Anda di halaman 1dari 45

PENANGANAN PRIMER

KASUS TRAUMA
Eko Setijanto
Bagian Anestesiologi dan Terapi
Intensif RSUD Dr Moewardi

Apa yang harus dilakukan?

Menilai jalan nafas

LIHAT - LOOK

DENGAR - LISTEN

Gerak dada & perut


Tanda distres nafas
Warna mukosa, kulit
Kesadaran
Gerak udara nafas
dengan telinga

RABA - FEEL

Gerak udara nafas


dengan pipi

( Look - Listen - Feel )


3

PRIORITAS UTAMA ADALAH


JALAN NAFAS BEBAS

Jika pasien sadar, ajak bicara

Berikan oksigen (jika ada)

masker 6 lpm

Jaga tulang leher

bicara jelas = tak ada sumbatan

baring datar, wajah ke depan, leher posisi netral

Nilai apakah jalan nafas bebas

adakah suara snoring, gargling, crowing

Tanda sumbatan /
obstruksi
mendengkur : pangkal lidah (snoring)
suara berkumur : cairan (gargling)
stridor : kejang / edema pita suara (crowing)

MAKIN
PARAH

gelisah (karena hipoksia)


gerak otot nafas tambahan

(tracheal tug,

retraksi sela iga)

gerak dada & perut paradoksal


sianosis (tanda lambat)

Korban tak sadar jangan diberi bantal


jangan diganjal bahu
6

X
NECK LIFT

CHIN LIFT

X
X

HEAD TILT
AD TILT jangan dilakukan pada trauma
7

Cara paling aman : JAW


THRUST

Immobilisasi leher sejak tempat kejadian


in-line immobilisation dan collar brace

Neck collar / Collar brace

Dipasang tanpa menggerakkan leher (terlalu banyak)


Kepala harus dipegang in-line
- Tekanan intra-kranial bisa meningkat
- Airway bisa obstruksi, bila muntah akan aspirasi
10

11

Fixasi dibantu bantal pasir dan pleister


dahi

Hati-hati, jalan nafas bisa tersumbat,


bila muntah = langsung aspirasi
12

Pasien tidak bernafas


13

Menilai pernafasan

Look - Lihat: gerak dada, cuping hidung, sela iga


Listen - Dengar: suara nafas, suara tambahan
Feel - Raba: udara nafas keluar hidung mulut
Palpasi: gerak dada, simetris ?
Perkusi - Ketuk: Redup ? Hipersonor ? Simetris ?
Auskultasi (stetoskop): Suara nafas ada? Simetris ?

14

Tanda distres nafas


Nafas dangkal cepat
Gerak cuping hidung
Tarikan sela iga / otot
leher
Nadi cepat
Hipotensi
Vena leher distensi
Sianosis (tanda lambat)
15

Ada nafas?
Nafas normal atau
distres?
Tidak ada nafas
beri nafas
buatan + O2
Ada nafas sengal-sengal
beri
nafas buatan + O2
Ada nafas cepat > 25, gerak cuping
hidung, retraksi intercosta beri O2
+ siapkan nafas buatan

16

Berikan nafas buatan, tambahkan oksigen


17

Nafas buatan
12-20 x / menit, sampai dada nampak terangkat
diberikan bila nafas abnormal (tidak menunggu
sampai apnea dulu)
dengan tambahan oksigen (kalau ada)
jika udara salah masuk lambung, jangan
dikeluarkan dengan menekan lambung (risiko
aspirasi)

18

Nafas buatan dilakukan dengan


in-line immobilisation (pegangi kepala-leher)
agar tulang leher tak bergerak banyak

19

Laringoskopi u/ intubasi trachea


(definitive airway, paling efektif)

20

Nafas buatan dengan intubasi trachea


1. Oksigenasi & pembuangan CO2 lebih efektif
2. Mencegah aspirasi ke paru

21

Korban tabrakan truk terjepit bak besi


22

SIRKULASI
menilai
Perfusi perifer hangat, kering
Warna akral pink / merah muda
Capillary refil 2 detik,
bandingkan tangan pemeriksa
Denyut nadi
Tekanan darah
Produksi urine
23

Pastikan, korban sadar atau tidak waktu disapa


CHECK AIRWAY- BREATHING
Pasien sadar
raba nadi radialis
evaluasi perfusi
ukur tek darah

