Nyam Uk Anopheles
Nyam Uk Anopheles
49
tegi pemberantasan malaria di daerah endemis, seperti halnya Kabupaten ParigiMoutong harus pula mengacu kepada hal
tersebut. Dengan diketahuinya data mengenai bioekologi vektor maka akan dapat
dipahami epidemiologi penyakitnya, dengan demikian strategi pemberantasannya
akan dapat ditentukan secara tepat sesuai
dengan kondisi setempat (3).
Informasi mengenai bioekologi vektor malaria ini telah dilaporkan di wilayah
Sumatra dan Jawa (4,5), sedang informasi di
daerah lain khususnya di Sulawesi Tengah
belum pernah dilaporkan. Dalam rangka
melengkapi informasi tersebut, pada tahun
1999-2002 telah dilakukan penelitian entomologi di wilayah pantai timur, Kabupaten
Parigi-Moutong yaitu Desa Kasimbar, Kecamatan Ampibabo dan Desa Sidoan, Kecamatan Tinombo. Dua lokasi tersebut diketahui memiliki kondisi geografis yang
spesifik. Desa Kasimbar, Kecamatan Ampibabo merupakan kawasan pertanian
dengan prevalensi malaria antara 4,9%5,61% sepanjang tahun, sedangkan Desa
Sidoan, Kecamatan Tinombo merupakan
kawasan pantai dengan prevalensi malaria
antara 0,46%- 2,2% sepanjang tahun (6).
Dari hasil penelitian ini dilaporkan
beberapa aspek mengenai bioekologi nyamuk Anopheles yang merupakan vektor
dan suspected vektor malaria di wilayah
tersebut.
BAHAN DAN METODA
Daerah Penelitian
Pengamatan bioekologi Anopheles
dilakukan di satu dusun pada tiap desa pengamatan. Desa Kasimbar, Kecamatan
Ampibabo dan Desa Sidoan, Kecamatan
Tinombo dipilih sebagai lokasi penelitian
karena memiliki kondisi geografis yang
mewakili beberapa lokasi kecamatan lainnya di kabupaten yang sama. Di samping
itu dua lokasi tersebut memiliki angka
50
malaria klinis yang cukup tinggi dibandingkan lokasi yang lain di kabupaten
yang sama.
Desa Kasimbar, Kecamatan Ampibabo (0o1456LS, 120o0210BT) merupakan dataran rendah yang dikelilingi areal
persawahan, rawa-rawa, kolam-kolam ikan
dan lahan perkebunan. Mata pencaharian
penduduk dari desa yang berjarak 111,2
km dari kota Palu (Ibu Kota Propinsi
Sulawesi Tengah) tersebut sebagian besar
adalah bertani (87%), diikuti wiraswasta
(9%) serta pegawai (4%). Pekerjaan petani
sangat dipengaruhi oleh musim. Pada musim penghujan, masyarakat mengolah sawahnya untuk menanam padi, sedangkan
pada musim kemarau sebagian masyarakat
pergi ke hutan mencari kayu bangunan dan
rotan. Sebagian penduduk di wilayah tersebut memelihara ternak. Sapi, kambing
dan babi merupakan ternak yang banyak
dipelihara masyarakat setempat.
Desa Sidoan, Kecamatan Tinombo
(0o4120LU, 120o2921BT) merupakan
lokasi yang tidak jauh dari kawasan pantai.
Di sekitar desa yang berjarak lebih kurang
183,6 km dari kota Palu tersebut selain
terdapat lagun-lagun yang cukup luas yang
ditumbuhi oleh lumut, juga terdapat areal
perkebunan yang cukup luas. Di sekitar
kawasan tersebut terdapat pula lahan
pertanian (padi) meskipun agak jauh dari
areal pemukiman. Mata pencaharian penduduk sebagian besar bertani dan berdagang. Di lokasi itu, ternak yang umum
dipelihara penduduk, adalah sapi, kambing
dan babi.
Bentuk bangunan di kedua lokasi penelitian tersebut tidak jauh berbeda, yaitu
umumnya berupa rumah papan dari kayu,
rumah panggung dan bangunan permanen
dari semen. Di kedua lokasi tersebut musim hujan rata-rata terjadi pada bulan
April-Agustus dengan curah hujan 119
mm/bulan setiap tahunnya. Dengan kondisi
HASIL
Hasil penangkapan nyamuk yang
dilakukan di dua lokasi survei secara keseluruhan (umpan orang luar, umpan orang
dalam, dinding dan sekitar kandang)
terangkum di dalam Tabel 1.
