Anda di halaman 1dari 56

ANTHROPOMETRI

J. S. LISAL
SUB BAGIAN NUTRISI DAN PENYAKIT
METABOLIK
BIKA FK UNHAS/RSWS
MAKASSAR

ANTHROPOMETRI
Adalah : Ilmu yang mempelajari ukuran-ukuran pada
tubuh manusia (anthropos : manusia, metri :
pengukuran)
Ada beberapa jenis Anthropometri :
1. Anthropometri Gizi (Nutritional Anthropometry)
Pengukuran ukuran tubuh untuk menentukan status
gizi & tumbuh kembang anak
1. Anthropometri Endokrin
Pengukuran ukuran tubuh untuk menentukan
normal
tidaknya
perkembangan
fisik
&
perkembangan tanda-tanda
seks primer dan
sekunder dalam hubungan dengan proses maturasi
1.

Anthropometri praktis lainnya : seperti estetika


2

ANTHROPOMETRI GIZI
Tujuan :
1. Untuk menentukan status gizi seorang bayi/anak
pada satu saat tertentu dalam hidupnya (cross
sectional)
Masalah : kalau bayi < 1 tahun, perlu merujuk
pada BBL
Contoh :
Bayi A 5 bulan 6.5 kg, BBL 4.8 kg
Bayi B 5 bulan 6.5 kg, BBL 2.0 kg
A lebih maju pertumbuhannya walaupun status
gizi keduanya normal menurut pengukuran.
1. Untuk menentukan normal tidaknya pertumbuhan
bayi & anak secara longitudinal/kohort, misalnya
dengan menggunakan Growth Chart/KMS
3

Masalah pada pemakaian KMS/Growth Chart


:
1. Adanya pewarnaan merah, kuning, hijau
sebagai alat bantu untuk menentukan status
gizi
2. Hanya ada 1 KMS standar untuk bayi yang
lahir sekitar 3 kg

Tujuan Utama Growth Chart :


1. Untuk menentukan pertumbuhan bukan
untuk menilai status gizi
2. Bila BBL normal (aterm) bisa dipakai sebagai
4
alat bantu status gizi

Bagaimana menilai pertumbuhan dengan


KMS ?
Pertumbuhan disebut normal/baik bila kurva
pertumbuhannya paralel atau cenderung
memotong ke atas garis lengkung kurva yang
ada
Pertumbuhan
disebut
tidak
baik
jika
cenderung memotong ke bawah. Makin cepat
memotong ke bawah, makin tidak baik
Untuk KMK, kurva pertambahan BB nya harus
lebih dini daripada anak yang SMK untuk
memotong ke atas
5

1. Untuk menilai perkembangan ratio antara


berbagai ukuran tubuh :
Untuk menilai adanya defisiensi nutrien
tertentu, adanya kelainan-kelainan endokrin &
adanya sindrom kelainan kongenital
Contoh :
waktu lahir : kepala harus > dada
> 6 bulan : kepala harus sama dengan dada
bila tetap kepala lebih besar dari dada,
kemungkinan ada hidrocephalus, rachitis atau
kelainan pada dada, misalnya PEM berat atau
Tunnel Chest
6

UKURAN UKURAN
TERPENTING
Umur
Berat Badan
Tinggi Badan atau Panjang Badan
LLA
Ketebalan lipat kulit, meliputi biceps,
triceps, subscapula dan gluteus

1. Umur
< 2 tahun : bulanan
> 2 tahun : tiap 3 bulan
2 5 tahun
: tiap 3 bulan
> 5 tahun : tahunan
Pembulatan selalu dengan umur terdekat
yang sudah terlampaui
Contoh : 4 tahun 4 bulan 4 tahun 3 bulan
4 tahun 5 bulan 4 tahun 4 bulan
2. Berat Badan (Bathroom Scale)
Tidak boleh pakai timbangan injak yang tidak
akurat. Di lapangan digunakan timbangan dacin
8

1. TB/PB
Kepekaan sampai 0.5 cm
PB digunakan untuk anak 0 2 tahun namun
daftar juga tersedia sampai 3 tahun bila oleh
keadaannya anak tidak bisa berdiri
Di atas 2 tahun, dianjurkan pakai TB (dalam
posisi berdiri)
Sampai dengan PB 85 cm, boleh diukur baring.
Di atas 85 cm harus menggunakan TB
Dalam hal usia > 3 tahun atau PB > 85 cm dan
anak tidak bisa berdiri maka digunakan rumus
TB = PB 0.5 cm
9

