Uji Lab PDF
Uji Lab PDF
UJI LABORATORIUM
BAB IV
UJI LABORATORIUM
4.1. Tinjauan Umum
Sebelum beton serat polypropylene SikaFibre diaplikasikan pada rigid
pavement di lapangan, perlu dilakukan suatu pengujian terlebih dahulu untuk
mengetahui pengaruh penambahan serat polypropylene terhadap perilaku beton
yang akan digunakan. Pengujian ini dilakukan di Laboratorium Bahan dan
Konstruksi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNDIP.
IV - 2
UJI LABORATORIUM
machine.
Metode pengujian kuat tarik belah berdasarkan standar pengujian dari
Departemen Pekerjaan Umum (DPU) yang ada dalam buku SNI 03-2491-1991
atau SK-SNI M-60-1990-03 dengan judul Metode Pengujian Kuat Tarik-Belah
Beton. Uji kuat tarik belah beton dilakukan pada umur 28 hari dengan alat uji
kuat tarik beton.
Untuk uji susut, karena harga alat uji susut yang mahal, maka penyusun
membuat alat sendiri tetapi masih sesuai dengan standar ASTM yaitu sebuah
frame dari besi yang diberi dial gauge untuk membaca penurunan yang terjadi
akibat susut. Uji susut ini dilakukan sampai beton berumur 28 hari.
IV - 3
UJI LABORATORIUM
4. Air
Warna
: Natural / Putih
Berat Jenis
: 0,91 gr/cm3
Panjang Serat
: 12 mm
Diameter Serat
: 18 mikron-nominal
Kuat Tarik
: 300-440 MPa
Modulus Elastisitas
: 6000-9000 MPa
Penyerapan Air
: Nol
Titik Leleh
: 1600C
Peralatan yang akan dipakai sebagai sarana untuk mencapai maksud dan
tujuan penelitian ini antara lain :
1. Ayakan (Siever)
Alat ini digunakan untuk analisis saringan agregat halus. Susunan ayakan
berurutan dari bawah ke atas dengan diameter lubang 0,15 mm, 0,3 mm, 0,6
mm, 1,18 mm, 2,36 mm, 4,75 mm, 9,5 mm.
2. Pengaduk beton (concrete mixer)
Pengaduk beton dipakai untuk mengaduk bahan-bahan penyusun beton agar
dapat membentuk campuran yang benar-benar homogen. Pengaduk beton ini
merek MBT dengan kapasitas 0,09 m3.
3. Cetakan silinder
Alat ini dipakai untuk mencetak beton yang akan dipergunakan sebagai benda
uji. Cetakan silinder terbuat dari besi dengan diameter dalam 15 cm dan
tingginya 30 cm.
IV - 4
UJI LABORATORIUM
4. Slump test aparatus
Alat ini dipakai untuk mengukur nilai slump dari adukan beton. Alat ini
berbentuk kerucut dengan tinggi 30 cm, diameter atas 10 cm, diameter bawah
20 cm, serta dilengkapi alat tumbuk berupa tongkat besi berdiameter 16 mm,
dengan panjang 60 cm.
5. VB time test aparatus
Alat ini dipakai untuk menguji kelecakan (workability) suatu adukan beton,
terdiri dari silinder dengan penutup dari kaca yang memiliki skala angka dan
diletakkan di atas suatu meja getar.
6. Compaction Test aparatus
Alat ini untuk menguji kelecekan (workability) suatu adukan beton, terdiri dari
2 buah kerucut dan sebuah silinder yang disusun dari atas ke bawah.
7. Alat uji tekan (Compression Machine)
Alat ini berfungsi untuk mengukur berapa tekanan yang mampu didukung
oleh benda uji sampai dalam keadaan retak. Alat uji yang digunakan bermerek
MBT.
8. Alat Uji Tarik
Pengujian kuat tarik belah beton ini menggunakan alat Universal Testing
Machine ( UTM ).
