Anda di halaman 1dari 83
OPAYA PENGELOLAAN LINGKONGAN DAN OPAYA PEMANTAUAN LINGKONGAN (OKL/OPL) RENCANA KEGIATAN PEMBANGONAN PASAR KOTA SAWAHLONTO PEMERINTAH KOTA SAWAHLUNTO PROVINSI SUMATERA BARAT eee eT — PEMERINTAH KOTA SAWAHLUNTO S BADAN LINGKUNGAN HIDUP ~ Pines vanadate ncaa oeaiatesaatere ‘Sawahlunto, 9 Oktober 2009 Nomor 660/210 / BLH-SWL/ 2009 KEPADA Lampiran : 1 Dokumen Yth. Sdr. Ka. Dinas Perindagkop Perihal Persetujuan Dokumen UKU/UPL Kota Sawahlunto Rencana Kegiatan Pembangunan di Pasar Kota Sawahlunto Sawahlunto Dengan Hormat, Sehubungan dengan akan dilaksanakannya Pembangunan Pasar Kota Sawahlunto di Kelurahan Pasar Kecamatan Lembah Segar Kota Sawahlunto, bersama ini kami sampaikan hal-hal sebgai berikut 1. Kami menyetujui Dokumen UKL/UPL Rencana Pembangunan Pasar Kota Sawahlunto di Kelurahan Pasar Kecamatan Lembah Segar Kota Sawahlunto Propinsi Sumatera Barat dengan lahan seluas + 4.258 M’. 2. Pemerintah Kota Sawahlunto (dalam hal ini Dinas Perindagkop Kota Sawahlunto) sebagai Pemrakarsa Kegiatan wajib melaksanakan upaya pengelolaan dan Pemantauan lingkungan hidup seperti yang tercantum dalam dokumen tersebut. 3. Dokumen UKL/UPL Rencana Pembangunan Pasar Kota Sawahlunto dapat direvisi bila temyata dikemudian hari terjadi perubahan perkembangan yang mendasar tethadap kegiatan dimaksud. Demikian persetujuan ini kami berikan untuk dapat diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima Kasih. KUNGAN HIDUP ‘Tembusan disampaikan kepada yth, Bpk. Walikota Sawahlunto (sebagai laporan); ‘Sdr. Kepala Bapedalda Propinsi Sumatera Barat; ‘Sdr. Kepala Bagian Perekonomian Setdako Sawahlunto; ‘Sdr. Camat Lembah Segar Kota Sawahiunto; Sdr. Lurah Pasar Kota Sawahlunto. 1 2, 3. 4 5 KATA PENGANTAR Rencana Pembangunan Pasar Kota Sawahlunto berlokasi di Kelurahan Pasar Kecamatan Lembah Segar Kota Sawahlunto dengan luas areal 4.258 M* Pembangunan Pasar tersebut tersebut akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup, sehingga untuk mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 21 tahun 2004 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) di Propinsi Sumatera Barat, maka disusunlah Dokumen UKL dan UPL kegiatan Pembangunan Pasar Kota Sawahlunto. ‘Semoga maksud dan tujuan penyusunan Dokumen UKL/UPL ini dapat tercapai sehingga lingkungan sekitar lokasi Kegiatan Pasar Kota Sawahlunto dapat terjaga kelestariannya Demikian Dokumen UKLIUPL ini Kami sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi Pengambil keputusan untuk menetapkan kebijakan yang diperlukan. DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar isi Daftar Tabel Daftar Gambar BABI — PENDAHULUAN 11, Latar Belakang ...... 4.2. Tujuan dan kegunaan. 4.2.4. Tujuan 1.2.2, Kegunaan 1.3. Landasan Hukum. BABII RENCANAKEGIATAN 2.1. Kondisi Kegiatan Saat ini 2.2. Rencana Kegiatan Pembangunan Pasar... 2.2.1. Deskripsi Bangunan Pasar (Tahap Kontruksi) 2.2.2. Tahap Pasca Kontruksi (Operasional) BABIIl DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI 3.1. Kondisi lingkungan awal 3.1.1. Komponen Lingkungan Fisik — Kimia 3.1.2, Komponen sosial 3.2. Dampak yang diperkirakan Akan Timbul 3.2.1. Tahap Kontruksi 3.2.1.1.Aspek Fisik — Kimia 3.2.1.2. Aspek Sosial - Ekonomi 3.2.2. Tahap Pasca Kontruksi 3.2.1.1.Aspek Fisik — Kim 3.2.1.2. Aspek Sosial ~ Ekonomi Dokumen UKL/UPL I-14 I-4 4 1-4 1-4 W-4 i-8 W- 22 N24 W-4 m4 m5 m7 m-9 9 m- 12 M13 M13 m-16 BAB IV UPAYAPENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN ‘4.1. Tujuan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan. 4.4.1. Tyjuan Pegeloiaan Lingkungan 4.1.2. Tujuan Pemantauan Lingkungan 4.2. Lingkup Wilayah Pengeloloaan dan Pemantauan Lingkungan... “4.2.1. Lingkup Wilayah Pengelolaan Lingkungan 4.2.2. Lingkup Wilayah Pemiantauan Lingkungan 4.3. Langkah — Langkah Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan. 4.3.1. Langkah langkah Pengelotaan Lingkungan 4.3.1.1. Langkah - langkah Pengelolaan Lingkungan Tahap Pra. Kontruksi 4.3.1.2 Langkah — langkah Pengelolaan Lingkungan Tahap Kontruksi 4.3.4.3 Langkah - langkah Pengelolaan Lingkungan Tahap Pasca Kontruksi DAFTAR PUSTAKA. G Dokumen UKLIUPL w-4 Wv-1 w-2 W-2 Tabel 2.1 