Anda di halaman 1dari 18

BAB I

HASIL DESKRIPSI
1.1 Kode Sayatan YOCI
Perbesaran
Jenis batuan
Tekstur umum :
Kristalinitas
Ukuran Kristal
Kemas / fabrik
Bentuk Kristal

:4X
: Batuan Beku Non Fragmental

: Holokristalin
: Mikrokristalin / Inequigranular
: Hypidomorfik granular
: Hypidiomorf

Tekstur khusus : Porfiritik


Komposisi
Nama
Mineral
Plagioklas
(Anorthite
An 94)
Olivine
Mineral
Opaque
Massa Dasar
Piroksen

Nama
Mineral
Plagioklas
Olivine
Massa Dasar
Mineral
opaque
Piroksen

:
Sifat Optik Khas
Warna Colorless, relief rendah, kembaran albit, dengan
sudut 94, tidak ada pleokroisme, terdapat belahan
warna kehijauan, tanpa belahan, relief tinggi, pecahan tak
beraturan, bentuk prismatik
Warna selalu hitam dalam kondisi apapun
Kristal berukuran Halus
Warna abu-abu kecoklatan, bentuk prismatic, belahan 1 arah
, relief sedang.

MP 1 (%)

MP 2 (%)

MP 3 (%)

50%
10%
20%

70%
20%

60%
30%

Rata-rata
(%)
60 %
10 %
23,3 %

5%

10 %

10 %

6,67 %

15 %

15 %

Medan Pandang 1

OL

PL

M. OPAQ

Medan Pandang 2

MS. DASAR

PX

Medan Pandang 3

Petrogenesa

Berdasarkan kenampakan tekstur dan komposisi mineralnya,


kemungkinan magma pembentuk batuan tersebut bersifat basa, sehingga batuan
tersebut merupakan batuan yang terbentuk di lempeng samudra (oceanic ridge)
dan terbentuk jauh dari permukaan bumi di zona plutonik- hpabisal dengan
pembekuan magma yang lambat sehingga terbentuk massa dasar dan fenokris,
sehingga batuan tersebut termasuk batuan beku plutonik. Sedangkan ditinjau
dari tekstur fabrik, fenokris terbentuk di awal dan massa dasar terbentuk
belakangan. Untuk pemberian penamaan maka di kelompokan mineral
uatamanya yang meliputi plagioklas sebesar 70,5 %, olivine 11,7 %, dan
piroksen 17,6 %.
Nama batuan

: Olivine Gabbronorite (IUGS,1976)

1.2 Kode Sayatan M.0.3


Perbesaran
Jenis batuan
Tekstur umum :
Kristalinitas
Ukuran Kristal
Kemas / fabrik
Bentuk Kristal

:4X
: Batuan Beku Non Fragmental

: Holokristalin
: Mikrokristalin / Inequigranular
: Hypidiomorfik Granular
: Hypidiomorf

Tekstur khusus : Porfiritik


Komposisi
Nama
Mineral
Plagioklas
(Bytownite)
Hornblend
Mineral
Opaque
Massa Dasar
Piroksen

:
Sifat Optik Khas
Warna Colorless, relief rendah, kembaran carlsbad-albit
dengan sudut 46, tidak ada pleokroisme, dan terdapat
belahan
Warna hijau kecoklatan, pleokroisme kuat, relief tinggi,
banyak pecahan, tidak ada belahan
Warna selalu hitam dalam kondisi apapun
Kristal berukuran Halus
Warna abu-abu kecoklatan, bentuk prismatic, belahan 1 arah
, relief sedang.

Nama
Mineral
Plagioklas
Piroksen
Hornblende
Mineral
opaque
Massa Dasar

MP 1 (%)

MP 2 (%)

MP 3 (%)

45%
5%
5%

55%
5%
-

50%
10 %
10%

Rata-rata
(%)
50 %
6,67 %
7,5 %

20%

25 %

15 %

5,26 %

25 %

15 %

15 %

55 %

Medan Pandang 1
4

HBL

PL

M. OPAQ

Medan Pandang 2

MS. DASAR

PX

Medan Pandang 3

Petrogenesa

Berdasarkan kenampakan tekstur dan komposisi mineralnya,


kemungkinan magma pembentuk batuan tersebut bersifat basa, sehingga batuan
tersebut merupakan batuan yang terbentuk di lempeng samudra (oceanic ridge)
dan terbentuk jauh dari permukaan bumi di zona plutonik- hpabisal dengan
pembekuan magma yang lambat sehingga terbentuk massa dasar dan fenokris,
sehingga batuan tersebut termasuk batuan beku plutonik. Sedangkan ditinjau
dari tekstur fabrik, fenokris terbentuk di awal dan massa dasar terbentuk
belakangan. Untuk pemberian penamaan maka di kelompokan mineral
uatamanya yang meliputi plagioklas sebesar 77,9 %, olivine 11, piroksen 17,6
%., dan hornblende 11,68 %

Nama batuan

: Pyroxene-Hornblende Gabbronorite (IUGS,1976)

1.3 Kode Sayatan STA 21


6

Perbesaran
Jenis batuan

:4X
: Batuan Beku Non Fragmental

Tekstur umum :
Kristalinitas
Ukuran Kristal
Kemas / fabrik
Bentuk Kristal

: Holokristalin
: Mikrokristalin / equigranular
: Hypidomorfik granular
: Hypidiomorf

Tekstur khusus : Komposisi


Nama
Mineral
Olivine
Ortopiroksen

:
Sifat Optik Khas
warna kehijauan, tanpa belahan, relief tinggi, pecahan
tak beraturan, bentuk prismatik
gelapan sejajar, belahan 1 arah, bentuk prismatik, tidak
ada pecahan, tidak ada pleokroisme

Klinopiroksen gelapan miring, belahan 1 arah, relief sedang, bentuk


prismatik, tidak ada pecahan, tidak ada pleokroisme.

Nama
Mineral
Olivine
Ortopiroksen
Klinopiroksen

MP 1
(%)
35 %
25 %
40 %

MP 2 (%)

MP 3 (%)

30%
20 %
50%

35 %
40 %
25 %

Rata-rata
(%)
33,3 %
28,3 %
38,3 %

Medan Pandang 1

KLINOPIROKSEN

OL
Medan Pandang 2

OTOPIROKSEN
Medan Pandang 3

Petrogenesa

Berdasarkan kenampakan tekstur dan komposisi mineralnya,


kemungkinan magma pembentuk batuan tersebut bersifat basa, sehingga batuan
tersebut merupakan batuan yang terbentuk di lempeng samudra (oceanic ridge)

dan terbentuk jauh dari permukaan bumi di zona plutonik- hpabisal dengan
pembekuan magma yang lambat sehingga terbentuk massa dasar dan fenokris,
sehingga batuan tersebut termasuk batuan beku plutonik. Sedangkan ditinjau
dari tekstur fabrik, fenokris terbentuk di awal dan massa dasar terbentuk
belakangan. Untuk pemberian penamaan maka di kelompokan mineral
uatamanya yang meliputi olivine sebesar 11,7 %, ortopiroksen 17,6, dan
klinopiroksen %.

Nama batuan

: Olivine Websterite (IUGS, 1972)

1.4 Kode Sayatan YA 20


Perbesaran
Jenis batuan

:4X
: Batuan Beku Non Fragmental

Tekstur umum :
Kristalinitas
Ukuran Kristal
Kemas / fabrik
Bentuk Kristal

: Holokristalin
: Mikrokristalin / Inequigranular
: Hypidomorfik granular
: Hypidiomorf

Tekstur khusus : Porfiritik


Komposisi
Nama
Mineral
Plagioklas
(Bytownite)
Hornblende
Mineral
Opaque
Massa Dasar
Piroksen

:
Sifat Optik Khas
Warna Colorless, relief rendah, kembaran albit, sudut
kembaran 50 , tidak ada pleokroisme, terdapat belahan
Warna hijau kecoklatan, pleokroisme kuat, relief tinggi,
banyak pecahan, tidak ada belahan
Warna selalu hitam dalam kondisi apapun
Kristal berukuran Halus
Warna abu-abu kecoklatan, bentuk prismatic, belahan 1 arah
, relief sedang.

Nama
Mineral
Plagioklas
Hornblende
Massa Dasar
Mineral
opaque
Piroksen

MP 1 (%)

MP 2 (%)

MP 3 (%)

30 %
5%
40 %

25 %
10 %
50 %

45 %
10%

Rata-rata
(%)
33,3 %
7,5 %
40 %

10 %

5%

10 %

25 %

15 %

10 %

15 %

13,3 %

Medan Pandang 1

10

PX

PL

M. OPAQ

Medan Pandang 2

MS. DASAR

HBL

Medan Pandang 3

Petrogenesa

Berdasarkan kenampakan tekstur dan komposisi mineralnya,


kemungkinan magma pembentuk batuan tersebut bersifat basa, sehingga batuan
tersebut merupakan batuan yang terbentuk di lempeng samudra (oceanic ridge)
11

dan terbentuk jauh dari permukaan bumi di zona plutonik- hpabisal dengan
pembekuan magma yang lambat sehingga terbentuk massa dasar dan fenokris,
sehingga batuan tersebut termasuk batuan beku plutonik. Sedangkan ditinjau
dari tekstur fabrik, fenokris terbentuk di awal dan massa dasar terbentuk
belakangan. Untuk pemberian penamaan maka di kelompokan mineral
uatamanya yang meliputi olivine sebesar 61.5 %, ortopiroksen 13.86, dan
klinopiroksen 24.6 %.

Nama batuan

: Pyroxene-Hornblende Gabbronorite (IUGS,1976)

1.5 Kode Sayatan STA 9


Perbesaran
Jenis batuan

:4X
: Batuan Beku Non Fragmental

12

Tekstur umum :
Kristalinitas
Ukuran Kristal
Kemas / fabrik
Bentuk Kristal

: Holokristalin
: Mikrokristalin / Inequigranular
: Hypidiomorfik Granular
: Hypidiomorf

Tekstur khusus : Porfiritik


Komposisi
Nama
Mineral
Plagioklas
(Bytownite)
Mineral
Opaque
Massa Dasar
Piroksen

:
Sifat Optik Khas
Warna Colorless, relief rendah, kembaran carlsbad-albit
dengan sudut 74, tidak ada pleokroisme, terdapat belahan
Warna selalu hitam dalam kondisi apapun
Kristal berukuran Halus
Warna abu-abu kecoklatan, bentuk prismatic, belahan 1 arah
, relief sedang.

Nama
Mineral
Plagioklas
Piroksen
Mineral
opaque
Massa Dasar

MP 1 (%)

MP 2 (%)

MP 3 (%)

40%
15%

55%
20%

35 %
20 %

Rata-rata
(%)
40 %
18,3 %

10%

15 %

10 %

11,67 %

30 %

25 %

35 %

30 %

Medan Pandang 1

13

PL

M. OPAQ

Medan Pandang 2

MS. DASAR

PX

Medan Pandang 3

Petrogenesa

Berdasarkan kenampakan tekstur dan komposisi mineralnya,


kemungkinan magma pembentuk batuan tersebut bersifat basa, sehingga batuan
tersebut merupakan batuan yang terbentuk di lempeng samudra (oceanic ridge)
dan terbentuk jauh dari permukaan bumi di zona plutonik- hpabisal dengan

14

pembekuan magma yang lambat sehingga terbentuk massa dasar dan fenokris,
sehingga batuan tersebut termasuk batuan beku plutonik. Sedangkan ditinjau
dari tekstur fabrik, fenokris terbentuk di awal dan massa dasar terbentuk
belakangan. Untuk pemberian penamaan maka di kelompokan mineral
uatamanya yang meliputi olivine sebesar 60.33 %, ortopiroksen 17,6, dan
klinopiroksen 27.60%.

Nama batuan

: Olivin Gabbronorite (IUGS,1976)

1.6 Kode Sayatan M.0.2


Perbesaran
Jenis batuan
Tekstur umum :
Kristalinitas

:4X
: Batuan Beku Non Fragmental

: Holokristalin
15

Ukuran Kristal
Kemas / fabrik
Bentuk Kristal

: Mikrokristalin / Inequigranular
: Hypidiomorfik Granular
: Hypidiomorf

Tekstur khusus : Porfiritik


Komposisi
Nama
Mineral
Plagioklas
(Bytownite)
Mineral
Opaque
Olivin
Piroksen

:
Sifat Optik Khas
Warna Colorless, relief rendah, kembaran carlsbad-albit,
dengan sudut 48 tidak ada pleokroisme, terdapat belahan
Warna selalu hitam dalam kondisi apapun
warna kehijauan, tanpa belahan, relief tinggi, pecahan tak
beraturan, bentuk prismatik
Warna abu-abu kecoklatan, bentuk prismatic, belahan 1 arah
, relief sedang.

Nama
Mineral
Plagioklas
Piroksen
Mineral
opaque
Olivin

MP 1 (%)

MP 2 (%)

MP 3 (%)

55%
20%

60%
10%

50 %
10 %

Rata-rata
(%)
55%
13,3 %

5%

10 %

20 %

11,67 %

20 %

10 %

20 %

16,67 %

Medan Pandang 1

16

PL

M. OPAQ

Medan Pandang 2

OL

PX

Medan Pandang 3

Petrogenesa

Berdasarkan kenampakan tekstur dan komposisi mineralnya,


kemungkinan magma pembentuk batuan tersebut bersifat basa, sehingga batuan
tersebut merupakan batuan yang terbentuk di lempeng samudra (oceanic ridge)
dan terbentuk jauh dari permukaan bumi di zona plutonik- hpabisal dengan
pembekuan magma yang lambat sehingga terbentuk massa dasar dan fenokris,
sehingga batuan tersebut termasuk batuan beku plutonik. Sedangkan ditinjau
17

dari tekstur fabrik, fenokris terbentuk di awal dan massa dasar terbentuk
belakangan
Nama batuan

: Olivin Gabbronorite (IUGS,1976)

18

Anda mungkin juga menyukai