New Steel Structure

Perhitungan Struktur Baja Dengan Microsoft Excel
PERHITUNGAN IKATAN ANGIN (TIE ROD BRACING)
[C]2011 : M. Noer Ilham
Gaya tarik pada track stank akibat beban terfaktor, Tu = 50000 N
1. DATA BAHAN
PLAT SAMBUNG DATA PLAT SAMBUNG

Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Tegangan tarik putus, fup = 370 MPa
Tebal plat sambung, tp = 8 mm
Lebar plat sambung, Lp = 50 mm
TRACK STANK DATA TRACK STANK
Tegangan tarik putus, fu = 410 MPa
Diameter track stank, dt = 19 mm
BAUT DATA BAUT
Jenis baut, Tipe A-325
Tegangan tarik putus, fub = 825 MPa
Diameter baut, db = 16 mm
[C]2011 : MNI Ikatan Angin (Tie Road Bracing) 1

Jumlah baut, n= 2 unit

LAS SUDUT DATA LAS SUDUT
Tipe, Mutu : E7013
Tegangan tarik putus logam las, fuw = 390 MPa
Tebal las, tw = 4 mm
Panjang las, Lw = 100 mm
1. TAHANAN TARIK PLAT
Luas penampang bruto, Ag = tp * Lp = 400.00 mm2

Luas penampang efektif, Ae = tp * [ Lp - ( db + 2 ) ] = 256.00 mm2
Tahanan tarik plat berdasarkan luas penampang brutto,
f * Tn = 0.90 * Ag * fy = 86400 N
Tahanan tarik plat berdasarkan luas penampang efektif,
f * Tn = 0.75 * Ae * fup = 71040 N
Tahanan tarik plat (terkecil) yang digunakan, f * Tn = 71040 N
2. TAHANAN TARIK TRACK STANK
Luas penampang bruto, Ag = p / 4 * dt2 = 283.53 mm2

Luas penampang efektif, Ae = 0.90 * Ag = 255.18 mm2
Tahanan tarik track stank berdasarkan luas penampang brutto,
f * Tn = 0.90 * Ag * fy = 63794 N
Tahanan tarik track stank berdasarkan luas penampang efektif,
f * Tn = 0.75 * Ae * fup = 78467 N
Tahanan tarik plat (terkecil) yang digunakan, f * Tn = 63794 N
3. TAHANAN GESER BAUT DAN TUMPU PLAT
Faktor reduksi kekuatan geser baut, ff = 0.75

Kondisi sambungan baut geser tunggal, m= 1
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r1 = 0.4
Luas penampang 1 baut, Ab = p / 4 * db2 = 201.06
Tahanan geser baut, ff * Vn = ff * r1 * m * Ab * fub * n = 99526 N

Tahanan tumpu plat, ff * Rn = 2.4 * ff * db * tp * fup * n = 85248 N

Tahanan sambungan baut (terkecil), ff * Vn = 85248 N
4. TAHANAN LAS
Tegangan tarik putus plat, fup = 370 MPa

Tegangan tarik putus logam las, fuw = 390 MPa
f up < fuw ® Kuat tarik sambungan, fu = 370 MPa
Tahanan las sudut,
ff * Rnw = 0.75 * tw * ( 0.60 * fu ) * Lw = 66600 N
5. REKAP TAHANAN SAMBUNGAN
No Tahanan sambungan f * Tn
berdasarkan kekuatan (N)
1 Plat 71040
2 Track stank 63794
3 Baut 85248
4 Las 66600
Tahanan sambungan terkcil 63794
Gaya tarik pada track stank akibat beban terfaktor, Tu = 50000 N

Syarat yg harus dipenuhi :
Tu £ f * Tn
50000 < 63794 ® AMAN (OK)

PERHITUNGAN GORDING DAN SAGROD
A. DATA BAHAN
Tegangan leleh baja (yield stress), fy = 240

Tegangan tarik putus (ultimate stress), fu = 370
Tegangan sisa (residual stress), fr = 70
Modulus elastik baja (modulus of elasticity), E= 200000
Angka Poisson (Poisson's ratio), u= 0.3
B. DATA PROFIL BAJA Lip Channel : C 150.65.20.2,3

ht = 150
b= 65
a= 20
t= 2.3
A= 701.2
Ix = 2480000
Iy = 411000
Sx = 33000
Sy = 9370
rx = 59.4
ry = 24.2
c= 21.2
Berat profil, w= 5.5
[C]2011 : MNI Gording dan Sagrod 4

Faktor reduksi kekuatan untuk lentur, fb = 0.90

Faktor reduksi kekuatan untuk geser, ff = 0.75
Diameter sagrod, d= 10
Jarak (miring) antara gording, s= 1200
Panjang gording (jarak antara rafter), L1 = 6000
Jarak antara sagrod (jarak dukungan lateral gording), L2 = 2000
Sudut miring atap, a= 25
C. SECTION PROPERTY
G = E / [ 2 * (1 + u) ] = 76923.0769
h = ht - t = 147.70
J = 2 * 1/3 * b * t3 + 1/3 * (ht - 2 * t) * t3 + 2/3 * ( a - t ) * t3 = 1260.50
Iw = Iy * h2 / 4 = 2.242E+09
X1 = p / Sx * √ [ E * G * J * A / 2 ] = 7849.77
X2 = 4 * [ Sx / (G * J) ]2 * Iw / Iy = 0.00253
Zx = 1 / 4 * ht * t2 + a * t * ( ht - a ) + t * ( b - 2 * t ) * ( ht - t ) = 26697
Zy = ht*t*(c - t / 2) + 2*a*t*(b - c - t / 2) + t * (c - t)2 + t * (b - t - c)2 = 15624
G = modulus geser, Zx = modulus penampang plastis thd. sb. x,

J = Konstanta puntir torsi, Zy = modulus penampang plastis thd. sb. y,
Iw = konstanta putir lengkung, X1 = koefisien momen tekuk torsi lateral,
h = tinggi bersih badan, X2 = koefisien momen tekuk torsi lateral,
1. BEBAN PADA GORDING
2.1. BEBAN MATI (DEAD LOAD)
No Material Berat Satuan Lebar Q

(m) (N/m)
1 Berat sendiri gording 55 N/m 55.0
2 Atap baja (span deck) 150 N/m2 1.2 180.0

Total beban mati, QDL = 235.0
2.2. BEBAN HIDUP (LIVE LOAD)
Beban hidup akibat beban air hujan diperhitungkan setara dengan beban genangan air
setebal 1 inc = 25 mm. qhujan = 0.025 * 10 = 0.25
Jarak antara gording, s= 1.2
Beban air hujan, qhujan * s * 103 = 300
Beban hidup merata akibat air hujan, QLL = 300
Beban hidup terpusat akibat beban pekerja, PLL = 1000
3. BEBAN TERFAKTOR
Beban merata, Qu = 1.2 * QDL + 1.6 * QLL = 762.00

Beban terpusat, Pu = 1.6 * PLL = 1600.00
Sudut miring atap, a= 0.44
Beban merata terhadap sumbu x, Qux = Qu * cos a *10-3 = 0.6906
Beban merata terhadap sumbu y, Quy = Qu * sin a *10-3 = 0.3220
Beban terpusat terhadap sumbu x, Pux = Pu * cos a = 1450.09
Beban terpusat terhadap sumbu y, Puy = Pu * sin a = 676.19
4. MOMEN DAN GAYA GESER AKIBAT BEBAN TERFAKTOR
Panjang bentang gording terhadap sumbu x, Lx = L 1 = 6000

Panjang bentang gording terhadap sumbu y, Ly = L 2 = 2000
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu x,
Mux = 1/10 * Qux * Lx2 + 1/8 * Pux * Lx = 3573753

Momen pada 1/4 bentang, MA = 2680315

Momen di tengah bentang, MB = 3573753
Momen pada 3/4 bentang, MC = 2680315
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu y,
Muy = 1/10 * Quy * Ly2 + 1/8 * Puy * Ly = 297861
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu x,
Vux = Qux * Lx + Pux = 5594
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu y,
Vuy = Quy * Ly + Puy = 1320
5. MOMEN NOMINAL PENGARUH LOCAL BUCKLING
Pengaruh tekuk lokal (local buckling) pada sayap :

Kelangsingan penampang sayap, l=b/t = 28.261
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang compact,
lp = 170 / √ fy = 10.973
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang non-compact,
lr = 370 / √ ( fy - fr ) = 28.378
Momen plastis terhadap sumbu x, Mpx = fy * Zx = 6407246
Momen plastis terhadap sumbu y, Mpy = fy * Zy = 3749714
Momen batas tekuk terhadap sumbu x, Mrx = Sx * ( fy - fr ) = 5610000
Momen batas tekuk terhadap sumbu y, Mry = Sy * ( fy - fr ) = 1592900
Momen nominal penampang untuk :
a. Penampang compact, l £ lp
→ Mn = Mp
b. Penampang non-compact, lp < l £ lr
→ Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp)
c. Penampang langsing, l > lr
→ Mn = Mr * ( lr / l )2
l > lp dan l < lr

Berdasarkan nilai kelangsingan sayap, maka termasuk penampang non-compact
Momen nominal penampang terhadap sumbu x dihitung sebagai berikut :
compact : Mn = Mp = -

non-compact : Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp) = 5615352

langsing : M n = M r * ( lr / l ) 2 = -
Momen nominal terhadap sumbu x penampnon-compact Mnx = 5615352
Momen nominal penampang terhadap sumbu y dihitung sebagai berikut :
compact : Mn = Mp = -
non-compact : Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp) = 1607379
langsing : M n = M r * ( lr / l ) 2 = -
Momen nominal terhadap sumbu y penampnon-compact Mny = 1607379
6. MOMEN NOMINAL PENGARUH LATERAL BUCKLING
Momen nominal komponen struktur dengan pengaruh tekuk lateral, untuk :

a. Bentang pendek : L £ Lp
→ Mn = Mp = fy * Z x
b. Bentang sedang : Lp £ L £ Lr
→ M n = Cb * [ M r + ( M p - M r ) * ( L r - L ) / ( L r - L p ) ]
c. Bentang panjang : L > Lr
→ Mn = Cb * p / L*√ [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ]
Panjang bentang maksimum balok yang mampu menahan momen plastis,
Lp = 1.76 * ry * √ ( E / fy ) = 1230
Tegangan leleh dikurangi tegangan sisa, fL = f y - f r = 170
Panjang bentang minimum balok yang tahanannya ditentukan oleh momen kritis tekuk
torsi lateral, Lr = ry * X1 / fL * √ [ 1 + √ ( 1 + X2 * fL2 ) ] = 3463
Koefisien momen tekuk torsi lateral,
Cb = 12.5 * Mux / ( 2.5*Mux + 3*MA + 4*MB + 3*MC ) = 1.14
Momen plastis terhadap sumbu x, Mpx = fy * Zx = 6407246
Momen plastis terhadap sumbu y, Mpy = fy * Zy = 3749714
Momen batas tekuk terhadap sumbu x, Mrx = Sx * ( fy - fr ) = 5610000
Momen batas tekuk terhadap sumbu y, Mry = Sy * ( fy - fr ) = 1592900
Panjang bentang terhadap sumbu y (jarak dukungan lateral), L = L2 = 2000
L > Lp dan L < Lr
® Termasuk kategori : bentang sedang
Momen nominal terhadap sumbu x dihitung sebagai berikut :
Mnx = Mpx = fy * Zx = -

Mnx = Cb * [ Mrx + ( Mpx - Mrx ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] = 6968430

Mnx = Cb * p / L*√ [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ] = -
Momen nominal thd. sb. x untuk : bentang sedang Mnx = 6968430
Mnx > Mpx
Momen nominal terhadap sumbu x yang digunakan, Mnx = 6407246
Momen nominal terhadap sumbu y dihitung sebagai berikut :
Mny = Mpy = fy * Zy = -
Mny = Cb * [ Mry + ( Mpy - Mry ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] = 3415536
Mny = Cb * p / L*√ [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ] = -
Momen nominal thd. sb. y untuk : bentang sedang Mny = 3415536
Mny < Mpy
Momen nominal terhadap sumbu x yang digunakan, Mny = 3415536
7. TAHANAN MOMEN LENTUR
Momen nominal terhadap sumbu x :

Berdasarkan pengaruh local buckling, Mnx = 5615352
Berdasarkan pengaruh lateral buckling, Mnx = 6407246
Momen nominal terhadap sumbu x (terkecil) yg menentukan, Mnx = 5615352
Tahanan momen lentur terhadap sumbu x, ® fb * Mnx = 5053817
Momen nominal terhadap sumbu y :
Berdasarkan pengaruh local buckling, Mny = 1607379
Berdasarkan pengaruh lateral buckling, Mny = 3415536
Momen nominal terhadap sumbu y (terkecil) yg menentukan, Mny = 1607379
Tahanan momen lentur terhadap sumbu y, ® fb * Mny = 1446641
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu x, Mux = 3573753
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu y, Muy = 297861
Mux / ( fb * Mnx ) = 0.7071
Muy / ( fb * Mny ) = 0.2059
Syarat yg harus dipenuhi : Mux / ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) ≤ 1.0
Mux / ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) = 0.9130 < 1.0 AMAN (OK)
8. TAHANAN GESER

Ketebalan plat badan tanpa pengaku harus memenuhi syarat,

h/t £ 6.36 * Ö ( E / fy )
64.22 < 183.60 ® Plat badan memenuhi syarat (OK)
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu x, Vux = 5594

