Anda di halaman 1dari 11

EKSPLORASI

MENURUT KBBI (KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA)


Eksplorasi adalah
Penjelajahan
lapangan
dengan
tujuan
memperoleh
pengetahuan lebih banyak tentang keadaan, terutama sumber-sumber alam
yang terdapat di tempat itu; penyelidikan; penjajakan.
MENURUT
SITUS
WIKIPEDIA
BERBAHASA
INODENISIA
(ID.WIKIPEDIA.ORG)
Eksplorasi adalah tindakan atau mencari atau melakukan perjalanan dengan
tujuan menemukan sesuatu; misalnya daerah yang tak dikenal, termasuk
antariksa (penjelajahan angkasa), minyak bumi (explorasi minyak bumi), gas
alam, batu bara, mineral, gua, air, ataupun informasi.
MENURUT STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)
Eksplorasi adalah kegiatan penyelidikan geologi yang dilakukan untuk
mengidentifikasi,menetukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas dan
kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan
analisis/kajian kemungkinan dilakukanya penambangan.
Dari ke-tiga pengertian tentang eksplorasi diatas, dapat disimpulkan
bahwa Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi
pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui ukuran,bentuk, posisi, kadar rata-rata
dan besarnya cadangan serta studi kalayakan dari endapan bahan galian atau
mineral berharga yang telah diketemukan.
Sedangkan Studi Kelayakan adalah pengkajian mengenai aspek teknik dan
prospek ekonomis dari suatu proyek penambangan dan merupakan dasar
keputusan investasi. Kajian ini merupakan dokumen yang memenuhi syarat dan
dapat diterima untuk keperluan analisa bank/lembaga keungan lainnya dalam
kaitannya dengan pelaksanaan investasi atau pembiayaan proyek. Studi ini
meliputi Pemeriksaanseluruh informasi geologi berdasarkan lkaporan eksplorasi
dan
factor-faktor
ekonomi,
penambangan,
pengolahan,
pemasaran
hokum/perundang-undangan, lingkungan, social serta factor yang terkait.

1.1 PENGERTIAN EKSPLORASI


Eksplorasi adalah penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan data/informasi
selengkap mungkin tentang keberadaan sumberdaya alam di suatu tempat.
Kegiatan eksplorasi sangat penting dilakukan sebelum pengusahaan bahan
tambang
dilaksanakan
mengingat
keberadaan
bahan
galian
yang
penyebarannya tidak merata dan sifatnya sementara yang suatu saat akan habis
tergali. Sehingga untuk menentukan lokasi sebaran, kualitas dan jumlah
cadangan serta cara pengambilannya diperlukan penyelidikan yang teliti agar
tidak membuang tenaga dan modal, disamping untuk mengurangi resiko
kegagalan, kerugian materi, kecelakaan kerja dan kerusakan lingkungan.
Eksplorasi, disebut juga penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan
mencari atau melakukan penjelajahan dengan tujuan menemukan sesuatu;
misalnya daerah tak dikenal, termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), minyak
bumi (eksplorasi minyak bumi), gas alam, batubara, mineral, gua, air, ataupun
informasi.
Suatu kegiatan eksplorasi harus direncanakan sebaik - baiknya dengan
memperhitungkan untung - ruginya, efisiensi, ekonomis serta kelestarian
lingkungan daerah eksplorasi tersebut.
Perencanaan eksplorasi meliputi beberapa hal sebagai berikut :
Pemilihan daerah eksplorasi.
Studi pendahuluan.
Perencanaan eksplorasi dan pembiayaannya.
Hasil serta tujuan yang didapatkan dari seluruh operasi.
Pengertian eksplorasi di "Abad Informasi dan Spiritual" saat ini, juga meliputi
tindakan pencarian akan pengetahuan yang tidak umum atau pencarian akan
pengertian metafisika-spiritual; misalnya tentang kesadaran (consciousness),
cyberspace atau noosphere. Istilah ini dapat digunakan pula untuk
mengambarkan masuknya budaya suatu masyarakat untuk pertama kalinya ke
dalam lingkungan geografis atau budaya dari masyarakat lainnya. Meskipun
eksplorasi telah terjadi sejak awal keberadaan manusia, kegiatan eksplorasi
dianggap mencapai puncaknya pada saat terjadinya Abad Penjelajahan, yaitu
ketika para pelaut Eropa menjelajah ke seluruh penjuru dunia untuk menemukan
berbagai daerah dan budaya baru.