1. LLA
diukur
pertengahan
olecranon
dengan acromion dalam posisi anatomis,
biasanya lengan kiri.
2. KLK (Ketebalan Lipatan Kulit)
Diukur dengan SKINFOLD CALIPER
1. Ukuran lain
Lingkar Dada & Lingkar Kepala
untuk menentukan prematuritas/BBLR
10

INDEKS ATAU PARAMETER


Adalah :
perbandingan antara 2 ukuran
sebagai alat untuk menilai status gizi
Index yang terpenting adalah :
I. Age dependent parameter
1. BB U
2. PB U atau TB U
3. LLA - U
II. Age independent parameter
1. BB TB
2. LLA TB
BB (kg)
2. IMB =
4. IP (Index
2
TB (m)
BB (kg)
Ponderal)
TB 3
=11

Tiap parameter mempunyai karakteristik


yang spesifik. Berdasarkan karakteristik
ini maka tiap parameter mempunyai
kegunaan dan tujuan masing-masing dan
saling melengkapi

12

CUT OFF POINT


Adalah :
suatu kesepakatan berdasarkan
data
empirik
/
biostatistik
untuk
menentukan batas yang
dipakai sebagai
titik pemisah (cut off) antara
gizi lebih,
gizi baik, gizi kurang dan gizi buruk
Ada 3 metode cut off point :
1. Metode Persentase
Cut off point dinyatakan dalam nilai
persentase terhadap BB baku
BB baku adalah nilai median satu
populasi untuk tiap umur tertentu
13
Contoh (lihat daftar)

Contoh : Daftar BB - U
Umur
(tahun
)

BB baku
(100%)
(median)

G.Baik
(>
80%)

G.
Kurang
(6080%)

G. Buruk
( 60%)

1
2
3
4
5
Biladst
anak umur 1 tahun ada 1000 anak yang diperiksa,
yang dianggap BB baku adalah BB anak yang ke 500
(median). Dari urutan terendah sampai tertinggi.
14

1. Metode Simpang Baku / Standar Deviasi


disebut juga Z Score
Nilai baku = median untuk tiap umur atau TB
tertentu
Tergantung parameter : BB-U BB baku menurut
umur
BB-TB BB baku menurut TB
Simpang Baku :
-2 SD sampai +2 SD gizi baik
> +2 SD sampai +3 SD gizi lebih
> +3 SD obesitas
< -2 SD sampai -3 SD gizi kurang
< -3 SD gizi buruk
Tiap parameter memiliki karakteristik yang
berbeda (khusus) sehingga mempunyai kegunaan
dan tujuan masing-masing & saling melengkapi.
15

Contoh : Simpang Baku (SD)


PB 85 cm, BB 9.5 kg
di kartu :
PB

BB Baku
(median)

-1 SD

-2 SD

-3 SD

85

12.1

11.0

9.9

8.9

1 SB = 1.1 kg

9.5
Defisit BB = (9.5-12.1) =
kg= -2.2 SD
Z-score =-2.6
-2.6 SD
1.1

16

1. Metode Persentil
Cut off point berdasarkan posisi nilai
persentil suatu ukuran (misalnya BB
menurut umur dan TB tertentu)
Contoh :
Untuk umur 1 thn ada daftar nilai
persentil BB :
3 5 10 50 90 95 97
Jika diukur BB dari 100 org anak, berumur
1 tahun, lalu diurut dari mulai terendah
sampai tertinggi, maka anak dengan
urutan 3 terbawah disebut persentil 3.
Jika 1000 anak, persentil 3 adalah urutan
30 terbawah.
17

Contoh lain :
Dubowitz : percentil 10 90
Jadi : < persentil 10 : KMK
> persentil 90 : SMK
Indeks Massa Tubuh :
Persentil 85 overweight
Persentil 90 obesitas

18

MACAM-MACAM PARAMETER /
INDEKS
Tujuan :
Untuk mengenal kelebihan,
kekurangan,
karakteristik
(tujuan dan penggunaan)
Yaitu :
BB U
TB U
LLA U
BB TB
LLA TB
19

BERAT BADAN UMUR (BB-U)


Asumsi :
Dalam tiap populasi masyarakat
tertentu,
untuk setiap umur tertentu, ada BB
baku (standar) yang tertentu pula.
Kelemahannya :
1. Umur harus diketahui
2. Adanya penyakit-penyakit non gizi yang
mempengaruhi BB

Yang menambah BB : a) tumor-tumor padat


pada
anak
terutama
Wilms
tumor,
Neuroblastoma, Teratoma. b) Organomegali
seperti Splenomegali hebat (Thalassemia,
Malaria kronik), Hepatomegali (Hepatoma,
Hepatoblastoma). c) Penimbunan cairan
seperti Hidrocephalus. d) Peny. Anasarka non
gizi (Sindroma Nefrotik, Decompensasi Cordis,
DSS).
20

Yang mengurangi BB mis. Diare dehidrasi


Dehidrasi oleh diare tidak dianjurkan untuk
koreksi BB dalam menentukan status gizi,
karena BB sesudah rehidrasi bisa tetap, bisa
malah turun.
Keduanya akibat katabolisme yang meningkat
oleh status penyakit, sementara asupan energi
tidak cukup.
Kadang-kadang BB bisa naik tapi tidak sampai
10%. Hanya pada diare dehidrasi perakut saja
seperti kolera, eltor, BB bisa naik sampai 10%.
1. Kadang-kadang ada keterbatasan daftar data BBU sampai usia tertentu saja di Indonesia
daftarnya hanya sampai 5 tahun saja.

21

Kelebihannya :
1. BB sangat peka terhadap gangguan gizi
dalam tahap yang paling dini sekalipun
2. BB
yang
paling
tersosialisasi
dalam
masyarakat dan paling tersedia alat ukurnya
di masyarakat.
Penggunaannya :
1. BB-U adalah parameter yang paling utama
untuk menilai status gizi karena kepekaannya
(status gizi sesaat)
2. BB-U merupakan dasar KMS, dengan tujuan
utama
menilai
pertumbuhan/longitudinal
bukan terutama untuk menilai status gizi
Penggunaan KMS untuk menilai status gizi
22
hanya boleh untuk anak SMK.

TINGGI BADAN UMUR (TBU/PBU)


Asumsi
:
pada
setiap
populasi
masyarakat tertentu,
diasumsikan adanya
TB/PB baku tertentu pada setiap
umur
tertentu
Kekurangannya :
1. Umur harus diketahui
2. Adanya penyakit-penyakit non gizi yang
mempengaruhi TB/PB
Yang menyebabkan TB/PB bertambah,
misalnya penyakit pada kepala seperti
Hidrocephalus, Meningoencephalocele
23

Yang mengurangi TB/PB, misalnya pada :


Kepala : mikrocephali, anencephali
Leher : Sindrom Klinefelter
Vertebra : Potts disease
Penyakit penyakit dengan hipotoni hebat
sehingga
terjadi kyphosis-lordosis berlebihan seperti
Syndrom Down, PEM berat, hipotiroid
Kel. Bawaan pada tulang yang juga
mempengaruhi
kaki ( Acondroplasia,
Osteogenesis imperfecta, Rachitis)
24

1. Kadang-kadang ada keterbatasan daftar


data sampai
TB tertentu saja
TB kurang peka terhadap gangguan gizi
dalam tahap dini, baru terpengaruh kalau
pada fase yang sangat kronik.

25

Kelebihannya :
Survei :
A
1000 balita
PEM berat
BB-U 30%
TB-U 5%

B
1000 balita
PEM berat
BB-U 28%
TB-U 25%

1. TB-U memberikan gambaran kroniknya


malnutrisi (severe stunting)
2. TB-U bisa memberikan gambaran tipe
malnutrisi marasmus atau nutritional
dwarfism
26

Penggunaannya :
1. TB-U tidak digunakan untuk menilai status
gizi tetapi untuk menilai kroniknya dan
memberi gambaran tipe malnutrisi.
Adanya tipe dwarfism di suatu populasi
tertentu menunjukkan sangat beratnya
masalah gizinya atau kroniknya malnutrisi
yang terjadi
1. TB-U
sebaiknya
selalu
digunakan
bersama-sama dengan BB-U atau BB-TB.
Contoh : Klasifikasi Waterlow (lihat tabel)
27

Contoh : Klasifikasi Waterlow


BB-TB
TB-U
> M 2 SD

>M2
SD

< M 2 SD

Normal

Wasted
(Marasmus)

