a. Letak geografis
sebelah selatan dengan desa Karangwangi, sebelah barat dengan desa Sindangsari,
Luas desa Sindangjaya adalah 195.868 Ha, terdiri dari 158.068 Ha lahan
dari permukaan laut sekitar 582 mdl dan termasuk kedalam daerah dataran rendah.
Curah hujan rata-rata 225 Mm, suhu rata-rata hariannya 20 derajat celcius.
Ciranjang sejauh 3 km, ke kabupaten kota sejauh 16 km, ke ibu kota propinsi sejauh
48 Km. Untuk mencapai desa Sindangjaya dapat ditempuh dengan kendaraan bus,
angkot dan sepeda motor. Jarak tempuh dari desa Sindangjaya ke ibu kota kecamatan
selama 0,25 jam dan ke ibu kota kabupaten selama 0,75 jam.56
56 Daftar Isian Potensi Desa, Pemerintah kabupaten Cianjur kantor Pemberdayaan Masyarakat
Desa 2006, Hal. 1-2
47
b. Kependudukan
seluruhnya sekitar 6119 jiwa, terdiri dari 3033 laki-laki dan 3086 perempuan. Mereka
lanjut usia.
Dilihat dari etnis, masyarakat desa Sindangjaya juga cukup beragam. Untuk
Tabel I
Komposisi penduduk menurut etnis
48
Sindangjaya. Etnis terbesar adalah Sunda karena mereka adalah penduduk lokal.
Kemudian diikuti oleh etnis Jawa, Batak, Madura, Manado, Ambon, dan Bugis yang
jumlahnya tidak begitu banyak. Etnis Batak, Manado, dan Bugis umumnya memeluk
agama Kristen. Etnis Madura, Sunda, dan Jawa umumnya Muslim. Khusus untuk
etnis Sunda di Sindangjaya mereka juga banyak yang menganut agama Kristen.
Tabel II
Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikannya
peringkat pertama yang berjumlah 1660 orang. Penduduk yang lulus SLTP
menduduki peringkat kedua dengan jumlah 700 orang. Penduduk yang lulus SMU
sekitar 235 orang, menduduki peringkat ke 3. Penduduk yang lulus akademi sebanyak
54 orang, dan yang lulus sarjana sebanyak 15 orang. Sedangkan yang tidak tamat dan
buta aksara masing-masing berjumlah 135 dan 5 orang. Dengan demikian pendidikan
desa Sindangjaya relatif tidak begitu tertinggal karena mayoritas penduduknya pernah
49
Adapun sarana pendidikan yang ada di Sindangjaya terdiri dari 1 buah TK, 5
buah SD, 2 buah SLTP, 1 buah Tsanawiyah, dan 1 buah tempat kursus. SLTP Pusaka
merupakan lembaga pendidikan terbesar yang ada di Sindangjaya yang didirikan oleh
serta 10 Majlis Taklim bagi umat Islam, dan sekolah minggu bagi umat Kristiani yang
menanam padi, jagung, sayur mayur, ketela dan umbi-umbian. Khusus padi menjadi
prioritas utama para petani dalam menanam, sedangkan jagung dan kacang-kacangan
bisaanya ditanam ketika musim kemarau datang. Para petani tersebut memanen hasil
luasnya.
Khusus sebelah timur desa Sindangjaya terdapat danau Cirata. Danau tersebut
selain berfungsi sebagai pembangkit listrik juga berfungsi sebagai tempat wisata dan
tempat budidaya ikan air tawar. Di atas danau Cirata terdapat rumah-rumah terapung
dan jaring-jaring penangkaran ikan. Jenis ikan yang dihasilkan antara lain ikan
Mujaer, Nila, Ikan Mas dan sebagainya. Produksi rata-rata mencapai 30 ton
pertahun.57
57 Ibid, hal. 10
50
Adapun komposisi lengkap mata pencaharian penduduk desa Sindangjaya
Tabel III
Sektor mata pencaharian penduduk
penduduknya yang sangat majemuk. Hal ini dapat digambarkan dari tingkah laku
masyaakat setempat yang sangat terbuka dan mempunyai solidaritas yang tinggi
erat. Seperti dengan sistem keluarga yang tidak memilih jalur kekerabatan melalui
Dalam kehidupan sehari-hari mereka berpegang teguh pada adat istiadat yang
51
perbedaan golongan atau kasta. Setiap orang diakui mempunyai hak yang sama. Batas
pergaulan antara satu dengan yang lainnya tidak begitu dipermasalahkan selagi
Dalam kehidupan sosialnya, mereka satu sama lain selalu menjaga dan
berusaha baik. Dalam hidup bermasyarakat, bila ada suatu masalah, masyarakat desa
mereka menerima petuah dari tokoh masyarakat atau ulama setempat sebagai jalan
penyeeseian.
