35.000
2
50.000
1
50.000
2
10.000
Total Biaya

Nilai Akhir
(Rp/Unit)
395.000
1.000.000
15.000
20.000
39.000
40.000
8.500

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015.

Nilai
(Rp)
500.000
1.200.000
20.000
35.000
50.000
50.000
10.000
1.865.000

Umur
Ekonomi
(Tahun)
5
6
5
5
4
4
1

Nilai
Penyusutan
(Rp)
21.000
33.333
2.000
9.000
5.500
42.500
3.000
116.333

Berdasarkan tebel 13 dapat dilihat bahwa jenis peralatan yang


digunakan dalam proses produksi Beard Tataoz adalah oven, kulkas,
baskom, pisau, talang, panci, dan serbet. Total keseluruhan biaya peralatan
untuk proses produksi sebesar Rp 1.865.000,-. Kemudian setelah peralatan
ini digunakan tentunya akam mengalami penyusutan secara berkala. Untuk
itu pada tabel ini disajikan biaya penyusuta dari peralatan yang digunakan
dengan jumlah sebesar Rp 116.333,- per tahun.
Tabel 14. Tujuan dan Fungsi Peralatan dan Sumber Pasokan Produksi.
No
1.
2.

Jenis Peralatan
Oven
Kulkas

3.

Baskom

4.
5.

Pisau
Talang

6.

Panci

7.

Serbet

Fungsi Tujuan
Sebagai alat untuk memanggang
Sebagai alat untuk mendinginkan
vla
Sebagai alat untuk menyimpan
kentang dan adonan
Sebagai alat untuk memotong
Sebagai alat untuk menyimpan
adonan ketika di panggang
Sebagai alat untuk merebus
kentang
Sebagai alat yang digunakan
untuk
membersihkan
atau
menglap peralatan yang lain

Sumber Pasokan
Toko Alaska
Toko Alaska
Toko Alaska
Toko Alaska
Toko Alaska
Toko Alaska
Toko Alaska

Sumbe : Data Primer Setelah Diolah, 2015.


Berdasarkan tabel 14 dapat dilihat bahwa pada proses produksi
menggunakan alat yaitu oven untuk memanggang adonan, kulkas untuk
mendinginkan vla, baskom untuk menyimpan kentang dan adonan, pisau
untuk memotong, talang untuk menyimpan adonan ketika di panggang, panci
sebagai alat untuk merebus kentang, dan serbet sebagai alat yang digunakan
untuk membersihkan dan menglap peralatan. Pengadaan peralatan ini

diperoleh dari Toko Alaska. Toko ini merupakan took yang terkenal di wilayah
kota Makassar karena hatga peralatan ditoko ini terjangkau lebih murah dari
pada tempat perbelanjaan yang lainnya.
3.2.3. Sumber Daya Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan upaya untuk memperoleh jumlah dan jenis
tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan organisasi dalam upaya
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pengadaan karyawan merupakan
perencanaan tenaga kerja yang dibuat. Kebutuhan tenaga kerja yang telah
dibuat perlu dan ditarik segera mungkin. Dalam menajemen, faktor manusia
adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia
pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia
tidak

ada

proses

kerja,

sebeb

pada

dasarnya

manusia

adalah

makhluk kerja (Kasmir, 2011).


Tenaga kerja dapat berasal dari dua sumber, yaitu sumber dari dalam
organisasi (internal) dan sumber dari luar organisasi (eksternal). Sumber
internal adalah karyawan yang berada dalam organisasi itu sendiri untuk
memduduki jabatan dalam organiasi yang baru. Sementara itu, sumber
eksternal adalah tenaga kerja yang diperoeh melalui periklanan, depnaker,
institusi pendidikan, bursa tenaga kerja atau sumber lainnya. Proyek
perluasan atau pengembangan dapat menggunakan sumber internal dan
eksternal,

sedangkan

proyek

sumber eksternal (Kasmir, 2011).