Pasien tak sadar


raba nadi carotis

Ada nadi carotis


raba nadi radialis
evaluasi perfusi
ukur tek darah

Tidak ada nadi carotis


Resusitasi
Jantung Paru

24

Meraba nadi carotis

25

Jika nadi teraba di:


- radialis
> 80 mmHg *)
- femoralis > 70 mmHg
- carotis
> 60 mmHg

*) sistolik
26

Tanda
klinis
shock

Nadi cepat > 100

Nadi radialis (+) > 80 mmHg


Nadi carotis (+) > 60 mmHg

Tekanan darah < 90-100


mmHg
Kesadaran gelisah sampai
coma
Pulse pressure menyempit
JVP rendah (vena jugularis
eksterna)
Produksi urine < 0.5 ml/kg/jam
27

Shock hipovolemik =
kehilangan volume darah
Venous Return

Cardiac Output

VR

CO

Perfusi

perdarahan
28

Tata-laksana mengatasi
perdarahan
Airway
Breathing
Circulation

(+ lindungi C-spine)
(+ Oxygen jika ada)

kendalikan perdarahan

Posisi shock

Ganti kehilangan darah

Hentikan perdarahan

29

Posisi shock

ANGKAT
KEDUA
TUNGKAI

300 - 500 cc darah


dari kaki pindah ke
sirkulasi sentral

naik
30

Menghentikan perdarahan
prioritas utama

Hindari tourniquet (tourniquet = usaha terakhir)


Tekankan jari pada arteria proksimal dari
luka
Bebat tekan pada seluruh ekstremitas yang
luka
Pasang tampon subfasia (gauze pack)

31

Darah terus mengalir karena bebat


tidak efektif

32

Perdarahan internal (contoh: liver rupture)


1. Survival tergantung infusi dan segera operasi
2. Jika perdarahan sukar diatasi, operasi dibuat bertahap
(Damage Control Surgery)

33

Lokasi & Estimasi Perdarahan


Fr. Femur tertutup
1.5-2 liter
Fr.Tibia tertutup
0.5 liter
Fr. Pelvis
3 liter
Hemothorax
2 liter
Fr. Iga (tiap satu)
150 ml
Luka sekepal tangan
500 ml
Bekuan darah sekepal 500 ml

34

Perdarahan Tersembunyi

Rongga perut (hati,


lien, art)

Rongga pleura
Panggul / pelvis
Tulang paha (femur)
Kulit kepala (anak)

35

Pasien berdarah
perkirakan volume yang hilang

|
posisi shock
pasang infus jarum besar
ambil sample darah u/ cari donor

|
infusi RL 1000 (+ 1000 lagi)

Perfusi HKM
nadi < 100
T-sist > 100
|
Lambatkan infusi

Perfusi jelek,
nadi >100, T-sist <100
|
tambah RL lagi
sampai 2-4 x vol. perdarahan
36

Pasang infusi pada vena


besar
1. Vena cubiti, basilica
2. Vena jugularis ext
(posisi kepala-leher
tetap in-line)
3. Vena subclavia

4. Vena saphena magna


37

infus intra-osseus di tibia

Jangan masukkan
Natrium bikarbonat
38

Infusi cairan

Cairan kristaloid atau koloid


Kristaloid

RL, NaCl 0.9%, RA 2-4x EBL


NaCl 5% atau 7.5% 1/3 - 1/5x EBL

Koloid

gelatin 2x EBL
dextran, HES 1x EBL

39

Hasil terapi infusi


Sirkulasi membaik lalu stabil
good response, normovolemia

Sirkulasi membaik lalu merosot lagi


transient response, masih
hipovolemia, ada perdarahan
berlanjut

Sirkulasi tidak membaik


no response, masih tetap hipovolemia

40

Pijat jantung
Kecepatan 100x/menit
Rasio pijat jantung : napas buatan =
30 : 2
Kedalaman 2 inci
Satu atau dua penolong
Berhasil segera dilakukan posisi
miring mantap

Kalau terjadi henti jantung

titik tumpu
pijat jantung

Tempatkan
tumit tangan satunya
di
atas
sternum
sepertiga bawah

Usaha maksimal
untuk mencapai
hasil optimal
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai