Menurut WHO
Stroke (serebrovascular disease)
adalah kematian jaringan otak
(infark serebral) yang terjadi karena
berkurangnya aliran darah dan
oksigen ke otak
Penyebab kematian no.3 di
Indonesia maupun di dunia
STOKE TERBAGI 2 :
1.Stroke Iskemik (non hemorragik)
Aliran darah ke otak terhenti krn adanya
aterosklerosis
atau
trombus
yang
telah
menyumbat suatu pembuluh darah.
83% pasien stroke mengalami stroke jenis ini
2.Stroke hemorragik
Pembuluh darah pecah sehingga aliran darah
normal terhambat dan darah merembes ke
dalam suatu daerah di otak dan merusaknya.
70% kasus stroke hemorragik terjadi pada penderita
hipertensi
FAKTOR RESIKO STROKE
1.Penyakit
HTN, DM, jantung
2.Keadaan tertentu
usia lanjut, perokok, suku bangsa tertentu, dll.
Diagnosis stroke
1. Computed Tomography (CT scan)
2. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
PENATALAKSANAAN TERAPI STROKE ISKEMIK
AKUT
1.rTPA (recombinant Tissue Plasminogen Activator)
hanya boleh untuk stroke iskemik < 3 jam dan CT Scan
normal
ex : streptokinase i.v
2.Jika pasien menderita aritmia jantung
berikan juga digoksin + verapamil + amiodaron i.v
3.TD yang tinggi tidak boleh diturunkan secara
mendadak (20%
dari TD sebelumnya)
PENCEGAHAN
1.Pencegahan Primer
sebelum terjadi, ubah life style
2.Pencegahan Sekunder
a. Asetosal 80 320 mg/hari
b. Antikoagulan oral (Warfarin/dikumarol)
diberikan pada pasien AMI, fibrilasi atrium
dan kelainan katup
c. Px tidak tahan asetosal tunggal, dapat
diberikan :
- Tiklopidin 250 500 mg/hari
- Asetosal 80 mg + Cilostazol 50 100
mg/hari
- Asetosal 80 mg + Dipiridamol 75 150
mg/hari
TIA (Transient Ischaemic Attack)
lebih ringan daripada stroke