Kegiatan eksplorasi terdiri atas berbagai penyelidikan yang mendukungnya.


Penyelidikan tersebut adalah :
a) PENYELIDIKAN GEOLOGI
b) PENYELIDIKAN GEOKIMIA
Penyelidikan ini dilaksanakan untuk mengetahui perkiraan kadar logam,
senyawa kimia dan unsur-unsur penyerta dimana logam tersebut berada.
c) PENYELIDIKAN GEOFISIKA
Penyelidikan ini terdiri atas 4 metode yaitu :
Metode Geolistrik
Metode Seismik
Metode Magnet
Metode Gaya berat/Gravitasi
d) PEMBIRAN EKSPLORASI
Dilaksanakan untuk mengetahui kedalaman mineral, kualitas dan kalkulasi
cadangan kasar/minimum untuk dapat ditambang secara ekonomis.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN EKSPLORASI


Tujuan dilakukannya eksplorasi adalah untuk mengetahui sumber daya cebakan
mineral secara rinci, yaitu untuk mengetahui, menemukan, mengidentifikasi dan
menentukan gambaran geologi dalam pemineralaran berdasarkan ukuran,
bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu endapan mineral untuk kemudian
dapat dilakukan pengembangan secara ekonomis.
Kegiatan untuk mengetahui keberadaan endapan bahan galian dengan
menggunakan metode tertentu.
Mengetahui jenis bahan galian dan sebaran di permukaan.
Mengetahui sebaran bahan galian kearah dalam dan bentuknya.
Mengetahui besaran dannilai ekonominya (sumber daya mineral dan
cadangan)

1.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN


CARA EKSPLORASI
Penggunaan atau pemilihan cara eksplorasi tergantung pada :
Tahap eksplorasi.
Jenis bahan galian.
Bentuk endapan dan sebaran bahan berharganya

1.3.1 TAHAPAN EKSPLORASI


Tahapan dalam pekerjaan eksplorasi :

1. PENYELIDIKAN UMUM

a) STUDY PUSTAKA
Keadaan geologi regional
Keadaan tektonik
Keadaan paleogeography setting
Batasan luas daerah kerja
b) PENGECEKAN DILAPANGAN
Mencari singkapan batuan dan batubara
Mengambil contoh batuan dan batubara

2. PENYELIDIKAN PENDAHULUAN
a) MEMETAKAN DAERAH KEGIATAN
Pemetaan Topografi
Pemetaan Foto Udara
b) INTERPRETASI KEADAAN GEOLOGI
Stratigrafi Kedudukan Batubara
Struktur Geologi
c) PEMBORAN
Korelasi
Hasil Perhitungan Cadangan
Bentuk Geometri Cadangan
Perkiraan Kualitas

3. PENYELIDIKAN DETAIL

a) PEMBORAN
Bentuk geometri endapan batubara lebih teliti dan perhitungan cadangan
Anomaly geologi (sesar)
Kualitas batubara (Analisa laboratorium dan sifat batubara)
b) GEOFISIKA
Stratigrafi kedudukan batubara lebih teliti
Struktur geologi
Bentuk endapan batubara
c) PENENTUAN METODE PENAMBANGAN

4. COMMERCIAL EXPLORATION PROGRAMME

1.3.2 JENIS BAHAN GALIAN

Bahan galian logam: bahan galian yang dalam proses penambangan dan
pengolahan diambil logamnya. Bentuk tubuh bijih dan sebaran bahan
berharga di dalamnyabermacam-macam, mulai dari sederhana sampai
sangat bervariasi.
Bahan galian industri: bahan galian yang dalam proses penambangan dan
pengolahan dalam bentuk mineral atau batuan. Bentuk tubuh bahan galian
biasanya teratur.
Bahan galian energi: bahan galian yang digunakan sebagai sumber energi.
Bentuk tubuh bahan galiannya biasanya teratur.
Bentuk dan sebaran bahan galian.