Luas penampang badan, Aw = t * ht = 345
Tahanan gaya geser nominal thd.sb. x, Vnx = 0.60 * fy * Aw = 49680
Tahanan gaya geser terhadap sumbu x, ® ff * Vnx = 37260
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu y, Vuy = 1320
Luas penampang sayap, Af = 2 * b * t = 299
Tahanan gaya geser nominal thd.sb. y, Vny = 0.60 * fy * Af = 43056
Tahanan gaya geser terhadap sumbu x, ® ff * Vny = 32292
Vux / ( ff * Vnx ) = 0.1501
Vuy / ( ff * Vny ) = 0.0409
Syarat yang harus dipenuhi :
Vux / ( ff * Vnx ) + Vuy / ( ff * Vny ) £ 1.0
Vux / ( ff * Vnx ) + Vuy / ( ff * Vny ) = 0.1910 < 1.0 AMAN (OK)
9. KONTROL INTERAKSI GESER DAN LENTUR
Sayarat yang harus dipenuhi untuk interakasi geser dan lentur :

Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) £ 1.375
Mu / ( fb * Mn ) = Mux / ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) = 0.9130

Vu / ( ff * Vn ) = Vux / ( ff * Vnx ) + Vuy / ( ff * Vny ) = 0.1910
Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) = 1.0324
1.0324 < 1.375 ® AMAN (OK)
10. TAHANAN TARIK SAGROD
Beban merata terfaktor pada gording, Quy = 0.3220

Beban terpusat terfaktor pada gording, Puy = 676.19
Panjang sagrod (jarak antara gording), Ly = L 2 = 2000
Gaya tarik pada sagrod akibat beban terfaktor,

Tu = Quy * Ly + Puy = 1320

Tegangan leleh baja, fy = 240
Tegangan tarik putus, fu = 370
Diameter sagrod, d= 10
Luas penampang brutto sagrod, Ag = p / 4 * d 2 = 78.54
Luas penampang efektif sagrod, Ae = 0.90 * Ag = 70.69
Tahanan tarik sagrod berdasarkan luas penampang brutto,

f * Tn = 0.90 * Ag * fy = 16965
Tahanan tarik sagrod berdasarkan luas penampang efektif,
f * Tn = 0.75 * Ae * fu = 19615
Tahanan tarik sagrod (terkecil) yang digunakan, ® f * Tn = 16965
Syarat yg harus dipenuhi : Tu £ f * Tn
1320 < 16965 ® AMAN (OK)

2011 : M. Noer Ilham
MPa
MPa
MPa
MPa
mm
mm
mm
mm
mm2
mm4
mm4
mm3
mm3
mm
mm
kg/m

mm
mm
mm
mm
°
MPa
mm
mm4
mm6
MPa
mm2/N2
mm3
mm3
stis thd. sb. x,

stis thd. sb. y,
orsi lateral,
orsi lateral,

N/m
kN/m2
m
N/m
N/m
N
N/m
N
rad
N/mm
N/mm
N
N
mm
mm
Nm

Nm
Nm
Nm
Nmm
Nmm
Nmm
Nmm
Nmm
) / ( lr - lp)
on-compact
Nmm

Nmm
Nmm
Nmm
Nmm
Nmm
Nmm
Nmm
£ Mp
£ Mp
mm
MPa
mm
Nmm
Nmm
Nmm
Nmm
mm
entang sedang
Nmm

Nmm
Nmm
Nmm
Nmm
Nmm
Nmm
Nmm
Nmm
Nmm
Nmm
Nmm
Nmm
Nmm
Nmm
Nmm
Nmm
Nmm
Nmm
Nmm

yarat (OK)
N
mm2
N
N
N
mm2
N
N
MAN (OK)
N/mm
N/m
m

N
MPa
MPa
mm
mm2
mm2
N
N
MAN (OK)

PERHITUNGAN TUMPUAN (BEARING)

BASE PLATE DAN ANGKUR
ht
h
a 0.95 ht a
Pu
f f
Mu
B I
f f
Vu
L
J
1. DATA TUMPUAN
BEBAN KOLOM DATA BEBAN KOLOM

Gaya aksial akibat beban terfaktor, Pu = 206035
Momen akibat beban terfaktor, Mu = 124511955
Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = 102256
PLAT TUMPUAN (BASE PLATE) DATA PLAT TUMPUAN
Tegangan tarik putus plat, fup = 370
Lebar plat tumpuan, B= 330
Panjang plat tumpuan, L= 540
Tebal plat tumpuan, t= 20
KOLOM PEDESTRAL DATA KOLOM BETON
Kuat tekan beton, fc ' = 20
Lebar penampang kolom, I= 400
[C]2011 : MNI Tumpuan (Bearing) 20

Panjang penampang kolom, J= 600

DIMENSI KOLOM BAJA DATA KOLOM BAJA
Profil baja : WF 400.200.8.13
Tinggi total, ht = 400
Lebar sayap, bf = 200
Tebal badan, tw = 8
Tebal sayap, tf = 13
ANGKUR BAUT DATA ANGKUR BAUT
Jenis angkur baut, Tipe : A-325
Tegangan tarik putus angkur baut, fub = 825
Tegangan leleh angkur baut, fy = 400
Diameter angkur baut, d= 19
Jumlah angkur baut pada sisi tarik, nt = 3
Jumlah angkur baut pada sisi tekan, nc = 3
Jarak baut terhadap pusat penampang kolom, f= 220
Panjang angkur baut yang tertanam di beton, La = 500
2. EKSENTRISITAS BEBAN
Eksentrisitas beban,
ht e = Mu / Pu = 604.32
h L/6= 90.00
Pu e >L/6 (OK)
f e
ec h = h t - tf = 387
et = f + h / 2 = 414
ec = f - h / 2 = 26.5
t
fcu Jumlah angkur baut total,

n = nt + nc = 6
et Y/3
Pu + Pt
Y
Pt
L

et Y/3
P +P
u t
Y
Pt
L
3. TAHANAN TUMPU BETON
Gaya tarik pada angkur baut, Pt = Pu * ec / et = 13204

Gaya tekan total pada plat tumpuan, Puc = Pu + Pt = 219239
Panjang bidang tegangan tekan beton, Y=3*(L-h)/2= 229.50
Luas plat tumpuan baja, A1 = B * L = 178200
Luas penampang kolom pedestral, A2 = I * J = 240000
Tegangan tumpu nominal, fcn = 0.85 * fc' * √ ( A2 / A1 ) = 19.729
fcn = 1.70 * fc' = 34.000
Tegangan tumpu nominal beton yg digunakan, fcn = 19.729
Faktor reduksi kekuatan tekan beton, f= 0.65
Tegangan tumpu beton yg diijinkan, f * fcn = 12.824
Tegangan tumpu maksimum yang terjadi pada beton,
fcu = 2 * Puc / ( Y * B ) = 5.790
fcu ≤ f * fcn
5.790 < 12.824 ® AMAN (OK)
a 0.95 ht a
B I
f f
L
J

4. KONTROL DIMENSI PLAT TUMPUAN
Lebar minimum plat tumpuan yang diperlukan,

Bp min = Puc / ( 0.5 * f * fcn * Y ) = 149
Lebar plat yang digunakan, B= 330
Bp min £ B
149 < 330 ® AMAN (OK)
Panjang bagian plat tumpuan jepit bebas,
a = ( L - 0.95 * ht ) / 2 = 80
fcu1 = ( 1 - a / Y ) * fcu = 3.771
Modulus penampang plastis plat, Z = 1/4 * B * t2 = 33000
Momen yang terjadi pada plat akibat beban terfaktor,
Mup = 1/2 * B * fcu1 * a2 + 1/3 * B * ( fcu - fcu1 ) * a2 = 5403462
Faktor reduksi kekuatan lentur, fb = 0.90
Tahanan momen nominal plat, Mn = fy * Z = 7920000
Tahanan momen plat, fb * Mn = 7128000
Mup £ fb * M n
5403462 < 7128000 ® AMAN (OK)
5. GAYA TARIK PADA ANGKUR BAUT
Gaya tarik pada angkur baut, Tu1 = Pt / nt = 4401

Tegangan tarik putus angkur baut, fub = 825
Luas penampang angkur baut, Ab = p / 4 * d2 = 284
Faktor reduksi kekuatan tarik, ft = 0.90
Tahanan tarik nominal angkur baut, Tn = 0.75 * Ab * fub = 175433
Tahanan tarik angkur baut, ft * T n = 157890
Tu1 £ ft * T n

4401 < 157890 ® AMAN (OK)
6. GAYA GESER PADA ANGKUR BAUT
Gaya geser pada angkur baut, Vu1 = Vu / n = 17043

Tegangan tarik putus baut, fub = 825
Jumlah penampang geser, m= 1
Luas penampang baut, Ab = p / 4 * d2 = 284
Faktor reduksi kekuatan geser, ff = 0.75
Tahanan geser nominal, Vn = r1 * m * Ab * fub = 93564
Tahanan geser angkur baut, ff * Vn = 70173
Vu1 £ ff * Vn
17043 < 70173 ® AMAN (OK)
7. GAYA TUMPU PADA ANGKUR BAUT
Gaya tumpu pada angkur baut, Ru1 = Vu1 = 17043

Diameter baut, d= 19
Tebal plat tumpu, t= 20
Tegangan tarik putus plat, fup = 370
Tahanan tumpu nominal, Rn = 2.4 * d * t * fup = 337440
Tahanan tumpu, ff * Rn = 253080
Ru1 £ f f * Rn
17043 < 253080 ® AMAN (OK)
8. KOMBINASI GESER DAN TARIK
Konstanta tegangan untuk baut mutu tinggi, f1 = 807

f2 = 621


Tegangan geser akibat beban terfaktor, fuv = Vu / ( n * Ab ) = 60.11
Kuat geser angkur baut, ff * r1 * m * fub = 247.50

fuv = Vu / ( n * Ab ) £ ff * r1 * m * fub
60.11 < 247.50 ® AMAN (OK)
Gaya tarik akibat beban terfaktor, Tu1 = 4401
Tahanan tarik angkur baut, ff * Tn = ff * f1 * Ab = 171606
Tu1 £ ff * f1 * Ab
4401 < 171606 ® AMAN (OK)
Kuat tarik angkur baut, ft = 0.75 * fub = 618.75
Batas tegangan kombinasi, f1 - r2 * fuv = 692.79
f2 = 621.00
ft £ f1 - r2 * fuv
618.75 < 692.79 ® AMAN (OK)
ft £ f2
618.75 < 621.00 ® AMAN (OK)
9. KONTROL PANJANG ANGKUR BAUT
Panjang angkur tanam yang digunakan, La = 500

Kuat tekan beton, fc ' = 20
Diameter angkur baut, d= 19
Panjang angkur tanam minimum yang diperlukan,
Lmin = fy / ( 4 * Ö fc' ) * d = 425
Lmin £ La
425 < 500 ® AMAN (OK)

B I
f
N
Nmm
N
MPa
MPa
mm
mm
mm
MPa
mm

mm
mm
mm
mm
mm
MPa
MPa
mm
bh
bh
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
bh

N
N
mm
mm2
mm2
MPa
MPa
MPa
MPa
MPa
ht a
B I
f

mm
mm
mm
MPa
mm3
Nmm
Nmm
Nmm
N
MPa
mm2
N
N

N
MPa
mm2
N
N
N
mm
mm
MPa
N
N
MPa
MPa

MPa
MPa
N
N
MPa
MPa
MPa
mm
mm

PERHITUNGAN SAMBUNGAN AKSIAL LENTUR DAN GESER
1. DATA SAMBUNGAN
DATA KOORDINAT BAUT Profil baja : WF 400.200.8.13

No xi yi ht = 400 mm
(mm) (mm) bf = 200 mm
1 -50 -90 tw = 8 mm
tf
2 50 -90 tf = 13 mm
3 -50 -30 tw r= 16 mm
h h2 ht
4 50 -30 A= 8410 mm2
5 -50 30 r Ix = 237000000 mm4
h1
6 50 30 bf Iy = 17400000 mm4
7 -50 90 rx = 168 mm
8 50 90 ry = 45.4 mm
Sx = 1190000 mm3
Sy = 174000 mm3
[C]2011 : MNI Sambungan Aksial, Lentur dan Geser 32

BEBAN PADA SAMBUNGAN BEBAN SAMBUNGAN

Momen akibat beban terfaktor, Mu = 76500000 Nmm
Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = 82000 N
Gaya aksial akibat beban terfaktor, Nu = 39000 N
Eksentrisitas sambungan, e= 110 mm
PLAT SAMBUNG DATA PLAT SAMBUNG
Lebar plat sambung pada badan, hp = 330 mm
Tebal plat sambung pada badan, tpw = 8 mm
Lebar plat sambung pada sayap, lp = 220 mm
Tebal plat sambung pada sayap, tpf = 10 mm
Faktor reduksi kekuatan tarik atau lentur plat, f= 0.9
BAUT DATA BAUT
Jenis sambungan baut, Tipe baut : A-325
Tegangan tarik putus baut, fub = 825 MPa
Diameter baut, d= 16 mm
Jumlah baut pada penampang kritis badan, n= 4 bh
Jumlah baut pada badan, nw = 8 bh
Jumlah baut pada penampang kritis sayap, n' = 2 bh
2. TAHANAN MOMEN DAN GESER
Modulus penampang plastis profil baja,

Zx = tw * ht2 / 4 + ( bf - tw ) * ( ht - tf ) * tf = 1285952 mm3
Luas penampang badan, Aw = ht * tw = 3200 mm2
Tahanan momen penampang, f * Mn = f * fy * Zx = 277765632 Nmm
Tahanan geser penampang, ff * Vn = ff * 0.60 * fy * Aw = 345600 N

