ANALISIS
DAN USULAN ALTERNATIF
STRATEGI UTAMA UNTUK MEMPERTAHANKAN
EKSISTENSI PERUSAHAAN BERDASARKAN KONSEP FRED R. DAVID
(Studi Kasus pada Klinik Kecantikan Meilleur)
Julistia Tri Murti
Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya 100, Depok 16424
thiyahebatbanget@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang
menentukan eksistensi klinik kecantikan Meilleur dan selanjutnya akan diketahui alternatif
strategi utama yang fisibel untuk dijalankan perusahaan agar eksistensi perusahaan tetap
terjaga.
Untuk menganalisis alternatif strategi utama perusahaan tersebut, penulis
menggunakan analisa konsep Fred R. David yang terdiri dari IFE Matrix, EFE Matrix,
TOWS Matrix, SPACE Matrix, Grand Strategy Matrix, dan QSPM.
Hasil dari penelitian ini adalah mengenai analisis faktor internal dan faktor eksternal
klinik kecantikan Meilleur serta alternatif strategi utama pengembangan produk yang fisibel
dilaksanakan oleh perusahaan agar terjaga eksistensinya.
Kata Kunci : Alternatif Strategi Utama, Eksistensi Perusahaan, Konsep Fred R. David
ABSTRACT
The purpose of this research is to study and analyze the factors that decide the
existence of Meilleurs beauty clinics and will be known alternative key strategy that
feasible to run by companies that maintained corporate existence.
To analyze the company's main strategic alternatives, the authors use the concept
analysis of Fred R. David consisting of IFE Matrix, EFE Matrix, TOWS Matrix, SPACE
Matrix, Grand Strategy Matrix, and QSPM.
The results are analysis of internal factors and external factors from Meilleurs
beauty clinics and main strategic alternatives product development that feasible to run by
companies to avoid their existence.
Keywords : Alternative Key Strategy, Company Existence, Concept of Fred R. David
1.
1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bisnis klinik kecantikan merupakan dualism industry, artinya ada peraturan
pemerintah yang mengijinkan pendirian klinik kecantikan namun di sisi lain banyak
ditemukan kerugian-kerugian akibat adanya bisnis klinik kecantikan ini, terutama dari sisi
hasil produksi yang di pasarkannya. Karena, salah satu kegiatan dari klinik kecantikan
adalah menjual berbagai jenis produk kecantikan yang biasanya dibuat sendiri oleh
dokter/tenaga ahli dan bukan merupakan produk yang sudah terkenal mereknya, sehingga
menimbulkan keraguan dari konsumen.
Seperti yang kita ketahui bahwa banyak produk kecantikan yang ditemukan
mengandung bahan berbahaya. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan
70 produk kecantikan berbagai jenis seperti pemutih, krim malam, eyes shadow dan lipstik,
ternyata mengandung zat dan bahan kimia berbahaya.
Walaupun gencar isu mengenai kandungan berbahaya dalam produk kecantikan,
bisnis klinik kecantikan tetap mampu bertahan dan menunjukan perkembangannya. Hal
tersebut menjadi menarik, karena meskipun mendapat tekanan dari masyarakat dan
pemerintah, bisnis klinik kecantikan tetap banyak diminati.
Untuk melakukan pertahanan tersebut, para pebisnis sebaiknya memanfaatkan
strategi yang dapat dirumuskan dengan menganalisis faktor eksternal dan internal dari
perusahaan yang dikelolanya.
Strategi merupakan salah satu faktor penentu dalam membentuk keunggulan bisnis.
Strategi bisnis tidak dapat diformulasikan atau diadaptasikan dengan lingkungan yang terus
berubah tanpa adanya proses evaluasi strategi. Di samping itu, proses strategi sangat
menentukan tahap-tahap dalam proses pemanduan perkembangan suatu perusahaan.