IV - 5
UJI LABORATORIUM
2) Konsistensi Normal
20
15
(mm)
Penurunan Jarum
10
5
0
28.5
29 29.3 29.5
30
30.5
% Air
IV - 6
UJI LABORATORIUM
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
15
30
45
60
75
90
139.5
IV - 7
UJI LABORATORIUM
(d). Analisa Kadar Lumpur dan Kandungan Zat Organis
Dilakukan untuk mengetahui kadar lumpur dan kandungan zat organis yang
terdapat pada pasir. Untuk pengujian kadar lumpur pasir, dapat dilakukan
dengan 2 cara yaitu cara kocokan dan cara cucian.
4.5.3. Analisa Agregat Kasar
Agregat kasar yang digunakan adalah batu pecah Pudak Payung Ungaran. Analisa agegat kasar ini dilakukan untuk mengetahui kualitas dari
agregat kasar yang akan digunakan sebagai material dalam pembuatan campuran
beton. Pengujian yang dilakukan adalah :
(a).
Analisa Saringan
Analisa saringan dilakukan untuk mengetahui gradasi dari agregat kasar
(b).
(c).
Berat Isi
Untuk mengetahui berat isi split, baik berat isi asli pada kondisi lapangan
maupun berat isi split pada kondisi SSD. Barat isi ini dibedakan menjadi 2
yaitu, berat isi gembur dan berat isi padat.
(d).
IV - 8
UJI LABORATORIUM
Grafik 4.3. Agregat Gabungan antara Agregat Halus dan Agregat Kasar
4.6.
IV - 9
UJI LABORATORIUM
Dalam penelitian ini dilakukan dua kali mixing dengan satu macam mix
design. Campuran beton yang pertama direncanakan kuat tekan beton sebesar 500
kg/cm2 (beton mutu K500) dengan nilai fas 0,6. Untuk campuran selanjutnya
dilakukan dengan kadar semen yang sama, tetapi adukan beton ditambah dengan
serat polypropylene produksi Sika.
Perhitungan mix design beton mutu 50 Mpa dengan cara DOE dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
# Target mutu
K
# Deviasi standart
s
# Faktor Air Semen max
# Kadar semen minimum
# Berat jenis Semen
# Slump beton antara
# BJ SSD pasir alam
# BJ SSD batu pecah
# Kadar air SSD (pasir)
# Kadar air SSD (batu)
# Kadar air asli (pasir)
# Kadar air asli (batu)
# Berat isi asli semen
# Berat isi asli pasir
# Berat isi asli batu
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
kg/cm2
kg/cm2 (tidak ada contoh uji sebelumnya)
(tabel-5 beton di luar ruangan)
kg/m3 (tabel-5 beton di luar ruangan)
ton/m3
mm
(table-3)
ton/m3
ton/m3
%
%
%
%
kg/dm^3
kg/dm^3
kg/dm^3
500
50
0.6
325
3.22
60-180
2.63
2.67
2.35
1.80
0.10
0.20
1.31
1.60
1.35
IV - 10
UJI LABORATORIUM
Butir agregat maximum = 20 mm
Nilai slump = 60 180 mm
Jumlah air pengaduk = 195 225 liter
Direvisi : ( 2 / 3 x 195 ) + ( 1 / 3 x 225 ) = 205 liter/m3
Kadar semen dihitung : air / fas = 524,64 kg/m3
Semen = air / fas
= 525,64 kg/m3
= 205 / 0,39
= 525,64 kg/m3
= 205
kg/m3
39 %
61 %
2,63
2,67
BJ gabungan
= 2,6532
= 2,6532
Air pengaduk
= 205 kg/m3
Besarnya berat beton segar dapat diperkirakan dengan bantuan grafik III (dapat
dilihat pada lembar lampiran) didapat 2375 kg/m3 .
Sehingga berat masing masing agregat dapat dihitung sebagai berikut :
2,375.00 525.64 205 = 1644,36 kg
Berat agregat halus
IV - 11
UJI LABORATORIUM
7. Kebutuhan bahan untuk satu meter kubik beton ( berat )
Air =
235.44 kg
Semen
525.64 kg
526 kg
Pasir
621.57 kg
622 kg
Batu
992.35 kg
992 kg
235 kg
Pasir
Kerikil
= 1 : 1,18 : 1,89
Semen
526 / 1,31
401,25 dm3
Pasir
622 / 1,6
389,70 dm3
Split
992 / 1,35
736, 71 dm3
Semen
4.7.