baru

hanya

menggunakkan

Sumber daya tenaga kerja sangat berperan penting dalam UD. Miss
Keki, karena semua proses produksi Beard Tatoz yang terdapat dalam
perusahaan akan aktivitasnya yaitu tenaga kerja. Tanpa adanya sumber daya
tenaga kerja semua aktivitas perusahaan tidak dapat berjalan sesuai dengan
keinginan perusahaan. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur
fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena
itu, tenaga kerja dapat dikelompokkan berdasarkan kualitas (kemampuan dan
keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.
Dalam pembuatan Beard Tatoz, kami menggunakan 3 orang tenaga
kerja yang telah terlatih sehingga membantu memperlancar jalannya usaha
Beard Tatoz. Adapun kebutuhan tenaga kerja dalam proses produksi
diuraikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 15. Kebutuhan Tenaga Kerja Langsung dan Tidak Langsung untuk
Melaksanakan Tahapan-tahapan dalam Proses Produksi
No
1.

2.

Tahapan
Proses
Kegiatan
Proses
produksi
dan
pengemasa
n
pemasaran
Jumlah

Jumlah Tenaga Kejar


(Orang)

Kualifikasi Tenaga Kerja

Keterangan

Kreatif, terampil, inovatif,


tekun, sabar dan higenis.
2

Langsung

Komunikatif,
terampil,
kreatif, cekatan, dan jujur

Tidak
Langsung

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015.


Berdasarkan tabel 15 dapat dilihat bahwa jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan adalah 2 orang tenaga kerja langsung dan 1 orang tenaga kerja
tidak langsung. Tenaga kerja dalam proses produksi terdiri dari 2 orang yang

kreatif, terampil, inovatif, tekun, sabar, dan higienis. Sedangkan tenaga kerja
pada proses pemasaran terdiri dari 1 orang yang Komunikatif, terampil,
kreatif, cekatan, dan jujur. Sehingga dengan kualifikasi tenaga kerja yang
berkualitas dapat membantu dalam mensuksekan suatu perusahaan. Adapun
biaya tenaga kerja yang dikeluarkan perbulan adalah sebagai berikut :
Tabel 16. Biaya Tenaga Kerja yang Dibutuhkan dalam Sebulan.
No
1
1.

2.

Jenis
Tenaga
Kerja
2
Tenaga
Kerja
Langsung
Tenaga
Kerja
Tidak
Langsung
Total

Jumlah
(Orang)
3
2
orang
(proses
produksi dan
pengemasan)
1
orang
(pemasaran)

Total
Gaji
(Rp)

Gaji
(Rp/Bln)
4

Tunjangan
(Rp/Orang)
6

Total
Tunjangan
(Rp)
7

Jumlah
Biaya
(Rp/Bln)
8

300.000

600.000

50.000

100.000

700.000

300.000

300.000

50.000

50.000

350.000

600.000

900.000

100.000

150.000

1.050.000

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015.


Berdasarkan tabel 16 dapat dilihat bahwa tenaga kerja pada CV. Miss
Keki terdiri dari 3 orang yakni 2 orang tenaga kerja pada proses produksi dan
pengemasa serta 1 orang tenaga kerja dalam pemasaran Beard Tatoz.
Masing-masing tenaga kerja untuk proses produksi dan pengemasan digaji
sebesar Rp 300.000,- perbulannya. Dengan tunjangan tenaga kerja langsung
dan tidak langsung sebesar Rp 50.000,- per orang. Sehingga total biaya
keseluruhan tenaga kerja tetap adalah Rp 1.050.000,-.

3.3.

Proses Produksi
Proses produksi (manufacture) adalah kegiatan perusahaan sejenis

yang mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi
dengan melibatkan bahan-bahan pembantu, tenaga kerja dan mesin-mesin
serta alat-alat perlengkapan sehingga memiliki nilai tambah yang lebih besar
(added value). Pengaturan terhadap segala interaksi dari berbagai faktor
produksi dapat meningkatkan efektifitas serta efisiensi dari proses produksi.
Untuk kelancaran proses produksi maupun dalam proses pengambilan
keputusan dibutuhkan managemen produksi (Matondang, 2012).
Kualitas produk memiliki peran yang cukup signifikan dalam upaya
untuk

mempertahankan

kelangsungan

hidup

perusahaan.