3. KONTROL JUMLAH BAUT PADA BADAN

Jumlah bidang geser (untuk kondisi samb. ganda), m= 2
Tebal plat badan, tw = 8 mm
Luas penampang baut, Ab = p / 4 * d2 = 201 mm2
Tahanan geser nominal baut, Vn = r1 * m * Ab * fub = 132701 N
Tahanan geser baut, ff * Vn = 99526 N
Tahanan tumpu nominal plat, Rn = 2.4 * d * tw * fup = 113664 N
Tahanan tumpu plat, ff * Rn = 85248 N
Jumlah baut minimum yg diperlukan pada penampang kritis badan,
Terhadap geser, nmin = Vu / ( ff * Vn ) = 0.82 bh
nmin £ n
0.82 < 4 ® AMAN (OK)
Terhadap tumpu, nmin = Vu / ( ff * Rn ) = 0.96 bh
nmin £ n
0.96 < 4 ® AMAN (OK)
4. KONTROL TEBAL PLAT SAMBUNG PADA BADAN
Luas bidang geser, Anv = Vu / ( ff * 0.60 * fup ) = 492.49 mm2

Diameter lubang baut, d1 = d + 2 = 18 mm
Tebal plat sambung minimum pada badan,
tpw min = Anv / [ 2 * ( hp - n * d1 ) ] = 0.95 mm


tpw min £ tpw
0.95 < 8 ® AMAN (OK)
5. KONTROL JUMLAH BAUT PADA SAYAP
Gaya tarik akibat momen, Tu = Mu / ( ht + tpf ) = 186585 N

Kondisi sambungan baut geser tunggal, m= 1
Tahanan geser 1 baut, ff * Vn = ff * r1 * m * Ab * fub = 49763 N
Tahanan tumpu 1 baut, ff * Rn = 2.4 * ff * d * tpf * fup = 106560 N
Kekuatan 1 baut, ff * T n = 49763 N
Jumlah baut minimum yang diperlukan pada penampang kritis sayap,
n'min = Tu / ( 2 * ff * Tn ) = 1.87 bh
n'min £ n'
1.87 < 2 ® AMAN (OK)
6. KONTROL TEBAL PLAT SAMBUNG PADA SAYAP
Luas penampang tarik plat, Anf = Tu / ( f * fup ) = 560.32 mm2

Tebal minimum plat sambung pada sayap,
tpf min = Anf / ( lp - n' * d1 ) = 3.05 mm
tpf min £ tpf
3.05 < 10 ® AMAN (OK)
7. GAYA PADA BAUT BADAN
Kapasitas momen pada badan,

Muw = 1/6 * f * tpw * hp2 * fy * hp / ( ht + tpf ) = 25243551 Nmm
Momen tambahan akibat eksentrisitas, DMu = Vu * e = 9020000 Nmm
Momen total pada badan, SMu = Muw + DMu = 34263551 Nmm
Gaya pada masing-masing baut badan akibat momen dihitung sebagai berikut :

Gaya pada arah x, Ruxi = ( SMu ) * yi / ( Sx2 + Sy2 )

Gaya pada arah y, Ruyi = ( SMu ) * xi / ( Sx2 + Sy2 )
GAYA-GAYA PADA MASING-MASING BAUT

No xi yi xi2 yi2 Ruyi Ruxi
(mm) (mm) (mm2) (mm2) (N) (N)
1 -50 -90 2500 8100 -30592 -55066
2 50 -90 2500 8100 30592 -55066
3 -50 -30 2500 900 -30592 -18355
4 50 -30 2500 900 30592 -18355
5 -50 30 2500 900 -30592 18355
6 50 30 2500 900 30592 18355
7 -50 90 2500 8100 -30592 55066
8 50 90 2500 8100 30592 55066
S= 20000 36000
Jumlah baut pada badan, nw = 8
Gaya tambahan pada baut badan akibat gaya geser dan gaya aksial,
Gaya tambahan akibat gaya geser arah vertikal (arah y),
DPuvi = Puv / nw = 10250 N
Gaya tambahan akibat gaya aksial arah horisontal (arah x),
DPuhi = Puh / nw = 4875 N
Resultan gaya pada baut badan,
Rui = √ [ ( Ruxi + DPuhi )2 + ( Ruyi + DPuvi )2 ]
No Ruyi+DPuvi Ruxi+DPuhi Rui

(N) (N) (N)
1 -20342 -50191 54157
2 40842 -50191 64709
3 -20342 -13480 24404
4 40842 -13480 43010
5 -20342 23230 30878
6 40842 23230 46987

7 -20342 59941 63299

8 40842 59941 72533
Ru max = 72533 N
8. KONTROL KEKUATAN BAUT PADA BADAN
8.1. TERHADAP GESER
Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = Ru max = 72533 N

Kondisi sambungan baut geser ganda, maka nilai m= 2
Faktor reduksi kekuatan geser, ff = 0.75
Tahanan geser nominal 1 baut, Vn = r1 * m * Ab * fub = 132701 N
Tahanan geser 1 baut, ff * Vn = 99526 N
Vu £ ff * Vn
72533 < 99526 ® AMAN (OK)
8.2. TERHADAP TUMPU
Gaya tumpu akibat beban terfaktor, Rd = Ru max = 72533 N

Tebal plat badan, tw = 8 mm
Tahanan tumpu nominal plat, Rn = 2.4 * d * tw * fup = 113664 N
Tahanan tumpu plat, ff * Rn = 85248 N
Rd £ f f * Rn
72533 < 85248 ® AMAN (OK)

PERHITUNGAN SAMBUNGAN LENTUR DAN GESER
1. DATA SAMBUNGAN

1.1. BAUT
Jenis baut yang digunakan, Tipe baut : A-325

Diameter baut d= 19 mm
Jarak antara baut, a= 60 mm
Jumlah baut dalam satu baris, nx = 2 bh
Jumlah baris baut, ny = 7 baris
[C]2011 : MNI Sambungan Lentur dan Geser 38

Faktor reduksi kekuatan tarik baut, ft = 0.75

1.2. PLAT SAMBUNG
Tegangan leleh plat, fy = 240 MPa

Lebar plat sambung, b= 175 mm
Tebal plat sambung, t= 10 mm
2. LETAK GARIS NETRAL

 1
a/2 Tu 2
a
a x
h
a
a
a/2
h-x
b b' 3
Jumlah baut total, n = n x * ny = 14 bh

Tinggi plat sambung, h = ny * a = 420 mm
Lebar plat sambung ekivalen sebagai pengganti baut tarik,
d = nx * ( p / 4 * D 2 ) / a = 9.4510 mm
Lebar efektif plat sambung bagian tekan, b' = 0.75 * b = 131.25 mm
Misal garis netral terletak pada jarak x dari sisi atas plat sambung.
Momen statis luasan terhadap garis netral,
1/2 * b' * (h - x)2 = 1/2. d * x2
(b' - d) / 2 * x2 - b' * h * x + 1/2 * b' * h2 = 0
(b' - d) / 2 * x2 - b' * h * x + 1/2 * b' * h2 = 0 ( persamaan kuadrat dalam x )
Ax = (b' - d)/2 = 61
Bx = - b' * h = -55125

Cx = 1/2 * b' * h2 = 11576250

Dx = Bx2 - 4 * Ax * Cx = 218813303
→ x = [ - Bx - Ö Dx ] / ( 2 * Ax ) = 331.14 mm
3. TEGANGAN YANG TERJADI PADA BAUT
Persamaan hubungan tegangan, s3 = (h - x) / x * s1 ← pers. (1)

s2 = ( x - a / 2 ) / x * s1 ← pers. (2)
Persamaan momen :
1/2 * (h - x) * b' * s3 * 2/3 * ( h - x ) + 1/2 * x * d * s1 * 2/3 * x = Mu
1/2 * (h - x) * b' * (h - x) / x * s1 * 2/3 * ( h - x ) + 1/2 * x * d * s1 * 2/3 * x = Mu
maka diperoleh : s1 = 3 * Mu / [ ( h - x )3 / x * b' + x2 * d ] ← pers. (3)
Tegangan pada masing-masing baris baut dihitung sebagai berikut :

Tegangan tarik pada sisi atas plat sambung,
Dari pers. (3) : s1 = 3 * Mu / [ ( h - x )3 / x * b' + x2 * d ] = 133.06 MPa
Tegangan tekan pada sisi bawah plat sambung,
Dari pers. (1) : s3 = ( h - x ) / x * s1 = 35.71 MPa
Tegangan tarik pada baut baris teratas,
Dari pers. (2) : s2 = ( x - a / 2 ) / x * s1 = 121.01 MPa
Tegangan tarik putus pada baut dan plat :
4. GAYA TARIK PADA BAUT
Gaya tarik yang terjadi pada baut baris teratas, Tu = s2 * a * d = 68618 N

Gaya tarik yang ditahan satu baut, Tu1 = Tu / nx = 34309 N
Tahanan tarik nominal satu baut, Tn = 0.75 * Ab * fub = 175433 N
Tahanan tarik satu baut, ft * T n = 131575 N
Tu1 £ ft * T n
34309 < 131575 ® AMAN (OK)

5. GAYA GESER PADA BAUT
Gaya geser yang ditahan oleh satu baut, Vs1 = Vu / n = 25286 N

Kondisi sambungan baut geser tunggal, maka nilai m= 1
Tahanan geser nominal baut, Vn = r1 * m * Ab * fub = 93564 N
Tahanan geser baut, ff * Vn = 70173 N
Vs1 £ ff * Vn
25286 < 70173 ® AMAN (OK)
6. GAYA TUMPU PADA BAUT
Gaya tumpu yang ditahan satu baut, Rs1 = Vs1 = 25286 N

Tebal plat sambung, t= 10 mm
Tahanan tumpu nominal, Rn = 2.4 * d * t * fup = 168720 N
Tahanan tumpu, f f * Rn = 126540 N
Rs1 £ ff * Rn
25286 < 126540 ® AMAN (OK)
7. KOMBINASI GESER DAN TARIK
Konstanta tegangan (f1) untuk baut mutu tinggi, f1 = 807 MPa

Konstanta tegangan (f2) untuk baut mutu tinggi, f2 = 621 MPa
Tegangan geser yang terjadi, fuv = Vu / ( n * Ab ) = 89.18 MPa

Tahanan geser baut, ff * r1 * m * fub = 247.50 MPa

fuv = Vu / ( n * Ab ) £ ff * r1 * m * fub
89.18 < 247.50 ® AMAN (OK)
Gaya tarik yang tejadi, Tu1 = 34309 N

Tahanan tarik baut, ff * Tn = ff * f1 * Ab = 171606 N
Tu1 £ ff * T n
34309 < 171606 ® AMAN (OK)
Tegangan tarik, ft = 0.75 * fub = 618.75 MPa

Nilai tegangan kombinasi, f1 - r2 * fuv = 637.55 MPa
ft £ f1 - r2 * fuv
618.75 < 637.55 ® AMAN (OK)
ft £ f2
618.75 < 621.00 ® AMAN (OK)

PERHITUNGAN KOLOM DARI ELEMEN TERSUSUN NONPRISMATIS

YANG TIDAK MEMPUNYAI SUMBU BAHAN
A. DATA BAHAN

Modulus geser (shear modulus), G=E/[2*(1+u)]= 76923
B. DATA ELEMEN STRUKTUR TERSUSUN
[C]2011 : MNI Kolom Dari Elemen Tersusun Non-prismatis 43

Profil baja : UNP 200.75. 8,5.11,5

Luas penampang (satu elemen), A1 = 3220
Momen inersia penampang (satu elemen) thd. sb. x, Ix1 = 19100000
Momen inersia penampang (satu elemen) thd. sb. y, Iy1 = 1480000
Momen inersia penampang (satu elemen) minimum, Imin = 1480000
Jari-jari girasi (satu elemen) thd. sb. x, rx1 = 77
Jari-jari girasi (satu elemen) thd. sb. y, ry1 = 21.4
Jari-jari girasi minimum (satu elemen), rmin = 21.4
Panjang kolom thd. sb. x, Lx = 5000
Panjang kolom thd. sb. y, Ly = 5000
Faktor panjang tekuk efektif thd. sb. x, kx = 0.9
Faktor panjang tekuk efektif thd. sb. y, ky = 0.9
Konstanta struktur tersusun ( z = 2, atau 4 ) z= 2
Konstanta struktur tersusun ( m = 2 ) m= 2
Konstanta struktur tersusun ( m' = 2, atau 4 ) m' = 2
Jarak antara titik berat elemen struktur thd. sb. y, a= 300
Jarak antara titik berat elemen struktur thd. sb. x, a' = 200
Jarak antara kedua ujung unsur penghubung, Ll = 400
Sudut antara unsur diagonal dengan vertikal, a= 45
Panjang plat penghubung diagonal, Ld = 425
Lebar plat penghubung diagonal, hd = 100
Tebal plat pengubung diagonal, td = 8
Lebar plat penghubung horisontal ( h h= 0 jika tidak ada ), hh = 100
Tebal plat pengubung horisontal ( t h= 0 jika tidak ada ), th = 8
Faktor reduksi kekuatan untuk aksial tekan, fn = 0.85
Gaya aksial tekan akibat beban terfaktor, Nu = 1500000
C. PERHITUNGAN KEKUATAN
1. KELANGSINGAN ELEMEN TERSUSUN

Luas penampang struktur tersusun, A = m * m' * A1 = 12880

Luas penampang satu elemen diagonal, Ad = td * hd = 800
Luas penampang satu elemen horisontal, Ah = th * hh = 800
Kelangsingan elemen struktur tersusun thd. sb. y,
ll = p*Ö [ A * Ld3 / ( z * Ad * Ll * a2) + A*a / ( 2 * Ah * Ll) ] = 15.13
Kelangsingan elemen struktur tersusun thd. sb. x,
ll = p*Ö [ A * Ld3 / ( z * Ad * Ll * a' 2) + A*a'/ ( 2 * Ah * Ll) ] = 20.52
→ ll = 20.52
Syarat yang harus dipenuhi,
ll ≤ 50
20.52 < 50 → memenuhi syarat (OK)
Panjang tekuk efektif thd. sb. x, Lkx = kx * Lx = 4500

