Disusun Oleh :
Nama
NIM
: 135040101111047
Kelas
:G
Asisten
: Lucky Mulyawan
PEMBAHASAN
atau
digunakan
dalam
penelitian
pertanian.
Dalam
tanaman, kadar air tanah dan tanaman, hama dan penyakit tanaman, pemetaan
sumber daya, irigasi, mengetahui kebutuhan pupuk, menentukan posisi lahan,
monitoring lingkungan, dan lain sebagainya. GIS juga dapat digunakan untuk
membuat peta persebaran tanaman pangan dalam suatu wilayah, peta
persebaran komoditi hortikultura, jenis tanah, dan lain sebagainya. Contoh
penerapan penggunaan aplikasi GIS dalam pemantauan budidaya pertanian
seperti Aplikasi Inderaja Dan GIS Untuk Monitoring Keberhasilan Reboisasi
Di Kabupaten Kupang Propinsi Nusa Tenggara.
e. Presisi Pertanian
Pertanian Presisi (precision farming / PF) merupakan teknologi informasi
pengolahan
pertanian
yang
mempunyai
fungsi
untuk
mengidentifikasi,
menganalisa dan mengelola informasi keragaman spasial dan temporal pada lahan
untuk mendapatkan keuntungan optimal, berkelanjutan, dan dapat menjaga
lingkungan. Tujuannya adalah mencocokan sumberdaya serta kegiatan budidaya
pertanian dengan keperluan tanaman dan kondisi tanah yang disesuaikan dengan
karakteristik lahan. Dengan adanya hal tersebut, maka kita dapat memperoleh
hasil yang lebih besar dengan jumlah input yang sama.
Presisi pertanian merupakan teknologi baru yang masuk ke Indonesia
sedangkan diluar negeri teknologi ini sudah sangat berkembang. Sehingga untuk
mengejar keterlambatan tersebut, Indonesia perlu memulai penelitian sehingga
dapat meningkatkanhasil pertanian, menekan biaya produksi, dan mengurangi
dampak terhadap lingkungan yang ada di Indonesia. Penggabungan peta hasil,
peta tanah, peta pertumbuhan tanaman menghasilkan peta informasi lahan (field
information map) sebagai dasar perlakuan yang sesuai dengan kebutuhan lahan
secara spesifik yaitu dengan diperolehnya variable rate application. Pelaksanaan
kegiatan ini akan lebih cepat dan akurat apabila sudah tersedia variable rate
applicator. Presisi pertanian seperti Pemetaan Daerah Potensial Penangkapan
Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis) Berbasis Sistem Informasi Geografis
segi
pengelolaan
sumberdaya
air.
Salah
satunya
untuk
JARINGAN
IRIGASI DAERAH
SISTEM
INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) oleh Oktavianti dan Subari pada tahun 2014
di Jawa Barat.
g. Kajian Biodiversitas Bentang Lahan Untuk Kegiatan Pertanian Berlanjut
Aplikasi GIS telah banyak digunakan baik di negara maju maupun negara
berkembang untuk mengkonservasi hutan dan kergaman hayati. Hutan tropis
mempunyai peranan yang signifikan dalam perubahan iklim global. Alat yang
sangat berguna untuk melakukan penelitian perubahan iklim adalah GIS. Karena
GIS mampu mengorganisasikan data dalam bentuk basis data global dan juga
mempunyai kemampuan analisis spasial untuk permodelan. Aplikasi untuk
penelitian tersebut masih sangat terbatas pada negara berkembang. Data spasial
yang dibutuhkan antara lain mencakup area hutan tropis, yaitu meliputi basis data
topografi, hutan tropis basah, iklim global, perubahan iklim global, citra satelit,
konservasi dan tanah. Kajian bentang lahan untuk kegiatan pertanian berlanjut
seperti pada jurnal Analisis Pola Ruang Kalimantan Dengan tutupan Hutan
yang disusun oleh Doni Prihatna di Kalimantan pada tahun 2009.