Melakukan

produksi tanpa memperhatikan kualitas dari produksi perusahaan lain yang


pada akhirnya akan menurunkan pendapatan perusahaan (Rukka, 2011).
Proses produksi yang berjalan secara baik dan sesuaii standar
tentunya akan menghasilkan produk yang bermutu tinggi. Selain itu juga
produk yang diolah, cara pengolahannya haruus disesuaikan dengan sifat
dari bahan pangan. Misalnya dalam hal ini sebaiknya tidak menggunakan
minyak terlalu banyak karena akan mengurangi manfaat utama dari kentang.
Limbah yang dihasilkan juga diminimalkan sehingga tidak begitu memberikan
dampak berarti pada lingkungan.
Proses pembuatan Beard Tatoz terbagi menjadi beberapa tahap :
a. Siapkan alat dan bahan
b. Cuci kentang kemudian kupas kentang.

c. Rebus kentang salama 20 menit agar kentang menjadi lembut.


d. Setelah kentang direbus selama 20 menit, tiriskan kentang hingga kadar
air dalam kentang berkurang.
e. Selanjutnya halusan kentang.
f. Campurkan kentang yang telah halus dengan semua bahan lainnya yaitu
terigu, gula, mentega, fernipan, telur dan air.
g. Diamkan adonan hingga mengembang.
h. Sambil menunggu adonan mengembang, buat vla untuk isian Beard
Tatoz. Masak semua bahan yaitu kuning telur, susu cair segar, tepung
maizena, dan gula pasir hingga mengental. Setelah jadi masukkan vla
i.
j.
k.
l.
m.
n.

kedalam kulkas.
Selanjutnya bentuk bulat adonan yang telah mengembang.
Panggang adonan selama kurang lebih 20 menit hingga matang.
Keluarkan dari oven roti yang telah matang lalu dinginkan.
Potong-potong coklat lalu lelehkan
Isi roti yang telah dingin dengan vla.
Celupkan bagian atas roti yang telah diisi vla.

Penyiapan alat dan


bahan
Cuci kentang dan
kupas kentang

Membuat
vla

Potong-potong
coklat

Rebus kentang
selam 20 menit

Tiriskan kentang

Haluskan kentang

Mencampurkan
kentang yang
Diamkan adonan
hingga

Bulatkan adonan
yang telah
mengembang
Panggang adonan
Gambar
selama 20
menit 6. Bagan Proses Pembuatan Beard Tatoz

3.4.

Perkiraan Jumlah Produksi


Dinginkan
Sebelumroti
melakukan proses produksi, perusahaan akan membuat

yang telah
perencanaan
untuk periode waktu tertentu agar dapat menghasilkan produk
matang
Celupkan
bagian rencana-rencana
dengan
terbaik. Penentuan
kegiatan
produksi
Isi roti kualitas
dengan vla
Pengemasa
atas roti dengan

seperti menyesuaikan antara penawaran dan permintaan produksi dengan


rencana dan tujuan perushaan untuk jangka waktu 1 tahun mendatang yang
disesuaikan

dengan

kapasitas

oleh perusahaan (Wibawa, 2013).

sumber

daya

yang

dimiliki

Produk
siap
dipasarka

Produksi

untuk

setiap

bulannya,

perusahaan

kami

mampu

memproduksi Beard Tatoz 1.600 kemasan per siklusnya atau perbulan.


Adapun perkiraan anggaran produksi Beard Tatoz untuk 5 tahun yaitu :
Tabel 17. Proyeksi Anggaran Produksi Lima Tahun Berturut-turut.
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Perkiraan
Perkiraan
Perkiraan
Total Nilai
Tahun Produksi
Produksi
Produksi
Produksi
Perhari
Perbulan
Pertahun
(Rp)
(Kemasan)
(Kemasan)
(Kemasan)
2016
54
1.620
19.440
97.200.000
2017
56
1.710
2018
59
1.770
2019
60
1.800
2020
67
2.010
Total
296
8.910
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015.

