Anda di halaman 1dari 1

Bahaya Asap Kendaraan Bermotor

Dalam rangka memenuhi kebutuhan, setiap hari pengguna kendaraan bermotor semakin
bertambah. Baik itu untuk dijadikan kendaraan pribadi, kendaraan umum, atau kendaraan antar
barang yang dimiliki oleh pabrik-pabrik industri. Selain memperpanjang kemacetan, hal ini juga
menyebabkan meningkatnya polusi udara terutama di daerah sekitar jalan utama.
Kendaraan keluaran terbaru mungkin penyumbang terkecil terjadinya polusi udara,
karena mesinnya masih dalam kondisi prima yang mampu melakukan pembakaran sempurna.
Namun lain halnya dengan kendaraan yang telah tua. Mereka mengeluarkan asap sisa
pembakaran dengan warna yang beragam mulai dari putih, biru semu, sampai hitam kelam.
Sudah jelas orang-orang yang melihatnya pun pasti tahu bahwa ada yang rusak pada bagian
kendaraan tersebut. Namun heran, pemilik atau yang pengendaranya tampak acuh dan bangga
dengan asap yang dihasilkan kendaraannya. Tak jarang kita menemukan asap kendaraan yang
masih berada depan muka kita sedangnkan sumbernya sudah tak terlihat. Tidak ada salahnya
untuk memperbaiki kendaraan yang rusak. Memerlukan biaya yang banyak pun wajar, hasilnya
akan sebanding dengan yang diperoleh. Kondisi mesin yang rusak malah membuat akselerasinya
menurun juga konsumsi BBM lebih boros sampai dua kali lipat. Indonesia mungkin tidak
menerapkan sistem standar kendaraan untuk beroperasi sehingga asap berwarna ini kurang jadi
perhatian bagi pemilik kendaraan.
Perlu diketahui bahwa zat hasil pembakaran kendaraan bermotor tidak ada yang aman
bagi tubuh manusia. Diantaranya yaitu ; karbon monoksida (CO) yang mampu berikatan dengan
haemoglobin sehingga oksigen tidak dapat disalurkan pada tubuh, timbal (Pb) yang digunakan
untuk menurunkan nilai oktan pada BBM dapat menyebabkan penurunan konsentrasi otak,
karbon dioksida (CO2) yang berlebih menyebabkan global warming, dan kabut karbon dapat
menyebabkan timbulnnya kanker dan sel tumor.
Zat-zat tersebut tentunya tidak mampu di saring hanya dengan menggunakan masker
yang sering kita lihat banyak digunakan oleh masyarakat, misal masker kain tipis yang sekali
buang atau masker pengendara motor yang dapat dicuci apabila telah terasa apek, atau bahkan
dengan masker bergambar animasi lucu. Masker-masker tersebut hanya mampu menyaring debu
dan kotoran tidak menyaring gas berbahaya dan partikel yang lebih kecil dari itu. Padahal
masker yang mempunyai kemampuan tersebut telah ada dan tersedia di Indonesia dan harganya
pun terjangkau. Masker tersebut yaitu respirator N99, N95 dan masih banyak lagi tipe-tipe lain
dengan beragam fungsi. Memang sangat disayangkan, ada fasilitas yang lumayan untuk menjaga
kesehatan namun kurang di sosialisasikan oleh pihak pemerintah. Tidak aneh memang, Indonesia
hanya bergerak apabila telah merasakan imbasnya.

Anda mungkin juga menyukai