Anda di halaman 1dari 11

RESUME ANALISIS KUALITATIF 3

ANALISIS KUALITATIF

Nama : Rahajeng Kusumaningtyas


NIM

: 25414061

Tahap terakhir dalam proses penelitian kualitatif yaitu


analisis kualitatif. Pada analisis kualitatif 2 telah dibahas
mengenai tahap pengumpulan dan pengolahan data
yang berakhir pada proses filing yaitu pengelompokkan
data yang telah direduksi berdasarkan kebutuhan
penelitian. Proses terakhir yang perlu dilakukan setelah
pengolahan data maka dilakukan proses analisis
kualitatif. Pada gambar disamping dapat dilihat proses
interpretasi data, pengkopsepan teori penelitian dan
menulis penyelesaian yang sesuai dengan penelitian.
Ketiga proses ini merupakan proses terakhir yang
termasuk kedalam proses analisis data.

ANALISIS DATA KUALITATIF


Berdasarkan waktu pelaksanaan, analisis data kualitatif terbagi kedalam tiga tipe analisis yaitu
analisis sebelum ke lapangan, analisis selama di lapangan dan analisis setelah dari lapangan.
Pada tahap ini merupakan pembahasan yang termasuk kedalam analisis data setelah di
lapangan. Analisis data setelah dilapangan dilakukan pengorganisasian data, penjabaran dalam
unit-unit, pembentukan sintesa, penyusunan dalam pola, pemilihan mana yang penting dan
yang akan dipelajari dan pembentukan kesimpulan yang mudah dipahami oleh diri sendiri
maupun orang lain. Analisis setelah di lapangan meliputi beberapa tahapn proses analisis.
Tahapan proses analisis data kualitatif ini dapat dilakukan secara berurutan/bertahap atau
secara terpisah.

ANALISIS DOMAIN
Analisis domain dilakukan untuk mencari gambaran umum pada objek penelitian atau di tingkat
permukaan namun relatif utuh tentang objek penelitian tersebut. Dalam proses analisis,
ditemukan berbagai domain, domain memiliki hubungan dengan objek penelitian, hubungan ini
dikatakan sebagai hubungan semantik. Pembentukan domain ini akan digunakan untuk proses
analisis selanjutnya.

Gambar 1 Contoh Pengelompokan menjadi Domain dan Memilih Pola Hubungan Semantik

Terdapat 9 contoh hubungan semantik yang biasanya digunakan dalam analisis domain.
Hubungan semantik ini yaitu hubungan jenis, ruang, sebab-akibat, rasional/alasan, lokasi
kegiatan, cara ke tujuan, fungsi, urutan/tahap dan atribut.

ANALISIS TAKSONOMI

Gambar 2 Contoh Hasil Analisis Domain


(Jenjang Pendidikan) dan Taksonominya

Dilakukan pemilihan domain yang


paling sesuai dengan kebutuhan
penelitian sehingga domain terpilih
akan

menjadi

fokus

penelitian

pada analisis selanjutnya. Selain


itu

domain

secara

lebih

terpilih

dijabarkan

mendetail

namun

tidak keluar dari lingkup fokus


domain.

Analisis

domain

ditentukan oleh besaran peran


domain dapat menjelaskan suatu
permasalahan penelitian.

ANALISIS KOMPONENSIAL
Dari hasil analisis taksonomi yang didapatkan dilakukan analisis secara terperinci untuk
memperlihatkan hubungan kontras antara satu sama lain. Dalam analisis komponensial
terdapat kriteria yang digunakan dalam menilai hubungan kontras pada penjabaran domain.

Gambar 3 Contoh Hasil Analisis Domain, Taksonomi dan Komponensial pada jenjang pendidikan
di Indonesia

ANALISIS TEMA KULTURAL


Analisis tema kultural berusaha menemukan hubungan-hubungan (benang merah) yang
terdapat pada domain-domain yang dianalisis, sehingga membentuk suatu kesatuan fenomena
sosial yang holistik, terpola dalam suatu concept pattern yang akhirnya akan menampakkan ke
permukaan tentang Tema-tema atau fakta yang paling mendominasi.

PENAMPILAN DATA KUALITATIF


Penampilan data (Data Display) adalah susunan data yang disajikan secara terorganisir
(tersusun agar lebih mudah dimengerti) dan disesuaikan dengan kebutuhan analisis atau
pembacanya.

PARTIALLY ORDERED DISPLAY


Menemukan dan menggambarkan apa yang terjadi pada satu kasus yang akan diteliti. Tidak
perlu didasari oleh teori atau sistematika tertentu melainkan menampilkan data sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya terjadi berdasarkan temuan peneliti. Metode partially ordered display
dapat ditampilkan dengan menggunakan context chart atau checklist matrix.

