Versi 1.

0 Page 1 Release Date : Oktober 2021

REPORT OUTPUT EXCEL SPREADSHEET

Sambungan Momen Pelat Ujung Empat-baut

• Nama Program
Tanpa Pengaku, 4E.
• Versi 1.00
• Penyusun Indra K Raj Suweda
• email indrakrajsuweda@gmail.com

A. DATA PERENCANAAN
A.1. Input Data Material
Mutu struktur baja untuk balok, BJ 37
Tegangan leleh struktur baja, Fy = 240 MPa
Tegangan putus struktur baja, Fu = 370 MPa
Mutu struktur baja untuk kolom, BJ 37
Tegangan leleh struktur baja, Fy = 240 MPa
Tegangan putus struktur baja, Fu = 370 MPa
Mutu struktur baja untuk pelat pengaku, BJ 37
Tegangan leleh struktur baja, Fy = 240 MPa
Tegangan putus struktur baja, Fu = 370 MPa
Modulus elastisitas baja, E= 200000 MPa
Tegangan tarik putus angkur baut, fub = 825 MPa

Dapatkan program bantu spreadsheet ini hanya di https://www.inpetra.id/

Versi 1.0 Page 2 Release Date : Oktober 2021

A.2. Input Data Dimensi Struktur Balok, Kolom, dan Pelat

Panjang struktur balok, L= 4,00 m

Data dimensi dari penampang profil WF, Profil : 400 x 200 x 8 x 13
hbt = 400 mm
bbf = 200 mm
tbw = 8 mm
tbf = 13 mm
r= 16 mm

Data dimensi dari penampang profil WF, Profil : 400 x 400 x 13 x 21

hct = 400 mm
bcf = 400 mm
tcw = 13 mm
tcf = 21 mm
r= 22 mm
Terdapat pengaku pada kolom? YA

Dapatkan program bantu spreadsheet ini hanya di https://www.inpetra.id/

Versi 1.0 Page 3 Release Date : Oktober 2021

Data dimensi pelat,

Tebal pelat ujung, tp = 40 mm
Lebar pelat ujung, bp = 230 mm
Tebal pelat pengaku untuk flange kolom, ts1 = 10 mm
Tebal pelat penerus badan kolom, tsw = 13 mm

Data dimensi dan posisi baut

Diameter baut pakai, db = 30 mm
Lokasi baut pada end plate, pfi, pfo = 50 mm
de = 50 mm
g= 130 mm
Ukuran kaki pengelasan, w= 10,00 mm

B. HASIL PERHITUNGAN PROGRAM BANTU SPREADSHEET

Kontrol pada baut, pelat ujung, dan pengaku
Kontrol diameter baut pakai terhadap diameter perlu,
Syarat, db ≥ db-req
30,00 ≥ 25,783 → [ OK ]

Kontrol tebal pelat ujung terhadap tebal perlu,

Syarat, tp ≥ tp-req
40,00 ≥ 31,173 → [ OK ]

Kontrol tahanan pada bagian balok

Kontrol gaya geser terfaktor terhadap tahanan leleh geser,
Syarat, Ffu / 2 < φ d * Rn
775,341 < 1296,000 → [ OK ]

Kontrol gaya geser terfaktor terhadap tahanan keruntuhan geser,

Syarat, Ffu / 2 < φ d * Rn
775,341 < 1310,688 → [ OK ]

Kontrol gaya geser ultimit terhadap kekuatan runtuh geser baut,

Syarat, Vu < φ n * Rn
531,540 < 2099,369 → [ OK ]

Dapatkan program bantu spreadsheet ini hanya di https://www.inpetra.id/

Versi 1.0 Page 4 Release Date : Oktober 2021

Kontrol gaya geser ultimit terhadap kekuatan tahanan kegagalan tumpu baut/sobek,
Syarat, Vu < φ n * Rn
531,540 < 1006,992 → [ OK ]

Kontrol tahanan pada bagian kolom

Kontrol tebal sayap kolom terhadap tebal perlu,
Syarat, tcf ≥ tcf-req
21,00 ≥ 20,932 → [ OK ]

Kontrol gaya geser terfaktor terhadap tahanan leleh geser,

Syarat, Ffu / 2 < φ d * Rn
775,341 < 957,830 → [ OK ]

Kontrol gaya geser terfaktor terhadap tahanan pelelehan badan kolom lokal,
Syarat, Ffu < φ d * Rn
1550,681 < 1558,440 → [ OK ]

Kontrol gaya geser terfaktor terhadap tahanan pelelehan badan kolom,

Syarat, Ffu < φ * Rn
1550,681 < 11779,512 → [ OK ]