Fauna Anopheles, Kelimpahan Nisbi
dan Dominansi Vektor
Dari total 8670 nyamuk Anopheles
betina yang berhasil ditangkap melalui
umpan orang, di dinding dan di sekitar
kandang di kedua lokasi tersebut ditemukan sepuluh spesies Anopheles, yaitu:
An. barbirostris, An. subpictus, An. parangensis, An. aconitus, An. hyrcanus grup,
An. indefinitus, An. kochi, An. maculatus,
An. tesselatus dan An. vagus (Tabel 1).
Dua di antaranya, yaitu An. barbirostris
merupakan suspected vektor dan An. subpictus merupakan spesies vektor di Propinsi Sulawesi Tengah (9,6).
51
Spesies
An. barbirostris
An. tesselatus
An. vagus
An. kochi
An.aconitus
An. indefinitus
An. peditaeniatus
An. maculatus
An. subpictus
An. parangensis
KD
UOL
UOD
DD
Total
UOL
UOD
KD
11
12
195
3
0
92
4
0
120
0
6
1
111
2
1
51
0
0
86
0
8
6
86
4
0
42
4
0
53
1
34
30
1764
45
0
749
8
0
669
0
832
33
145
0
1
4
37
0
0
0
738
11
26
0
0
0
23
0
0
0
202
8
10
0
0
1
1
1
0
0
416
365
1584
7
0
7
15
5
0
0
2247
466
3921
61
2
946
92
6
928
1
437
258
204
3299
1052
798
223
2399
8670
Keterangan :
UOL
: Umpan Orang Luar (Outdoor collection)
UOD
: Umpan Orang Dalam (Indoor collection)
DD
: Penangkapan Di Dinding (Wall collection)
KD
: Penangkapan di sekitar kandang (Around cattle)
52
Tabel 2.
Kelimpahan Nisbi Spesies Anopheles di Desa Sidoan (Februari 2001Desember 2002) dan Desa Kasimbar (Desember 1999-November 2002)
Spesies
UOL
UOD
DD
KD
UOL
UOD
DD
KD
An. barbirostris
2,52%
2,33%
3,92%
1,03%
79,09%
92,48%
90,58%
17,34%
An. tesselatus
2,75%
0,39%
2,94%
0,91%
3,14%
1,38%
3,59%
15,21%
An. vagus
44,62%
43,02%
42,16%
53,47%
13,78%
3,26%
4,48%
66,03%
An. kochi
0,69%
0,78%
1,96%
1,36%
0%
0%
0%
0,29%
0%
0,39%
0%
0%
0,1%
0%
0%
0%
21,05%
19,77%
20,59%
22,70%
0,38%
0%
0,45%
0,29%
0,92%
0%
1,96%
0,24%
3,52%
2,88%
0,45%
0,63%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0,45%
0,21%
27,46%
33,33%
25,98%
20,28%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0,49%
0%
0%
0%
0%
0%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
An.aconitus
An. indefinitus
An. peditaeniatus
An. maculatus
An. subpictus
An. parangensis
Keterangan :
UOL
: Umpan Orang Luar (Outdoor collection)
UOD
: Umpan orang Dalam (Indoor collection)
DD
: Penangkapan Di Dinding (Wall collection)
KD
: Penangkapan di sekitar kandang (Around cattle)
53
350
300
250
200
4
150
100
2
1
0
50
An. barbirostris
Curah hujan
J F M AM J J A S O N D J F M AM J J A S O N
MOMI
Bulan
1.8
450
1.6
400
1.4
350
1.2
300
250
0.8
200
0.6
150
0.4
100
0.2
50
Gambar 1.