Momen inersia penampang struktur tersusun thd. sb. x,
Ix = [ m * Ix1 + 1/4 * m * A1 * a' 2 ] * m' = 205200000
Jari-jari girasi struktur tersusun thd. sb. x, rx = Ö ( I x / A ) = 126.22
Kelangsingan struktur tersusun thd. sb. x, lx = Lkx / rx = 35.65
Kelangsingan ideal struktur tersusun thd. sb. x,
lix = Ö [ lx2 + m / 2 * ll 2 ] = 38.73
lix ≥ 1.2 * ll
38.73 > 18.16 → memenuhi syarat (OK)
Panjang tekuk efektif thd. sb. y, Lky = ky * Ly = 4500

Momen inersia penampang struktur tersusun thd. sb. y,
Untuk, m' = 2 Iy = [ m' * Iy1 + 1/4 * m' * A1 * a2 ] * m = 150820000
Untuk, m' = 4 Iy = [ m' * Iy1 + 5/4 * m' * A1 * a2 ] * m = -
® Iy = 150820000
Jari-jari girasi struktur tersusun thd. sb. y, ry = Ö ( I y / A ) = 108.21
Kelangsingan struktur tersusun thd. sb. y, ly = Lky / ry = 41.59
Kelangsingan ideal struktur tersusun thd. sb. y,
liy = Ö [ ly2 + m' / 2 * ll 2 ] = 46.37


liy ≥ 1.2 * ll
2. TAHANAN AKSIAL TEKAN
Faktor tekuk kolom dihitung dengan rumus sebagai berikut :

a. Untuk nilai lc £ 0.25 maka termasuk kolom pendek :
→ w= 1
b. Untuk nilai 0.25 < lc ≤ 1.20 maka termasuk kolom sedang :
→ w = 1.43 / ( 1.6 - 0.67 * lc )
c. Untuk nilai lc > 1.20 maka termasuk kolom langsing :
→ w = 1.25 * lc2
Parameter kelangsingan terhadap sumbu x,

lcix = 1 /p * lix * √ ( fy / E ) = 0.4271
a. Kolom pendek : w= -
b. Kolom sedang : w = 1.43 / ( 1.6 - 0.67 * lc ) = 1.0884
c. Kolom langsing : w = 1.25 * lc2 = -
Faktor tekuk thd. sb. x, ® wix = 1.0884
Parameter kelangsingan terhadap sumbu y,
lciy = 1 /p * liy * √ ( fy / E ) = 0.5113
Faktor tekuk thd. sb. y, ® wiy = 1.1372
Tahanan aksial tekan nominal thd. sb. x, Nn = A * fy / wix = 2840155
Tahanan aksial tekan nominal thd. sb. y, Nn = A * fy / wiy = 2718139
Tahanan aksial tekan nominal terkecil, Nn = 2718139
Tahanan aksial tekan, f n * Nn = 2310418
Nu ≤ f n * Nn
1500000 < 2310418 → AMAN (OK)

3. TAHANAN GESER PLAT PENGUBUNG HORISONTAL
Gaya geser pada plat penghubung horisontal akibat beban terfaktor,

Gaya geser terhadap sumbu x, Dxu = 0.02 * Nu = 30000
Gaya geser terhadap sumbu y, Dyu = 0.02 * Nu = 30000
Faktor reduksi kekuatan geser plat, ff = 0.75
Luas penampang plat pengubung horisontal, Ah = hh * th = 800
Tahanan geser penampang, ff * Vn = ff * 0.60 * fy * Ah = 86400
Dxu ≤ ff * Vn
30000 < 86400 → AMAN (OK)
Dyu ≤ ff * Vn
30000 < 86400 → AMAN (OK)
4. TAHANAN GESER PLAT PENGHUBUNG DIAGONAL
Jumlah unsur diagonal pada potongan mendatar, n= 2

Gaya geser pada plat diagonal akibat beban terfaktor,
Gaya geser thd. sumbu x, Sxu = Dxu / ( n * sin a ) = 21213
Gaya geser thd. sumbu y, Syu = Dyu / ( n * sin a ) = 21213
Luas penampang geser plat diagonal, Ad = hd * td = 800
Tahanan geser penampang, ff * Vn = ff * 0.60 * fy * Ad = 86400
Sxu ≤ ff * Vn
21213 < 86400 → AMAN (OK)
Syu ≤ ff * Vn
21213 < 86400 → AMAN (OK)

NONPRISMATIS
11 : M. Noer Ilham
MPa
MPa
MPa

mm2
mm4
mm4
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
°
mm
mm
mm
mm
mm

mm2
mm2
mm2
menuhi syarat (OK)
mm
mm4
mm2
mm
mm
menuhi syarat (OK)
mm
mm4
mm4
mm4
mm2
mm
mm

menuhi syarat (OK)
N
N
N
N
N

N
N
mm2
N
N
N
mm2
N

PERHITUNGAN KOLOM DARI ELEMEN TERSUSUN PRISMATIS

YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PLAT DIAGONAL
A. DATA BAHAN

[C]2011 : MNI Kolom Dari Elemen Tersusun Prismatis Yang Dihubungkan Dengan Plat Diagonal 53
Profil baja : UNP 200.75. 8,5.11,5

Konstanta struktur tersusun ( z = 2, atau 4 ) z= 2
Konstanta struktur tersusun ( m = 2, atau 3, atau 4 ) m= 2
Jarak antara titik berat elemen struktur, a= 300
Jarak antara kedua ujung unsur penghubung, Ll = 400
Sudut antara unsur diagonal dengan vertikal, a= 45
Panjang plat penghubung diagonal, Ld = 425
Lebar plat penghubung diagonal, hd = 100
Tebal plat pengubung diagonal, td = 8
Lebar plat penghubung horisontal ( h h= 0 jika tidak ada ), hh = 100
Tebal plat pengubung horisontal ( t h= 0 jika tidak ada ), th = 8
Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = 65000
Luas penampang struktur tersusun, A = m * A1 = 6440

Luas penampang satu elemen diagonal, Ad = td * hd = 800
Luas penampang satu elemen horisontal, Ah = th * hh = 800

Kelangsingan elemen struktur tersusun terhadap sb. y,
ll = p*Ö [ A * Ld3 / ( z * Ad * Ll * a2) + A * a / ( 2 * Ah * Ll) ] = 10.70
ll ≤ 50

Jari-jari girasi struktur tersusun thd. sb. x, rx = rx1 = 77.00
lx ≥ 1.2 * ll

Untuk nilai, m = 2 Iy = m * Iy1 + 1/4 * m * A1 * a2 = 147860000
Untuk nilai, m = 3 Iy = m * Iy1 + ( m - 1 ) * A1 * a2 = -
Untuk nilai, m = 4 Iy = m * Iy1 + 5/4 * m * A1 * a2 = -
® Iy = 147860000
Jari-jari girasi struktur tersusun thd. sb. y, ry = Ö ( I y / A ) = 151.52
liy = Ö [ ly2 + m / 2 * ll 2 ] = 31.57
liy ≥ 1.2 * ll

→ w= 1

→ w = 1.43 / ( 1.6 - 0.67 * lc )
→ w = 1.25 * lc2
Parameter kelangsingan thd. sb. x, lcx = 1 /p * lx * √ ( fy / E ) = 0.6444
Faktor tekuk thd. sb. x, ® wx = 1.2241
Parameter kelangsingan thd. sb. y, lciy = 1 /p * liy * √ ( fy / E ) = 0.3481
Tahanan aksial tekan nominal thd. sb. x, N n = A * f y / wx = 1262685
Tahanan aksial tekan nominal terkecil, Nn = 1262685
Nu ≤ f n * Nn
950000 < 1073282 → AMAN (OK)
3. TAHANAN GESER PLAT PENGUBUNG HORISONTAL
Gaya geser pada plat penghubung horisontal akibat beban terfaktor,

Du = 0.02 * Nu = 19000
Luas penampang plat pengubung horisontal, Ah = hh * th = 800
Tahanan geser penampang, ff * Vn = ff * 0.60 * fy * Ah = 86400
Du ≤ ff * Vn
19000 < 86400 → AMAN (OK)
4. TAHANAN GESER PLAT PENGHUBUNG DIAGONAL
Jumlah unsur diagonal pada potongan mendatar, n= 2

Gaya geser pada plat diagonal akibat beban terfaktor,
Su = Vu / ( n * sin a ) = 45962
Luas penampang geser plat diagonal, Ad = hd * td = 800
Tahanan geser penampang, ff * Vn = ff * 0.60 * fy * Ad = 86400
Su ≤ ff * Vn
45962 < 86400 → AMAN (OK)
N PRISMATIS
11 : M. Noer Ilham
MPa
MPa
MPa
mm2
mm4
mm4
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
°
mm
mm
mm
mm
mm
N
N
mm2
mm2
mm2
menuhi syarat (OK)
mm
mm
menuhi syarat (OK)
mm
mm4
mm4
mm4
mm4
mm2
mm
mm
menuhi syarat (OK)
N
N
N
N
N
mm2
N
mm2
N
PERHITUNGAN KOLOM DARI ELEMEN TERSUSUN PRISMATIS

YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PLAT KOPEL
A. DATA BAHAN

[C]2011 : MNI Kolom Dari Elemen Tersusun Prismatis Yang Dihubungkan Dengan Plat Kopel 63
Profil baja : UNP 200.75. 8,5.11,5

Konstanta struktur tersusun ( m = 2, atau 3, atau 4 ) m= 2
Jarak antara titik berat elemen struktur, a= 250
Lebar plat melintang (kopel), h= 180
Tebal plat melintang (kopel), t= 10
Jarak antara plat melintang (kopel), Ll = 400
Jarak antara plat kopel, Ll = 400

Kelangsingan satu elemen tersusun, ® ll = Ll / rmin = 18.69
ll ≤ 50
Jari-jari girasi struktur tersusun thd. sb. x, rx = rx1 = 77.00

lx ≥ 1.2 * ll
Untuk nilai, m = 2 Iy = m * Iy1 + 1/4 * m * A1 * a2 = 103585000
Untuk nilai, m = 3 Iy = m * Iy1 + ( m - 1 ) * A1 * a2 = -
Untuk nilai, m = 4 Iy = m * Iy1 + 5/4 * m * A1 * a2 = -
® Iy = 103585000
Jari-jari girasi struktur tersusun thd. sb. y, ry = Ö ( Iy / A ) = 126.83
® liy = Ö [ ly2 + m / 2 * ll 2 ] = 40.10
liy ≥ 1.2 * ll
2. KONTROL KEKAKUAN PLAT KOPEL
Plat kopel harus cukup kaku, sehingga memenuhi persamaan :

Ip / a ≥ 10 * Il / Ll
Momen inersia penampang plat kopel, Ip = 2 * 1/12 * t * h3 = 9720000

Momen inersia satu elemen, Il = Imin = 1480000
Ip / a ≥ 10 * Il / Ll

→ w= 1

→ w = 1.43 / ( 1.6 - 0.67 * lc )
→ w = 1.25 * lc2
Parameter kelangsingan thd. sb. x, lcx = 1/p * lx*√ ( fy / E ) = 0.6444

Faktor tekuk thd. sb. x, ® wx = 1.2241
Parameter kelangsingan thd. sb. y, lciy = 1/p * liy*√ ( fy / E ) = 0.4422
Tahanan aksial tekan nominal thd. sb. x, Nn = A * fy / wx = 1262685
Tahanan aksial tekan nominal terkecil, ® Nn = 1262685
Nu ≤ f n * Nn
950000 < 1073282 → AMAN (OK)
4. TAHANAN GESER PLAT KOPEL
Gaya geser pada plat kopel akibat beban terfaktor, diperhitungkan sebagai berikut :
Du = 0.02 * Nu = 19000
Luas penampang plat kopel, Av = h * t = 1800
Tahanan geser penampang, ff * Vn = ff * 0.60 * fy * Av = 194400
Du ≤ ff * Vn
19000 < 194400 → AMAN (OK)
N PRISMATIS
: M. Noer Ilham
MPa
MPa
MPa
mm2
mm4
mm4
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
enuhi syarat (OK)

mm
mm
enuhi syarat (OK)

mm
mm4
mm4
mm4
mm4
mm2
mm
mm
enuhi syarat (OK)
mm4
mm4
enuhi syarat (OK)
N
N
N
N
N
mm2
N
PERHITUNGAN BALOK KOLOM (BEAM COLUMN)

PADA ELEMEN STRUKTUR RAFTER
A. DATA BAHAN
Tegangan leleh baja (yield stress), fy = 240 MPa

Tegangan sisa (residual stress), fr = 70 MPa
Modulus elastik baja (modulus of elasticity), E= 200000 MPa
B. DATA PROFIL BAJA

Profil : WF 400.200.8.13
ht = 400 mm
bf = 200 mm
tf tw = 8 mm
tf = 13 mm
tw r= 16 mm
h h2 ht
A= 8410 mm2
Ix = 237000000 mm4
r Iy = 17400000 mm4
h1 rx = 168 mm
bf ry = 45.4 mm
Sx = 1190000 mm3
Sy = 174000 mm3
[C}2011: MNI Balok Kolom (Beam Column) 71

BEAM COLUMN (RAFTER)