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3, Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 4.1 Tabel 4.2 DAFTAR TABEL Daftar Pedagang dan Jenis Dagangan Yang Terkena/Tidak Terkena ‘Dampak Dari Kegiatan Pembangunan Pasar Sawahlunto Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Batang Lunto Cee) Huan dan Hari Hujan Kota Sawahlunto Periode 1995-2002 Kualitas Udara di Pasar Kota Sawahlunto Sepuluh Penyakit Terbanyak ai Kota Sawahlunto Tahun 2007 Matrik Dampak Lingkungan yang Mungkin Terjadi Matrik Pengelotaan Lingkungan Matrik Pemantauan Lingkungan W-3 m-2 Mea W-5 -6 W417 VvV-15 V-18 Gambar 2.1 Gambar 2.2. Gambar 2.3. Gambar 2.4. Gambar 3.1 Gambar 3.2. DAFTAR GAMBAR Kondisi Eksisting Pasar Kota Sawahlunto Peta Lokasi Pembangunan Pasar Kota Sawahlunto Denah Pembangunan Pasar Kota Sawahlunto ‘Struktur Organisasi UPTD Pasar Kota Sawahlunto {dentifikasi Dampak Tahap Konstruksi dentifikasi Dampak Tahap Pasca Konstruksi Dokumen UKUUPL 14 u- 20 We 24 M- 26 m= 8 m-9 DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN ot PENMANGUNIN ASR EGTA HMARLUNT Re | EINDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas perdagangan di kota Sawahlunto sebagaimana aktivitas perdagangan pada umumnya di wilayah Sumatera Barat, masih didominasi oleh pedagang kecil yang memanfaatkan fosilitas pasar seperti toko, kios maupun los, Pada saat ini aktivitas perdagangan di wilayah ini menyebar di beberapa pasar, baik pasar pemda, inpres maupun nagari, seperti: Pasar Silungkang, Pasar Sawahlunto, Pasar Sapan dan Pasar Talawi. Dimana aktivitas perdagangan terjadi paling tinggi di kawasan Pasar Kota Sawahlunto. Kondisi sektor perdagangan di Kota Sawahlunto menunjukan peningkatan yang sangat pesat dalam kurun waktu 5 (lima) tahun belakangan ini, hal ini seiring dengan kondisi Kota Sawahlunto yang saat ini menjadi salah satu tujuan wisata utama di Propinsi Sumatera Barat. Dengan beberapa terobosan pembangunan yang dilokukan Kota Sowahlunto yang sempat mengalami pertumbuhan minus terhadap penduduknya yang disebabkan oleh menurunnya aktivites pertambangan ombilin saat ini kondisi semakin membaik. Jika diperhatikan peran sektor A Dokumen UKL/JUPL Oe a perdagangan dalam perekonomian, maka tampak bahwa pada dasarnya sektor ini mempunyai peran yang sangat penting dalam aktivitas ekonomi, karena di sektor inilah aktivitas pendistribusian barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat berlansung. Keberhasilan program pengembangan sektor perdagangan sangat dipengaruhi oleh kondisi fasilitas pasar, fasilitas trasportasi, telekomunikasi dan perbankan, dalam arti kualitas dan kuantitas. Oleh sebab itu, program pengembangan sektor perdagangan sangat tergantung dengan program pengembangan fasilitas pendukungnya, Dengan demikian, roda perekonomian daerah akan dapat berkembang dengan lebih dinamis dan pada gilirannya akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Dari uraian di atas, Program Pembangunan Pasar Kota Sawahlunto merupakan salah satu program prioritas dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Beberopa hal yang melatarbelakangi program pembangunan pasar Sawahlunto ini adalah : 1. Kondisi sarana pasar Kota Sawahlunto tidak sesuai dengan tingkat perkembangan penduduk. 2. Untuk menjamin kepastian bagi pedagang sektor informal yang saat ini menjadi sumber kesemrawatun lokasi pasar dan pusat kota. 3, Menunjang perekonomian daerah. = 2 ‘Dokumen UKL/UPL ———— G ‘Dokumen UKLIUPL 4, Menunjang pariwisata sesuai dengan Visi dan Misi Kota Sawahlunto. Mengingat rencana pembangunan tersebut akan mengakibatkan dampak terhadap lingkungan, maka perlu dilakukan tangkah pengendalian dampak terhadap lingkungan. Pengendalian dampak terhadap lingkungan ini merupakan cara yang sangat efektif dalam rangka melaksanakan pembangunan berwawasan linghungan hidup. Pembangunan berwawasan lingkungan merupakan upaya sador dan erencana mengelola sumber daya secara bijaksana untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup masyarakat Indonesia. Sehingga hasil akhir yang diinginkan adalah terciptanya pembangunan yang berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Sesuci perencanaan Pembangunan Pasar Kota Sawahlunto akan dibangun pada lahan seluas + 4.258 M? yang terletak di Kelurahan pasar Kecamatan Lembah Segar Kota Sawahlunto Propinsi Sumatera Barat, sehingga untuk mewujudkan pembangunan yang berwawason lingkungan tersebut, sesuat dengan Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 21 Tahun 2004 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) di Propinsi Sumatera Barat, dijelaskan bahwa Rencana Usaha/Kegiatan Pembangunan Pasar dengan luas area < 10.000 Ha wajib memiliki Dokumen UKL dan UPL. —— Oleh karena itu sebelum melakukan kegiatan konstruksi dan operasi pasar Kota Sawahlunto, terlebih dahulu pemrakarsa kegiatan horus menyusun Dokumen UKL dan UPL untuk menjomin tercapainya pembangunan yang berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. 1.2 Tujuan dan kegunaan 1.2.1 Tujuan ‘Adapun tujuan dari penyusunan dokumen UKL dan UPL ini adalah untuk memberikan arahan pengelolaan dan pemantauan terhadap dampak lingkungan yang mungkin timbul akibat Pembangunan Pasar Kota Sawahlunto. 1.2.2 Kegunaan 1, Memperoleh gambaran dampak lingkungan dan pengelolaan terhadap dampak tersebut akibat_ berbagai _ Kegiotan sehubungan dengan Pembangunan Pasar Kota Sawahlunto. 2. Secara institusional merupakan pedoman bagi Instansi terkait dalam melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup di sekitar tapak kegiatan. 3, Secara teknis merupakan acuan tindak lanjut bagi kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan berikutnya. 1.3 Landasan Hukum Landasan hukum dalam penyusunan UKL dan UPL Pembangunan Pasar Kota Sawahlunto adalah sebagai berikut + 1, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. een a Dokumen UKL/UPL —————_ 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1992 ‘tentang Penataan Ruang. 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. 4, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 5, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. 6. Peraturan Pemerintch Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi ‘Sebagai Daerah Otonom. 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 200 tentang Pengelolaan Kuclitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. 8, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor KEP- 48/MENLH/11/1996 tentang Baku tingkat Kebisingan. 9, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002 tentang pedoman Pelaksanaan UpayaPengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, 10.Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 21 Tahun 2004 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup di Propinsi Sumatera Barat. es Dokumen UKL/UPL —————— hhh DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN. DAN PENANTAUAN LINGKUNGAN qui PENMANGUNAN AAR EQTAHMARLNT 2.1. Kondisi Kegiatan Saat Ini ‘Axtivites perdagangan di kota Sawahlunto sebagcimana aktivitas perdagangan pada umumnya di wilayah Sumatera Barat, masih didominasi oleh pedagang kecil yang memanfaatkan fasilitas pasar seperti toko, kios maupun los. Pada saat ini aktivites perdagangan di wilayah ini menyebar di beberapa pasar, baik pasar pemda, inpres maupun nagar, seperti: Pasar Silungkang, Pasar Sawahlunto, Pasar Sapan dan Pasar Talawi. Dimana aktivitas perdagangan terjadi paling tinggi di kawasan Pasar Sawahlunto. Sektor perdagangan di kota Sawahlunto didominasi oleh pelaku uscha berskala kecil, Hal ini merupakan kondisi umum perdagangan di Propinsi Sumatera Barat. Akan tetapi untuk dapat meningkatkan peran sektor perdagangan dalam perekonomian, kondisi ini harus mendapat perhatian serius, karena sektor usaha informal akan cenderung mudah rmuneul dan hilang, sehingga menyulitkan untuk ditata secara baik dalam upaya peningkatan hasil pembangunan daerah. B Dokumen UKLIUPL Le Mosalah yang perlu menadapat perh atian dalam pengembangan sektor perdagangan kota Sawahlunto diantaranya adalah: = Masih terbatasnya sarana dan prasarana perdagangan dan fasilitas pendukung untuk mengimbangi perkembangan volume dan aktivitas perdagangan yang semakin dinamis di era keterbukaan ekonomi dewasa ini. + Besarnya jumlah pelaku usaha yang masih dalam bentuk usaha sektor informal dengan skala usaha