Manajemen strategi muncul sebagai reaksi terhadap perubahan lingkungan yang
sangat dinamis, yang mengharuskan perusahaan untuk selalu melakukan pengamatan dan
evaluasi terhadap lingkungan eksternal untuk menentukan strategi dengan kekuatan dan
kelemahan yang dia miliki.
1.2
Rumusan Masalah
Untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memilih strategi perusahaan dapat
digunakan konsep Fred R. David. Permasalahan yang timbul dirumuskan sebagai berikut :
1. Faktor-faktor apa yang menentukan eksistensi perusahaan dari bisnis klinik
kecantikan Meilleur?
2. Alternatif strategi utama apa yang dapat direkomendasikan untuk bisnis klinik
kecantikan Meilleur untuk mempertahankan eksistensi perusahaan?
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan titik fokus dari aspek-aspek penting penelitian yang
sebelumnya telah dinyatakan dalam identifikasi masalah, yaitu :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang menentukan eksistensi
perusahaan dari bisnis klinik kecantikan Meilleur.
2. Untuk menganalisis dan merekomendasikan alternatif strategi utama untuk
mempertahankan eksistensi perusahaan dari klinik kecantikan Meilleur.
2.
2.1
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Perusahaaan dan Bisnis
Menurut Raymond E. Glos, perusahaan diartikan sebagai sebuah organisasi yang
memproses perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi barang dan/atau jasa
untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan para pembeli, dengan harapan memberikan
laba bagi para pemiliknya. Sedangkan bisnis diartikan sebagai seluruh kegiatan yang
diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam perniagaan (produsen,
pedagang, konsumen, dan industri di mana perusahaan berada), dalam rangka memperbaiki
standar serta kualitas hidup mereka (Husein Umar, 2003 : 4).
2.2
2.4
3.
3.1
METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan klinik kecantikan Meilleur yang berlokasi di
wilayah Cinere, Depok, Jawa Barat.
3.2
Data atau Variabel yang Digunakan
3.2.1 Data
Penelitian ini menggunakan data primer yang di dapat dari hasil observasi,
pengamatan, dan wawancara kepada pemilik dan karyawan-karyawan klinik.
3.2.2 Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan perhitungan
analisa konsep Fred R. David. Variabel yang diteliti yaitu :
1. Kekuatan (strength)
2. Kelemahan (weakness)
3. Peluang (opportunity)
4. Ancaman (threat)
Variabel-variabel tersebut digunakan sebagai key success factors yang akan di
hitung dan di analisis dengan menggunakan matriks-matriks pada konsep Fred R. David
untuk menentukan alternatif strategi utama yang fisibel untuk dilaksanakan oleh
perusahaan.
3.3
4.
4.1
PEMBAHASAN
The Input Stage
Tahap pertama bertugas menyimpulkan informasi dasar yang diperlukan untuk
merumuskan strategi-strategi untuk aspek eksternal dan aspek internal. Faktor-faktor utama
tersebut merupakan informasi penting yang bersifat finansial dan non-finansial yang berada
dalam lingkungan perusahaan dan mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mencapai
tujuan.
Tahapan selanjutnya yaitu menentukan bobot (weight) dan peringkat (rating) dari
critical success factors dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan
begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot masing-masing faktor harus sebesar 1,0 yang
dihitung berdasarkan rata-rata industrinya. Sedangkan perhitungan nilai peringkat
didasarkan pada kondisi perusahaan yang ditentukan dari efektivitas strategi perusahaan.
Setelah itu, dilakukan perkalian antara nilai bobot dengan nilai peringkatnya untuk
mendapatkan nilai skor. Selanjutnya skor total dapat dihitung dari penjumlahan semua skor.
Skor total 4,0 mengidentifikasikan bahwa secara eksternal perusahaan merespons
dengan cara yang luar biasa terhadap peluang-peluang yang ada dan menghindari ancamanancaman di pasar industrinya. Sementara itu, skor total sebesar 1,0 menunjukan bahwa
perusahaan tidak memanfaatkan peluang-peluang yang ada atau tidak dapat menghindari
ancaman eksternal.