C. DATA BALOK KOLOM (RAFTER)
Panjang elemen thd.sb. x, Lx = 12000 mm

Panjang elemen thd.sb. y (jarak dukungan lateral), Ly = 1500 mm
Jarak antara pengaku vertikal pada badan, a= 1000 mm
Tebal plat pengaku vertikal pada badan, ts = 6 mm
Momen maksimum akibat beban terfaktor, Mu = 126000000 Nmm
Momen pada 1/4 bentang, MA = 122000000 Nmm
Momen di tengah bentang, MB = 146000000 Nmm
Momen pada 3/4 bentang, MC = 115000000 Nmm
D. SECTION PROPERTIES
G = E / [2*(1 + u)] = 76923 MPa
h1 = t f + r = 29.00 mm
h2 = h t - 2 * h 1 = 342.00 mm
h = ht - tf = 387.00 mm
J = S [ b * t3/3 ] = 2 * 1/3 * bf * tf3 + 1/3 * (ht - 2 * tf) * tw3 = 356762.7 mm4
Iw = Iy * h2 / 4 = 6.515E+11 mm6
X1 = p / Sx * √ [ E * G * J * A / 2 ] = 12682.9 MPa
X2 = 4 * [ Sx / (G * J) ]2 * Iw / Iy = 0.0002816 mm2/N2
Zx = tw * ht2 / 4 + ( bf - tw ) * ( ht - tf ) * tf = 1285952.0 mm3
Zy = tf * bf2 / 2 + ( ht - 2 * tf ) * tw2 / 4 = 265984.0 mm3
G = modulus geser,
J = Konstanta puntir torsi, tf
Iw = konstanta putir lengkung, tw
h h2 ht
h = tinggi bersih badan,
Zx = modulus penampang plastis thd. sb. x, r
h1
Zy = modulus penampang plastis thd. sb. y, bf

tw
h h2 ht

r
h1
bf
X1 = koefisien momen tekuk torsi lateral,
X2 = koefisien momen tekuk torsi lateral,
E. PERHITUNGAN KEKUATAN
Syarat yg harus dipenuhi untuk balok dengan pengaku, maka nilai : a / h ≤ 3.0
a / h = 2.584 < 3.00
® berlaku rumus balok dengan pengaku (OK)
Ketebalan plat badan dengan pengaku vertikal tanpa pengaku memanjang harus meme-
nuhi : h / tw £ 7.07 * √ ( E / fy )
48.375 < 204.09 ® tebal plat badan memenuhi (OK)
1.1. Pengaruh tekuk lokal (local buckling) pada sayap
Kelangsingan penampang sayap, l = bf / tf = 15.385

lp = 500 / √ fy = 32.275
lr = 625 / √ fy = 40.344
Momen plastis, Mp = fy * Zx = 308628480 Nmm
Momen batas tekuk, Mr = Sx * ( fy - fr ) = 202300000 Nmm
→ Mn = Mp
b. Penampang non-compact, lp < l £ l r
→ M n = M r * ( lr / l ) 2
l < lp dan l < lr

Berdasarkan nilai kelangsingan sayap, maka termasuk penampang compact
Momen nominal penampang dihitung sebagai berikut :
compact : Mn = Mp = 308628480 Nmm

non-compact : Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp) = - Nmm

langsing : Mn = M r * ( lr / l ) =
2
- Nmm
Momen nominal untuk penampang : compact Mn = 308628480 Nmm
1.2. Pengaruh tekuk lokal (local buckling) pada badan
Kelangsingan penampang badan, l = h / tw = 48.375

lp = 1680 / √ fy = 108.444
lr = 2550 / √ fy = 164.602
l < lp dan l < lr
Berdasarkan nilai kelangsingan badan, maka termasuk penampang compact
langsing : Mn = M r * ( lr / l )2 = - Nmm
2. MOMEN NOMINAL BALOK PLAT BERDINDING PENUH

Untuk penampang yang mempunyai ukuran : h / tw > lr
48.375 > 40.344
maka momen nominal komponen struktur, harus dihitung dengan rumus :
Mn = Kg * S * fcr
dengan, Kg = 1 - [ ar / (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw - 2550 / Ö fcr ]
a. Untuk kelangsingan : lG ≤ l p → fcr = fy
b. Untuk kelangsingan : lp < l G ≤ l r
→ fcr = Cb * fy * [ 1 - ( lG - lp ) / ( 2 * ( lr - lp ) ) ] ≤ fy
c. Untuk kelangsingan : lG > l r → fcr = fc * ( lr / lG )2 ≤ fy
Untuk tekuk torsi lateral : → fc = Cb * fy / 2 ≤ fy
Untuk tekuk lokal : → fc = f y / 2
Cb = 12.5 * Mu / ( 2.5*Mu + 3*MA + 4*MB + 3*MC ) = 0.98 < 2.3

® diambil, Cb = 0.98
Perbandingan luas plat badan terhadap luas plat sayap,
ar = h * t w / ( b f * t f ) = 1.191
Momen inersia, I1 = Iy / 2 - 1/12 * tw3 * 1/3 * h2 = 8695136 mm4
Luas penampang, A1 = A / 2 - 1/3 * tw * h2 = 3293 mm2
Jari-jari girasi daerah plat sayap ditambah sepertiga bagian plat badan yang mengalami
tekan, r 1 = Ö ( I 1 / A1 ) = 51 mm
2.1. Momen nominal berdasarkan tekuk torsi lateral
Jarak antara pengekang lateral, L = Ly = 1500 mm

Angka kelangsingan, lG = L / r 1 = 29.191
lp = 1.76 * √ ( E / fy ) = 50.807
lr = 4.40 * √ ( E / fy ) = 127.017
Tegangan acuan untuk momen kritis tekuk torsi lateral,
fc = C b * f y / 2 = 117.39 MPa
fc < fy maka diambil, fc = 117.39 MPa
lG < lp dan lG < lr
Tegangan kritis penampang dihitung sebagai berikut :
l G ≤ lp fcr = fy = 240.00 MPa
lp ≤ lG ≤ lr fcr = Cb* fy*[ 1 - ( lG - lp) / ( 2*( lr - lp)) ] = - MPa
l G > lr fcr = fc * ( lr / lG )2 = - MPa
Tegangan kritis penampang, fcr = 240.00 MPa
fcr < fy maka diambil, fcr = 240.00 MPa
Modulus penampang elastis, S = Sx = 1190000 mm3
Koefisien balok plat berdinding penuh,
Kg = 1 - [ ar / (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw - 2550 / Ö fcr ] = 1.089
Momen nominal penampang, ® Mn = Kg * S * fcr = 310982774 Nmm
2.2. Momen nominal berdasarkan local buckling pada sayap
Kelangsingan penampang sayap, l G = bf / ( 2 * t f ) = 7.69

Faktor kelangsingan plat badan, ke = 4 / Ö ( h / tw ) = 0.575 < 0.763

® diambil, ke = 0.575
lp = 0.38 * √ ( E / fy ) = 10.97
lr = 1.35 * √ ( ke * E / fy ) = 29.55
Tegangan acuan untuk momen kritis tekuk lokal, fc = f y / 2 = 120.00 MPa
lG < lp dan lG < lr
lp ≤ lG ≤ lr fcr = Cb* fy*[ 1 - ( lG - lp) / ( 2*( lr - lp)) ] = - MPa
Kg = 1 - [ ar / (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw - 2550 / Ö fcr ] = 1.089
Momen nominal penampang, ® Mn = Kg * S * fcr = 310982774 Nmm

→ Mn = Mp = f y * Z x
b. Bentang sedang : Lp £ L £ L r
→ Mn = C b * [ M r + ( M p - M r ) * ( L r - L ) / ( L r - Lp ) ] £ Mp
→ Mn = Cb * p / L*√ [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ] £ Mp
Lp = 1.76 * ry * √ ( E / fy ) = 2307 mm
Tegangan leleh dikurangi tegangan sisa, fL = f y - f r = 170 MPa
torsi lateral, Lr = ry * X1 / fL * √ [ 1 + √ ( 1 + X2 * fL2 ) ] = 6794 mm

Cb = 12.5 * Mu / ( 2.5*Mu + 3*MA + 4*MB + 3*MC ) = 0.98

Panjang bentang thd.sb. y (jarak dukungan lateral), L = Ly = 1500 mm
L < Lp dan L < Lr
® Termasuk kategori : bentang pendek
Momen nominal dihitung sebagai berikut :
Mn = Mp = fy * Zx = 308628480 Nmm
Mn = Cb * [ Mr + ( Mp - Mr ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] = - Nmm
Mn = Cb * p / L*√ [ E * Iy * G * J + ( p * E / L ) * Iy * Iw ] =
2
- Nmm
Momen nominal balok untuk kategori : bentang pendek Mn = 308628480 Nmm
Mn > Mp
Momen nominal yang digunakan, ® Mn = 308628480 Nmm
4. MOMEN NOMINAL PENGARUH LOCAL BUKLING PADA BADAN

Gaya aksial leleh, Ny = A * fy = 2018400 N
Nu / ( fb * Ny ) = 0.234 N
a. Batas kelangsingan maksimum untuk penampang compact :
Untuk nilai, Nu / ( fb * Ny ) ≤ 0.125
→ lp = 1680 / √ fy * [ ( 1 - 2.75 * Nu / ( fb * Ny ) ]
Untuk nilai, Nu / ( fb * Ny ) > 0.125
→ lp = 500 / √ fy * [ ( 2.33 - Nu / ( fb * Ny ) ] ³ 665 / √ fy
b. Batas kelangsingan maksimum untuk penampang non-compact :
→ lr = 2550 / √ fy * [ ( 1 - 0.74 * Nu / ( fb * Ny ) ]
Untuk nilai : Nu / ( fb * Ny ) > 0.125

lp = 1680 / √ fy * [ ( 1 - 2.75 * Nu / ( fb * Ny ) ] = -
lp = 500 / √ fy * [ ( 2.33 - Nu / ( fb * Ny ) ] = 67.649
lp = 665 / √ fy = 42.926
Batas kelangsingan maksimum penampang compact, lp = 67.649
Batas kelangsingan maksimum penampang non-compact,
lr = 2550 / √ fy * [ ( 1 - 0.74 * Nu / ( fb * Ny ) ] = 136.104

l < lp dan l < lr

langsing : Mn = M r * ( lr / l ) =
2
- Nmm
a. Momen nominal pengaruh local buckling :

Momen nominal pengaruh local buckling pada sayap, Mn = 308628480 Nmm
Momen nominal pengaruh local buckling pada badan, Mn = 308628480 Nmm
b. Momen nominal balok plat berdinding penuh :
Momen nominal pengaruh tekuk torsi lateral, Mn = 310982774 Nmm
Momen nominal pengaruh local buckling pd. sayap, Mn = 310982774 Nmm
c. Momen nominal pengaruh lateral buckling, Mn = 308628480 Nmm
d. Momen nominal pengaruh local buckling pada badan, Mn = 308628480 Nmm
Momen nominal (terkecil) yang menentukan, ® Mn = 308628480 Nmm
Tahanan momen lentur, fb * M n = 277765632 Nmm
6. TAHANAN AKSIAL TEKAN PENGARUH KELANGSINGAN KOLOM

→ w= 1
→ w = 1.43 / ( 1.6 - 0.67 * lc )
→ w = 1.25 * lc2
Faktor panjang tekuk efektif terhadap sumbu x, kx = 1.00

Faktor panjang tekuk efektif terhadap sumbu y, ky = 1.00
Panjang tekuk efektif dihitung sebagai berikut :
Panjang kolom terhadap sumbu x : Lx = 12000 mm

Panjang tekuk efektif terhadap sumbu x, Lkx = kx * Lx = 12000 mm

Panjang kolom terhadap sumbu y : Ly = 1500 mm
Panjang tekuk efektif terhadap sumbu y, Lky = ky * Ly = 1500 mm
Parameter kelangsingan terhadap sumbu x :
lcx = 1 /p * Lkx / rx * √ ( fy / E ) = 0.7876
Parameter kelangsingan terhadap sumbu y :
lcy = 1 / p * Lky / ry * √ ( fy / E ) = 0.3643
Menentukan nilai faktor tekuk terhadap sumbu x :

Untuk parameter kelangsingan terhadap sumbu x, lcx = 0.7876
Faktor tekuk thd.sb. x, ® wx = 1.3336
Menentukan nilai faktor tekuk terhadap sumbu y :
Untuk parameter kelangsingan terhadap sumbu y, lcy = 0.3643
Faktor tekuk thd.sb. y, ® wy = 1.0546
Tegangan tekuk thd.sb. x, fcrx = fy / wx = 179.966 MPa
Tegangan tekuk thd.sb. y, fcry = fy / wy = 227.565 MPa
Tahanan aksial tekan :
Tahanan aksial tekan nominal thd.sb. x, Nnx = A * fcrx = 1513517 N
Tahanan aksial tekan nominal thd.sb. y, Nny = A * fcry = 1913824 N
Tahanan aksial tekan nominal terkecil, ® Nn = 1513517 N
7. TAHANAN AKSIAL TEKAN PENGARUH TEKUK LENTUR TORSI
Tahanan aksial nominal tekan pengaruh tekuk lentur torsi, harus dihitung dengan rumus :
Nn = A * fclt dengan,
fclt = [ ( fcry + fcrz) / ( 2 * H ) ] * [ 1 -Ö [1 - 4* fcry* fcrz* H / ( fcry + fcrz)2] ]
Koordinat pusat geser terhadap titik berat penampang, xo = 0.00 mm
yo = 0.00 mm

