Jati Belanda Terhadap Peroksidasi Hati Tikus
Jati Belanda Terhadap Peroksidasi Hati Tikus
ALVIANI
ABSTRAK
ALVIANI. Khasiat Ramuan Ekstrak Daun Jati Belanda terhadap Peroksidasi
Lipid Hati Tikus Hiperlipidemia. Dibimbing oleh ANNA P. ROSWIEM, dan
SULISTIYANI.
Jati belanda, jambu biji, dan temulawak merupakan tumbuhan obat
tradisional yang telah digunakan sebagai antioksidan. Penggunaan tumbuhan
tersebut sebagai antioksidan masih terbatas pada masing-masing tumbuhan saja,
sedangkan potensi antioksidasi ketiga tumbuhan tersebut dalam bentuk ramuan
belum dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi potensi
antioksidasi dari ramuan daun jati belanda, serta menetukan konsentrasi lipid
peroksida hati tikus hiperlipidemia yang diberi ramuan ekstrak daun jati belanda
yang mengandung daun jambu biji dan rimpang temulawak.
Ramuan daun jati belanda yang terdiri dari daun jambu biji dan rimpang
temulawak diekstraksi dengan pelarut etanol 70% secara maserasi. Hasil ekstraksi
digunakan untuk menentukan konsentrasi lipid peroksida hati dari tikus yang
hiperlipidemia. Konsentrasi lipid peroksida hati diukur menggunakan uji TBA.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pemberian pakan kolesterol sebesar
1.25% selama sembilan minggu mampu meningkatkan konsentrasi lipid peroksida
hati. Ramuan ekstrak daun jati belanda yang mengandung daun jati belanda lebih
banyak (2x:1y:1z) mampu menurunkan konsentrasi lipid peroksida hati sebesar
13.25% lebih rendah daripada kelompok hiperlipidemia, sedangkan ramuan
ekstrak daun jati belanda tunggal (1x:0y:0z) hanya 7.24%. Ramuan ekstrak daun
jati belanda tanpa daun jambu biji dapat menurunkan konsentrasi lipid peroksida
hati terbesar yaitu 26,31%, sedangkan ramuan daun jati belanda (1x:1y:1z)
bertindak sebagai prooksidan.
ABSTRACT
ALVIANI. Potency of Potion of Jati Belanda Leaf Extracts on Lipid Peroxidation
in The Liver Hyperlipidemic Rat. Under the direction of ANNA P. ROSWIEM,
and SULISTIYANI.
Jati belanda, guavas, and temulawak are traditional herbs that has been
widely used as antioxidant. The use of those as antioxidant were limited to the
single plants one each, while potency of those plants in potions had not been
known. This research aims to provide informations related to the antioxidant
potency of jati belanda leaf potions, also to determine lipid peroxidation
concentration of hyperlipidemic rat liver which were given by potion containing
jati belanda leaves, guava leaves, and temulawak extracts.
Potions of jati belanda leaves, guava, and temulawak rhizome, were
extracted with ethanol 70% by maceration. Filtrate were used to measure lipid
peroxide concentration in hyperlipidemic rat liver. The concentration was
measured by TBA test.
Results showed that 1.25% cholesterol feeding for nine weeks were able to
increase lipid peroxide concentration in the liver. Jati belanda leaf potion contain
more of jati belanda leaves (2x:1y:1z) were able to decrease lipid peroxide in the
liver 13.25% lower than hyperlipidemic groups, while jati belanda leaf extract
single can only decrease 7.24%. Jati belanda leaf extracts without guava leaf
extract gave the largest decrease in lipid peroxide concentration in livers 26.31%,
while jati belanda leaf potion extract (1x:1y:1z) act as prooxidant.
ALVIANI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Program Studi Biokimia
Judul Skripsi : Khasiat Ramuan Ekstrak Daun Jati Belanda terhadap Peroksidasi
Lipid Hati Tikus Hiperlipidemia
Nama
: Alviani
NIM
: G44102028
Disetujui
Komisi Pembimbing
Diketahui
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains
pada Program Studi biokimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Penelitian dilaksanakan selama bulan Juli-November 2006 dengan judul Khasiat
Ramuan Ekstrak
Daun Jati Belanda terhadap Peroksidasi Lipid Hati
Hiperlipidemia.
Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada semua pihak. Terima kasih
penulis ucapakan kepada para pembimbing penulis Dr. Anna P. Roswiem, MS,
dan drh. Sulistiyani, M.Sc.,PhD atas bimbingan dan dorongannya selama ini.
Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada teman seperjuangan Yayu,
Icha, Meta, Indri, Liga, Aan, Fitri, khususnya Mba Itin atas bantuannya selama
penelitian, Chandra, Emi, Dinar dan Feni. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada bapak, dan ibu tercinta, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih
sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.
Alviani
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di kota Jakarta pada tanggal 28 Maret 1984 dari ayah
Bambang Wahono dan ibu Saadiah. Penulis merupakan putri kedua dari lima
bersaudara.
Tahun 2002, penulis lulus dari SMU Negeri 52 Jakarta dan pada tahun yang
sama lulus masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) di Departemen Biokimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam melalui jalur Undangan Seleksi
Masuk IPB (USMI).
Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten praktikum mata
kuliah Biokimia Fisik S1 Biokimia tahun ajaran 2005/2006, Biokimia Umum S1
Kimia 2005/2006, Biokimia Umum D3 Perikanan 2005/2006 dan 2006/2007,
Biokimia Umum S1 Biologi 2006/2007, dan Biokimia Akademi Perawat
2006/2007. Pada tahun 2005 penulis melaksanakan praktik lapangan di
Laboratorium Treub, Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi LIPI Bogor selama
bulan Juli-Agustus dengan tema Penapisan Fitokimia dan Penentuan Nilai
Peroksida Pada Ekstrak Daun Echinacea purpurea.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
TINJAUAN PUSTAKA
Peroksidasi Lipid .................................................................................. 2
Hiperlipidemia dan Lipid Peroksida ...................................................... 3
Bahan-bahan Alami Antioksidan ........................................................... 4
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat ....................................................................................... 7
Metode Penelitian ................................................................................. 7
Analisis Data ......................................................................................... 8
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Awal dan Bobot Badan Hewan Coba ......................................
Perbandingan Konsentrasi Lipid Peroksida Hati Tikus Normal dengan
Tikus Hiperlipidemia ............................................................................
Pengaruh Ekstrak Ramuan Daun Jati Belanda Terhadap Konsentrasi
Lipid Peroksida Hati .............................................................................
Korelasi antara Lipid Peroksida Hati dan Kolesterol Hati serta TPC ......
9
10
11
12
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Reaksi pembentukan MDA dari peroksidasi rantai hidrokarbon berikatan
ganda ........................................................................................................ 2
2 Reaksi antara TBA dan MDA ................................................................... 3
3 Tumbuhan jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) ................................. 5
4 Tumbuhan jambu biji (Psidium guajava Linn.) ......................................... 6
5 Tanaman temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) .................................. 7
6 Perubahan bobot badan tikus selama perlakuan ........................................ 9
7 Kenaikan konsentrasi kolesterol selama induksi kolesterol ......................... 10
8 Perbandingan konsentrasi lipid peroksida hati kelompok normal dengan
kelompok hiperlipidemia .......................................................................... 10
9 Konsentrasi Lipid peroksidasi lipid hati .................................................... 12
10 Korelasi antara konsentrasi kolesterol hati dan konsentrasi lipid peroksida
hati ........................................................................................................... 13
11 Korelasi antara TPC dan konsentrasi lipid peroksida ................................ 13
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Tahap Penelitian ....................................................................................... 17
2 Perhitungan dosis jumlah kolesterol kuning telur, lemak kambing
dan PTU ................................................................................................... 18
3 Hasil kurva standar TMP .......................................................................... 19
4 Perubahan rata-rata bobot badan tikus selama percobaan .......................... 20
5 Data konsentrasi lipid peroksida hati saat peningkatan kolesterol pada
minggu ke-9 ............................................................................................. 20
6 Data konsentrasi lipid peroksida hati diakhir perlakuan pada
minggu ke-14 ........................................................................................... 20
7 Data konsentrasi kolesterol hati ................................................................ 21
10 Analisis statistik rancangan acak lengkap ................................................. 22
11 Hasil analisis korelasi antara lipid peroksida hati dan kolesterol hati
serta TPC .................................................................................................. 23
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan
yang kaya akan sumber daya alamnya. Negara
ini dikenal sebagai negara megadiversity
terbesar nomor dua di dunia setelah Brasil.
Kekayaan hayati Indonesia yang sudah
dimanfaatkan nenek moyang sejak dahulu
kala, sampai saat ini masih berpotensi untuk
dikembangkan. Diperkirakan sumber daya
hayati yang dimiliki Indonesia berkisar antara
30 000-40 000 spesies tumbuhan. Berdasarkan
jumlah tersebut terdapat sebesar 1 100 spesies
tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat
tradisional. Tumbuhan yang dapat digunakan
sebagai obat tradisional antara lain adalah jati
belanda, jambu biji, dan temulawak (Heyne
1987).
Masyarakat
tradisional
biasanya
menggunakan tumbuhan daun jati belanda
sebagai obat pelangsing, obat diare, batuk dan
nyeri perut (Heyne 1987). Daun Jambu biji
sebagai antibakteri, antidiabetes, dan maag,
sedangkan rimpang temulawak sebagai
antiradang, antibakteri, dan memperlancar
pengeluaran ASI (Dalimartha 2002). Selain
itu berdasarkan penelitian sebelumnya daun
jati belanda, daun jambu biji, dan rimpang
temulawak memiliki aktivitas sebagai
antioksidan. Hasil penelitian Tombilangi
(2004) menginformasikan bahwa pemberian
ekstrak etanol daun jati belanda mampu
menurunkan konsentrasi lipid peroksida
dalam darah secara nyata dibandingkan
dengan kelompok hiperlipidemia. Indriani
(2006) melaporkan bahwa ekstrak etanol daun
jambu biji putih dapat menghambat oksidasi
lipid
sebesar
94.19%.
Adji
(2004)
menyebutkan bahwa ekstrak etanol rimpang
temulawak mampu mencegah peningkatan
konsentrasi lipid peroksida dalam darah
sebesar 64.30% terhadap kondisi awal.
Dewasa ini, perkembangan zaman dan
arus globalisasi dapat mempengaruhi gaya
hidup dan pola makan masyarakat Indonesia
yang cenderung mengkonsumsi makanan
cepat saji. Hal ini dapat menyebabkan
timbulnya penyakit degeneratif. Penyakit
degeneratif ini dapat disebabkan oleh
meningkatnya proses peroksidasi lipid akibat
molekul radikal bebas di dalam tubuh.
Salah satu penyakit degeneratif yang
disebabkan oleh radikal bebas adalah penyakit
jantung koroner (PJK). Penyakit ini
disebabkan oleh penyempitan, penyumbatan,
atau kelainan pembuluh nadi koroner yang
dikenal sebagai aterosklerosis. Aterosklerosis
ini disebabkan oleh tingginya kolesterol LDL
TINJAUAN PUSTAKA
Peroksidasi Lipid
Lipid merupakan salah satu molekul yang
paling sensitif terhadap serangan radikal
bebas, sehingga terbentuk lipid peroksida.
Peroksidasi lipid adalah reaksi yang terjadi
akibat serangan radikal bebas terhadap asam
lemak tak jenuh majemuk (Polyunsaturated
fatty Acid, PUFA) (Halliwel & Gutteridge
1999). Radikal bebas ini sangat labil dan
bersifat reaktif sehingga cenderung bereaksi
seketika dengan setiap zat disekitarnya.
Peroksidasi lipid merupakan suatu rantai
reaksi yang berlangsung terus menerus, sebab
reaksi ini menghasilkan radikal lipid bebas
(R*) yang lain, sehingga peroksidasi
berlangsung lebih lanjut. Pada umumnya,
peroksidasi lipid dapat dibagi menjadi tiga
tahap reaksi yaitu tahap inisiasi, propagasi,
dan terminasi (Murray et al. 2001).
Reaksi peroksidasi lipid diawali melalui
pengambilan sebuah atom hidrogen dari gugus
metilena (-CH2-) pada PUFA oleh radikal
bebas. Pada tahap ini, terjadi pembentukan
radikal bebas karbon (-CH-) yang disebabkan
oleh penghilangan satu atom H pada CH2. Hal
ini disebabkan adanya ikatan rangkap pada
asam lemak yang dapat melemahkan ikatan
antara atom C dan H yang berdekatan dengan
ikatan rangkap, sehingga atom H mudah
diambil oleh radikal bebas.
Tahap selanjutnya yaitu penstabilan
radikal bebas karbon melalui penataan ulang
ikatan rangkap, sehingga terbentuk diena
Gambar 1 Reaksi pembentukan MDA dari peroksidasi rantai hidrokarbon berikatan ganda.
Sumber: Murray et al. (2001)
600
bobot badan
400
200
0
0
10
12
14
16
minggu kenormal
hiperlipidemia
ekstrak 1x:1y:1z
150
100
50
0
l
Norma erl ipidemia rak 1:1:1 rak 2:1:1 rak 1:0:1 rak 1:0:0
Hip
Ek st
Ek st
Ek st
Ek st
Kelo mp ok
600
K o n s e n t ra s i
k o le s t e r o l ( m g /d L )
10
500
400
300
200
100
0
no rm a l
kelom pok
11
12
1000
800
600
400
200
0
Kelompok
k o n s e n t ra s i lip id p e ro k s id a
h a t i ( n m o l/g b o b o t b a s a h )
13
1500
1000
500
0
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1,2
1,4
1,6
k o n s e n tr a s i lip i d
p e ro k s id a h a ti (n m o l/g
bob ot basah)
50
100
150
200
TPC (mg/dL)
14
15
AA, Sumertajaya
M.
2000.
Perancangan
Pecobaan
dengan
Aplikasi SAS dan Minitab Jilid I.
Bogor: IPB Press.
16
LAMPIRAN
Hiperlipidemia
n=10
Analisis
statistik
Analisis Lipid
peroksida hati
Pembedahan awal
@ 5ekor
Normal
n=10
Pembedahan akhir
@ 5ekor
Pencekokan ekstrak
selama 5 minggu
Perlakuan I
n=5
Adaptasi 2 minggu
Perlakuan II
n=5
Tikus
n=40
Induksi kolesterol
9 minggu
Perlakuan III
n=5
Analisis
kolesterol
Perlakuan IV
n=5
17
18
Lampiran 2 Perhitungan dosis jumlah kolesterol kuning telur, lemak kambing dan
PTU.
1. kolesterol kuning telur
Jika diketahui kolesterol kuning telur 60 mg, jumlah pakan kolesterol yang
diinginkan sebesar 30 Kg dengan persentase kolesterol kuning telur sebesar
1.5%, maka kuning telur yang dibutuhkan adalah:
1.5 g x 30.000 g pakan = 450 g kolesterol
100 g
450 g x 1 g kuning telur = 750 g kuning telur
0.060 g
2. Lemak kambing (5% b/b)
5 g x 30.000 g pakan = 1500 g lemak kambing
100 g
3. PTU 0.01% b/V (0.5 mg/Kg BB)
Diketahui konsentrasi PTU 0,01%, PTU 100 mg dengan bobot tablet PTU 236
mg, maka jumlah PTU yang ditimbang:
0.01% = 0.01 g/100 mL air
= 10 mg/100 mL
= 0.1 mg/1mL
PTU 100 mg 236 mg
1 mg 2.36 mg
10 mg/100 mL PTU, maka 0.0236 g/100 mL air
Jika dosis yang ingin dicekokan 0.5 mg/Kg BB pada tikus dengan bobot 200 g,
maka volume yang dicekokan:
0.5 mg x 0.2 Kg = 0.1 mg
1 Kg
Dosis PTU yang diinginkan: 0.1 mg = 0.1 mg
1 mL
x mL
= 1mL
19
Serapan (A)
A2
Rata-rata
0.018
0.014
0.030
0.026
0.040
0.040
0.065
0.064
0.090
0.089
0.192
0.188
0.274
0.280
0.592
0.582
0.870
0.864
0.958
1.043
1.346
1.278
A1
0.011
0.022
0.039
0.064
0.088
0.183
0.286
0.571
0.858
1.128
1.210
1,4
Absorban
1,2
1
y = 0,0915x - 0,0063
R2 = 0,9947
0,8
0,6
0,4
0,2
0
-0,2 0
10
Konsentrasi
12
14
16
Contoh perhitungan:
Dari persamaan garis pada kurva standar: y= 0.0915x 0.0063, r = 99.47%
Misal absorbansi sampel 0.070, maka: 0.070= 0.0915x 0.0063
x= 0.8338 M
Volume total homogenat hati = 10.281 mL
Volume total homogenat hati yang digunakan= 0.1 mL
Bobot hati pada 10% b/v = 1.0281g yang berasal dari 1.0281g/10.281 mL
Konsentrasi lipid peroksida dalam nmol/g:
= C (M) x volume total homogenat hati (mL)/ volume homogenat hati yang direaksikan (mL)
bobot hati pada 10% b/v homogenat (g)
20
minggu
ke-
normal
hiperlipidemia
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
191.00
210.00
209.00
216.00
222.50
227.00
234.00
238.50
246.50
246.00
252.00
255.50
251.50
267.00
264.00
256.25
267.50
211.00
226.00
226.00
264.00
286.00
292.50
296.50
323.00
354.50
367.50
382.00
394.50
403.50
468.00
452.00
451.00
459.00
ekstrak
1x:1y:1z
252.00
268.00
273.00
317.00
347.00
357.00
373.00
374.00
419.00
441.00
459.00
473.00
478.00
472.00
467.00
463.00
469.00
ekstrak
2x:1y:1z
256.00
258.00
275.00
321.00
345.00
352.00
380.00
389.00
429.00
446.00
474.00
478.00
476.00
470.00
468.00
468.00
479.00
ekstrak
1x:0y:1z
240.00
262.00
271.00
310.00
349.00
360.00
382.00
384.00
425.00
447.00
469.00
474.00
475.00
476.00
466.00
466.00
476.00
ekstrak
1x:0y:0z
234.00
250.00
251.00
287.00
316.00
320.00
337.00
349.00
385.00
394.00
417.00
416.00
420.00
422.00
411.00
432.00
427.00
Lampiran 5 Data konsentrasi lipid peroksida hati saat peningkatan kolesterol pada
minggu ke-9.
Normal
Hiperlipidemia
No
Konsentrasi
lipid peroksida
(nmol/g)
1
2
3
4
5
rata-rata
SD
0,070
0,023
0,061
0,058
0,155
0,073
0,05
83,388
32,021
73,552
70,273
176,284
87,104
53,54
No
1
2
3
4
rata-rata
SD
0,298
0,703
0,218
0,672
0,473
0,25
Konsentrasi
lipid peroksida
(nmol/g)
332,568
775,191
245,137
741,312
523,552
273,70
Lampiran 6 Data konsentrasi lipid peroksida hati diakhir perlakuan pada minggu
ke-14.
Normal
Hiperlipidemia
No
Konsentrasi
lipid peroksida
(nmol/g)
1
2
3
4
Rata-rata
SD
0,126
0,029
0,087
0,075
0,079
0,04
144,590
38,579
101,967
88,852
93,497
43,66
No
Konsentrasi
lipid peroksida
(n mol/g)
1
2
3
4
5
Rata-rata
SD
0,683
1,166
0,751
0,662
0,796
0,8116
0,21
753,333
1281,202
827,650
730,382
876,831
893,879
224,27
21
Lampiran 6 (Lanjutan)
Kelompok perlakuan ekstrak 1x:1y:1z
Konsentrasi
lipid peroksida
No
A
(nmol/g)
1
2
3
4
5
Rata-rata
SD
0,364
0,771
1,010
0,841
1,121
9,046
3,17
404,699
849,508
1110,710
926,011
1232,022
904,590
317,44
0,447
0,522
0,707
0,661
0,645
0,596
0,11
495,409
577,377
779,563
729,289
711,803
658,688
117,99
0,855
0,202
0,616
0,965
0,878
0,703
0,31
941,312
227,650
680,109
1061,530
966,448
775,409
337,27
0,712
0,774
0,874
0,852
0,550
0,752
0,13
785,027
852,787
962,076
938,033
607,978
829,180
142,26
Hiperlipidemia
Konsentrasi kolesterol
hati
(mg/g bobot hati)
0,227
0,141
0,216
0,198
0,170
0,504
0,234
0,351
0,269
0,257
0,11
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
rata-rata
SD
0,827
1,197
0,867
1,432
0,493
1,139
0,626
1,148
0,728
0,940
0,31
1
2
3
4
5
rata-rata
SD
1
2
3
4
5
rata-rata
SD
0,547
0,511
0,998
1,123
1,051
0,846
0,29
0,710
0,810
0,564
0,600
0,827
0,702
0,12
22
Lampiran 7 (Lanjutan)
Kelompok perlakuan ekstrak 1x:0y:1z
Konsentrasi kolesterol hati
No
(mg/g bobot hati)
1
2
3
4
5
rata-rata
SD
1
2
3
4
5
rata-rata
SD
0,614
1,184
0,819
0,751
1,270
0,927
0,28
0,907
1,029
0,614
0,974
0,894
0,883
0,16
Jumlah
kuadrat
2228504.460
897838.161
3126342.621
Derajat
bebas
5
23
28
Kuadrat
tengah
445700.892
39036.442
11.418
.000
Perlakuan
Galat
Total
Derajat
bebas
5
23
28
Kuadrat
tengah
944.458
691.301
p.
1.366
.273
Perlakuan
1.00
5.00
658.6874
4.00
775.4094
775.4094
6.00
829.1803
829.1803
2.00
893.8790
3.00
Sig.
93.4966
893.8790
1008.8532
1.000
.103
.106
VAR00001
1.00
80.5000
3.00
86.8824
6.00
89.9412
89.9412
4.00
97.1176
97.1176
5.00
103.9412
103.9412
2.00
Sig.
119.9412
.228
.118
23
Lampiran 8 (Lanjutan)
Uji Duncan bobot badan hewan coba pada minggu kelima perlakuan
VAR00001
1.00
6.00
267.5000
427.0000
2.00
459.0000
3.00
469.0000
5.00
476.0000
4.00
479.0000
Sig.
1.000
.128
Uji Duncan bobot badan hewan coba setelah satu minggu induksi pada kelompok
normal
VAR00003
1.00
10
191.0000
3.00
10
209.0000
2.00
10
210.0000
4.00
10
216.0000
Sig.
.051
Uji Duncan bobot badan hewan coba setelah satu minggu induksi pada kelompok
perlakuan
Subset for alpha = .05
VAR00005
1.00
10
2.00
10
250.6000
3.00
10
253.8000
4.00
10
Sig.
231.6000
295.9000
1.000
.644
1.000
Lampiran 9 Hasil analisis korelasi antara lipid peroksida hati dan kolesterol
hati serta TPC.
Korelasi antara lipid peroksida hati dan kolesterol hati serta TPC kelompok
hiperlipidemia.
Lipid peroksida hati
Kolesterol hati
TPC
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Lipid
peroksida hati
Kolesterol
hati
TPC
.182
.336
.
9
.639
9
.377
9
.182
.413
.639
9
.
9
.270
9
.336
.413
.377
9
.270
9
.
9
24
Lampiran 9 (Lanjutan)
Korelasi antara lipid peroksida hati dan kolesterol hati serta TPC kelompok
perlakuan ekstrak 1x:1y:1z.
Lipid
peroksida hati
Lipid peroksida hati
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
.732
.742
.159
.151
.732
.357
.159
.555
.742
.357
.151
.555
N
TPC
TPC
N
Kolesterol hati
Kolesterol
hati
Korelasi antara lipid peroksida hati dan kolesterol hati serta TPC kelompok
perlakuan ekstrak 2x:1y:1z.
Lipid peroksida hati
Lipid
peroksida hati
Kolesterol
hati
-.310
-.477
.612
.417
-.310
-.126
.612
.840
-.477
-.126
.417
.840
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Kolesterol hati
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
TPC
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
TPC
Korelasi antara lipid peroksida hati dan kolesterol hati serta TPC kelompok
perlakuan ekstrak 1x:0y:1z.
Lipid peroksida hati
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Kolesterol hati
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
TPC
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Lipid
peroksida hati
Kolesterol
hati
.171
.069
TPC
.784
.912
.171
-.061
.784
.922
.069
-.061
.912
.922
25
Lampiran 9 (Lanjutan)
Korelasi antara lipid peroksida hati dan kolesterol hati serta TPC kelompok
perlakuan ekstrak 1x:0y:0z.
Lipid
peroksida hati
Lipid peroksida hati
Kolesterol hati
TPC
Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N
Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N
Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N
Kolesterol
hati
TPC
-.286
.359
.641
.552
-.286
-.065
.641
.917
.359
-.065
.552
.917
Korelasi antara lipid peroksida hati dan kolesterol hati pada seluruh kelompok
perlakuan ekstrak.
Correlations
Kolesterol hati
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Lipid
peroksida hati
1
20
.174
.463
20
Kolesterol
hati
.174
.463
20
1
20
Korelasi antara lipid peroksida hati dan TPC pada seluruh kelompok peerlakuan
ekstrak.
Correlations
TPC
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Lipid
peroksida hati
1
20
.032
.893
20
TPC
.032
.893
20
1
20