1.3.3 PENGELOMPOKAN ENDAPAN BAHAN GALIAN


Endapan bahan galian dapat dikelompokkan berdasarkan keadaan geologinya
seperti bentuk endapan dan sebaran bahan berharga di dalamnya. Kreiter (1961)
mengelompokkan menjadi 5yaitu kelompok a, b, c, d, dan e (Lampiran 2).
Pengelompokan ini berkaitan dengan koefisien variasi bentuk.
Isometrik : ukuran panjang, lebar, dan ketebalannya relatif sama atau
berbentuk seperti bola.
Lapisan : ukuran panjang dan lebarnya relatif sama, ketebalan relatif kecil.
Tabung : ukuran lebar dan ketebalannya relatif sama dan lebih pendek dari
ukuran panjangnya.

1.3.4 SEBARAN BAHAN BERHARGA


Merata : pejal (massif), terserak merata. Koefisien variasi kecil.
Tidak merata: terserak tidak merata. Koefisien variasi sebaran besar.
Sangat tidak merata. Koefisien variasi sangat besar.
Koefisien variasi dapat dihitung dengan rumus pada (Lampiran 3), sedangkan
pengelompokan endapan bahan galian berdasarkan variasi kadar, ketebalan, dan
cadangan linier tertera pada (Lampiran 4).

1.4 METODE EKSPLORASI


Metoda dalam eksplorasi dapat digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu :
1) Metoda langsung, terdiri dari :
a) Metoda langsung di permukaan
b) Metoda langsung di bawah permukaan
2) Metoda tidak langsung, terdiri dari :
a) Metoda tidak langsung cara geokimia yang mencakup antara lain mengenai
bed rock, soil, air, vegetasi dan stream deposit.
b) Metoda tidak langsung cara geofisika yang mencakup beberapa cara yaitu
cara magnetik (sudah jarang digunakan), gravitasi (sudah jarang
digunakan), cara seismik yang terdiri dari cara reflaksi dan refleksi, cara
listrik (resistifity), dua cara yang terakhir yaitu cara radiokatif yang masih
jarang digunakan, hal ini disebabkan karena cara ini relatif lebih mahal dan
lebih rumit dari cara - cara sebelumnya.

1.4.1 METODE LANGSUNG

A). METODE LANGSUNG PERMUKAAN

Metoda ini dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu :


a) Penyelidikan Singkapan (Out Crop)
Singkapan segar umumnya dijumpai pada :
1) Lembah-lembah sungai, hal ini dapat terjadi karena pada lembah sungai
terjadi pengikisan oleh air sungai sehingga lapisan yang menutupi tubuh
batuan tertransportasi yang menyebabkan tubuh batuan nampak sebagai
singkapan segar
2) Bentuk-bentuk menonjol pada permukaan bumi, hal ini terjadi secara alami
yang umumnya disebabkan oleh pengaruh gaya yang berasal dari dalam
bumi yang disebut gaya endogen misalnya adanya letusan gunung berapi
yang memuntahkan material ke permukaan bumi dan dapat juga dilihat dari
adanya gempa bumi akibat adanya gesekan antara kerak bumi yang dapat
mengakibatkan terjadinya patahan atau timbulnya singkapan ke permukaan
bumi yang dapat dijadikan petunjuk letak tubuh batuan.
b) Tracing Float (Penjejakan)
Float adalah fragmen-fragmen atau potongan-potongan biji yang berasal dari
penghancuran singkapan yang umumnya disebabkan oleh erosi, kemudian
tertransportasi yang biasanya dilakukan oleh air, dan dalam melakukan
tracing kita harus berjalan berlawanan arah dengan arah aliran sungai sampai
float dari bijih yang kita cari tidak ditemukan lagi, kemudian kita mulai
melakukan pengecekan pada daerah antara float yang terakhir dengan float
yang sebelumnya dengan cara membuat parit yang arahnya tegak lurus
dengan arah aliran sungai, tetapi jika pada pembuatan parit ini dirasa kurang
dapat memberikan data yang diinginkan maka kita dapat membuat sumur uji
sepanjang parit untuk mendata tubuh batuan yang terletak jauh dibawah over
burden.