Untuk perhitungan skor pada faktor internal, terdapat nilai rata-rata sebesar 2,5. Jika
nilainya dibawah 2,5 menandakan bahwa perusahaan lemah secara internal, sedangkan nilai
yang berada di atas 2,5 menunjukan posisi internal yang kuat.
Pada aspek eksternal, yang diperhitungkan mencakup perihal opportunities
(peluang) dan threats (ancaman).
Tabel 4.1 Eksetrnal Factor Evaluation (EFE) Matrix
CRITICAL SUCCESS
FACTORS
NO
BOBOT
PERINGKAT
SKOR
FAKTOR EKSTERNAL
PELUANG
Pertumbuhan pasar yang baik
0,15
4
0,6
Kebijakan pemerintah
0,10
3
0,3
Kesetiaan pelanggan
0,15
4
0,6
Kecanggihan teknologi
0,15
4
0,6
Lingkungan lokasi usaha
0,05
3
0,15
ANCAMAN
1
Persaingan yang ketat
0,10
3
0,3
2
Pasokan bahan baku
0,05
3
0,15
3
Perekonomian Negara
0,05
2
0,1
4
Isu kandungan zat berbahaya
0,15
2
0,3
5
Peraturan pendirian bisnis
0,05
2
0,1
TOTAL
1,00
3,2
Dari EFE matrix diperoleh total skor = 3,2 yang menunjukkan bahwa perusahaan
sudah mempunyai strategi yang baik dalam mengantisipasi ancaman eksternal yang ada.
1
2
3
4
5
NO
BOBOT
PERINGKAT
SKOR
FAKTOR INTERNAL
KEKUATAN
1
Peningkatan penjualan
0,15
3
0,45
2
Kinerja keuangan
0,10
3
0,3
3
Kualitas produk
0,15
4
0,6
4
Kualitas SDM
0,15
3
0,45
5
Fasilitas pendukung
0,15
3
0,45
KELEMAHAN
1
Ketergantungan bahan baku
0,05
2
0,1
2
Keterbatasan pemasaran
0,05
1
0,05
3
Tenaga ahli
0,10
3
0,3
4
Kapasitas produksi
0,05
2
0,1
5
Sistem informasi
0,05
2
0,1
TOTAL
1,00
2,9
Dari IFE matrix diperoleh total skor = 2,9 yang menunjukkan bahwa perusahaan
sudah mempunyai strategi yang baik dalam mengantisipasi kelemahan eksternal yang ada.
4.2
The Matching Stage
4.2.1 Threats-Opportunities-Weaknesses-Strengths (TOWS) Matrix
Matriks TOWS merupakan matching tool yang penting untuk membantu para
manajer mengembangkan empat tipe strategi, yaitu :
a) Strategi SO (Strength-Opportunity)
Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluangpeluang yang ada di luar perusahaan.
b) Strategi WO (Weakness-Opportunity)
Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan
dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal.
c) Strategi ST (Strength-Threat)
Melalui strategi ini, perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi
dampak dari ancaman-ancaman eksternal.
d) Strategi WT (Weakness-Threat)
Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan
internal serta menghindari ancaman.
EFAS
Strategi WO
1. Melatih karyawan baru dan
menetapkan standar keahlian
karyawan.
2. Menambah jaringan pemasok
bahan baku untuk memperbaiki
kapasitas produksi
Strategi WT
1. Mengoptimalkan kapasitas dan
kualitas produksi.
2. Melakukan joint venture
dengan klinik lebih terpercaya
keahliannya
Rating
-3
-2
-2
-7
Rating
4
4
5
13
Rating
-2
-1
-2
-5
Aggresive
(2,6 ; 2)
1
CA
-4
-3
-2
-1
IS
-1
-2
Deffensive
-3
Competitive
ES
Gambar 4.1 Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) Matrix
Dari gambar SPACE matrix, dapat dilihat bahwa yang digunakan adalah strategi
agresif. Berkenaan dengan strategi agresif ini, perusahaan dapat melakukan strategi
pertumbuhan intensif, pertumbuhan integratif, dan atau strategi difersifikasi.