Pasir
Kerikil
= 1 : 0,97 : 1,84
Persiapan Peralatan
Peralatan yang diperlukan harus dalam keadaan bersih pada saat sebelum
IV - 12
UJI LABORATORIUM
k. Cetakan silinder beton dengan ukuran tinggi 30 cm , diameter 15 cm
l. Ember bulat diameter 50 cm , tinggi 25 cm, oli dan kuas
m. 2 buah gerobak pengangkut
n. Loyang pengaduk / bak pencampur 3 buah
4.8.
berikut :
a. Menakar seluruh campuran yang dibutuhkan, baik semen, pasir, kerikil dan air
sesuai dengan mix design yang dibuat.
b. Memasukkan bahan bahan tersebut kedalam molen dengan urutan sebagai
berikut:
c. Memutar molen selama kurang lebih 10 menit agar campuran merata. Untuk
memastikan sudah merata, molen dibolak balik kekanan kekiri dengan
LAPORAN TUGAS AKHIR
MUHAMMAD NUR AZIZ (L2A001106)
NURHAYATI JUNAEDI (L2A001114)
IV - 13
UJI LABORATORIUM
4.9.
Pengujian Workabilitas
Pengujian workabilitas menggunakan 3 buah alat, yaitu:
a. Kerucut Abrams
Langkah langkah pengujian dengan kerucut Abrams adalah sebagai berikut :
IV - 14
UJI LABORATORIUM
2
2,70 cm
3,20 cm
3,30 cm
9,20 cm
3,07 cm
LAPORAN TUGAS AKHIR
IV - 15
UJI LABORATORIUM
Nilai slump rata-rata =
3,03
+
2
3,07
3,05
2.1667 + 2.5
2
cm
2
2 cm
2.5 cm
3 cm
7.5 cm
2.5 cm
= 2.333
cm
3.
6.
Nilai rata rata menunjukan nilai skala penurunan pada VeBe Time.
IV - 16
UJI LABORATORIUM
2
6,72 kg
19,72 kg
13,00 kg
24,00 cm
24,75 cm
0,75 cm
7,20 detik
1,00
+
2
0,75
0,875 cm
6,9
+
2
7,2
7,05
detik
2
6.72 kg
19.72 kg
13 kg
23.5 cm
24.5 cm
1 cm
9.27 detik
IV - 17
UJI LABORATORIUM
Skala akhir Skala awal rata-rata
=
VeBe Time rata-rata =
1.5
+
2
8.08
+
2
9.27
= 8.675
1.25
cm
detik
IV - 18
UJI LABORATORIUM
1
7,890 kg
5,625 kg
18,810 kg
18,325 kg
10,920 kg
12,700 kg
0,860
0,900
0,860 +
2
2
7,890 kg
5,625 kg
19,100 kg
18,074 kg
11,210 kg
12,450 kg
0,900
=
0,880
1
7.890 kg
5.624 kg
18.700 kg
18.200 kg
10.810 kg
12.576 kg
0.860
0.860 + 0.824
2
7.890 kg
5.625 kg
18.040 kg
17.950 kg
10.150 kg
12.325 kg
0.824
= 0.842
2
LAPORAN TUGAS AKHIR
MUHAMMAD NUR AZIZ (L2A001106)
NURHAYATI JUNAEDI (L2A001114)
IV - 19
UJI LABORATORIUM
Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa hasil slump rata-rata pada beton
tanpa serat yaitu 3,05 cm lebih besar dibandingkan dengan beton serat yaitu 2,33
cm. Nilai Vebe Time rata-rata pada beton serat yaitu 8,675 detik lebih lama
dibandingkan dengan beton tanpa serat yaitu 7,05 detik, hal ini berarti waktu yang
diperlukan agar campuran beton menutupi plat kaca penutup pada beton serat
lebih lama dibandingkan dengan beton tanpa serat. Untuk nilai compacting factor
rata-rata pada beton serat yaitu 0,842 lebih kecil dibandingkan dengan beton tanpa
serat yaitu 0,88.