c) Tracing dengan Panning (Mendulang)


Caranya sama seperti tracing float, tetapi bedanya terdapat pada ukuran
butiran mineral yang dicara biasanya cara ini digunakan untuk mencari jejak
mineral yang ukurannya halus dan memiliki masa jenis yang relatif besar.
Persamaan dari cara tracing yaitu pada kegiatan lanjutan yaitu trencing atau
test pitting.
Cara-cara tracing, baik tracing float maupun tracing dengan panning akan
dilanjutkan dengan cara trenching atau test pitting.
1) Trenching (Pembuatan Parit)
Pembuatan parit memiliki keterbatasan yaitu hanya bisa dilakukan pada
overburden yang tipis, karena pada pembuatan parit kedalaman yang
efektif dan ekonomis yang dapat dibuat hanya sedalam 2 - 2,5 meter,
selebih dari itu pembuatan parit dinilai tidak efektif dan ekonomis.
Pembuatan parit ini dilakukan dengan arah tegak lurus ore body dan jika
pembuatan parit ini dilakukan di tepi sungai maka pembuatan parit harus
tegak lurus dengan arah arus sungai.
Paritan dibangun dengan tujuan untuk mengetahui tebal lapisan
permukaan, kemiringan perlapisan, struktur tanah dan lain-lain.
2) Test Pitting (Pembuatan Sumur Uji)
Jika dengan trenching tidak dapat memberikan data yang akurat maka
sebaiknya dilakukan test pitting untuk menyelidiki tubuh batuan yang
letaknya relatif dalam. Kita harus ingat bahwa pada test pitting kita harus
memilih daerah yang terbebas dari bongkahan-bongkahan maka hal ini
akan menyulitkan kita pada waktu pembuatan sumur uji dan juga daerah
yang hendak kita buat sumur uji harus bebas dari air, karena dengan
adanya air dapat menyulitkan kita pada waktu melakukan penyelidikan
struktur batuan yang terdapat pada sumur uji yang kita buat. Pada
pembuatan sumur uji ini kita juga harus mempertimbangkan faktor
keamanan, kita harus dapat membuat sumur dengan penyangga sesedikit
mungkin tetapi tidak mudah runtuh. Hal ini juga akan mempengaruhi
kenyamanan pada waktu melakukan penelitian. Kedalaman sumur uji yang
kita buat bisa mencapai kedalaman sampai 30 meter.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dari penggalian sumur adalah gejala
longsoran, keluarnya gas beracun, bahaya akan banjir dan lain-lain.