20.520
21.240
21.600
24.120
106.920

102.600.000
106.620.000
108.000.000
120.600.000
535.020.000

Berdasarkan tabel 17 tentang proyeksi anggaran produksi lima tahun


berturut-turut yaitu menjelaskan tentang rencana perusahaan kami mengenai
jumlah produk yang akan kami produksi dan juga total nilai produksi per
tahunnya. Proyeksi anggaran ini pada tahuj pertama yaitu tahun 2016 Beard
Tatoz yang akan kami produksi perharinya 54 kemasan. Beard Tatoz yang
kami produksi pada awal usaha yaitu untuk melihat terlebih dahulu
bagaimana reaksi masyarakat terhadap produk kami. Pada tahun-tahun
selanjutnya jika terlihat antusias positif dari masyarakat maka kami akan
meningkatkan nilai produksi Beard Tatoz sedikit demi sedikit, tahun demi
tahun dalam hal ini dalam jangka waktu 5 tahun. Sehingga dapat dilihat pada

tabel 17 menunjukkan bahawa total nilai produksi Beard Tatoz untuk 5 tahun
berturut-turut yaitu Rp 535.020.000,-.
3.5.

Pengangaran Produksi
Anggaran merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap

perusahaan, baik perusahaan yang bertujuan mencari laba maupun


bertujuan non laba termasuk perusahaan jasa, perusahaan dagang dan
perusahaan industry. Sebelum perusahaan beroperasi, perlu adanya rencana
berupa anggaran, sehingga jelas misi dan target yang akan dicapai pada
periode berikutnya (Junita, 2011).
Anggaran merupakan perencanaan biaya yang nantinya akan
dekeluarkan ketika memproduksi suatu produk. Begitupun dengan UD. Miss
Keki yaitu membuat suatu anggaran biaya produksi yang akan dikeluarkan
untuk satu bulan produksi Beard Tatoz. Anggaran ini tentunya diperkirakan
dari jumlah keseluruhan kemungkinan, mulai dari biaya bahan baku, biaya
bahan tidak langsung, listrik, air kemungkinan terjasi penyusutan peralatan,
biaya sewa bangunan, baik perbaikan bangunan untuk mengantisipasi
terjadinya kerusakan pada salah satu bagian dari bangunan dan tentunya
upah bagi pekerja.
Tabel 18. Total Biaya Produksi
No
1
1.

Nilai
(Rp)
3

Jenis Biaya
2
Biaya Utama Produk
a. Pengadaan Bahan

Baku

6.286.300

Nilai
(Rp/Tahun)
4
75.435.600

2.
3.

4.
5.

Langsung
b. Tenaga Kerja Langsung
Sub Total Biaya Utama
Biaya Overhead Produksi
a. Bahan tidak langsung
b. Tenaga kerja tidak langsung
c. Biaya sewa bangunan
d. Perawatan dan perbaikan
mesin
e. Perawatan dan perbaikan
bangunan
f. Penyusutan bangunan
g. Penyusutan peralatan
h. Listrik
i. Air
j. Telepon

Sub Total Biaya Overhead


Total Biaya Produksi (2+4)

700.000
6.986.300

8.400.000
83.835.600

135.000
350.000

1.620.000
4.200.000

2.500.000
116.333
100.000
90.000
85.000
3.376.333
10.362.633

30.000.000
1.395.996
1.200.000
1.080.000
1.020.000
40.515.996
124.351.596

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2015.


Berdasarkan tabel 18 mengenai rencana penganggaran biaya
produksi mulai dari biaya langsung berupa bahan baku dan pekerja hingga
biaya produksi lainnya seperti biaya tak langsung berupa biaya bangunan,
air, listrik, hingga biaya perbaikan dan penyusutan. Total biaya produksi inilah
yang nantinya akan mempengaruhi harga dari produk.

Anda mungkin juga menyukai