kecil. + Pengaturan lokasi dan kawosan perdagangan yang belum optimal arena pertumbuhan sektor perdagangan tidak dapat diiringi oleh pertumbuhan fasilites saran dan prasarananya. yang dapat diakses baik oleh masyarakat maupun pelaku usaha. « Terbatasnya akses untuk permodalan ke lembaga keuangan formal bagi pelaku uscha Karena belum memiliki STUP ataupun keterbatasan syarat administrasi lainnya. Berdasarkan hasil pendataan di lapangan meliputi pengumpulan data primer dan data skunder yang dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Pengelola Pasar Dinas Pertambangan Industri Perdagangan dan Koperasi Kota Sawahlunto, daftar pedagang berdasarkan jenis komoditas barang dagangannya disajikan dalam tabel berikut : 1 i i i J i i i I «Masih terbatasnya informasi harga, jenis dan jumlah komoditas i i i i i 1 i i i Wee Dokumen UKL/UPL. ———:—— ES abel 2.1, : Daftar Pedagang dan Jenis Dagangan Yang Terkena/Tidak Terkena Dampak Dari Kegiatan Pembangunan Pasar Sawahlunto GB Dokumen UKUIUPL ———__ lS rake Poleninns rote Copy CFE ne Dokumen UKL/UPL ————— hhh G Dokumen UKLUPL 7 2 3 Kopernsi alr nye 5 iltyard ‘ PPP 7 PPP . ‘ ° 10 ANGKT. 45, n AROKT. 45 2 3 ™ 1s. cv. Ampito 6 kantor Cv.Aspikindo 1” cv. Bertindo Jaya h 18 BINRD/H.DARSON CV. Marsindo q 19 |rAAAN BNRD/H.DARSON CV. Marsindo ; 2» : a PAN } n j 2 jkurmue Komputer 4 fkureus Komputer 25 26 ikaDIN ” 2a [oarwoe she. 30 |i. RUSYAD 31 fie RUsYAD 32 TWH 33 |nor. Tw H ” 35 6 kantor Pusat PT Pibumi ” Kantor Pusat PT PHbumi 3s [raeme YEXTRALITA Perkantoran 30 [rene YEXTRAUTA fpertantoran RM, Gumarang RM.Gumarang, Soto Surabaya Soto Surabaya ‘Soto Surabays Mokanan Ringan Loket Kedai Minuman Keaai Minurnan rungs Rambut q Koran & Majalah Toko Buku RM. Cimpago RM, Cimpago ‘RM, Cimpago RM, Cimpago Foto Surya ‘Jual Obet & Warte! | Komputer “Foal Minurnan Juntan Nasi ‘Barang Harian Junten Kain dwatan Kus Gudang ‘Oudang Gudang Gudang oat Nasi Gudang Gudang ‘Tukang Jahit Barang Harinn Bahan Bangunen TAK ASI SEMENTARA ‘TERKENA DAMPAK. LANGSUNG (MENEMPATI a We Dokumen UKL/UPL ———————— GB Dokumen UKLIUPL TERKENA DAMPAK LANGSUNG (MENEMPATI LOKASI SEMENTARA G Dokumen UKL/UPL TOK AST SFMENTARA TERKENA DAMPAK LANGSUNG (MENEMPATI G ‘Dokumen UKLIUPL. JRIVAIS BANDARO 8 vu 41 IpIVAl S BANDAROFACH 6/491 TERKENA DAMPAK LANGSUNG (MENEMPATI LOKASI SEMENTARA. raknian Jodi W.10 Dokumen UKL/UPL RBSs i 3 ‘Sayur & Bumbu Sayur & Bumbut Sayur & Bumbu™ Sayur & Bambu" Sayur & Bumbu" ‘Sayur & Burau" Sayur & Bumbu ‘Sayur 8 Bumbu” Sayur & Bambu Sayur & Bumbu ‘Sayur & Bambu" Sayur & Bumbu Sayur & Bumbut Sayur & Bumbut Sayur & Bumbu Sayur & Bumbut ‘Seyur & Bumbu™ ‘Sayur & Bumbu Sayur & Bumbut Sayur & Bumbu" ‘Sayur & Bumbu Sayur & Bumbo" ‘Sayur & Bumbo" ‘Sayur & Bumbu™ Sayur & Bumbu™ Sayur & Bumbut Sayur 8 Buenbu™ ‘Sayur 8. Bumbu™ ‘Saywr & Bambu ‘Seyur &: Bumbo" Sayur & Bumbu Sayur & Bumbu* Saye A Rumba Sayur & Bumbu Sayu & Bumbut ‘Sayur & Bambu" Seyur & Bumbut Seyur & Bumbut ‘Sayur & Bumbu™ Sayur & Bumbu Sayur & Bambu" Sayur & Bambu? Sayur & Bumbut ‘TERKENA DAMPAK LANGSUNG (MENEMPATI LOKASI SEMENTARA Dokumen UKL/UPL n-14 .KENA DAMPAK (MENEMPATI TERI LANGSUNG TOK AST SEMPNTARA AGUS SAMSIDAR rARMINAH eee i w . Wet2 Dokumen UKL/UPL ————————— We13 G Dokumen UKL/UPL re Gambar 2.1. : Kondisi Eksisting Pasar Kota Sawahlunto GB ‘Dokumen UKLIUPL ——————————— ———— G Dokumen UKLIUPL, nea7 Dokumen UKLIUPL 2.2. Rencana Kegiatan Pembangunan Pasar pasar Kota Sawaklunto berada di Kelurahan Pasar Kecamatan Lembah Segar. Saat ini sedang dilakukan tahap pra konstruksi berupa perencanaan teknis dan ekonomis dimana nantinya pasar ini diharapkan mampu melayani kebutuhan masyarakat Kota Sawahlunto khususnya untuk wilaych Kecamatan Lembah Segar dan Kecamatan Barangin serta pendatang/wisatawan yang masuk ke Kota Sawahlunto. Dengan dibangunnya Pasar Kota Sawahlunto ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Sawahlunto khususnya Kecamatan Lembah Segar dan Kecamatan Barangin, dikarenakan saat ini masyarakat wilayah tersebut cenderung untuk belanja di Pasar Kota Sawahlunto. Selain itu keberadaan Pasar Kota Sawahlunto diharapkan juga dapat meningkatkan pelayanan penunjang untuk mendukung aktivitas pariwisata di Kota Sawahlunto. A. Identitas Pemrakarsa 1, Nama Perusahaan : Pemerintah Kota Sawahlunto 2. Nama Kegiatan : Pembangunan Pasar Kota Sawahlunto 3. Lokasi Kegiatan : Kelurahan Kec. Lembah Segar 4. Luas Lahan + 4,258 MW 5. Luas Terbangun :2.497,7 M* 5, Penanggung Jawab _ Ka. Dinas Perindagkop Kota Sawahlunto B. —_Lokasi pasar Kota Sawahlunto dibangun pada lahan lokasi seluas 44.258 M2, terletak di Kelurahan Pasar Kecamatan Lembah Segar Kota Sawahlunto Propinsi Sumatera Barat. Batas-batas fisik lokasi kegiatan adalah sebagai berikut = Utara : Batang Ombilin. Selatan _: Ex. Kantor Pos. Barat : Jalan Kampung Teleng. Timur +: Batang Ombilin dan Jalan A. Yani. Peta lokasi serta penggunaan lahan (denah) Pasar Kota Sawahlunto dapat dilihat pada gambar 2.2 dan gambar 2.3 berikut ini. [COKASI PEMBANGUNAN PASAR KOTA SAWAHLUN® Gambar 2.2 : Peta Lokasi Kegiatan Pembangunan Pasar Kota Sawahlunto G Dokumen UKLUPL PEKERJAAN DOKUMEN UKLUPL. PEMBANGUNAN PASAR KOTA SAWAHLUNTO [_subUL GAMBAR LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL [__KETERANGAN eh PEMERINTAH KOTA SAWAHLUNTO “TAHUN 2000 Suber: Dinas Pkerjan Umum Kota Savahlo 2.2.1 Deskripsi Bangunan Pasar (Tahap Konstruksi) G Dokumen UKUUPL Pasar Kota Sawahlunto melayani melayani berbagai keperluan masyarakat baik sandang maupun pangan berupa sembako, fashion, makanan ringan, kosmetik, elektronik dan lain-lain. a. Bangunan Kios Pembangunan kios terdiri dari 2 (dua) lantai dengan luas kios seragam sesuai kebutuhan yaitu 2 x 3 M? dan 3 x 4 M?, Pondasi bangunan kiosk merupakan beton bertulang 1:2:3 type pondasi setempat dan dirangkai dengan sloof beton bertulang 1:2:3 kedalaman pondasi maksimal 1,70 m atau mencapai tanah keras. s . Mushalla dan tempat wudlu dengan ukuran 4 x 4 M® Pondasi dari beton cor bertulang spesi 1:2:3, lantai kerja ketebalan 5 cm dari beton cor spesi 1:3:5 yang sebelumnya digelar pasir setebal 5 cm. Setelah itu lantai mushalla dipasang keramik 30x30 cm dimana sebelumnya dilakukan pengurugan pasir setebal 25 cm dan dipadatkan. Untuk sarana pengambilan air wudlu dibuat dengan ukuran 1,50 x 2 M dengan dinding dipasang keramik ukuran 20 x 20 cm yang dilengkapi kran 3 inch. ° Water Closet (WC) Water closet (WC) terdapat di 4 (empat) buah yaitu 2 (dua) buah WC di lantai 1 dan 2 (dua) buah WC di lantai 2. 2 Parit, Duiker, Grill dan Oil Catcher Untuk mengalirkan limpasan air hujan dibuat saluran drainase, dimana sebelum dibuang ke saluran Batang Lunto terlebih dulu disalurkan ke bak Kontrol untuk menyaring sampah dari air buangan tersebut. Saluran drainase di sekeliling bagunan berupa saluran terbuka, sedangkan bagian depan sebelum masuk ke saluran drainase kota merupakan saluran tertutup yang dilengkapi duiker. ° Pencegahan Kebakaran Pencegahan kebakaran menggunakan racun api tabung ukuran 10 liter yang wajib dimiliki oleh masing-masing pemilik kios dengan rekomendasi dari instansi terkait. Racun api diletakkan di dinding yang mudah dijangkau apabila terjadi kebakaran. . Tangki Air Bersih Untuk penyediaan air bersih pasar akan menggunakan 1 (satu) buah reservoar atas dan reservoar bawah dengan kapasitas masing-masing 1 M?. Pondasi beton cor 1:2:3 ukuran 20x60x80 em (50 cm di bawah muka tanah dan 30 cm di atas muka tanch). Pondasi setiat tiang dilengkapi dengan 4 (empat) buah angker besi beton diameter 4 inch x 60 cm dan plat tapak ukuran 20x20 cm dengan ketebalan 10 cm. Tiang menara terbuat dari rangka besi yang dicat dengan menie 2 kali jalan dan cat sintetik 2 kali jalan. Bahan tangki air terbuat dari fibre glass yang dilengkapi dengan pipa, kran air dan instalasi air lainnya yang kemudian dihubungkan ke kamar mandi/WC, mushalla serta tempat lainnya yang diperlukan. i i i i i i i i i i f i i i i i i i i i —>E——— SSS G ‘Dokumen UKL/UPL g. Jalan Pelataran jalan berupa beton dengan ketebalan 15 cm spesi 4:2:3. Timbunan di bawah jalan rata dan padat memenuhi standar jalan kelas T. Perakitan penulangan tunggal/satu lapis beton besi diameter 10-15 mm, pada bagian bawah dipasang pasir kerja dengan pasir urug 10 cm dan lantai kerja beton cor spesi 1:4 dengan ketebalan 3 cm. 2.2.2 Tahap Pasca Konstruksi (Operasional) a. Pengadaan Air Bersih dan Listrik Sumber air bersih nantinya akan menggunakan pelayanan PDAM. Dalam pengaliran air PDAM ditampung di reservoar atas sebelum nantinya didistribusikan secara gravitasi ke mushalla maupun WC, Sedangkan untuk sumber tenaga listrik utama yang digunakan berasal dari pelayanan PLN. Distribusi pelayanan listrik selain diatur oleh pengelola pasar juga diberikan pelayanan listrik secara langsung oleh PLN dengan pertimbangan sesuai dengan kebutuhan. s . Penanganan Limbah Padat Limbah padat yang dihasilkan oleh aktivitas Pasar Kota Sawahlunto dikumpulkan dalam Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang berupa tong/keranjang/karung sampah. TPS terletak tersebar di masing-masing kios dimana secara periodik limbah padat akan diangkut oleh petugas Kebersihan Kota Sawahlunto yang bertugas khusus di Pasar yang kemudian dikumpulkan di Tempat Penampungan Sampah sementara (TPSS) G ‘Dokumen UKLJUPL berupa kontainer ukuran 6 M®. Setelah terkumpul sampah diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di Kayu Gadang yang berjarak + 5 KM. ¢. Penanganan Limbah Cair Limbah cair yang berasal dari kegiatan Pasar Kota Sawahlunto berupa limbah cair domestik yang berasal dari MCK, mushalla Serta serta limpasan air hujan, Khusus untuk limbah dari closet, pengaliran air limbahnya terlebih dahulu dikelola dengan septic tank yang dilengkapi dengan bidang resapan untuk mengalirkan effluennya. Pengelolaan limbah cair yang yang berasal dari limpasan air hujan dilakukan dengan pembuatan parit/drainase yang dilengkapi dengan duiker. a |. Penanganan Pencemaran Udara dan Kebisingan Pencemaran udara dan kebisingan dari kegiatan Pasar Kota Sawahlunto berupa emisi gas yang berasal dari kendaraan pemilik kios maupun pengunjung pasar. Penanganan yang dilakukan adalah dengan membuat taman (jalur hijau) di Sekeliling Pasar serta di bagian depan. 9 .. Ketenagaker jaan Tenaga kerja yang akan bekerja pada tahap pasca konstruksi (operasional) adalah pegawai yang berada di UPTD Pasar Kota Sawahlunto, dimana yang bertanggung jawab_—_untuk melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan di Pasar Kota Sawahlunto dikepalai oleh kepala seksi tertentu. Dokumen UKL/JUPL, ——E—_=_z_=—=—=£==_£{———_—_—_—_— G Gambar 2.4 : Struktur Organisasi UPTD Pasar Kota Sawahlunto G Dokumen UKUIUPL DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UKL/UPL PENDANGUNAN PASAR NOTH SMARLUNT 3.1. 3.11, Kondisi Lingkungan Awal 1 Eu UKUUPL Komponen Lingkungan Fisik-Kimia Komponen Badan Air Pasar Kota Sawahlunto dilengkapi dengan fasilitas drainase terbuka dan tertutup yang dihubungkan dengan Batang Lunto. Untuk air buangan dari kamar mandi, WC serta mushalla dialirkan dengan saluran tertutup yang dilengkapi dengan septic tank. Pengukuran kualitas badan air permukaan dilakukan di Batang Lunto sebelum dan sesudah lokasi Pasar. Kondisi kualitas air Batang Lunto tersebut masih memenuhi baku mutu Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air untuk kelas III maupun kelas IV. Hasil pemeriksaan selengkapnya mengenai kualitas air drainase kota dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut. oe MD Tabel 3.1. Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Batang Lunto No Parameter ‘Sumber : Badan Ling Ket: td = tidak terdeteksi *” = pergub Sumatera Barat No. 5/2008 + = tidak dipersyaratkan Satuan | Hasil Baku Mutu * Analisa III IV 1. |PH -- | 740 6-9 5-9 2. |Do Mg/L | 5.45 23 20 3. | BODs Mg/L | 35 6 12 4. |cop Mg/L | 19,7 50 100 5. | Nitrat sbg N Mg/L | 0,86 20 20 6. | Nitrit sbg N Mg/L | 0,03 0,06 7. | Belerang sbg H2S Mg/L | tra 0,002 8. | Detergen sbg MBAS | Mg/L | 0,03 200 9. | Tss Mg/L | 12 400 10, | Kromium valensi 6 Mg/L | ttd 0,05 11, | Seng - Zn Mg/L | ttd 0,05 2 12. | Kadmium - Ca Mg/L | ttd 01 0,01 13. | Timbal - Pb Mg/L | ttd 0.03 1 14, | Phenol Mg/L | ttd 1 _ 15. | Total phospat - P Mg/L | 0,06 1 5 16. | Minyak dan Lemak Mg/L | ttd 1.000 _ gen PEGS Kats Sawai aT 200 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa kondisi air Batang Lunto tersebut masih alami dan belum tercemar baik oleh limbah domestik maupun limbah lainnya. nN Fisiografi dan Geologi Daerah Kota Sawahlunto terletak di cekungan pra-tersier Ombilin yarg berbentuk belah ketupat panjang dengan ujung bulat, selebar 22,50 Km dan Panjang 47,00 Km. Dalam cekungan ini diperkirakan 2,00 Km, diisi oleh lapisan yang muda yang disebut dengan Formasi Brani, Formasi Sangkarewang, Formasi Sawahlunto, Formasi Sawah Tambang dan Formasi Ombilin, Formasi Ombilin merupakan lapisan paling muda menurut ————_ EEE m2 Jokumen UKLUUPL w kategori zaman tersier atau berumur sekitar 2 juta tahun. Kota Sawahlunto terletak di atas Formasi Sawahlunto, batuan yang terbentuk pada zaman yang diberi istilah kala (epoch) Eocen sekitar 40 - 60 juta tahun yang lalu . Para ahli geologi beropini bahwa Kepulauan Nusantara yang kita kenal sekarang ini terbentuk sekitar 4 juta tahun yang lalu, Mereka menduga ketika Formasi Sawahlunto terbentuk belum ada Pulau Sumatera seperti yang kita kenal sekarang ini. Biasanya lapisan tanah dan batuan tanah penutup batubara ini ‘memang membeku atau liat serta sulit untuk meluruskan atau menyimpan air tanah dan kemungkinan air tanch hanya tersimpan hanya tersimpan pada kulit bumi yang telah lapuk. Akan tetapi, hal itu tidak demikian pada Formasi Sawahlunto. Tanah pada Formasi Sawahlunto mengandung butiran pasir yang dapat meluruskan air. Akan tetapi dari gambar penampang Geologi Ombilin diduga air itu justru lolos ke tempat lain, Morfologi kota sering disamakan dengan sebentuk periuk yang dikelilingi oleh bukit-bukit terjal dengan ketinggian 400 - 500 Meter. Dataran ini dibelah oleh Batang Lunto yang mengalir di tengah kota yang kemudian diubah menjadi kanal buatan, . Kualitas Udara dan Kebisingan Keadaan iklim di sekitar lokasi kegiatan kurang lebih sama dengan iklim Kota Sawahlunto, yaitu beriklim tropis dengan temperatur udara sekitar 22,5 - 27,9°C. Curah hujan rata-rata selama periode 1995-2002 adalah 1.716,37 mm dengan rata- rata hari hujan 130 hari per tahun _——— m3 Jokumen UKL/UPL Tabel 3.2 : Curah Hujan dan Hari Hujan Kota Sawahlunto Periode 1995-2002 Tahun Curah Hujan Hari Hujan | (mm) (hari) 1995 1.448 143 1996 2.006 120 1997 1.440 106 1998 1.746 141 1999 1.883 133 2000 1.598 118 2001 1.522 131 2002 2.084 145 rata-rata 1.716,37 130 ‘Sumber: PT. BA UPO Sampel dilakukan pada 1 (satu) tempat yaitu dekat stasiun Pemberangkatan yang berada di Kelurahan Pasar. Adapun Parameter yang akan diuji meliputi kandungan debu, konsentrasi gas SO2, CO, NOz serta kebisingan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, Tabel 3.3 : Kualitas Udara di Pasar Kota Sawahlunto No | Parameter | Satuan | HasilPenguluran | Baku Mutu ae g/m? 160,1 230 2 = |PM10 xg/m? 102,9 150 3 |co g/m? 914,4 10.000 4 | Sox g/m? 106,2 365 5 | NOx g/m? 441 150 6 | Methan ng/m? 20,5 160 ‘Sumber : Laporan SLHD Kota Sawahlunto, 2008 Dari kondisi fisik kualitas udara ambient di atas terlihat bahwa kondisi kualitas udara ambient masih memenuhi ambang batas yang ditentukan, Parameter yang cukup tinggi adalah debu mengingat sekitar lokasi pengukuran merupakan daerah padat aktivitas dan merupakan pusat kota Sawahlunto, Komponen Sosial A. Kependuduk Jumlah penduduk Kota Sawahlunto Tahun 2007 adalah 53.298 jiwa yang tersebar di 4 kecamatan dengan luas daerah 273 KM? maka kepadatan penduduknya adalah 196 jiwa/KM? yang terlingkup dalam 13.581 KK. Derajat kesehatan masyarakat cukup baik disebabkan umumnya penduduk Kota Sawahlunto adalah PNS, pekerja tambang, pedagang, sopir/ojek serta yang lainnya, B. Sosial Budaya ——————— m-s Dokumen UKUUPL Secara umum sosial budaya masyarakat dipengaruhi oleh sosial budaya masyarakat Minangkabau dimana yang berperan dalam perilaku sosial budaya masyarakat adalah alim ulama, cerdik Pandai serta ninik mamak. Namun ditinjau dari keragaman suku bangsa, masyarakat disekitar lokasi kegiatan cukup beraneka ragam yang dipengaruhi oleh adanya aktivitas pertambangan batu bara. Pembauran telah terjadi secara alami, dimana tidak terdapat pertentangan antar suku dalam kehidupan sosial budaya kemasyarakatan. . Kesehatan Masyarakat Fasilitas kesehatan yang ada di Desa Sijantang Koto adalah 1 (satu) Dokter praktek, sedangkan Puskesmas berada di Desa Talawi Hilir, Untuk kondisi 10 (sepuluh) penyakit terbanyak