< M 2 SD

Stunted

Stunted +
Stunted bisa terjadi karena Wasted
gangguan nutrisional,
endokrin dan metabolik
(Dwarfism)
Hipotiroid pendek (stunted) tapi BB bisa obesitas
Klasifikasi ini bisa keliru jika dipakai untuk kasus
dwarfism atau hipotiroid tapi sangat berguna untuk
memberikan gambaran kronik atau tidak kronik
28

LLA - U
Asumsi :
Dalam satu populasi masyarakat
diharapkan
ada LLA baku tertentu untuk
umur tertentu.
LLA mempunyai karakteristik yang khusus
sekali.
Karakteristik :
1. LLA 1-5 tahun hampir konstan
independent)
2. Cut off point yang biasa dipakai :
85% untuk gizi kurang
75% untuk gizi buruk
29

(age

LLA (cm)

17 cm
16
14.5

Umur (tahun)
1

30

Kelemahannya :
1. LLA pertambahannya relatif lambat dan
konstan antara 1- 5 tahun sehingga bias
pengukurannya cenderung akan besar
2. Tidak dianjurkan dipakai untuk anak < 1
tahun atau terlebih lagi < tahun karena
ada faktor-faktor non gizi intrauterin. Juga
tidak dianjurkan pada anak > 10 tahun
terutama di negara berkembang dengan
anak yang mulai bekerja fisik

31

Kelebihannya :
1. Hampir tidak ada penyakit non gizi yang
mempengaruhi LLA
2. Justru karena hampir konstan, maka
sangat
praktis
digunakan
sebagai
parameter age independent untuk umur
balita 1-5 tahun

32

Penggunaan :
1.Untuk skrining cepat status gizi dalam satu
populasi masyarakat dalam bentuk pita
indeks warna.
Justru karena hampir konstan, maka sangat
praktis digunakan sebagai parameter age
independent untuk umur balita 1-5 tahun

33

1. Baik digunakan untuk penyuluhan gizi


terutama di daerah pedesaan
Cara pengukuran :
Pada pertengahan lengan atas antara
acromion dan olecranon, digunakan
lengan kiri, dalam keadaan lemas
tergantung dan pada posisi anatomis.
Pita yang dipakai tidak boleh elastik.

34

BB - TB
Asumsi :
1. Dalam populasi masyarakat tertentu,
untuk TB tertentu selalu ada BB baku
tertentu walaupun umur tidak diketahui
2. BB yang lebih peka terhadap gangguan gizi
akan lebih
terganggu dibanding TB,
sehingga BB akan ketinggalan dibanding
TB. Dengan demikian status gizi bisa dinilai

35

Kelemahannya :
1. Adanya
penyakit
non
gizi
yang
mempengaruhi TB dan atau BB. Mis:
hidrocephalus, Potts disease
2. BB-TB cenderung menilai status gizi lebih
baik dari seharusnya
3. BB-TB tidak baik digunakan bila malnutrisi
kronik sekali karena TB akan sangat
terpengaruh
sehingga
tidak
bisa
mendeteksi dwarfism
Kelebihan
36 . . . . . .

TB

BB

TB aktual
BB aktual

37

Kelebihannya :
1. BB-TB tidak perlu tahu umur bila
menggunakan standar (NCHS), tetapi
ada batas atas
2. BB-TB lebih bisa digunakan secara
universal tanpa menghiraukan etnik
karena menggambarkan proporsi tubuh
dan menggambarkan
status gizi
secara apa yang kita lihat/pandang

38

Penggunaannya :
1. BB-TB juga merupakan pilihan utama
dalam menilai status gizi karena ada unsur
BB yang sangat peka terhadap gangguan
gizi yang dini sekalipun
2. BB-TB
sebaiknya
selalu
digunakan
bersama TB-U untuk mencegah salah
diagnosis status gizi, yang berhubungan
dengan adanya dwarfism
3. BB-TB harus waspada digunakan bila
pengukuran dilakukan di daerah yang
kemungkinan gondok endemik dengan
gangguan gizi kronik
39