Kontrol gaya geser terfaktor terhadap tahanan lipat badan kolom,

Syarat, Ffu < φ * Rn
1550,681 < 18758,752 → [ OK ]

C. ANALISA RENCANA DIMENSI SAMBUNGAN BALOK KE SAYAP KOLOM

C.1. Kontrol Pembatasan Dimensi pada Prakualifikasi

Nilai Maks Nilai Min Dimensi WF

Parameter Keterangan
(mm) (mm) (mm)

Tebal sayap balok, tbf 19 10 13 [ OK ]

Lebar sayap balok, bbf 235 152 200 [ OK ]
Tinggi penampang balok penyambung, d 1400 349 400 [ OK ]
Tebal pelat-ujung, tp 57 13 40 [ OK ]
Lebar pelat-ujung, bp 273 178 230 [ OK ]

Dapatkan program bantu spreadsheet ini hanya di https://www.inpetra.id/

Versi 1.0 Page 5 Release Date : Oktober 2021

Jarak horizontal antara baut-baut, g 152 102 130 [ OK ]

Jarak vertikal dari bagian dalam dari

suatu sayap tarik balok ke baris baut pfi 114 38 50 [ OK ]
bagian dalam terdekat,

Jarak vertikal dari bagian luar dari

suatu sayap tarik balok ke baris baut pfo 114 38 50 [ OK ]
bagian luar terdekat,

C.2. Analisa pada Bagian Balok

C.2.1.Kontrol Desain Pelat Ujung dan Baut
Tegangan leleh minimum baja, Fy = 240 MPa
Rasio tegangan leleh terekspektasi terhadap tegangan leleh minimum terspesifikasi,
(berdasarkan ASTM A36/A36M) Ry = 1,5
Faktor perkiraan kekuatan puncak sambungan, Cpr = (Fy + Fu) / (2 * Fy) = 1,271
Cpr -maks = 1,200
Cpr = 1,200
Modulus penampang plastis efektif,
Zx = bbf * tbf * (hbt - tbf) + tbw * (0,5 * hbt - tbf)2 = 1285952 mm3
Momen maksimum yang mungkin terjadi pada sendi plastis,
Mpr = Cpr * Ry * Fy * Zx = 555,531 kN.m

Jarak bersih antara sayap-sayap, d0 = hbt - tbf = 387 mm

Luas badan penampang, Abw = d0 * tbw = 3096 mm2
Perbandingan jarak bersih antar sayap dengan tebal badan, d0/tbw = 48,375
Koefisien tekuk geser pelat badan, kv = 5,34
Koefisien kekuatan geser badan,
Kondisi 1 : d0/tw ≤ 2,24 * √(E/Fy) Cv1 = 1,00
Kondisi 2 : d0/tw > 2,24 * √(E/Fy) Cv1 = 1,1 / (d0/tbw) * √(kv * E / Fy) = -
Koefisien kekuatan geser badan pakai, Cv1 = 1,00

Kekuatan geser nominal, Vn = 0,6 * Fy * Abw * Cv1 = 445,824 kN

Perbandingan gaya geser akibat 1,2D + 0,5L berbanding
%= 50 %
kekuatan geser nominal,
Gaya geser akibat 1,2D + 0,5L, Vgravitasi = % * Vn = 222,912 kN

Dapatkan program bantu spreadsheet ini hanya di https://www.inpetra.id/

Versi 1.0 Page 6 Release Date : Oktober 2021

Jarak dari muka kolom ke sendi plastis, Sh(1) = 0,5 * hbt = 200 mm
Sh(2) = 3 * bbf = 600 mm
Sh = min(Sh(1);Sh(2)) = 200 mm
Momen desain pada sambungan tepi balok, Mf = Mpr + Sh * Vgravitasi = 600,114 kN.m

jarak dari sumbu sayap tekan balok ke sumbu deretan baut tarik,
h1 = hbt - (1,5 * tbf + pfi) = 330,5 mm
h0 = hbt - 0,5 * tbf + pfo = 443,5 mm
Faktor ketahanan untuk kekuatan baut, φn= 0,9
Kekuatan tarik nominal baut, Fub = 825 MPa
Diameter perlu untuk baut, db-req = √[(2 * Mf) / (π * φ n * Fub * (h0 + h1))] = 25,783 mm
Kontrol diameter baut pakai terhadap diameter perlu,
Syarat, db ≥ db-req
30,00 ≥ 25,783 → [ OK ]

Jarak pola garis leleh thd baut tarik terdalam, s(1) = 0,5 * √(bp * g) = 86,458 mm
Nilai Pfi pakai, pfi = 50,000 mm

