Anda di halaman 1dari 26

CPOB SEDIAAN STERIL

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 5 :


Ria Reda Vitalova

TUJUAN
Mempelajari cara sterilisasi, teknik dan prosedur
pembuatan sediaan farmasi steril sesuai dengan
ketentuan cara pembuatan obat yang baik.

Prinsip Umum Pembuatan Produk


Steril
Produk steril hendaklah dibuat dengan
persyaratan khusus dengan tujuan
memperkecil risiko pencemaran mikroba,
partikulat dan pirogen, yang sangat tergantung
dari ketrampilan, pelatihan dan sikap dari
personil yang terlibat.
Area bersih untuk pembuatan produk steril
digolongkan berdasarkan karakteristik
lingkungan yang dipersyaratkan.
Kondisi operasional dan non- operasional
hendaklah ditetapkan untuk tiap ruang bersih

Tabel jumlah partikel dalam kelas


steril
Kelas

Non-operasional (b)

Operasional (b)

Jumlah maksimum partilkel /m yang diperbolehkan


untuk kelas setara atau lebih tinggi dari (a)
0,5m (d)

5m

0,5m (d)

5m

3.500

1 (e)

3.500

1 (e)

B (c)

3.500

1 (e)

350.000

2.000

C (c)

350.000

2.000

3.500.000

20.000

D)

3.500.000

20.000

Tidak
ditetapkan
(f)

Tidak
ditetapkan
(f)

Teknologi Isolator
Penggunaan teknologi isolator
dimaksud kan untuk memperkecil
intervensi manusia pada area proses
yang mungkin dapat mengakibatkan
penurunan risiko pencemaran
mikroba, dari lingkungan, secara
signifikan terhadap produk yang
dibuat secara aseptik.

Teknologi Peniupan/ Pengisian/Penyelengan

Mesin peniup/pengisi/penyegel
merupakan satu rangkaian mesin, di
mana dalam suatu operasi yang
kontinu, wadah produk dibentuk dari
granulat termoplastis, diisi dan
kemudian disegel, semua ini
dilakukan oleh satu unit mesin
otomatis.

Produk yang Disterilisasi Akhir


Pengisian produk yang akan disterilisasi
akhir hendaklah dilakukan di lingkungan
minimal kelas C.
. Bila ada risiko terhadap produk yang di
luar kebiasaan pengisian hendaklah
dilakukan di zona kelas A.
Penyiapan dan pengisian salep, krim,
suspensi dan emulsi pada umumnya
hendaklah dilakukan di lingkungan kelas C
sebelum disterilisasi akhir.

Pembuatan Secara Aseptis


Tujuan dari proses aseptis adalah
untuk mempertahankan sterilitas
produk yang dibuat dari komponenkomponen yang masing-masing telah
disterilisasi sebelumnya dengan
menggunakan salah satu cara dari
metode yang ada.

Pembuatan Secara Aseptis

Untuk menjaga sterilitas komponen dan produk


selama
proses aseptis, perhatian perlu diberikan pada :
lingkungan
personil
permukaan yang kritis
sterilisasi wadah/ tutup dan prosedur
pemindahannya
waktu tunggu maksimum bagi produk sebelum
pengisian ke dalam wadah akhir
filter untuk sterilisasi.

Personalia
Hanya personil dalam jumlah terbatas
yang diperlukan boleh berada di area
bersih; hal ini penting khususnya pada
proses aseptik. Inspeksi dan
pengawasan hendaklah dilaksanakan
sedapat mungkin dari luar area bersih.
Hanya personil yang berwenang yang
boleh memasuki area bangunan dan
fasilitas dengan akses terbatas

Bangunan Dan Fasilitas

Design dan layout ruang produksi


Gedung/ruangan
Sumber listrik/air
Pencahayaan dan Ventilasi, air
filtration
Fasilitas : Washing; Toilet dan Sanitasi
Equipment alat produksi

Ruang yang dibutuhkan untuk Unit Produksi :


Ruang produksi Steril atau ruang non steril
Ruang pencucian
Gudang : bahan baku dan produk jadi
embalage dll
Ruang labelling/etiket
Ruang pemeriksaan
Ruang administrasi
Ruang staf
Dst sesuai dengan kegiatan produksi serta
sesuai CPOB

Alat/Equiment Produksi :

Mesin pencuci botol


Alat pengering
Autoclave
Aquatron
Alat penutup botol
Alat pemeriksa kejernihan
Laminar air flow : Horizontal ; Vertical
Timbangan
Dan alat pendukung produksi dst

Sanitasi

Pengurangan populasi mikroba hingga


batas aman yang ditentukan standar
kesehatan.
Pemantauan hendaklah dilakukan secara
berkala untuk mendeteksi perkembangan
galur mikroba yang resisten.
Fumigasi dalam area bersih dapat
bermanfaat untuk mengurangi mengurangi
kontaminasi mikrobiologis pada tempat
yang tidak terjangkau.