Berdasarkan hasil di atas dapat diketahui bahwa dengan nilai slump yang
kecil, VeBe Time yang tidak lama dan nilai compacting factor yang kecil
menunjukan
bahwa
tingkat
pengerjaan
beton
dengan
serat
berkurang
IV - 20
UJI LABORATORIUM
Perawatan (curing)
Perawatan benda uji dilakukan dengan cara perendaman. Perawatan beton
ini bertujuan untuk menjamin proses hidrasi semen dapat berlangsung dengan
sempurna, sehingga retak-retak pada permukaan beton dapat dihindari serta mutu
beton yang diinginkan dapat tercapai. Selain itu kelembaban pemukaan beton juga
dapat menambah ketahanan beton terhadap pengaruh cuaca dan lebih kedap air.
Adapun cara perendamannya adalah sebagai berikut:
a. Setelah 24 jam maka cetakan beton silinder dibuka, lalu dilakukan
perendaman terhadap sampel beton tersebut.
b. Perendaman dilakukan sampai umur beton 28 hari.
c. Sebelum beton direndam terlebih dahulu diberi nama pada permukaannya.
IV - 21
UJI LABORATORIUM
4.12.
IV - 22
UJI LABORATORIUM
4.12.2. Pengujian Kuat Tarik Beton
Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur beton 28 hari. Langkahlangkah pengujiannya adalah :
a. Silinder beton diangkat dari rendaman, kemudian dianginkan atau dilap
hingga kering permukaan
h. Menimbang dan mencatat berat sampel beton, kemudian diamati apakah
terdapat cacat pada beton sebagai bahan laporan
i. Pengujian kuat tarik dengan menggunakan mesin uji tarik beton.
j. Meletakkan sampel beton ke dalam alat penguji, lalu menghidupkan mesin
dan secara perlahan alat menekan sampel beton
k. Mencatat hasil kuat tarik beton untuk tiap sampelnya.
Hasil Pengujian
BERAT SAMPEL
GAYA
(kg)
ton
kN
kg/cm2
A7
13.27
29.9
299
42.321
4.23
0.094 0.0009
A8
12.91
30.0
300
42.463
4.25
0.027 0.0003
A9
12.88
30.9
309
43.737
4.37
1.229 0.0123
A10
12.89
28.4
284
40.198
4.02
5.904 0.0590
A11
12.83
30.5
305
43.171
4.32
0.294 0.0029
A12
12.85
31.0
310
43.878
4.39
1.563 0.0156
255.768
25.58
9.112 0.0911
Mpa
(Yi-Yrt)^2
kg/cm2
Mpa
IV - 23
UJI LABORATORIUM
Keterangan :
Kuat Tarik Rata rata (Yrt) =
Yi 255,768
=
= 42,628 kg/cm 2 = 4,26 MPa
n
6
(Yi Yrt )2
= 1,350 kg/cm 2 = 0,1350 Mpa
(n 1)
Kuat Tarik
Hasil uji tarik beton dengan serat polypropylene SikaFibre dapat dilihat
pada tabel 4.8 sebagai berikut :
Tabel 4.8. Kuat Tarik Belah Beton Dengan Serat
KODE
BERAT SAMPEL
GAYA
KUAT TARIK
SAMPEL
(kg)
ton
kN
kg/cm2
B7
12.83
30.3
303
42.887
B8
12.94
34.2
342
B9
12.82
31.7
B10
13.00
B11
B12
Mpa
(Yi-Yrt)^2
kg/cm2
Mpa
4.29
15.710
0.1571
48.408
4.84
2.423
0.0242
317
44.869
4.49
3.928
0.0393
34.8
348
49.257
4.93
5.788
0.0579
12.89
32.5
325
46.001
4.60
0.722
0.0072
12.97
35.1
351
49.682
4.97
8.012
0.0801
281.104
28.11
36.583
0.3658
Keterangan :
Kuat Tarik Rata rata (Yrt) =
Yi 281,104
=
= 46,851 kg/cm 2 = 4,69 MPa
n
6
(Yi Yrt )2
= 2,705 kg/cm 2 = 0,2705 Mpa
(n 1)
Kuat Tarik
IV - 24
UJI LABORATORIUM
Untuk perbandingan kuat tarik rata rata beton biasa dan beton serat dapat
dilihat pada grafik di bawah ini.
Sampel
Rata2 b.serat
Rata2 b.biasa
B.Biasa
B.Serat
Grafik 4.4. Perbandingan Kuat Tarik Beton Biasa dan Beton Serat
Dari hasil pengujian kuat tarik di atas, maka dapat dilihat bahwa kuat tarik
belah beton pada beton serat yaitu 4,24 Mpa lebih besar dibandingkan dengan
beton tanpa serat yaitu 4,04 Mpa. Dari hasil tersebut terdapat peningkatan 4,95 %
dari beton tanpa serat.
Hasil uji kuat tekan beton biasa dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini.
Tabel 4.9. Kuat Tekan Beton Tanpa Serat
KODE
BERAT SAMPEL
GAYA
KUAT TEKAN
(Yi-Yrt)^2
SAMPEL
(kg)
ton
kN
kg/cm2
Mpa
kg/cm2
Mpa
A1
12.96
95
950
537.863
53.79
200.356
2.0036
A2
12.91
92
920
520.878
52.09
8.011
0.0801
A3
12.99
95
950
537.863
53.79
200.356
2.0036
A4
13.00
90
900
509.554
50.96
200.332
2.0033
A5
12.82
93
930
526.539
52.65
8.016
0.0802
A6
12.92
90
900
509.554
50.96
200.332
2.0033
3,142.251
314.23
817.402
8.1740
IV - 25
UJI LABORATORIUM
Kuat Tekan yang disyaratkan (K) = 500 kg/cm2 = 50 Mpa
Standar deviasi rencana (Sdr)
= 50 kg/cm2 = 5 Mpa
= K + 1,645 Sdr
= 582,250 kg/cm2 = 58.23 MPa
Yi
n
3142,251
= 523,708 kg/cm 2 = 52,37 MPa
6
(Yi Yrt )2
(n 1)
Kuat Tekan
= Yrt - 1,645 Sd
= 502,676 kg/cm2 = 50,27 MPa
= 0,85 x 500 kg/cm2
BERAT SAMPEL
GAYA
KUAT TEKAN
(Yi-Yrt)^2
SAMPEL
(kg)
ton
kN
kg/cm2
Mpa
B1
12.91
93
930
526.539
B2
13.00
91
910
515.216
51.52
B3
13.10
80
800
452.937
B4
13.01
90
900
509.554
50.96
B5
12.92
79
790
447.275
B6
13.01
88
880
498.231
49.82
kg/cm2
556.528
321.454
43.635
Mpa
5.5653
3.2145
0.4364
= 50 kg/cm2 = 5 Mpa
IV - 26
UJI LABORATORIUM
Kuat Tekan rata-rata rencana
= K + 1,645 Sdr
= 582,250 kg/cm2 = 58.23 Mpa
Yi
n
2949,752
= 491,625 kg/cm 2 = 49,16 MPa
6
(Yi Yrt )2
(n 1)
Kuat Tekan
= Yrt - 1,645 Sd
= 436,552 kg/cm2 = 43,66 MPa
= 0,85 x 500 kg/cm2
Kuat Tekan
(MPa)
58,23 MPa
50 MPa
MP
42,5 MPa
0
Sampel
B.Biasa
Rata2 b.biasa
f'c rata2 renc.
0,85f'c yg disyaratkan
B.Serat
Rata2 b.serat
f'c yg disyaratkan
Grafik 4.5. Perbandingan Kuat Tekan Beton Biasa dan Beton Serat
Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa kuat tekan beton dengan serat yaitu
43,66 MPa lebih kecil dibandingkan dengan kuat tekan pada beton tanpa serat
LAPORAN TUGAS AKHIR
MUHAMMAD NUR AZIZ (L2A001106)
NURHAYATI JUNAEDI (L2A001114)
IV - 27
UJI LABORATORIUM
yaitu 50,27 MPa. Dari hasil tersebut terdapat penurunan sebesar 15,14 % dari
beton tanpa serat.
Kuat tarik beton yang rendah berakibat beton mudah retak, yang pada
akhirnya mengurangi keawetan beton. Dengan adanya serat, ternyata kuat tarik
beton dapat meningkat, hal ini disebabkan karena adanya lekatan antara serat
dengan mortar, sehingga beton menjadi lebih tahan terhadap retak.
Hasil pengujian kuat tarik belah beton dengan serat polypropylene
SikaFibre menunjukan adanya peningkatan 4,95 % dari beton tanpa serat. Dengan
kuat tarik yang lebih tinggi ini, maka beton serat ini dapat diaplikasikan untuk
bangunan struktur seperti pelat lantai pabrik, perkerasan jalan, landasan pesawat
terbang dan sebagainya.
Sedangkan untuk kuat tekan beton dengan serat ternyata lebih rendah
dibandingkan dengan beton tanpa serat. Hal ini disebabkan karena modulus
elastisitas serat polypropylene SikaFibre yang lebih kecil dibandingkan dengan
modulus elastisitas beton itu sendiri.
Untuk analisa perhitungan rigid pavement, data yang digunakan dari hasil
pengujian adalah data kuat tarik beton normal dan kuat tarik beton dengan serat
polypropylene.
IV - 28
UJI LABORATORIUM
MAS DATA DATA INI GA USAH DIMASUKIN YA, TAPI KALO IYA
TOLONG MASUKIN YA, MAKASIH CINDUUUT...........CCMM...........
4.7.1. Pengujian Semen Portland
Semen yang digunakan pada penelitian ini adalah semen type I merk
Gresik.
Pengujian semen meliputi :
1. Berat Jenis
Suhu ruang
= 30 oC
Analisa I
Berat semen
= 15
gram
Pembacaan skala I
= 18
ml
Pembacaan skala II
= 22.5 ml
IV - 29
UJI LABORATORIUM
Analisa II
Berat semen
= 64
Pembacaan skala I
= 1
Pembacaan skala II
= 21.65 ml
gram
ml
= ( 3.33 + 3.10 ) / 2 =
3.22 gram/cm3
132 cc
Tinggi pasir
128 cc
Tinggi lumpur
4 cc
Kandungan lumpur
( 4 / 132 ) x 100 % =
3.03 %
Analisa II
132 cc
Tinggi pasir
127 cc
Tinggi lumpur
5 cc
Kandungan lumpur
( 5 / 132 ) x 100 % =
3.79 %
( 3.03 + 3.79 ) / 2
3.41 %
b. Kotoran organis
IV - 30
UJI LABORATORIUM
503 gram
500 gram
815 gram
Isi contoh
188 cm3
500 / 188
2.66 gram/cm3
Analisa II
503 gram
500 gram
815 gram
Isi contoh
188 cm3
500 / 188
2.66 gram/cm3
( 2.66 + 2.66 ) / 2 =
2.66 gram/cm3
503 gram
500 gram
812 gram
Isi contoh
191 cm3
500 / 191
2.62 gram/cm3
Analisa II
503 gram
500 gram
813 gram
Isi contoh
190 cm3
500 / 190
2.63 gram/cm3
IV - 31
UJI LABORATORIUM
= ( 2.62 + 2.63 ) / 2 =
2.63 gram/cm3
500
499.5 gram
Berat air
0.5 gram
gram
Analisa II
500
499.5 gram
Berat air
0.5 gram
gram
( 0.1 + 0.1 ) / 2
0.1 %
500
488.5 gram
Berat air
11.5 gram
gram
Analisa II
500
gram
488
gram
Berat air
12
gram
= ( 12 / 500 ) x 100 % = 4 %
LAPORAN TUGAS AKHIR
IV - 32
UJI LABORATORIUM
= ( 2.3 + 2.4 ) / 2
= 2.35 %
4. Analisa Saringan
Diameter
saringan Percb.1 Percb.2
Rata-rata
(mm)
(gram) (gram)
gram
%
25.4
0
0
0
0
19
0
0
0
0
9.5
0
0
0
0
4.75
53.5
53.75
53.625 5.368
2.36
84.4
87.15
85.775 8.587
1.18
175.6 168.55 172.075 17.226
0.6
238.45 229.2 233.825 23.408
0.25
257.55 256.15 256.85 25.713
0.15
140.75 146.7 143.725 14.388
0.07
41.1
48.7
44.9
4.495
0
7.4
8.9
8.15
0.816
998.75 999.1 998.925
100
Jumlah
sisa
kumulatif
(%)
0
0
0
5.368
13.955
31.181
54.589
80.301
94.689
99.184
100
Jumlah
yang
lolos
(%)
100
100
100
94.632
86.045
68.819
45.411
19.699
5.311
0.816
0
= 2,808
IV - 33
UJI LABORATORIUM
100
No
1.
PERCOBAAN
Analisa saringan ( modulus kehalusan )
HASIL
2.8
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
0.1 %
2.35 %
1,595 kg/dm dan 1,648 kg/dm
1,399 kg/dm dan 1,610 kg/dm
2,660 gr/ml
2,625 gr/ml
3.41 %
Warna NaOH kuning tua
99.6
gram
Berat lumpur
0.4
gram
Kandungan lumpur
100
100
gram
Analisa II
99.3
gram
Berat lumpur
0.7
gram
Kandungan lumpur
gram
IV - 34
UJI LABORATORIUM
( 0.4 + 0.7 ) / 2
= 0.55 %
Berat contoh
500
gram
311
gram
Isi contoh
500 311
189
gram
500 / 189
2.65
gram/cm3
Analisa II
Berat contoh
500
gram
312
gram
Isi contoh
500 312
188 gram
500 / 188
2.66 gram/cm3
= ( 2.65 + 2.66 ) / 2 =
2.66 gram/cm3
Berat contoh
500
gram
313
gram
Isi contoh
500 313
187
gram
500 / 187
2.67
gram/cm3
Analisa II
Berat contoh
500
gram
312.5
gram
Isi contoh
500 312.5
187.5
gram
500 / 187.5
2.67
gram/cm3
IV - 35
UJI LABORATORIUM
( 2.67 + 2.67 ) / 2
2.67 gram/cm3
Berat contoh
500
gram
499
gram
Berat air
gram
Analisa II
Berat contoh
500
gram
499
gram
Berat air
gram
Berat contoh
500
490.5 gram
Berat air
9.5 gram
gram
Analisa II
Berat contoh
500
491.5 gram
Berat air
8.5 gram
gram
IV - 36
UJI LABORATORIUM
( 1.9 + 1.7 ) / 2
= 1.8 %
4. Analisa Saringan
Tabel 4.3. Hasil Analisa Saringan Agregat Kasar
Diameter
saringan
(mm)
25.4
19
9.5
4.75
2.36
1.18
0.6
0.25
0.15
0.07
0
Total
Percb.1
Percb.2
(gram)
(gram)
0.000
0.000
1525.000 1234.500
2911.000 3040.300
480.500 592.000
29.000
71.000
30.000
15.000
0.650
6.000
0.900
5.900
5.500
13.900
7.600
9.000
4.300
6.700
4994.450 4994.300
Rata-rata
gram
%
0.000
0.000
1379.750 27.626
2975.650 59.580
536.250 10.737
50.000
1.001
22.500
0.451
3.325
0.067
3.400
0.068
9.700
0.194
8.300
0.166
5.500
0.110
4994.375 100.000
Jumlah
sisa
Komulatif
(%)
0.000
27.626
87.206
97.943
98.944
99.395
99.461
99.529
99.724
99.890
100.000
Jumlah
yang
lolos
(%)
100.000
72.374
12.794
2.057
1.056
0.605
0.539
0.471
0.276
0.110
0.000
7,098
No
PERCOBAAN
HASIL
1.
7.098
2.
0.2 %
3.
1.8 %
LAPORAN TUGAS AKHIR
IV - 37
UJI LABORATORIUM
4.
5.
6.
2.653 gr/ml
7.
2.671 gr/ml
8.
Kadar lumpur
0.55 %