B). METODE LANGSUNG BAWAH PERMUKAAN

Eksplorasi langsung bawah permukaan dilakukan bila tidak ada singkapan di


permukaan atau pada eksplorasi permukaan tidak dapat memberikan informasi
yang baik, karena pada eksplorasi langsung permukaan, kedalaman maksimum
yang dapat dicapai + 30 meter. Eksplorasi langsung bawah permukaan juga
dapat dilakukan apabila keadaan permukaan memungkinkan untuk diadakan
eksplorasi bawah permukaan, sebab apabila permukaan tidak memungkinkan,
misalnya permukaan itu tergenang air atau tertutup bongkah batu yang tidak
stabil, maka hal ini akan memberikan resiko yang besar jika dilakukan eksplorasi
permukaan.
Dalam eksplorasi bawah permukaan ada hal-hal yang harus diperhatikan
misalnya, pekerjaan harus berlangsung tetap didalam badan bijih, hal ini untuk
memudahkan diadakan pengamatan dan proses sampling pekerjaan juga
diusahakan dimulai dari daerah-daerah yang memiliki singkapan yang baik,
karena dengan singkapan yang baik dapat memudahkan kita untuk menentukan
strike atau dipnya, yang tidak kalah pentingnya yang harus diperhatikan adalah
masalah biaya, dimana dalam pekerjaan eksplorasi ini biaya tidak boleh terlalu
besar, hal ini bertujuan untuk menghindari adanya dana yang terbuang percuma
jika nantinya eksplorasi yang dilakukan hasilnya mengecewakan.

Eksplorasi bawah permukaan dapat dilakukan dengan membuat Tunel, Shaft,


Drift, Winse dan lain-lain.
Tunnel = Suatu lubang bukaan mendatar atau hampir mendatar yang
menembus kedua kaki bukit.
Shaft = Suatu lubang bukaan yang menghubungkan tambang bawah tanah
dengan permukaan bumi dan berfungsi sebagai jalan pengangkutan
karyawan serta alat-alat kebutuhan tambang, ventilasi dan penirisan.
Drift
= Suatu bukaan mendatar yang dibuat dekat atau pada endapan bijih
yang arahnya sejajar dengan jurus atau dimensi terpanjang dari
endapan bijihnya (dalam pengeboran).
Winze = Lubang bukaan vertikal atau arah miring yang dari level ke arah
level yang dibawahnya.
Eksplorasi bawah tanah juga dapat dilakukan dengan pengeboran inti.
Pengeboran sumur minyak yang pertama dilakukan oleh Kol. Drake pada tahun
1959 dengan menggunakan bor (RIG) permanen (tidak dapat dipindah-pindah)
dan pada pengeborannya menggunakan sistem perkusif (tumbuk), pada
pengeboran ini kedalaman maximum yang dapat dicapai adalah 60 ft (+ 20 m)
dengan bor lurus (vertical drilling).
Saat ini pengeboran dilakukan dengan teknik bor putar (rotary drilling) dengan
menara bor yang dapat dipindah-pindah (portablering) dan dilakukan dengan
beberapa cara pengeboran yaitu dengan cara perkusif, rotasi atau dengan
perkusif-rotasi. Pemboran dapat dilakukan di darat maupun di laut (on shore atau
off shore). Pemboran tidak terbatas pada pemboran decara vertikal saja tetapi
dapat dilakukan secara miring (kemiringan dapat mencapai 90 o), apabila saat
pengeboran kita menemukan batuan yang keras dan susah ditembus oleh mata
bor, maka dengan teknologi sekarang, pipa yang berada jauh di dalam tanah
dapat dirubah arahnya (dibelokkan) untuk menghidari batuan yang keras
tersebut.
Pengeboran yang dilakukan pada eksplorasi bertujuan untuk mengambil contoh
(sampling) untuk diamati, pengeboran juga bisa bertujuan untuk produksi atau
konstruksi (misalnya air tanah, minyak bumi) dan pemboran dapat juga untuk
memudahkan proses peledakan (pada kegiatan penambangan material keras).
Dari data pengeboran dan sampling kita dapat membuat peta stratigrafi daerah
pengeboran. Dari peta ini kita dapat mengetahui susunan batuan dan ketebalan
cadangan dan akhirnya kita dapat memperkirakan besar cadangan secara
keseluruhan.