Air untuk produk steril

Air untuk Injeksi hendaklah disimpan


dalam wadah yang bersih, steril,
non-reaktif, non- absorptif, non-aditif
dan terlindung dari pencemaran. Air
untuk Injeksi hendaklah diproduksi
melalui cara penyulingan atau cara
lain yang akan menghasilkan mutu
yang sama.

Pengolahan Produk Steril

Perencanaan
Macam dan jumlah produk yang akan dibuat
Time schedul
Menyiapkan bahan baku dan bahan penunjang lainnya.

Produksi mengacu pada ketepan CPOB

Persiapan
Proses produksi
In proses contrlol
Pemeriksaam
Proses labelling/etiket

Administrasi :

Penerimaan dan pengeluaran bahan baku


Membuat laporan/catatan : produk jadi dll
Membuat laporan kinerja
Administrasi Umum : surat menyurat ; SDM dst

Evaluasi : dilakukan secara periodik

Bahan baku
Proses produksi
Produk jadi
Admintrasi; SDM dll

ANALISA PERLUNYA SUATU PRODUK


Pengemasan Kembali
Adanya kebutuhan permintaan akan produk tsb : jumlaj;
frekwensi; asal permintaan; dst
Jumlah dan macam kemasan yang diminta
Wadah yang diperlukan agar kualitas terjamin
Apakah produk perlu label khusus
Kegiatan : manual atau dengan mesin
Stabilitas obat mempunyai batas waktu ?
Biaya produksi
ANALISA

CONTOH : PRODUKSI
AQUABIDEST

Perencanaan
Proses`Produksi
Sterilisasi
Pemeriksaan hasil
Labelling
Penyimpanan dan distribusi

STERILISASI
Perusakan atau pembuangansemua organisme
viable dari suatu objek atau partikular
lingkungan.
Sterilisasi dalam CPOB sediaa steril ada 6, yaitu :
1. Sterilisasi Akhir
2. Sterilisasi Cara Panas
3. Sterilisasi Cara Panas Basah
4. Sterilisasi Cara Panas Kering
5. Sterilisasi dengan Cara Radiasi
6. Sterilisasi dengan Gas dan Fumigan

Filtrasi Obat yang Tidak Dapat Disterilkan Dalam Wadah


Akhirnya

Bila produk tidak dapat disterilkan


dalam wadah akhirnya, larutan atau
cairan dapat difiltrasi ke dalam
wadah yang telah disterilkan
sebelumnya melalui filter steril
dengan ukuran pori nominal 0,22
mikron (atau lebih kecil), atau paling
tidak melalui filter yang mempunyai
kemampuan menahan mikroba yang
ekivalen.

Indikator Biologis dan Kimiawi

Penggunaan indikator biologis dan


kimiawi saja tidak dapat diterima
sebagai bukti bahwa proses
sterilisasi telah efektif. Indikator
tersebut hanya menunjukkan
kegagalan proses sterilisasi tetapi
tidak membuktikan bahwa proses
sterilisasi berhasil dengan sempurna.

Penyelesaian Produk Steril

Uji integritas wadah lain hendaklah dilakukan


terhadap sampel dengan menggunakan
prosedur yang sesuai.
Ketentuan ini tidak hanya berlaku untuk vial
yang dibeku-keringkan (diliofilisasi) tapi untuk
semua vial yang diisi secara aseptis.
Bila digunakan metode inspeksi lain, proses
ini hendaklah divalidasi dan kinerja peralatan
hendaklah diperiksa secara berkala. Hasil
pemeriksaan hendaklah dicatat.

Pengawasan Mutu

Sampel yang diambil untuk pengujian sterilitas


hendaklah mewakili keseluruhan bets, tetapi secara
khusus hendaklah mencakup sampel yang diambil
dari bagian bets yang dianggap paling berisiko
terhadap kontaminasi, misalnya:
a) untuk produk yang diisi secara aseptik, sampel
hendaklah mencakup wadah yang diisi pada awal
dan akhir proses pengisian bets serta setelah
intervensi yang signifikan; dan
b) untuk produk yang disterilisasi cara panas
dalam wadah akhir, sampel hendaklah diambil dari
bagian muatan dengan suhu terendah.

Untuk produk injeksi, Air untuk Injeksi, produk


antara dan produk jadi hendaklah dipantau
terhadap endotoksin dengan menggunakan
metode farmakope yang diakui dan tervalidasi
untuk tiap jenis produk.
Untuk larutan infus-volume-besar,
pemantauan air atau produk antara
hendaklah selalu dilakukan sebagai pengujian
tambahan terhadap pengujian yang
dipersyaratkan dalam monografi produk jadi
yang disetujui.

Anda mungkin juga menyukai