Selain itu, tampak pula di desa Sindangjaya pola hidup yang tentram, tenang
dan rukun. Pola interaksi yang dijalankanpun sangat terlihat dinamis, ini bisa dilihat
dari adanya kerjasama yang dilakukan warga masyarakat desa Sindangjaya. Tolong
menolong dan gotong royong merupakan perwujudan dari interaksi yang mereka
baik itu dalam interaksi antar agama yang berlainan keyakinan atau ineraksi sosial
yang nyata, misalnya pembuatan jalan, pembangunan rumah, dimana orang muslim
dan lainnya. Mereka yang berdagang adalah mereka yang awalnya petani, tetapi
dari tanah yang mereka miliki. Tanah bagi mereka merupakan sumber kehidupan bagi
52
keluarga dan keturunannya. Pemanfatan tanah sebagai seumber kehidupan hasilnya
kemudian tidak hanya mengolah tanah untuk pertanian, tanah tersebut kemudian
digunakan untuk usaha lain, ada yang membuat kolam ikan, kios, maupun toko.
sebagai peternak ikan air tawar. Namun ada juga yang lebih memanfaatkan kondisi
Cirata sebagai daerah wisata yang indah dengan membuka warung-warung nasi,
d. Kehidupan Keberagamaan
Di desa ini terdapat lebih dari satu agama, terutama Kristen dan Islam. Kedua agama
tersebut adalah agama yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Agama Islam dianut oleh 5004 orang, dan Kristen dianut oleh 1115 orang.
Kedua agama tersebut saling berinteraksi satu sama lain dengan saling menghargai
masjid, atau majlis taklim yang diikuti oleh bapak-bapak, ibu-ibu maupun remaja.
Tabel IV
Sektor Agama
53
No Agama Jumlah jiwa
1 Islam 5004 jiwa
2 Kristen 1115 jiwa
Tabel V
Sarana peribadatan
Dari tabel VI diatas bisa dilihat bahwa sarana peribadatan yang berada di desa
Asih, 2. Masjid Abu Saad di Sindang Asih, 3. Masjid Nurul Haq di Sindang Asih, 4.
Masjid Al-Hidayah di Sindang kerta, dan 8. Masjid Nurul Iman di Sindang Saluyu.
Adapun 5 gereja yang dimaksud diatas adalah gereja Pusaka, gereja Pasundan,
gereja Kerasulan Baru, gereja Elizier, dan gereja Pentekosta.. Gereja-gereja tersebut
54
Selain sarana peribadatan, di desa Sindangjaya terdapat organisasi-organisasi
terbesar. Hampir 85% umat Islam merupakan anggota dan simpatisan NU, sisanya
adalah anggota Persis dan Muhamadiyah. Secara formal organiasi Islam di desa
Sindangjaya di wakili oleh MUI, di tubuh MUI inilah bergabung tokoh-tokoh agama
terebut disesuaikan dengan nama ordo dan gerejanya. Secara formal organisasi
Kristen di desa Sindangjaya diwakili oleh Majlis Gereja, Majlis ini difungsikan untuk
muslim membentuk karang taruna dan mengadakan acara tahun baru-an, pengajian
rajaban, dan kegiatan positif lainnya. Dibanding dengan pengajian orang tua,
pengajian pemuda ini lebih santai dan disesuaikan dengan jiwa anak muda.
organisasi dan akif didalamnya. Kegiatannya juga banyak, dari mulai kegiatan gereja
mingguan sampai kepada penyelenggaraan hari-hari besar agama, semisal Natal dan
sebagainya.
dan saling menerima perbedaan. Sehingga mereka aman dan nyaman dalam
55
menjalani rutinitas kehidupannya.
56