1.4.2 METODE TIDAK LANGSUNG


A). METODE TIDAK LANGSUNG CARA GEOFISIKA

Geofisika merupakan disiplin ilmu atau metoda untuk memperkirakan lokasi


akumulasi bahan/tambang dengan cara pengukuran besaran-besaran fisik
batuan bawah permukaan bumi. Metoda yang dapat dilakukan eksplorasi
geofisika diantaranya :
a) METODA GRAVITASI
Metoda ini berdasarkan hukum gaya tarik antara dua benda di alam. Bumi
sebagai salah satu benda di alam juga menarik benda-benda lain di
sekitarnya. Kalau sebuah bandul digantung dengan sebuah pegas, maka
pegas tersebut akan merengganng akibat bandulnya mengalami gravitasi, di
tempat yang gravitasinya rendah maka regangan tadi kecil dan di tempat
yang gravitasinya besar maka regangan tadi juga lebih besar. Dengan
demikian dapat diperkirakan bentuk struktur bawah tanah dari melihat
besarnya nilai gravitasi dari bermacam-macam lokasi dari suatu daerah
penyelidikan.
Di lapangan besarnya gravitasi ini diukur dengan alat yang disebut
gravimeter, yaitu suatu alat yang sangat sensitif dan presisi. Gravimeter
bekerja atas dasar torsion balance, maupun bantuk atau pendulum, dan
dapat mengukur perbedaan yang kecil dalam gravitasi bumi di berbagai lokasi
pada suatu daerah penyelidikan. Gaya gravitasi bumi dipengaruhi oleh
besarnya ukuran batuan, distribusi atau penyebaran batuan, dan kerapatan
(density) dari batuan. Jadi kalau ada anomali gravitasi pada suatu tempat,
mungkin di situ terdapat struktur tertentu, seperti lipatan, tubuh intrusi
dangkal, dan sebagainya. Juga jalur suatu patahan besar, meskipun tertutup
oleh endapan aluvial, sering dapat diketahui karena adanya anomali gravitasi.
b) METODA MAGNETIK
Bumi adalah suatu planet yang bersifat magnetik, dimana seolah-olah ada
suatu barang magnet raksasa yang membujur sejajar dengan poros bumi.
Teori modern saat ini mengatakan bahwa medan magnet tadi disebabkan oleh
arus listrik yang mengalir pada inti bumi. Setiap batang magnet yang
digantung secara bebas di muka bumi. Di setiap titik permukaan bumi medan
magnet ini memiliki dua sifat utama yang penting di dalam eksplorasi, yaitu
arah dan intensitas.
Arah dari medan magnet dinyatakan dalam cara-cara yang sudah lazim,
sedang intensitas dinyatakan dalam apa yang disebut gamma. Medan magnet
bumi secara normal memiliki intensitas 35.000 sampai 70.000 gamma jika
diukur pada permukaan bumi. Bijih yang mengandung mineral magnetik akan
menimbulkan efek langsung pada peralatan, sehingga dengan segera dapat
diketahui.
Metoda eksplorasi dengan magneti sangat berguna dalam pencarian sasaran
eksplorasi sebagai berikut :
Mencari endapan placer magnetik pada endapan sungai
Mencari deposit bijih besi magnetik di bawah permukaan
Mencari bijih sulfida yang kebetulan mengandung mineral magnetit
sebagai mineral ikutan
Intrusi batuan basa dapat diketahui kalau kebetulan mengandung
magnetit dalam jumlah cukup
Untuk dapat mengetahui ketebalan lapisan penutup pada suatu batuan
beku yang mengandung mineral magnetik.

