MENGHITUNG BESARNYA DPP PPN

CONTOH I:
PKP A MENYERAHKAN BKP KEPADA RUSTAM DG HARGA =
Rp30.000.000,00.
JUMLAH SEBESAR Rp30.000.000,00 YG DITERIMA OLEH PKP A DARI
RUSTAM ADALAH DPP.
CONTOH II;
PKP B MENYERAHKAN BKP KEPADA RUSTAM SBB:
HARGA SEPATU
= Rp 50.000.000,00
BIAYA PENGIRIMAN DAN PENGEPAKAN
= Rp 2.000.000,00
JUMLAH
= Rp 52.000.000,00
POTONGAN HARGA 5% (TERCANTUM DLM FP) = Rp 2.600.000,00
HARGA BKP (DPP)
= Rp 49.400.000,00
PPN TERUTANG = 10% x Rp49.400.000,00
= Rp 4.940.000,00
JUMLAH YG DIBAYAR PEMBELI = Rp 54.340.000,00
PPN TERUTANG SEBESAR Rp4.940.000 MERUPAKAN:
- PAJAK KELUARAN BAGI PKP B
- PAJAK MASUKAN BAGI RUSTAM
CONTOH III:
PKP C MENYERAHKAN JKP KEPADA RUSDI DG NILAI PENGGANTIAN
Rp66.000.000,00 TERMASUK PPN:
HARGA JUAL (DPP) = 100/110 X Rp66.000.000,00
= Rp 60.000.000,00
PPN TERUTANG = 10% x Rp 60.000.000,00 = Rp6.000.000,00
CONTOH IV:
PKP D MENGIMPOR BKP DARI TAIWAN DG HARGA IMPOR
Rp100.000.000,00 MEMBAYAR BEA MASUK 10%, BIAYA ADMINISTRASI
Rp500.000,00 DAN SEWA GUDANG Rp2.000.000,00.
PENGHITUNGAN DPP:
HARGA IMPOR
= Rp
BEA MASUK (10%)
NILAI IMPOR (DPP)
PPN TERUTANG (10%)
= Rp
Devisa)

100.000.000,00
= Rp 10.000.000,00
= Rp 110.000.000,00
11.000.000,00 (disetor ke Bank

Bagi PKP D PPN sebesar Rp11.000.000,00 (pajak masukan)

PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN DALAM SUATU MASA PAJAK
Contoh:

PKP A bulan Mei 2005 melakukan penyerahan BKP (Tunai) dg harga

Rp25.000.000,00. Pada masa yg sama telah diterima PM bulan Mei 2005
yg dapat dikreditkan sebesar Rp4.500.000,00.

PENGHITUNGAN PPN MASA PAJAK MEI 2005:

Penyerahan terutang pajak
PK (10% X Rp25.000.000,00)
= Rp
PM yg dapat dikreditkan
Lebih bayar
= Rp
(dikompensasi pada masa pajak Juni 2005)

= Rp25.000.000,00
2.500.000,00
= Rp 4.500.000,00
2.000.000,00

PKP A bulan Juni 2005 melakukan penyerahan BKP (Tunai) dg harga

Rp50.000.000,00. Pada masa yg sama telah diterima PM Bulan Juni 2005
yg dpt dikreditkab sebesar Rp1.500.000,00.
PENGHITUNGAN PPN MASA PAJAK JUNI 2005:
Penyerahan terutang pajak
= Rp50.000.000,00
PK (10% X Rp50.000.000,00)
= Rp 5.000.000,00
PM yg dapat dikreditkan
= Rp 1.500.000,00
Kurang dibayar = Rp 3.500.000,00
Kompensasi kelebihan PPN bulan Mei 2005
= Rp 2.000.000,00
Kurang dibayar = Rp 1.500.000,00
MEKANISME PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN DALAM MASA PAJAK TIDAK
SAMA
CONTOH;
PKP A Bulan Juni 2005 menerbitkan FP dg PPN (Keluaran) sbb;
Untuk penyerahan Mei 2005 PPN = Rp10.000.000,00
Untuk penyerahan Juni 2005 PPN = Rp 5.000.000,00
Jumlah pajak keluaran
= Rp 15.000.000,00
Pada bulan yg sama PKP A menerima FP (Masukan) sbb:
Masa pajak Juni 2005, PPN
= Rp 6.000.000,00
Masa pajak Maret 2005, PPN
= Rp 4.000.000,00

Masa pajak Feb 2005, PPN

= Rp 2.000.000,00
Jumlah pajak masukan
= Rp12.000.000,00
PENGHITUNGAN PPN MASA PAJAK JUNI 2005 OLEH PKP A:
a. Pajak Keluaran
= Rp 15.000.000,00
b. PM yg dpt dikreditkan:
Masa pajak sama (Juni 2005)
= Rp 6.000.000,00
Masa pajak tdk sama (maret 05)
= Rp 4.000.000,00
Jumlah
= Rp 10.000.000,00
PPN kurang bayar
= Rp 5.000.000,00

PENGHITUNGAN PPN BAGI PKP YG PPhNYA DIHITUNG DG NORMA

PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
CONTOH:
Akbar adalah pemilik bengkel mobil Berkah. Disamping itu ia juga menjual
suku cadang mobil. Akbar telah dikukuhkan se\bagai PKP oleh KPP
setempat. Tahun 2005 PPh-nya dihitung dg menggunakan norma
penghasilan neto. Dalam bulan Maret 2005 Akbar melakukan penyerahan
sbb;
Jasa bengkel
= Rp40.000.000,00
Suku cadang
= Rp25.000.000,00
dr
PEDOMAN PENGHITUNGAN PENGKREDITAN PM:
Besarnya PM yg dpt dikreditkan:
a. Penyerahan BKP
* Pedagang eceran
: 80% x pajak keluaran
* Selain pedagang eceran
: 70% x pajak keluaran
b. Penyerahan JKP
: 40% x pajak keluaran
PM yg dibayar atas perolehan BKP/JKP tdk dapat dikreditkan
PENGHITUNGAN PPN MASA PAJAK MARET 2005:
Pajak keluaran:
Jasa bengkel : 10% x Rp40.000.000,00
Suku cadang ; 10% x Rp25.000.000,00
Jumlah pajak keluaran

= Rp4.000.000,00
= Rp2.500.000,00
= Rp6.500.000,00

Pajak masukan yg dpt dikreditkan:

Jasa bengkel: 40% x Rp4.000.000,00
Suku cadang: 80% x Rp2.500.000,00
Jumlah
PPN disetor ke kas negara

=
=
=
=

Rp1.600.000,00
Rp2.000.000,00
Rp3.600.000,00
Rp2.900.000,00

CONTOH PENGHITUNGAN KEMBALI PM ATAS BARANG MODAL YG

DIGUNAKAN UTK KEGIATAN YG TERUTANG PPN DAN TIDAK TERUTANG PPN

Generator Listrik
Harga generator
PPN (Masukan)
Masa Manfaat

utk pabrik dibeli Januari 2005

Rp50.000.000
Rp 5.000.000
8 tahun

Pemakaian;
a. Januari s.d Juni 2005 : 30% utk rumah kary, 70% utk pabrik

b. Juli s.d des 2005 ; 20% utk rumah kary; 80% utk pabrik
setelah th buku berakhir, paling lambat bulan ke 3 PM yg telah dikreditkan
utk keg yg tdk terutang PPN dihitung kembali:

Rata2 penggunaan generator di luar usaha = (30% + 20%) : 2 =

25%
Masa manfaat = 8 tahun; ditetapkan 5 th
PM yg tdk dpt dikreditkan= 25% x (5.000.000/5) = Rp 250.000,00

RUMUS:
'

PM yg tdk terutang= p x

PM
T

P = rata2 penggunaan barang modal dalam satu tahun

PM = pajak masukan yg telah dikreditkan
T = Masa manfaat barang modal (bangunan = 10 th, bukan bangunan = 5
th)