2. Penjelasan aplikasi tersebut terkait dengan dimana kegiatan tersebut
dilakukan, pada sistem pertanian yang bagaimana penerapkan GIS
tersebut dilakukan, macam data spatial apa saja yang dibutuhkan dalam
menyusun contoh tersebut, bagaimana manfaat penerapan GIS tersebut
dalam menjalankan sistem pertanian
Untuk mendukung suatu Sistem Informasi Geografis, pada prinsipnya
terdapat dua jenis data, yaitu:
1. Data spasial
Data yang berkaitan dengan aspek keruangan dan merupakan data yang
menyajikan lokasi geografis atau gambaran nyata suatu wilayah di permukaan bumi.
Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, ataupun gambar dengan format
digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image
(raster) yang memiliki nilai tertentu.
1. Data non-spasial
Data non-spasial disebut juga data atribut, yaitu data yang menerangkan
keadaan atau informasi - informasi dari suatu objek (lokasi dan posisi) yang
ditunjukkan oleh data spasial. Salah satu komponen utama dari Sistem Informasi
Geografis adalah perangkat lunak (software). Dalam pendesainan peta digunakan
salah satu software GIS yaitu Map Info Profesional 8.0. Map Info merupakan sebuah
perengkat lunak Sistem Informasi Geografis dan pemetaan yang dikembangkan oleh
Map Info Co. Perangkat lunak ini berfungsi sebagai alat yang dapat membantu dalam
memvisualisasikan, mengeksplorasi, menjawab query, dan menganalisis data secara
geografis.
a. Pemantauan Produksi Dibidang Pertanian
Geographics Information sistem (GIS) atau sistem Informasi
Geografis (GIS) diartikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk
memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan
menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospasial, untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan
penggunaan lahan, SDA, lengkung transportasi dan layanan umum lainnya.
b. Penilaian Resiko Usaha Pertanian
Penilaian resiko usaha pertanian Model Manajemen Data Spasial
Untuk Pemilihan Jalur Distribusi Holtikultura, penelitian dilakukan di PT
Saung Mirwan di Kecamatan Mega Mendung, Bogor. Data spasial dan non
spasial untuk pemilihan jalur hortikultura mencakup peta pasar dan jalan,
jarak, kondisi trafik, dan kecepatan kemudi, dan kecepatan rata rata
perjalanan. Entri data spasial dilakukan dengan registrasi peta kota yang
diperoleh dari BAKOSURTANAL digabungkan dengan peta jalan dari BPPT
untuk memperoleh peta jalur kota dan target pasar.
c. Pengendalian Hama Dan Penyakit
dibutuhkan
model
model
mekanistis
yang
mampu
harga pasar input maupun output pertanian sangat penting untuk efisiensi
produksi secara ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Fausan. 2011. Pemetaan Daerah Potensial Penangkapan Ikan Cakalang Berbasis
SistemInformasi Geografis di Perairan Teluk Tomini Provinsi Gorontalo.
Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Uiversitas
Hasanuddin, Makassar.
Garfansa, Marchel. 2011. Contoh Tentang Aplikasi Gis untuk Kegiatan.
http://www.academia.edu/4697716/110852864-Contoh-Tentang-Aplikasi-GISUntuk-Kegiatan. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2015 (online).
Nahib, Irmadi dan Jaya Witaya. 1999. Aplikasi Inderaja dan GIS untu Monitoring
Keberhasilan Reboisasi Kabupaten Kupang Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Jurnal Manajemen Hutan Tropika, Vol. V.
Prihatna, Doni. 2012. Analisis Polaruang Kalimantan dengan Tutupan Hutan
Kalimantan 2009.
Oktavianti, Subari. 2014. Pemetaan Jaringan Irigasi Daerah Jawa Barat Berbasis
Sistem Informasi Geografis ( GIS ). Jurnal BENTANG. Jawa Barat
Seminar, Kudang B,Mohammad Abousaidi dan Agus Wibowo. 2005. Model
Manajemen Data Spasial untuk Pemilihan Jalur Distribusi Hortikultura.
Jurnal Manajemen Agribisnis,Vol. 2.
Zulfahmi, M. Guruh Arif. 2012. Aplikasi GIS untuk mendukung Kegiatan Pertanian.
http://kickfahmi.blogspot.com/2012/10/aplikasi-gis-untuk-mendukungkegiatan_18.html. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2015 (online).