Parameter mekanisme garis leleh pelat-ujung,

Yp = 0,5 * bp * (h1 * (1/pfi + 1/s) + h0 * (1/pfo) - 0,5) + 2 / g * (h1 * (pfi + s)) = 2856,143 mm
Tebal perlu untuk pelat ujung, tp-req = √(1,11 * Mf) / (φ d * Fy * Yp) = 31,173 mm
Kontrol tebal pelat ujung terhadap tebal perlu,
Syarat, tp ≥ tp-req
40,00 ≥ 31,173 → [ OK ]

Dapatkan program bantu spreadsheet ini hanya di https://www.inpetra.id/

Versi 1.0 Page 7 Release Date : Oktober 2021

C.2.2.Kontrol Tahanan Leleh Geser

Lebar efektif pelat ujung, b(1) = bp = 230,00 mm
b(2) = bbf + 25 = 225,00 mm
b = min(b(1);b(2)) = 225,00 mm
Tahanan pelelehan geser pada pelat ujung, φ d * Rn = 1,0 * 0,6 * Fy * b * tp = 1296,000 kN
Gaya geser terfaktor pada sayap balok, Ffu = Mf / d0 = 1550,681 kN
Kontrol gaya geser terfaktor terhadap tahanan leleh geser,
Syarat, Ffu / 2 < φ d * Rn
775,341 < 1296,000 → [ OK ]

C.2.3.Kontrol Tahanan Keruntuhan Geser

2
Luas netto pelat ujung, An = tp * [bp - 2 * (db + 3)] = 6560,000 mm
Tahanan keruntuhan geser pada pelat ujung, φ n * Rn = 0,9 * 0,6 * Fu * An = 1310,688 kN
Kontrol gaya geser terfaktor terhadap tahanan keruntuhan geser,
Syarat, Ffu / 2 < φ d * Rn
775,341 < 1310,688 → [ OK ]

C.2.4.Kontrol Kekuatan Runtuh Geser Baut

2 2
Luas bruto baut nominal, Ab = 0,25 * π * D = 706,858 mm
Jumlah baut pada sayap tekan, nb = 4
Kekuatan geser baut nominal, Fvn = Fub = 825 MPa
Gaya geser ultimit pada ujung balok, Vu = 2 * Mpr / (L - 2 * Sh) + Vgravitasi = 531,540 kN
Kekuatan runtuh geser baut, φ n * Rn = 0,9 * nb * Fvn * Ab = 2099,369 kN
Kontrol gaya geser ultimit terhadap kekuatan runtuh geser baut,
Syarat, Vu < φ n * Rn
531,540 < 2099,369 → [ OK ]

C.2.5.Kontrol Tahanan Kegagalan Tumpu Baut/Sobek

Jarak bersih yang berdekatan antara lubang baut Lc(1) = de - 0,5 * db = 30,00 mm
atau dengan tepi pelat,
Lc(2) = pfi + pfo + tbf - db = 83,00 mm
Lc = min(Lc(1);Lc(2)) = 30,00 mm
Tebal pelat tinjau, t(1) = tcf = 21,00 mm
t(2) = tp = 40,00 mm

Dapatkan program bantu spreadsheet ini hanya di https://www.inpetra.id/

Versi 1.0 Page 8 Release Date : Oktober 2021

t = min(t(1);t(2)) = 21,00 mm
Kekuatan tarik minimum, Fu = min(Fu-kolom;Fu-pelat ujung) = 370 MPa
Tahanan tumpu per baut / sobek pelat, rn(1) = 1,2 * Lc * t * Fu = 279,720 kN
rn(2) = 2,4 * db * t * Fu = 559,440 kN
rn = min(rn(1);rn(2)) = 279,720 kN
Kekuatan tahanan kegagalan tumpu baut/sobek, φ n * Rn = 0,9 * nb * rn = 1006,992 kN
Kontrol gaya geser ultimit terhadap kekuatan tahanan kegagalan tumpu baut/sobek,
Syarat, Vu < φ n * Rn
531,540 < 1006,992 → [ OK ]

C.3. Analisa pada Bagian Kolom

C.3.1.Kontrol Tebal Perlu Sayap Kolom
Momen desain pada sambungan tepi balok, Mf = 600,114 kN.m
Jarak pola garis leleh thd baut tarik terdalam, s = 0,5 * √(bcf * g) = 114,018 mm
Nilai Psi' pakai, Psi = Pfi + 0,5 * ( tbf - ts1 ) = 51,500 mm
Psi-pakai = min(Psi;s) = 51,500 mm
Jarak as ke as baut pada sayap tarik, c = pfi + pfo + tbf = 113,000 mm