TIME ORDERED DISPLAY


Data

ditampilkan

dengan

menunjukkan

kronologi

dari

kejadian-kejadian

sehingga

menggambarkan kapan fenomena terjadi berdasarkan waktu. Kejadian yang dimaksud tidak
harus kejadian yang dianggap sebagai peristiwa, namun bisa juga sejarah ucapan, tindakan,
dan keputusan dari orang yang diteliti. Metode ini dapat ditampilkan dalam sebuah matriks
time-ordered matrix.

ROLE ORDERED DISPLAY


Data/informasi yang didapat ditampilkan berdasarkan peran-peran yang diambil dalam
pengumpulan data. Metode ini digunakan untuk memperdalam analisis terhadap peran-peran
pemberi informasi maupun yang terdapat dalam informasi. Penyajian berupa matriks roleordered matrix atau role-by time matrix.

CONCEPTUALLY ORDERED DISPLAY

Gambar 4 Contoh Penyajian Folk Taxonomy

Penyajian data ditekankan pada


konsep

dan

variabel

yang

digunakan. Metode ini berperan


untuk menyajikan data sesuai
teori atau empiris yang menjadi
dasar dari penelitian. Penyajian
data/informasi

berupa

Conceptually Clustered Matrix,


Thematic

Conceptual

Matrix,

Folk Taxonomy, Cognitive Maps,


Effects Matrix.
CASE DYNAMICS MATRIX
Digunakan untuk menyajikan mengenai kekuatan apa yang menyebabkan suatu perubahan dan
menelusuri alur proses dan outcome (hasil). Penyajian berupa Case Dynamics Matrix.

CAUSAL NETWORKS
Digunakan untuk menyajikan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
yang paling penting. Pemetaan variabel dalam metode ini tidak hanya menekankan pada
kehadiran korelasi, melainkan juga menyajikan arah dari rangkaian hubungan antar variabel
(directional chain). Penyajian berupa Narrative Causal Network, Segmented Causal Network,
Smoothed Causal Network, Event-State Network.

CASE ORDERED DISPLAY


Metode ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman bagaimana variabel dan proses
berlangsung dengan cara memilah kasus pada dimensi kuncinya. Penyajian berupa CaseOrdered Matrix, Two-Variable Case-Ordered Matrix, Contrast Table, Scatterplot

INTERPRETASI DATA KUALITATIF


Terdapat trik khusus untuk penelitian kualitatif yang digunakan untuk menghasilkan data yang
valid atau benar dan dapat diulang kembali.

TAHAP KONFIGURASI DATA


1. Melihat Pola/Tema
2. Menelusuri pola pada data yang menghubungkan data secara logis
3. Melihat Kemasuk Akalan
4. Data yang digunakan masuk akal atau cocok dengan alurnya.
5. Membuat Klaster
6. Mengelompokkan berdasarkan kelas atau kategori. Dapat digunakan dendogram.
7. Membuat Metaphora
8. Sebagai penguat dalam bentuk gambaran peneliti. Dengan trik ini dapat
mengungkapkan kalimatn menjadi lebih ekspresif.
9. Menghitung
10. Menghitung berapa kali suatu kejadian secara konsisten berlangsung dgn suatu cara
tertentu.
11. Membuat Perbandingan
12. Mencari perbedaan antar 2 hal, bisa berupa obyek (orang), peran, aktivitas/kegiatan,
atau kasus.
13. Mengurai Variabel
14. Mengurai variabel ke subvariabel untuk menghindari variabel tidak tunggal atau data
tidak kabur (blur).
15. Menggabungkan Yang Khusus Menjadi Umum
16. Menggabungkan tindakan, fenomena, objek, atau aktivitas yang spesifik ke dalam kelas
yang lebih umum.
17. Memfaktorkan
18. Mereduksi variabel apabila variabel berjumlah sangat banyak.
19. Mencari Hubungan Antar Variabel
20. Mencari pola hubungan antar 2 atau lebih variabel.
21. Mencari Variabel Penyela
22. Ketika hubungan antar variabel (misalnya X dan Y) tdk terlalu jelas atau kurang masuk
akal maka dicarit variabel lain yg mengintervensi hubungan antara X-Y.
23. Rangkaian Logis Dari Fakta

24. Melihat apakah kesimpulan diperoleh dari serangkaian fakta, logis atau tidak.
25. Pertalian Konsep/Teori
26. Membangun konsep dgn menghubungkan suatu fakta dgn fakta yg lain dan
mengelompokkannya berdasarkan pola sehingga mudah dipahami.

27.
28. BIAS YANG SERING TERJADI
29. Dalam penyajian seringkali terbentuk data yang bias. Berikut ini merupakan jenis-jenis
bias yang seringkali terjadi :
1.

Holistic falacy
30. Merepresentasikan atau mengartikan kejadian sebagai sesuatu yang lebih dari yang
terpolakan atau lebih dari kondisi yang sebenarnya
31.
32.

2.

Ellit bias
33. Terlalu memfokuskan pencarian data pada sekelompok elit atau responden dengan
status sosial yang lebih tinggi dan meremehkan data yang didapat dari kelompok
masyarakat dengan status sosial rendah atau kurang pandai berbicara

3.

Going native
34. Kehilangan persepsi pribadi (ilmiah) karena terpengaruh persepsi dan penjelasan
informan
35.
36. MENGUJI DAN MEMASTIKAN TEMUAN

1.

Memeriksa Kerepresentatifan
37. Memeriksa keterwakilan data terhadap kebutuhan penelitian.

2.

Memeriksa Pengaruh Peneliti


38. Keberadaan peneliti di lokasi penelitian akan berpengaruh pada informasi yang
didapatkan dari informan.

3.

Triangulasi
39. Untuk mensupport data kualitatif dengan menunjukan pengukuran independen terhadap
kesepakatan terhadap data, atau setidaknya tidak kontradiksi..

4.

Memberi Bobot Pada Data


40. Bobot yang diberikan pada data apabila semakin kuat maka data semakin vaild dan
hasil penelitian semakin kuat.

5.

Memeriksa Makna Outlier

41. Outlier harus dipertimbangkan untuk memperkuat hasil/ data penelitian dan membantu
untuk penjelasan yang lebih baik mengenai kasus penelitian. Outlier bisa berupa orang,
kejadian langka, lingkungan tidak biasa, perawatan yang khas.
6.

Menggunakan Kasus Ekstrim


42. Kasus ekstrim sangat berguna untuk menguji dan memastikan hasil penelitian.

7.

Mengikuti Sesuatu Yang Diluar Dugaan


43. Hasil temuan berada diluar dugaan, berbeda dgn teori, atau tdk sesuai ekspektasi
peneliti.

8.

Mencari Bukti Yang Berlawanan


44. Apa yang membuat data kualitatif itu sistematis bukan standarisasi tapi hasil analisis
yang negatif/berlawanan

9.

Membuat Perandaian
45. Menyatakan suatu hubungan yang diharapkan akan terjadi.

10.

Mengeluarkan Hubungan Semu


46. Dua kejadian tidak berkorelasi secara langsung, walaupun terlihat masuk akal. Ada
variabel lain yg menjelaskan/menyebabkan terjadinya dua kejadian tersbut.

11.

Replikasi Temuan
47. Melihat apakah hasil temuan dapat bersifat umum dengan menguji coba hasil temuan
pada konteks/kasus/situasi yang berbeda. Jika temuan tersebug dapat direplikasi pada
konteks/situasi/kasus lain maka hasil temuan dapat dipercaya.

12.

Mencari Penjelasan Tandingan


48. Kemungkinan bahwa hubungan antar variabel berkebalikan dengan hubungan pada
hipotesis awal hipotesis tandingan.

13.

Mendapat Umpan Balik Dari Informan


49. Salah satu sumber pembenaran hasil temuan adalah informan itu sendiri.
50.
51. MEMENUHI KAIDAH KELIMIAHAN
52. Penelitian ilmiah harus memenuhi kaidah keilmiahan yaitu :

1. Obyektivitas
53. Sejauh mana hasil penelitian didukung oleh data. Kesimpulan didasarkan pada subyek
dan kondisi penelitian (bukan kepentingan peneliti).
2. Realibilitas
54. Tingkat kepercayaan dan keakuratan terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan.
3. Validitas

55. Validitas Internal


(Kredibilitas)
56. Hasil penelitian memiliki kesimpulan yang akurat bebas dari pengaruh faktor yang
tidak relevan.
57. Validitas Eksternal
58. Apakah temuan studi berlaku juga pada kasus diluar studi? Seberapa akurat hasil studi
dpt merepresentasikan yg terjadi pd populasi ?
59. Validitas Pragmatis
60. Hasil penelitian menjadi acuan atau mendorong terjadinya suatu tindakan tertentu.
61.
62.
63.

Anda mungkin juga menyukai