LLA TB = Quac-stick
method
Asumsi :
Sama seperti BB-TB, diharapkan
pada TB
tertentu ada LLA yang tertentu
walaupun
umur tidak diketahui
Kelemahannya :
1. Dianjurkan digunakan hanya untuk anak
antara 1-10 thn karena < 1 tahun masih ada
faktor
kongenital
yang
berpengaruh,
sedangkan > 10 tahun ada faktor exercise
yang berpengaruh
2. LLA-TB juga cenderung menilai status gizi
lebih baik daripada seharusnya tetapi biasnya
lebih sedikit daripada BB-TB
40

Kelebihannya :
1. Tidak perlu mengetahui umur
2. Baik digunakan dan merupakan pilihan
pada keadaan di mana ada penyakit non
gizi yang mempengaruhi BB
Penggunaannya :
1. Untuk skrining cepat status gizi untuk
survei suatu populasi
2. Dapat digunakan untuk menilai status gizi
sebagai pilihan kedua bilamana ada
penyakit non gizi yang mempengaruhi BB (
bila BB-TB dan BB-U tidak dapat digunakan
)
41

1. Digunakan
untuk
menggambarkan
onset/lamanya dan prognosis penyembuhan
PEM bila digunakan bersama-sama dengan
BB-U atau BB-TB.
Contoh :
No.
BB - TB
LLA - TB
1. 3 Thn 6 kg gizi
Gizi buruk
buruk
2. 3 Thn 6 kg gizi
Gizi kurang
buruk
Kesimpulan :
Pasien No. 1 sudah lebih
lama malnutrisinya dibandingkan pasien 2,
karena status LLA bisa sama dengan BB
42
atau lebih baik dari BB

KESIMPULAN AKHIR
1. BB-U dan BB-TB merupakan pilihan utama
dalam menilai status gizi karena unsur BB
sangat peka terhadap gangguan gizi yang dini
sekalipun tetapi dengan memperhitungkan
kelemahan atau keterbatasan masing-masing.
2. TB-U sebaiknya tidak untuk menilai status gizi
karena kurang peka terhadap gangguan gizi
dini.
TB-U digunakan bersama-sama dengan BB-U
atau
BB-TB
untuk
membantu
menilai
kroniknya malnutrisi dan memberi gambaran
tipe gangguan gizi non PEM. Contoh :
klasifikasi Waterlow.
43

1. LLA-U untuk anak 1-5 tahun digunakan


dalam bentuk pita indeks warna sebagai alat
skrining cepat malnutrisi tanpa tahu umur
dengan
tepat
dalam
satu
populasi.
Digunakan untuk penyuluhan gizi praktis.
2. LLA-TB digunakan untuk menilai status gizi
bila
BB-TB atau BB-U tidak bisa
dipakai karena adanya penyakit yang
mempengaruhi BB atau TB.
LLA-TB juga bisa lebih menggambarkan onset
lamanya
dan
prediksi
prognosis
penyembuhan bila dipakai bersama-sama
44
dengan BB-U atau BB-TB.

1. Bilamana penilaian status gizi dengan BBTB atau BB-U lebih baik daripada TB-U
atau lebih baik daripada LLA-TB yang
seharusnya kurang peka atau lebih
lambat
dipengaruhi
maka
pikirkan
kemungkinan adanya penyakit-penyakit
yang menambah BB atau penyakitpenyakit yang mengurangi TB.

45

46

47

48

49

Status gizi antropometris berdasarkan


persentasi berat badan (BB) aktual terhadap
BB ideal (persentil-50 grafik NCHS 2000)
menurut tinggi badan (TB) saat pemeriksaan
(Goldbloom, 2003). Status gizi menurut
Waterlow (1972) :
Obesitas
=
Overweight =
Gizi cukup =
Gizi kurang =
Gizi buruk <

120%
110 120%
90 110%
70 90%
70%
50

Pelletier 1993 (Children in the


Tropics)
Interpretasi indikator stunting :
Normal

> 95%

Mild stunting

87,5 95%

Moderate stunting

80-87,5%

Kerdil (dwarfism)

< 80%

51

Harvard Standard (Waterlow 1974)


Interpretasi stunting (height for age) :
0
1
2
3

=
=
=
=

>95%
95 90%
89 85%
<85%

52

53

54

Body mass index (BMI) percentiles for boys (A) and girls (B) age 2-20 yr. (Official
Centers for Disease Control [CDC] growth charts, as described in this chapter. 85 th
to 95th percentile is at risk for overweight; >95 th percentile is overweight; < 5th
percentile is underweight.

55

56

Anda mungkin juga menyukai