Jari-jari girasi polar terhadap pusat geser,

ro2 = ( Ix + Iy ) / A + xo2 + yo2 = 30250 mm
H = 1 - [ ( xo2 + yo2 ) / ro2 ] = 1.00
Tegangan tekuk thd.sb. y (sumbu lemah), fcry = fy / wy = 227.565 MPa
fcrz = G * J / ( A * ro2 ) = 107.875 MPa
Tegangan tekuk lentur torsi,
fclt = [ ( fcry + fcrz) / (2*H) ] * [ 1 -Ö[1 - 4* fcry* fcrz* H / ( fcry + fcrz)2] ] = 107.875 MPa
Tahanan aksial tekan nominal, ® Nn = A * fclt = 907225 N
Tahanan aksial tekan nominal kelangsingan kolom, Nn = 1513517 N

Tahanan aksial tekan nominal tekuk lentur torsi, Nn = 907225 N
Tahanan aksial tekan nominal (terkecil), ® Nn = 907225 N
Tahanan aksial tekan, f n * Nn = 771141 N
9. INTERAKSI AKSIAL TEKAN DAN MOMEN LENTUR

Tahanan aksial tekan, fn * Nn = 771141 N
Tahanan momen lentur, fb * Mn = 277765632 Nmm
Elemen yang menahan gaya aksial tekan dan momen lentur harus memenuhi
persamaan interaksi aksial tekan dan momen lentur sbb :
Untuk nilai, Nu / ( fn * Nn ) > 0.20
→ Nu / ( fn * Nn ) + 8 / 9 * [ Mu / ( fb * Mn ) ] £ 1.0
Untuk nilai, Nu / ( fn * Nn ) ≤ 0.20
→ Nu / ( 2 * fn * Nn ) + [ Mu / ( fb * Mn ) ] £ 1.0
Nu / ( fn * Nn ) = 0.5511 > 0.2
Nu / ( fn * Nn ) + 8 / 9 * [ Mu / ( fb * Mn ) ] = 0.9543
Nu / ( 2 * fn * Nn ) + [ Mu / ( fb * Mn ) ] = -
Nilai interaksi aksial tekan dan momen lentur = 0.9543

0.9543 < 1.0 ® AMAN (OK)
10. TAHANAN GESER
Tahanan geser nominal plat badan dengan pengaku dihitung sebagai berikut :
Untuk nilai, h / tw ≤ 1.10 * Ö ( kn * E / fy )
Tahanan geser plastis :
→ Vn = 0.60 * fy * Aw
Untuk nilai, 1.10 * Ö ( kn * E / fy ) ≤ h / tw ≤ 1.37 * Ö ( kn * E / fy )
Tahanan geser elasto plastis :
→ Vn = 0.60 * fy * Aw * [ 1.10*Ö ( kn * E / fy ) ] / ( h / tw )
Untuk nilai, h / tw > 1.37 * Ö ( kn * E / fy )
Tahanan geser elastis :
→ Vn = 0.90 * Aw * kn * E / ( h / tw )2
Luas penampang badan, Aw = tw * ht = 3200 mm2

kn = 5 + 5 / ( a / h )2 = 5.7488
Perbandingan tinggi terhadap tebal badan, h / tw = 48.375
1.10 * Ö ( kn * E / fy ) = 76.136
1.37 * Ö ( kn * E / fy ) = 94.824
h / tw < 1.10*Ö ( kn*E / fy ) dan h / tw < 1.37*Ö ( kn*E / fy )
® Tahanan geser plastis
Tahanan geser nominal dihitung sebagai berikut :
Vn = 0.60 * fy * Aw = 460800 N
Vn = 0.60 * fy * Aw * [ 1.10*Ö ( kn * E / fy ) ] / ( h / tw ) = - N
Vn = 0.90 * Aw * kn * E / ( h / tw )2 = - N

Tahana geser nominal untuk geser : plastis Vn = 460800 N

Tahanan gaya geser, ff * Vn = 345600 N
Syarat yg harus dipenuhi : Vu £ f f * Vn
256000 < 345600 ® AMAN (OK)
Vu / ( ff * Vn ) = 0.7407 < 1.0 (OK)
11. INTERAKSI GESER DAN LENTUR
Elemen yang memikul kombinasi geser dan lentur harus dilakukan kontrol sbb. :
Syarat yang harus dipenuhi untuk interakasi geser dan lentur :
Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) £ 1.375
M u / ( fb * Mn ) = 0.4536
Vu / ( ff * Vn ) = 0.7407
Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) = 0.9166
0.9166 < 1.375 AMAN (OK)
10. PENGAKU VERTIKAL PADA BADAN
Luas penampang plat pengaku vertikal harus memenuhi,

As ≥ 0.5 * D * Aw * (1 + Cv) * [ a / h - (a / h)2 / Ö (1 + (a / h)2 ) ]
Tebal plat pengaku vertikal pada badan (stiffner), ts = 6 mm
Tinggi plat pengaku, hs = h t - 2 * t f = 374 mm
Luas penampang plat pengaku, As = hs * ts = 2244 mm2
Untuk sepasang pengaku, D= 1
Cv = 1.5 * kn * E / fy * 1 / ( h /tw )2 = 3.0708
0.5 * D * Aw * (1 + Cv) * [ a / h - (a / h)2 / Ö (1 + (a / h)2 ) ] = 1134 mm2
As ≥ 0.5 * D * Aw * (1 + Cv) * [ a / h - (a / h)2 / Ö (1 + (a / h)2 ) ]
2244 > 1134 ® (OK)

Pengaku vertikal pada plat badan harus mempunyai momen inersia :

Is ≥ 0.75 * h * tw3 untuk a / h ≤ Ö2
Is ≥ 1.5 * h3 * tw3 / a2 untuk a / h > Ö2
Is = 2/3 * hs * ts3 = 53856 mm4

a/h= 2.584 > Ö2
Batasan momen inersia pengaku vertikal dihitung sebagai berikut :
0.75 * h * tw3 = - mm4
1.5 * h3 * tw3 / a2 = 44514 mm4
Kontrol momen inersia plat pengaku, Momen inersia minimum = 44514 mm4
Is = 53856 > 44514 ® AMAN (OK)

PERHITUNGAN KOLOM LENTUR DUA ARAH (BIAXIAL)

KOLOM PADA PORTAL BANGUNAN
A. DATA BAHAN

B. DATA PROFIL BAJA

Profil : WF 400.200.8.13
ht = 400 mm
bf = 200 mm
tf
tw = 8 mm
tf = 13 mm
tw
h h2 ht r= 16 mm
A= 8410 mm2
Ix = 237000000 mm4
r
h1 Iy = 17400000 mm4
bf rx = 168 mm
ry = 45.4 mm
Sx = 1190000 mm3
Sy = 174000 mm3
C. DATA KOLOM

Panjang elemen thd.sb. y, Ly = 4500 mm
Momen akibat beban terfaktor thd.sb. x, Mux = 94500000 Nmm
Momen akibat beban terfaktor thd.sb. y, Muy = 15100000 Nmm
[C]:2011 : MNI Kolom Lentur Dua Arah (Biaxial) 84


G = E / [2*(1 + u)] = 76923.0769 MPa
h1 = t f + r = 29.00 mm
h2 = ht - 2 * h1 = 342.00 mm
h = ht - tf = 387.00 mm
Iw = Iy * h2 / 4 = 6.515E+11 mm6
X1 = p / Sx * √ [ E * G * J * A / 2 ] = 12682.9 MPa
X2 = 4 * [ Sx / (G * J) ]2 * Iw / Iy = 0.0002816 mm2/N2
Zy = tf * bf2 / 2 + ( ht - 2 * tf ) * tw2 / 4 = 265984.0 mm3
Iw = konstanta putir lengkung, X1 = koefisien momen tekuk torsi lateral,
h = tinggi bersih badan, X2 = koefisien momen tekuk torsi lateral,

KOLOM BIAXIAL BENDING

FAKTOR PANJANG TEKUK UNTUK PORTAL BERGOYANG (SMITH, 1996)
thd.sb. X :
Ic3 = 237000000
Lc3 = 4500
Ib3 = 34800000 Ib4 = 34800000

Lb3 = 7000 B Lb4 = 7000 Joint B :
S ( I c / Lc ) = 105333
Ic2 = 237000000 S ( Ib / Lb) = 9943
Lc2 = 4500 GBx = S ( Ic / Lc ) / S ( Ib / Lb ) = 10.6
Ib1 = 34800000 Ib2 = 34800000

Lb1 = 7000 A Lb2 = 7000 Joint A :
S ( I c / Lc ) = 105333
Ic1 = 237000000 S ( Ib / Lb) = 9943
Lc1 = 4500 GAx = S ( Ic / Lc ) / S ( Ib / Lb ) = 10.6
Faktor panjang tekuk efektif thd.sb. x,
kx = [ 3*GAx*GBx + 1.4*(GAx+ GBx) + 0.64 ] / [ 3*GAx*GBx + 2.0*(GAx+ GBx) + 1.28 ]
® kx = 0.96489
thd.sb. Y :
Ic3 = 17400000
Lc3 = 4500
Ib3 = 12500000 Ib4 = 12500000

Lb3 = 5000 B Lb4 = 5000 Joint B :
S ( I c / Lc ) = 7733
Ic2 = 17400000 S ( Ib / Lb) = 5000
Lc2 = 4500 GBy = S ( Ic / Lc ) / S ( Ib / Lb ) = 1.5
Ib1 = 1250000 Ib2 = 12500000

Lb1 = 5000 A Lb2 = 5000 Joint A :
S ( I c / Lc ) = 7733
Ic1 = 17400000 S ( Ib / Lb) = 2750
Lc1 = 4500 GAy = S ( Ic / Lc ) / S ( Ib / Lb ) = 2.8

Faktor panjang tekuk efektif thd.sb. y,

ky = [ 3*GAy*GBy + 1.4*(GAy+ GBy) + 0.64 ] / [ 3*GAy*GBy + 2.0*(GAy+ GBy) + 1.28 ]
® kY = 0.85875
1. TAHANAN AKSIAL TEKAN PENGARUH KELANGSINGAN KOLOM

→ w= 1
→ w = 1.43 / ( 1.6 - 0.67 * lc )
→ w = 1.25 * lc2
Menentukan parameter kelangsingan :

Faktor panjang tekuk efektif terhadap sumbu x, kx = 0.96
Faktor panjang tekuk efektif terhadap sumbu y, ky = 0.86
Panjang kolom terhadap sumbu x : Lx = 4500 mm
Panjang tekuk efektif terhadap sumbu x, Lkx = kx * Lx = 4342 mm
Panjang kolom terhadap sumbu y : Ly = 4500 mm
Panjang tekuk efektif terhadap sumbu y, Lky = ky * Ly = 3864 mm
Parameter kelangsingan terhadap sumbu x,
lcx = 1 / p * Lkx / rx * √ ( fy / E ) = 0.2850
Parameter kelangsingan terhadap sumbu Y,
lcy = 1 / p * Lky / ry * √ ( fy / E ) = 0.9386
Menentukan nilai faktor tekuk terhadap sumbu x :
Untuk parameter kelangsingan terhadap sumbu x, lcx = 0.2850
Faktor tekuk terhadap sumbu x, ® wx = 1.0149
Menentukan nilai faktor tekuk terhadap sumbu y :
Untuk parameter kelangsingan terhadap sumbu y, lcy = 0.9386


Faktor tekuk terhadap sumbu y, ® wy = 1.4725
Tegangan tekuk :
Tegangan tekuk terhadap sumbu x, fcrx = fy / wx = 236.486 MPa
Tegangan tekuk terhadap sumbu y, fcry = fy / wy = 162.992 MPa
Tahanan aksial tekan :
Tahanan aksial tekan nominal thd.sb. x, Nnx = A * fcrx = 1988843 N
Tahanan aksial tekan nominal thd.sb. y, Nny = A * fcry = 1370767 N
Tahanan aksial tekan nominal terkecil, Nn = 1370767 N
2. TAHANAN AKSIAL TEKAN PENGARUH TEKUK LENTUR TORSI
Tahanan aksial nominal tekan pengaruh tekuk lentur torsi, harus dihitung dengan rumus :
Nn = A * fclt dengan,
fclt = [ ( fcry + fcrz) / ( 2 * H ) ] * [ 1 -Ö [1 - 4* fcry* fcrz* H / ( fcry + fcrz)2] ]
Koordinat pusat geser terhadap titik berat penampang, xo = 0.00 mm

yo = 0.00 mm
Jari-jari girasi polar terhadap pusat geser,
ro2 = ( Ix + Iy ) / A + xo2 + yo2 = 30250 mm
H = 1 - [ ( xo2 + yo2 ) / ro2 ] = 1.00
Tegangan tekuk thd.sb. y (sumbu lemah), fcry = fy / wy = 162.992 MPa
fcrz = G * J / ( A * ro2 ) = 107.875 MPa
Tegangan tekuk lentur torsi,
fclt = [ ( fcry + fcrz) / (2*H) ] * [ 1 -Ö[1 - 4* fcry* fcrz* H / ( fcry + fcrz)2] ] = 107.875 MPa
Tahanan aksial tekan nominal, Nn = A * fclt = 907225 N
Tahanan aksial tekan nominal pengaruh kelangsingan kolom,

Nn = 1370767 N
Tahanan aksial tekan nominal pengaruh tekuk lentur torsi,

Nn = 907225 N
Tahanan aksial tekan nominal (terkecil), ® Nn = 907225 N
4. MOMEN NOMINAL PENGARUH LOCAL BUCKLING PADA SAYAP
Momen nominal penampang akibat pengaruh local buckling pada sayap untuk :
a. Penampang compact : l £ lp
→ Mn = Mp
b. Penampang non-compact : lp < l £ lr
c. Penampang langsing : l > lr
→ Mn = Mr * ( lr / l )2
Momen plastis thd.sb. x, Mpx = fy * Zx = 308628480 Nmm

Momen batas tekuk thd.sb. x, Mrx = Sx * ( fy - fr ) = 202300000 Nmm
Momen plastis thd.sb. y, Mpy = fy * Zy = 63836160 Nmm
Momen batas tekuk thd.sb. y, Mry = Sy * ( fy - fr ) = 29580000 Nmm
Kelangsingan penampang sayap, l = b f / tf = 15.385
lp = 170 / √ fy = 10.973
lr = 370 / √ ( fy - fr ) = 28.378
l > lp dan l < lr
Momen nominal thd.sb. x :
compact : Mnx = Mpx = - Nmm
non-compact : Mnx = Mpx - (Mpx - Mrx) * ( l - lp) / ( lr - lp) = 281679191 Nmm
langsing : Mnx = Mrx * ( lr / l )2 = - Nmm
Momen nominal untuk penampang : non-compact Mnx = 281679191 Nmm
Momen nominal thd.sb. y :
compact : Mny = Mpy = - Nmm
non-compact : Mny = Mpy - (Mpy - Mry) * ( l - lp) / ( lr - lp) = 55153828 Nmm

langsing : Mny = Mry * ( lr / l )2 = - Nmm

Momen nominal untuk penampang : non-compact Mny = 55153828 Nmm
5. MOMEN NOMINAL PENGARUH LOCAL BUKLING PADA BADAN

Gaya aksial leleh, Ny = A * fy = 2018400 N
Nu / ( fb * Ny ) = 0.168 N
a. Batas kelangsingan maksimum untuk penampang compact :
Untuk nilai, Nu / ( fb * Ny ) ≤ 0.125
→ lp = 1680 / √ fy * [ ( 1 - 2.75 * Nu / ( fb * Ny ) ]
Untuk nilai, Nu / ( fb * Ny ) > 0.125
→ lp = 500 / √ fy * [ ( 2.33 - Nu / ( fb * Ny ) ] ³ 665 / √ fy
b. Batas kelangsingan maksimum untuk penampang non-compact :
→ lr = 2550 / √ fy * [ ( 1 - 0.74 * Nu / ( fb * Ny ) ]
Untuk nilai : Nu / ( fb * Ny ) > 0.125

lp = 1680 / √ fy * [ ( 1 - 2.75 * Nu / ( fb * Ny ) ] = -
lp = 500 / √ fy * [ ( 2.33 - Nu / ( fb * Ny ) ] = 69.781
lp = 665 / √ fy = 42.926
Batas kelangsingan maksimum penampang compact, lp = 69.781
Batas kelangsingan maksimum penampang non-compact,
lr = 2550 / √ fy * [ ( 1 - 0.74 * Nu / ( fb * Ny ) ] = 144.151
l < lp dan l < lr
Momen nominal thd.sb. x :
compact : Mnx = Mpx = 308628480 Nmm
non-compact : Mnx = Mpx - (Mpx - Mrx) * ( l - lp) / ( lr - lp) = - Nmm
langsing : Mnx = Mrx * ( lr / l )2 = - Nmm
Momen nominal thd.sb. x : penampang compact Mnx = 308628480 Nmm
Momen nominal thd.sb. y :

compact : Mny = Mpy = 63836160 Nmm

non-compact : Mny = Mpy - (Mpy - Mry) * ( l - lp) / ( lr - lp) = - Nmm
langsing : Mny = Mry * ( lr / l ) =
2
- Nmm
Momen nominal thd.sb. y : penampang compact Mny = 63836160 Nmm
Momen nominal berdasarkan pengaruh local buckling pada sayap,

Momen nominal thd.sb. x, Mnx = 281679191 Nmm
Momen nominal thd.sb. y, Mny = 55153828 Nmm
Momen nominal berdasarkan pengaruh local buckling pada badan,
Momen nominal thd.sb. x, Mnx = 308628480 Nmm
Momen nominal thd.sb. y, Mny = 63836160 Nmm
Momen nominal (terkecil) yang menentukan,
Momen nominal thd.sb. x, ® Mnx = 281679191 Nmm
Momen nominal thd.sb. y, ® Mny = 55153828 Nmm
Tahanan momen lentur thd.sb. x, fb * Mnx = 253511272 Nmm
Tahanan momen lentur thd.sb. y, fb * Mny = 49638445 Nmm
7. INTERAKSI AKSIAL TEKAN DAN MOMEN LENTUR

Momen akibat beban terfaktor thd.sb. x, Mux = 94500000 Nmm
Momen akibat beban terfaktor thd.sb. y, Muy = 15100000 Nmm
Tahanan momen lentur thd.sb. x, fb * Mnx = 253511272 Nmm
Tahanan momen lentur thd.sb. y, fb * Mny = 49638445 Nmm
Kolom yang menahan gaya aksial tekan dan momen lentur harus memenuhi
persamaan interaksi aksial tekan dan momen lentur sbb :
Untuk nilai, Nu / ( fn * Nn ) > 0.20
→ Nu / ( fn * Nn ) + 8 / 9 * [ Mux / ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) ] £ 1.0
Untuk nilai, Nu / ( f * Nn ) ≤ 0.20

→ Nu / ( 2 * fn * Nn ) + [ Mux / ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) ] £ 1.0
Untuk nilai : Nu / ( fn * Nn ) = 0.3955 > 0.20

Nu / ( fn * Nn ) + 8/9*[ Mux / ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) ] = 0.9973
Nu / ( 2 * fn * Nn ) + [ Mux / ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) ] = -
Nilai interaksi aksial tekan dan momen lentur = 0.9973
0.9973 < 1.0 ® AMAN (OK)
8. TAHANAN GESER

h2 / t w £ 6.36 * Ö ( E / fy )
Kontrol tahanan geser nominal plat badan tanpa pengaku :

Tahanan gaya geser nominal, Vn = 0.60 * fy * Aw = 460800 N
Tahanan gaya geser, ® ff * Vn = 345600 N
Syarat yg harus dipenuhi : Vu £ ff * Vn
207000 < 345600 ® AMAN (OK)
Vu / ( ff * Vn ) = 0.5990 < 1.0 (OK)
Sayarat yang harus dipenuhi untuk interakasi geser dan lentur :
Mux / ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) £ 1.375
Mux / ( fb * Mnx ) = 0.3728

Muy / ( fb * Mny ) = 0.3042
Vu / ( ff * Vn ) = 0.5990
Mux / ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) + 0.625* Vu / ( ff * Vn ) = 1.0513

1.0513 < 1.375 AMAN (OK)

PERHITUNGAN BALOK DENGAN PENGAKU BADAN
A. DATA BAHAN

B. DATA PROFIL BAJA

Profil : WF 400.200.8.13
ht = 400 mm
bf = 200 mm
tf tw = 8 mm
tf = 13 mm
tw r= 16 mm
h h2 ht A= 8410 mm2
Ix = 237000000 mm4
Iy = 17400000 mm4
r
h1 rx = 168 mm
bf ry = 45.4 mm
Sx = 1190000 mm3
Sy = 174000 mm3
Berat : w= 647 N/m
BALOK DENGAN PENGAKU BADAN
[C]2011 : MNI Balok Dengan Pengaku Badan 94

C. DATA BALOK

Panjang elemen thd.sb. y ( jarak dukungan lateral ), Ly = 4000 mm
Jarak antara pengaku vertikal pada badan, a= 1000 mm
Tebal plat pengaku vertikal pada badan, ts = 6 mm
G=E/[2*(1+u)]= 76923 MPa
h1 = tf + r = 29.00 mm
h2 = h t - 2 * h 1 = 342.00 mm
h = ht - tf = 387.00 mm
Iw = I y * h 2 / 4 = 6.515E+11 mm6
X1 = p / Sx * √ [ E * G * J * A / 2 ] = 12682.9 MPa
X2 = 4 * [ Sx / (G * J) ]2 * Iw / Iy = 0.0002816 mm2/N2
Z x = t w * ht 2 / 4 + ( b f - t w ) * ( h t - tf ) * t f = 1285952.0 mm3
Zy = tf * bf2 / 2 + ( ht - 2 * tf ) * tw2 / 4 = 265984.0 mm3

Iw = konstanta putir lengkung, X1 = koefisien momen tekuk torsi lateral - 1,

h = tinggi bersih badan, X2 = koefisien momen tekuk torsi lateral - 2,
Syarat yg harus dipenuhi untuk balok dengan pengaku, maka nilai : a / h ≤ 3.0
a/h= 2.584 < 3.00
® berlaku rumus balok dengan pengaku (OK)
Ketebalan plat badan dengan pengaku vertikal tanpa pengaku memanjang harus meme-
nuhi : h / tw £ 7.07 * √ ( E / fy )
48.375 < 204.09 ® tebal plat badan memenuhi (OK)
1.1. Pengaruh tekuk lokal (local buckling) pada sayap
Kelangsingan penampang sayap, l = b f / tf = 15.385

lp = 500 / √ fy = 32.275
lr = 625 / √ fy = 40.344
→ Mn = Mp
b. Penampang non-compact, l p < l £ lr
→ Mn = Mr * ( lr / l )2
l < lp dan l < lr



1.2. Pengaruh tekuk lokal (local buckling) pada badan

lp = 1680 / √ fy = 108.444
lr = 2550 / √ fy = 164.602
l < lp dan l < lr

48.375 > 40.344
Mn = Kg * S * fcr
a. Untuk kelangsingan : lG ≤ lp → fcr = fy
b. Untuk kelangsingan : lp < lG ≤ l r
c. Untuk kelangsingan : lG > lr → fcr = fc * ( lr / lG )2 ≤ fy
Untuk tekuk torsi lateral : → f c = Cb * fy / 2 ≤ fy
Cb = 12.5 * Mu / ( 2.5*Mu + 3*MA + 4*MB + 3*MC ) = 1.10 < 2.3

ar = h * t w / ( b f * t f ) = 1.191
tekan, r 1 = Ö ( I 1 / A1 ) = 51 mm

lp = 1.76 * √ ( E / fy ) = 50.807
lr = 4.40 * √ ( E / fy ) = 127.017
f c = C b * fy / 2 = 131.93 MPa
lG > lp dan lG < lr
l G ≤ lp fcr = fy = - MPa
lp ≤ lG ≤ lr fcr = Cb* fy* [ 1 - ( lG - lp) / ( 2*( lr - lp) ) ] = 217.05 MPa
fcr = 217.05 MPa
Kg = 1 - [ ar / (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw - 2550 / Ö fcr ] = 1.095
Momen nominal penampang, Mn = Kg * S * fcr = 282925041 Nmm
Kelangsingan penampang sayap, lG = b f / ( 2 * t f ) = 7.69

Faktor kelangsingan plat badan, ke = 4 / Ö ( h / tw ) = 0.575 < 0.763

diambil, ke = 0.575
lp = 0.38 * √ ( E / fy ) = 10.97

lr = 1.35 * √ ( ke * E / fy ) = 29.55
Tegangan acuan untuk momen kritis tekuk lokal, f c = fy / 2 = 120.00 MPa
lG < lp dan lG < lr
lp ≤ lG ≤ lr fcr = Cb* fy* [ 1 - ( lG - lp) / ( 2*( lr - lp) ) ] = - MPa
Kg = 1 - [ ar / (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw - 2550 / Ö fcr ] = 1.089

→ Mn = Mp = f y * Z x
b. Bentang sedang : Lp < L £ Lr
Lp = 1.76 * ry * √ ( E / fy ) = 2307 mm
Tegangan leleh dikurangi tegangan sisa, f L = f y - fr = 170 MPa


Cb = 12.5 * Mu / ( 2.5*Mu + 3*MA + 4*MB + 3*MC ) = 1.10
L > Lp dan L < Lr

M n = M p = f y * Zx = - Nmm
Mn = Cb * [ Mr + ( Mp - Mr ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] = 295188726 Nmm
Mn = Cb * p / L*√ [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ] = - Nmm
Momen nominal balok untuk kategori : bentang sedang Mn = 295188726 Nmm
Mn < Mp
Momen nominal yang digunakan, Mn = 295188726 Nmm
a. Momen nominal pengaruh local buckling :

Momen nominal pengaruh local buckling pada sayap, Mn = 308628480 Nmm
Momen nominal pengaruh local buckling pada badan, Mn = 308628480 Nmm
Momen nominal berdasarkan tekuk torsi lateral, Mn = 282925041 Nmm
Momen nominal berdasarkan local buckling pd. sayap, Mn = 310982774 Nmm
c. Momen nominal berdasarkan pengaruh lateral buckling, Mn = 295188726 Nmm
Syarat yg harus dipenuhi : M u £ f b * Mn
146000000 < 254632537 ® AMAN (OK)
Mu / ( f b * M n ) = 0.5734 < 1.0 (OK)

5. TAHANAN GESER
Tahanan geser nominal plat badan dengan pengaku dihitung sebagai berikut :
Untuk nilai, h / tw ≤ 1.10 * Ö ( kn * E / fy )
Tahanan geser plastis :
→ Vn = 0.60 * fy * Aw
Untuk nilai, 1.10 * Ö ( kn * E / fy ) ≤ h / tw ≤ 1.37 * Ö ( kn * E / fy )
Tahanan geser elasto plastis :
→ Vn = 0.60 * fy * Aw * [ 1.10*Ö ( kn * E / fy ) ] / ( h / tw )
Untuk nilai, h / tw > 1.37 * Ö ( kn * E / fy )
Tahanan geser elastis :
→ Vn = 0.90 * Aw * kn * E / ( h / tw )2

kn = 5 + 5 / ( a / h )2 = 5.7488
Perbandingan tinggi terhadap tebal badan, h / tw = 48.375
1.10 * Ö ( kn * E / fy ) = 76.136
1.37 * Ö ( kn * E / fy ) = 94.824
h / tw < 1.10*Ö ( kn*E / fy ) dan h / tw < 1.37*Ö ( kn*E / fy )
® Tahanan geser plastis
Tahanan geser nominal dihitung sebagai berikut :
Vn = 0.60 * fy * Aw = 460800 N
Vn = 0.60 * fy * Aw * [ 1.10*Ö ( kn * E / fy ) ] / ( h / tw ) = - N
Vn = 0.90 * Aw * kn * E / ( h / tw )2 = - N
Tahana geser nominal untuk geser : plastis Vn = 460800 N


328000 < 345600 ® AMAN (OK)
Syarat yang harus dipenuhi untuk interakasi geser dan lentur :
Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) £ 1.375
Mu / ( fb * Mn ) = 0.5734
Vu / ( ff * Vn ) = 0.9491
Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) = 1.1665
1.1665 < 1.375 AMAN (OK)
7. DIMENSI PENGAKU VERTIKAL PADA BADAN
Luas penampang plat pengaku vertikal harus memenuhi,

As ≥ 0.5 * D * Aw * (1 + Cv) * [ a / h - (a / h)2 / Ö (1 + (a / h)2 ) ]
Tebal plat pengaku vertikal pada badan (stiffner), ts = 6 mm
Tinggi plat pengaku, hs = h t - 2 * t f = 374 mm
Luas penampang plat pengaku, As = hs * ts = 2244 mm2
Untuk sepasang pengaku, D= 1
Cv = 1.5 * kn * E / fy * 1 / ( h /tw )2 = 3.0708
0.5 * D * Aw * (1 + Cv) * [ a / h - (a / h)2 / Ö (1 + (a / h)2 ) ] = 1134 mm2
As ≥ 0.5 * D * Aw * (1 + Cv) * [ a / h - (a / h)2 / Ö (1 + (a / h)2 ) ]
2244 > 1134 ® AMAN (OK)
Pengaku vertikal pada plat badan harus mempunyai momen inersia :

Is ≥ 0.75 * h * tw3 untuk a / h ≤ Ö2
Is ≥ 1.5 * h3 * tw3 / a2 untuk a / h > Ö2
Momen inersia plat pengaku, Is = 2/3 * hs * ts3 = 53856 mm4

untuk, a/h= 2.584 > Ö2
Batasan momen inersia pengaku vertikal dihitung sebagai berikut :

0.75 * h * tw3 = - mm4

1.5 * h3 * tw3 / a2 = 44514 mm4
Momen inersia minimum = 44514 mm4
Kontrol momen inersia plat pengaku,
Is = 53856 > 44514 ® AMAN (OK)

Pehitungan Struktur Baja Dengan Microsoft Excel
PERHITUNGAN BALOK TANPA PENGAKU BADAN
A. DATA BAHAN

B. DATA PROFIL BAJA

Profil : WF 400.200.8.13
ht = 400 mm
bf = 200 mm
tf tw = 8 mm
tf = 13 mm
tw
h h2 ht r= 16 mm
A= 8410 mm2
Ix = 237000000 mm4
r Iy = 17400000 mm4
h1 rx = 168 mm
bf ry = 45.4 mm
Sx = 1190000 mm3
Sy = 174000 mm3
Berat : w= 647 N/m
BALOK TANPA PENGAKU BADAN
[C]2011 : MNI Balok Tanpa Pengaku Badan 104

C. DATA BALOK

Panjang elemen thd.sb. y ( jarak dukungan lateral ), Ly = 4000 mm
G = E / [ 2 *( 1 + u ) ] = 76923 MPa
h1 = t f + r = 29.00 mm
h2 = ht - 2 * h1 = 342.00 mm
h = ht - tf = 387.00 mm
Iw = Iy * h2 / 4 = 6.515E+11 mm6
X1 = p / Sx * √ [ E * G * J * A / 2 ] = 12682.9 MPa
X2 = 4 * [ Sx / (G * J) ]2 * Iw / Iy = 0.0002816 mm2/N2
Zy = tf * bf2 / 2 + ( ht - 2 * tf ) * tw2 / 4 = 265984.0 mm3
G = modulus geser,
tf
J = Konstanta puntir torsi,
tw
Iw = konstanta putir lengkung, h h2 ht
X1 = koefisien momen tekuk torsi lateral - 1,
r
X2 = koefisien momen tekuk torsi lateral - 2, h1
bf

tw
h h2 ht
r
h1
bf
Zx = modulus penampang plastis thd. sb. x,
Zy = modulus penampang plastis thd. sb. y,
Kelangsingan penampang sayap, l = bf / t f = 15.385

lp = 170 / √ fy = 10.973
lr = 370 / √ ( fy - fr ) = 28.378
a. Penampang compact : l £ lp
→ Mn = Mp
b. Penampang non-compact : l p < l £ lr
c. Penampang langsing : l > lr
→ M n = M r * ( l r / l )2
l > lp dan l < lr

compact : Mn = Mp = - Nmm
non-compact : Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp) = 281679191 Nmm
Momen nominal untuk penampang : non-compact Mn = 281679191 Nmm


Mn = Kg * S * fcr
a. Untuk kelangsingan : l G ≤ lp → fcr = fy
b. Untuk kelangsingan : lp < lG ≤ lr
c. Untuk kelangsingan : l G > lr → fcr = fc * ( lr / lG )2 ≤ fy
Untuk tekuk torsi lateral : → fc = C b * f y / 2 ≤ fy
Cb = 12.5 * Mu / ( 2.5 * Mu + 3 * MA + 4 * MB + 3 * MC ) = 1.10 < 2.3
a r = h * t w / ( b f * tf ) = 1.191
tekan, r1 = Ö ( I1 / A1 ) = 51 mm

lp = 1.76 * √ ( E / fy ) = 50.807
lr = 4.40 * √ ( E / fy ) = 127.017


f c = Cb * fy / 2 = 131.93 MPa
lG > lp dan lG < lr

l G ≤ lp fcr = fy = - MPa
lp ≤ lG ≤ lr fcr = Cb* fy* [ 1 - ( lG - lp) / ( 2*( lr - lp) ) ] = 217.05 MPa
fcr = 217.05 MPa
Kg = 1 - [ ar / (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw - 2550 / Ö fcr ] = 1.095
Faktor kelangsingan plat badan, ke = 4 / Ö ( h / t w ) = 0.575 < 0.763

diambil, ke = 0.575
Kelangsingan penampang sayap, lG = bf / ( 2 * t f ) = 7.69
lp = 0.38 * √ ( E / fy ) = 10.97
lr = 1.35 * √ ( ke * E / fy ) = 29.55
Tegangan acuan untuk momen kritis tekuk lokal, fc = f y / 2 = 120.00 MPa
lG < lp dan lG < lr
lp ≤ lG ≤ lr fcr = Cb* fy* [ 1 - ( lG - lp) / ( 2*( lr - lp) ) ] = - MPa


Kg = 1 - [ ar / (1200 + 300 * ar) ] * [ h / tw - 2550 / Ö fcr ] = 1.089

→ Mn = Mp = f y * Z x
b. Bentang sedang : Lp < L £ Lr

Lp = 1.76 * ry * √ ( E / fy ) = 2307 mm
fL = f y - f r = 170 MPa
Cb = 12.5 * Mu / ( 2.5*Mu + 3*MA + 4*MB + 3*MC ) = 1.10
L > Lp dan L < Lr
Mn = M p = f y * Z x = - Nmm
Mn = Cb * [ Mr + ( Mp - Mr ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] = 295188726 Nmm
Mn = Cb * p / L*√ [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ] = - Nmm
Momen nominal untuk kategori : bentang sedang Mn = 295188726 Nmm
Mn < Mp
Momen nominal yang digunakan, ® Mn = 295188726 Nmm

a. Momen nominal berdasarkan pengaruh local buckling, Mn = 308628480 Nmm

Momen nominal berdasarkan tekuk torsi lateral, Mn = 282925041 Nmm
Momen nominal berdasarkan local buckling pd. sayap, Mn = 310982774 Nmm
c. Momen nominal berdasarkan pengaruh lateral buckling, Mn = 295188726 Nmm
Syarat yg harus dipenuhi : M u £ fb * M n
146000000 < 254632537 ® AMAN (OK)
M u / ( fb * M n ) = 0.5734 < 1.0 (OK)
5. TAHANAN GESER
Kontrol tahanan geser nominal plat badan tanpa pengaku :

h2 / t w £ 6.36 * Ö ( E / fy )

Tahanan gaya geser nominal, Vn = 0.60 * fy * Aw = 460800 N
328000 < 345600 ® AMAN (OK)

Vu / ( ff * Vn ) = 0.7500 < 1.0 (OK)
Syarat yang harus dipenuhi untuk interaksi geser dan lentur :
Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) £ 1.375
M u / ( fb * M n ) = 0.5734
Vu / ( ff * Vn ) = 0.9491
Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) = 1.1665
< 1.375 AMAN (OK)

PERHITUNGAN STRUKTUR BAJA
Dengan Microsoft Excel
Vu
Q
Mu
BAUT
1 1
2a 2a
a a
a a
a a
h h
a a
a a
a a
1 1
2a 2 a
PLAT SAMBUNG
b
Vu
Mu
s
s
u e u
y Puh
hp y
hp u
u u t
s s
s x x t
0.5 b lp
m 0.95 ht m
T
Lx T
B I
T rac k-stank
f L
l as
Ly
baut
N
J Raf ter
Lp
ht Pc
h
ec tf
f e
tw
h h2 ht
t h1 r
bf
f p max t
a
t
et Y/3 h h
c
Pc + P t
Y
Pt
N b
Lx
a
Ly
Lx
Ly
Oleh :
Ir. M. Noer Ilham, MT.
PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2011

New Steel Structure

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

New Steel Structure

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Perhitungan Struktur Baja Dengan Microsoft Excel

PERHITUNGAN IKATAN ANGIN (TIE ROD BRACING)

[C]2011 : M. Noer Ilham

Gaya tarik pada track stank akibat beban terfaktor, Tu = 50000 N

PLAT SAMBUNG DATA PLAT SAMBUNG

[C]2011 : MNI Ikatan Angin (Tie Road Bracing) 1

Jumlah baut, n= 2 unit

1. TAHANAN TARIK PLAT

Luas penampang bruto, Ag = tp * Lp = 400.00 mm2

2. TAHANAN TARIK TRACK STANK

Luas penampang bruto, Ag = p / 4 * dt2 = 283.53 mm2

3. TAHANAN GESER BAUT DAN TUMPU PLAT

Faktor reduksi kekuatan geser baut, ff = 0.75

[C]2011 : MNI Ikatan Angin (Tie Road Bracing) 2

Tahanan tumpu plat, ff * Rn = 2.4 * ff * db * tp * fup * n = 85248 N

Tegangan tarik putus plat, fup = 370 MPa

5. REKAP TAHANAN SAMBUNGAN

Gaya tarik pada track stank akibat beban terfaktor, Tu = 50000 N

[C]2011 : MNI Ikatan Angin (Tie Road Bracing) 3

PERHITUNGAN GORDING DAN SAGROD

[C]2011 : M. Noer Ilham

Tegangan leleh baja (yield stress), fy = 240

B. DATA PROFIL BAJA Lip Channel : C 150.65.20.2,3

[C]2011 : MNI Gording dan Sagrod 4

Faktor reduksi kekuatan untuk lentur, fb = 0.90

G = modulus geser, Zx = modulus penampang plastis thd. sb. x,

1. BEBAN PADA GORDING

2.1. BEBAN MATI (DEAD LOAD)

No Material Berat Satuan Lebar Q

[C]2011 : MNI Gording dan Sagrod 5

Total beban mati, QDL = 235.0

2.2. BEBAN HIDUP (LIVE LOAD)

Beban merata, Qu = 1.2 * QDL + 1.6 * QLL = 762.00

4. MOMEN DAN GAYA GESER AKIBAT BEBAN TERFAKTOR

Panjang bentang gording terhadap sumbu x, Lx = L 1 = 6000

[C]2011 : MNI Gording dan Sagrod 6

Momen pada 1/4 bentang, MA = 2680315

5. MOMEN NOMINAL PENGARUH LOCAL BUCKLING

Pengaruh tekuk lokal (local buckling) pada sayap :

l > lp dan l < lr

[C]2011 : MNI Gording dan Sagrod 7

non-compact : Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp) = 5615352

6. MOMEN NOMINAL PENGARUH LATERAL BUCKLING

Momen nominal komponen struktur dengan pengaruh tekuk lateral, untuk :

[C]2011 : MNI Gording dan Sagrod 8

Mnx = Cb * [ Mrx + ( Mpx - Mrx ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] = 6968430

7. TAHANAN MOMEN LENTUR

Momen nominal terhadap sumbu x :

[C]2011 : MNI Gording dan Sagrod 9

Ketebalan plat badan tanpa pengaku harus memenuhi syarat,

Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu x, Vux = 5594

9. KONTROL INTERAKSI GESER DAN LENTUR

Sayarat yang harus dipenuhi untuk interakasi geser dan lentur :

Mu / ( fb * Mn ) = Mux / ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) = 0.9130

10. TAHANAN TARIK SAGROD

Beban merata terfaktor pada gording, Quy = 0.3220

[C]2011 : MNI Gording dan Sagrod 10

Tu = Quy * Ly + Puy = 1320

Tahanan tarik sagrod berdasarkan luas penampang brutto,

[C]2011 : MNI Gording dan Sagrod 11

2011 : M. Noer Ilham

[C]2011 : MNI Gording dan Sagrod 12

stis thd. sb. x,

[C]2011 : MNI Gording dan Sagrod 13