An. subpictus
An. barbirostris
0
M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D
Bulan
Curah hujan
MOMI
54
a
b
Jumlah
data
Kepadatan
rata-rata
An.
barbirostris
23
Jumlah :
32,29
rerata:
1,40
Curah
Hujan
Jumlah :
3217
rerata :
139,87
Simpangan dari
rataan
Kuadrat dari
Penyimpangan
x2
Y2
Total :
0,01a
Total :
0,01a
Total :
18,5415
Total :
158754,
6087
Hasil kali
penyimpang
an
(x)(y)
R
hitungb
0,0577
-98,9748
datan An. subpictus terjadi baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Hal
tersebut juga didukung oleh hasil Analisis
Regresi yang menunjukkan tidak beda nyata antara kepadatan nyamuk An. subpictus
dengan indeks curah hujan (r hitung < r
tabel dengan taraf nyata 5%) yang berarti
kepadatan An. subpictus tidak dipengaruhi
oleh indeks curah hujan (lihat tabel 4).
Tidak adanya pengaruh kepadatan
vektor dengan indeks curah hujan juga
terjadi pada spesies An. barbirostris yang
ditangkap di Desa Sidoan Kecamatan Tinombo. Hasil Analisis regresi linear menunjukkan tidak adanya beda nyata (r hitung < r tabel dengan taraf nyata 5%)
antara kedua variabel tersebut (lihat Tabel
5).
Perilaku Menggigit Vektor
Perilaku menggigit kelima spesies
dominan tersebut berdasarkan Tabel 1
lebih bersifat eksofagik dibandingkan
endofagik karena lebih dominan ditemukan
di luar rumah dibandingkan dengan di dalam rumah.
Gambar 3 menunjukkan bahwa An.
barbirostris yang merupakan jenis yang
paling dominan pada penangkapan umpan
orang luar dan dalam di Kasimbar ditemukan menggigit sepanjang malam, dari pu-
55
1000
Dalam rumah
Luar rumah
100
10
1
18.00- 19.00- 20.00- 21.00- 22.00- 23.00- 24.00- 01.00- 02.00- 03.00- 04.00- 05.0019.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 01.00 02.00 03.00 04.00 05.00 06.00
Waktu menggigit (jam)
100
Dalam rumah
Luar rumah
10
1
18.00- 19.00- 20.00- 21.00- 22.00- 23.00- 24.00- 01.00- 02.00- 03.00- 04.00- 05.0019.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 01.00 02.00 03.00 04.00 05.00 06.00
Waktu menggigit (jam)
56
100
Dalam rumah
Jumlah nyamuk menggigit
Luar rumah
10
1
18.0019.00
19.0020.00
20.0021.00
21.0022.00
22.0023.0024.0001.0023.00
24.00
01.00
02.00
Waktu menggigit (jam)
02.0003.00
03.0004.00
04.0005.00
05.0006.00
Gambar 5. Perilaku Menggigit An. barbirostris di Dalam dan di Luar Rumah Desa
Sidoan, Kecamatan Tinombo, Parigi-Moutong
Tabel 4. Perhitungan Persamaan Regresi Linear Antara Kepadatan Rata-rata
An. subpictus dengan Curah Hujan di Desa Sidoan, Kecamatan Tinombo
Februari 2001-Desember 2002
Jumlah
data
22
a
b
Kepadatan
rata-rata
An.subpictus
Jumlah :
4,88
rerata:
0,22
Curah
Hujan
Jumlah :
3424
rerata :
155,63
Simpangan dari
rataan
x
y
Total :
0,01a
Total :
0,01a
Kuadrat dari
Penyimpangan
x2
Y2
Total :
1,3350
Total :
356472,94
Hasil kali
penyimpangan
(x)(y)
61,21248
R
hitungb
0,0887
Kepadatan
rata-rata
An.subpictus
Jumlah :
0,36
rerata:
0,02
Curah
Hujan
Jumlah :
3424
rerata :
155,63
Simpangan dari
rataan
x
y
Total :
0,01a
Total :
0,01a
Kuadrat dari
Penyimpangan
x2
Y2
Total :
0,0088
Total :
356472,94
Hasil kali
penyimpangan
(x)(y)
6,2904
R
hitungb
0,0887
57
keterbatasan alat survei (salinometer). Jentik An. barbirostris di lokasi yang sama
ditemukan di rawa-rawa dan sawah yang
terdapat di sekitar lokasi penangkapan.
PEMBAHASAN
58
59
60
3.
4.
5.
6.
Departemen Kesehatan RI. Malaria (Entomologi 10). Ditjen PPM & PLP, Jakarta; 1995.
7.
8.
9.
2.
Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala. Laporan Kegiatan P2 Malaria Kabupaten Donggala (1999-2002), Donggala, Sulteng; 2002.
61