Parameter Mekanisme Garis Leleh Sayap Kolom,

Tanpa pengaku : Yc = bcf/2 * (h1/s + h0/s) + 2/g * (h1*(s+0,75*c) +
2 - mm
h0*(s+0,25*c) + c /2) + g/2 =
Dengan pengaku : Yc = bcf/2 * (h1*(1/s + 1/Psi) + h0*(1/s + 1/Pso)) + 2/g
* (h1*(s+Psi) + h0*(s+Pso)) = 6334,443 mm

Yc = 6334,443 mm

Dapatkan program bantu spreadsheet ini hanya di https://www.inpetra.id/

Versi 1.0 Page 9 Release Date : Oktober 2021

Tebal perlu pada sayap kolom, tcf-perlu = √[ (1,11 * Mf)/(φ d * Fy * Yc) ] = 20,93237
Kontrol tebal sayap kolom terhadap tebal perlu,
Syarat, tcf ≥ tcf-req
21,00 ≥ 20,932 → [ OK ]

C.3.2.Kontrol Tahanan Leleh Geser pada Sayap Kolom

Parameter Mekanisme Garis Leleh Sayap Kolom (tanpa pengaku), Yc = 3502,268 mm
Kekuatan desain lentur sayap kolom, Mcf = Fy * Yc * tcf2 = 370,680 kN.m
Gaya geser terfaktor pada sayap balok, Ffu = 1550,681 kN
Tahanan leleh geser pada sayap kolom, φ d * Rn = 1,0 * Mcf / d0 = 957,830 kN
Kontrol gaya geser terfaktor terhadap tahanan leleh geser,
Syarat, Ffu / 2 < φ d * Rn
775,341 < 957,830 → [ OK ]

C.3.3.Kontrol Tahanan Pelelehan Badan Kolom Lokal

Jarak dari muka terluar sayap kolom ke ujung penebalan badan, kc = tp = 40 mm
tebal badan kolom, t = tcw + 2 * tsw = 39 mm
Faktor pengali kekuatan pelelehan badan kolom lokal,
2 2
Kondisi 1 : √((0,5*hbt) + tp ) < hct Ct = 0,5
2
Kondisi 2 : √((0,5*hbt) + tp2) ≥ hct Ct = -
Ct = 0,5
Tahanan pelelehan badan kolom lokal,
φ d * Rn = 1,0 * Ct * (6*kc + tbf + 2*tp) * t * Fy = 1558,44 kN
Kontrol gaya geser terfaktor terhadap tahanan pelelehan badan kolom,
Syarat, Ffu < φ d * Rn
1550,681 < 1558,440 → [ OK ]

C.3.4.Kontrol Tahanan Pelelehan Badan Kolom

Jarak bersih antar sayap dikurangi radius sudut, h = hct - 2 * (tcf - rc) = 314 mm
Jarak gaya geser terfaktor pada sayap balok, sh = 200 mm
Tahanan tekuk badan kolom tanpa pengaku pada sayap tekan balok
Kondisi 1 : sh > hct / 2 φ * Rn = 0,75 * 24 * t3 / h * √( E * Fy) = - kN
3
Kondisi 2 : sh ≤ hct / 2 φ * Rn = 0,75 * 12 * t / h * √( E * Fy) = 11779,512 kN

Dapatkan program bantu spreadsheet ini hanya di https://www.inpetra.id/

Versi 1.0 Page 10 Release Date : Oktober 2021

φ * Rn = 11779,512 kN
Kontrol gaya geser terfaktor terhadap tahanan pelelehan badan kolom,
Syarat, Ffu < φ * Rn
1550,681 < 11779,512 → [ OK ]

C.3.5.Kontrol Tahanan Lipat Badan Kolom

Lebar sayap balok ditambah 2 kali ukuran las dan pelat ujung,
N = bbf + 2*w + 2*tp = 300 mm
Tahanan lipat badan kolom tanpa pengaku pada sayap tekan balok,
Kondisi 1 : sh > hct / 2 φ * Rn = 0,75 * 0,80 * t2 * [ 1 + 3 * (N/hct)*(t/tcf)1,5]
- kN
* √( E * Fy * tcf / t) =
Kondisi 2 : sh ≤ hct / 2
A. N/hct ≤ 0,2 φ * Rn = 0,75 * 0,40 * t2 * [ 1 + 3 * (N/hct)*(t/tcf)1,5]
- kN
* √( E * Fy * tcf / t) =
B. N/hct > 0,2 2
φ * Rn = 0,75 * 0,40 * t * [ 1 + (4*N / hct -
18758,752 kN
0,2)*(t/tcf)1,5] * √( E * Fy * tcf / t) =
φ * Rn = 18758,752 kN
Kontrol gaya geser terfaktor terhadap tahanan lipat badan kolom,
Syarat, Ffu < φ * Rn
1550,681 < 18758,752 → [ OK ]

Dapatkan program bantu spreadsheet ini hanya di https://www.inpetra.id/