c) METODA SEISMIK
Metoda ini jarang dipergunakan dalam penyelidikan pertambangan bijih tetapi
banyak dipergunakan dalam penyelidikan minyak bumi. Suatu gempa atau
getaran buatan dibuat dengan cara meledakan dinamit pada kedalaman
sekitar 3 meter dari permukaan bumi dan kecepatan merambatnya getaran
yang terjadi diukur. Untuk mengetahui kecepatan rambatan getaran tersebut
pada perlapisan-perlapisan batuan, disekitar titik ledakan dipasang alat
penerima getaran yang disebut geofon (seismometer). Geofon-geofon yang
dipasang secara teratur di sekitar lobang ledakan tadi akan terbias atau
refraksi. Dengan mengetahui waktu ledakan dan waktu kedatangan
gelombang-gelombang tadi, maka dapat diketahui kecepatan rambatan waktu
getaran melalui perlapisan-perlapisan batuan. Dengan demikian konfigurasi
struktur bahwa permukaan dapat diketahui. Gelombang akan merambat
dengan kecepatan yang berbeda pada batuan yang berbeda-beda. Geophone
merupakan alat penerima gelombang yang dipantulkan kepermukaan,
hidrophone untuk gelombang di dasar laut.
Cepat rambat gelombang seismik pada batuan tergantung pada :
Jenis batuan
Derajat pelapukan
Derajat pergerakan
Tekanan
Porositas (kadar air)
Umur (diagenesa, konsolidasi, dll)
d) METODE GEOLISTRIK
Dalam metoda ini yang diukur adalah tahanan jenis (resistivity) dari batuan.
Yang dimaksud dengan tahanan jenis batuan adalah tahanan yang diberikan
oleh masa batuan sepanjang satu meter dengan luas penampang satu meter
persegi kalau dialiri listrik dari ujung ke ujung, satuannya adalah Ohm-m 2/m
atau disingkat Ohm-meter.
Dalam cara pengukuran tahanan jenis batuan di dalam bumi biasanya dipakai
sistem empat elektrode yang dikontakan dengan baik pada bumi. dua
elektrode dipakai untuk memasukan arus listrik ke dalam bumi, disebut
elektrode arus (current electrode) disingkat C, dan dua elektrode lainnya
dipakai untuk mengukur voltage yang timbul karena arus tadi, elektrode ini
disebut elektrode potensial atau potential electode disingkat P. ada
beberapa cara dalam penyusun ke empat elektode tersebut, dua diantaranya
banyak yang dipakai adalah cara Wenner dan cara Shlumberger.

B). METODE TIDAK LANGSUNG CARA GEOKIMIA

Pengukuran sistimatika terhadap satu atau lebih unsur jejak (trace elements)
pada batuan, tanah, stream, air atau gas.
Tujuannya untuk mencari anomali geokimia berupa konsentrasi unsur-unsur yang
kontras terhadap lingkungannya atau background geokimia.
Anomali dihasilkan dari mobilitas dan dispresi unsur-unsur yang terkonsentrasi
pada zona mineralisasi. Anomali merupakan perbedaan-perbedaan yang
mencolok antara satu titik atau batuan dengan titik lainnya.
Pada dasarnya eksplorasi jenis ini lebih cenderung untuk menentukan perbedaan
mendasar (anomali) unsur-unsur yang terdapat pada tanah atau sampel yang
kita cari. Proses untuk membedakan unsur ini dilakukan dengan beberapa reaksi
kimia.
Setelah mengetahui metodanya kita memasuki pemilihan alat dan pemilihan
anggota serta apa-apa yang mesti dipersiapkan, misalkan sbb :

a) Pemilihan Anggota Tim atau Tenaga Ahli


Geologist.
Geophysist.
Exploration Geologist.
Geochemist.
Operator Alat, dll.
b) Rencana Biaya
c) Pemilahan waktu yang tepat
d) Penyiapan Peralatan atau Perbekalan
Peta Dasar.
Alat Surveying, Alat Ukur atau GPS.
Alat kerja (Palu, Alat Geofisika, Kompas, Alat Sampling, Meteran, Altimeter,
Kantong sampel, Alat bor)
Alat Tulis.
Alat Komunikasi.
Keperluan sehari - hari.
Obat - obatan atau P3K.
e) Sesampai di Lapangan :
Membuat base camp (perkemahan).
Mencek peralatan atau perbekalan.
Melakukan quick survey di daerah penelitian untuk menentukan langkahlangkah lebih lanjut.
Menentukan evaluasi rencana dan perubahan-perubahan sesuai dengan
keadaan sebenarnya (bila perlu).

Anda mungkin juga menyukai