Strategi pertumbuhan intensif yang dapat dilakukan perusahaan ini misalnya
penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan diversifikasi. Untuk
menerapkan strategi pertumbuhan integratif, perusahaan dapat melakukan integrasi hulu,
hilir, ataupun horizontal. Sedangkan strategi diversifikasi terbagi menjadi diversifikasi
konsentris, horizontal, dan konglomerat.
10
Turn Around/penghematan
Integrasi vertikal
Divestasi
Diversifikasi konglomerat
Likuidasi
Internal
Eksternal
Konsentrasi
Integrasi horizontal
Pengembangan pasar
Diversifikasi konsentrik
Pengembangan produk
Joint Venture
Memaksimalkan keuntungan
Gambar 4.2 Grand Strategy Matrix
Dari pemilihan strategi tersebut, perusahaan ditempatkan pada kuadran ke tiga pada
Matrix Grand Strategy yaitu strategi yang memaksimalkan keuntungan dengan melakukan
tindakan internal.
Strategi-strategi dalam kuadran tiga tersebut terdiri dari konsentrasi, pengembangan
pasar, dan pengembangan produk. Strategi konsentrasi merupakan strategi dimana
perusahaan berkonsentrasi dan bertumbuh-kembang pada hampir semua sumber daya yang
sejenis, misalnya memperluas segmen pasar untuk mengurangi potensi persaingan.
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan pasar yaitu menemukan atau
mengembangkan pasar baru untuk produk yang sudah ada. Sedangkan strategi
pengembangan produk yaitu menciptakan produk baru yang memberikan keunggulan
potensial bagi pasar yang ada.
11
4.3
12
5.
5.1
13
5.2
Saran
Saran yang dapat diajukan adalah pengambil keputusan seharusnya memahami
dengan baik kondisi dan posisi perusahaan yang dikelolanya dari segi faktor eksternal dan
internal. Dengan penerapan alternatif strategi yang sesuai dengan kondisi lingkungan
eksternal dan internal perusahaan, diharapkan perusahaan mampu melaksanakannya dan
tujuan perusahaan pun dapat dicapai.
Untuk strategi pengembangan produk yang telah terpilih, perusahaan dapat memulai
pelaksanaannya dengan mengembangan produk baru yang berkesinambungan dengan
didukung kemajuan teknologi dan efisiensi. Strategi pengembangan produk yang baik akan
dengan sendirinya meningkatkan daya saing perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Hitt, Michael A., Ireland, R. Duane., Hoskisson, Robert E., 2001, Manajemen Strategi :
Daya Saing dan Globalisasi; Konsep, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.
Intan Sari Boenarco, 2010, Waspada janji klinik perawatan kecantikan lintas berita, 23
maret 2010, diakses dari http://www.lintasberita.com/Lifestyle/Kesehatan/waspadajanji-klinik-perawatan-kecantikan pada tanggal 26 april 2010.
Kodrat, David Sukardi, 2009, Manajemen Strategi : Membangun Keunggulan Bersaing Era
Global di Indonesia Berbasis Kewirausahaan, Edisi Pertama, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Umar, Husein, 2003, Strategic Management in Action : Konsep, teori, dan teknik
menganalisis manajemen strategis : strategic business unit berdasarkan konsep
Michael R. Porter, Fred R. David, dan Wheelen-Hunger, Cetakan Ketiga, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Usmara, A., 2003, Implementasi Manajemen Strategik : Kebijakan dan Proses, Cetakan
Pertama, Penerbit Amara Books, Jogjakarta.
Zita Meirina, 2010, Tampil lebih muda dengan teknologi laser, wartakota, 24 april 2010
diakses dari http://wartakota.co.id/detil/berita/24261/Tampil-Lebih-Muda-DenganTeknologi-Laser pada tanggal 26 april 2010.