Anda di halaman 1dari 2

Tuhan yang Menciptakan Manusia dan Manusia yang Menciptakan Tuhan

Seiring dengan berkembangnya teknologi dimana sedikit demi sedikit rahasia


semesta mulai terungkap dan kebenaran agama mulai diragukan semakin banyak
orang yang menyatakan dirinya sebagai agnostik. Tidak salah orang-orang mulai
meragukan agama. Saat ini yang terlihat memang seperti itu, agama bukan lagi
sebagai kebenaran yang mampu memberikan kehidupan yang damai. Sebagian dari
pemeluk agama malah terlihat seperti orang yang tak tau malu dengan
memaksakan idiologi agamanya agar diterima oleh kalangan banyak. Apakah itu
yang dipinginkan oleh tuhan melalui agama?
Tiga belas milyar tahun semesta jika dianggap satu hari maka manusia yang telah
ada sebagai homo sapien hanya baru hidup selama 29 detik. Namun selama 29
detik itu banyak yang terjadi terhadap manusia di bumi ini. Ada masa di mana
manusia kehilangan kendali, keadaan dimana manusia hidup tanpa suatu
pegangan.
Mungkin pada saat itu agama turun untuk memberikan pegangan dan pedoman
kepada manusia dalam menjalani hidup. Mungkin juga agama pada saat itu
menjelaskan bagaimana asal mula kehidupan.
Tetapi seiring dengan berjalan detik semesta, agama mengalami perkembangan,
turunnya kitab-kitab baru menjadikan beberapa agama harus melakukan adaptasi
terhadap perkembangan manusia. Namun ada pengubahan yang terjadi terhadap
agama di mana pengubahan itu bertujuan untuk menarik minat dari calon
penganutnya ataupun agar penganut dari agama tersebut tidak pergi meninggalkan
agama yang ada.
Di sini proses penciptaan tuhan oleh manusia terjadi. Bahkan yang lebih parah
agama mengalami perkembangan di mana tuhan seakan-akan mulai terpecah. Ada
tuhan A, ada tuhan B, tuhan C dan seterusnya. Agama yang pada dasarnya
merupakan suatu pegangan atau pedoman berubah menjadi senjata tak tampak
yang mampu memecahbelahkan manusia menjadi beberapa kelompok.
Dan akhirnya setiap kelompok-kelompok tersebut mengaku pengikut setia tuhan
mulai mendeklarasikan perang atas agama. Tak sedikit kasus mengenai sekelompok
orang yang menyatakan perang dengan berlindung dibalik nama agama dan tuhan.
Tanpa disadari itu lah yang saya maksud proses penciptaan tuhan oleh manusia.
Banyak hal yang seharusnya kita renungkan
Apakah tuhan itu memang lebih dari satu?
Apakah tuhan memerintahkan kita untuk memaksakan agama kita ke orang lain?

Apakah tuhan takut jika tidak ada penganutnya di suatu agama?

Di sini saya hanya ingin menyampaikan agama itu merupakan suatu pegangan
hidup, bukan suatu idiologi yang dipaksakan ataupun bukan sebagai pondasi politik.
Mulailah berhenti menciptakan tuhan

Anda mungkin juga menyukai