yang terjadi di Kecamatan Talawi pada tahun 2006 didominasi oleh ISPA. Tabel 3.4: Sepuluh Penyakit Terbanyak di Kota Sawahlunto Tahun 2007 No. Jenis Penyakit JumTah Ty ISPA ” 1.433 2 | Demam 871 3 |Diare gastro entotoria 669 4 | Hypertensi 667 5 | Dyspepsia 657 6 | Asma bronchial 451 7 | TBC paru-paru 305 8 | Diabetes militus 286 9 | Bronchitis 228 10 | Gastritis cepalgia 153 | ‘Sumber : RSUD Kota Sawahlunto, 2007 _—_— [SSS ttt 6 ‘Dokumen UKU/UPL 3.2. Sarana kesehatan yang tersedia sekitar lokasi kegiatan adalah Puskesmas pembantu di masing-masing kelurahan serta Rumah Sakit Umum Daerah. Dampak yang diperkirakan akan Timbul Kegiatan pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi Pembangunan Pasar Kota Sawahlunto akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup. Kegiatan pra konstruksi akan menimbulkan dampak keresahan terhadap pedagang yang ada di Pasar karena khawatir akan terganggunya kegiatan perdagangan mereka, Selain itu dampak pra konstruksi juga akan mengakibatkan keresahan bagi penduduk sekitar serta adanya isu mengenai kepemilikan bangunan pasar yang baru, Sedangkan untuk identi ikasi dampak kegiatan konstruksi dan pasca konstruksi dapat dilihat pada bagan alir dampak seperti yang tercantum dalam gambar berikut. Te ora J J J | Te tee am re oe ‘in os az ee oe 1 I | tL Teen | [eam] [mam] [rtm] rca ioe | (emt | | aig wens’ || nenipernoe ae vas J Persepsi Masyarakat Gambar 3.1 : Identifikasi Dampak Tahap Konstruksi ——E>——————= Dokumen UKLJUPL. ‘Tahap Pasca Konstruksi ‘Aksivitas Kegiatan Operasional oe Paser Kota Sawahhnto Frerbuka fone Lapongen inte ccr | | teematon | | starr |_| Kebokaran imban car | | Usstns | | es A don padat Perubahan Peningkatan Kualtas kebisingan Udara Gambar 3.2 : Identifikasi Dampak Tahap Pasca Konstruksi 3.2.1 Tahap Konstruksi 3.2.1.1 Aspek Fisik-Kimia A. Gangguan Kemacetan, Peningkatan Kualitas Udara dan Kebisingan Sumber dampak ‘Sumber dampak yang dapat mempengaruhi kualitas udara dan kebisingan adalah : ¢ Kegiatan pematangan lahan. + Pembangunan fisik pasar. I I ieee G Dokumen UKUUPL Jenis dampak Penurunan kualitas udara yang dampaknya akan sangat terasa adalah berupa debu yang ditimbulkan oleh kegiatan penggalian, Penimbunan dan pemadatan lahan serta mobilisasi alat dan bahan, Selain itu dampak yang akan timbul bisa juga berupa Peningkatan konsentrasi CO, SO,, NOx, Pb serta kebisingan yang berasal dari pembakaran BBM. Dampak dari penurunan kualitas udara ini akan mengakibatkan penurunan kenyamanan Para pekerja dan masyarakat sekitarnya. ‘at dampak Mengingat waktu pelaksanaan konstruksi berlangsung selama 6 bulan dan sebaran dampak adalah pada masyarakat yang berdekatan dengan lokasi kegiatan dan pekerja itu sendiri, sehingga dampak perlu dikelola. Gangguan Kemacetan Sumber dampak ‘Sumber dampak yang mempengaruhi gangguan lalu lintas dan kemacetan berasal dari aktivitas mobilisasi alat dan bahan, ‘Jenis dampak Dampak yang terjadi adalah gangguan lalu lintas yaitu kemacetan dan rawan kecelakaan. Sifat dampak Dampak berlangsung umumnya pada awal tahap konstruksi serta sesekali terjadi pada pertengahan tahap konstruksi pada saat _ m-10 Jokumen UKL/UPL. G ‘Dokumen UKL/UPL kegiatan konstruksi membutuhkan tambahan material ataupun adanya material yang batu didatangkan. Dampak ii perlu dikelola ‘agar supply material konstruksi ber jalan dengan lancar. . Kualitas Air Permukaan ‘Sumber dampak Penurunan kualitas air permukaan disebabkan oleh adanya Perubahan penggunaan Iahan serta kegiatan penutupan dan penstabilan lahan dan ceceran limbah cair dari kegiatan konstruksi Jenis dampak Tenis dampak yang akan timbul berupa menurunnya infiltrasi air hujan ke dalam tanah sehingga terjadi peningkatan run-off (limpasan) air hujan yang pada akhirnya akan meningkatkan kapasitas pengaliran serta kekeruhan air buangan pada Batang Lunto. ifat dampak Dampak terhadap kualitas dan kuantitas air permukaan (Batang Lunto) akan berlangsung selama kegiatan baik konstruksi maupun pasca konstruksi nantinya, sehingga dampak perlu dikelola. ment 3.2.1.2 Aspek Sosial-Ekonomi A. Peningkatan Pendapatan 2 G Dokumen UKUUPL ‘Sumber dampak Dengan adanya kegiatan konstruksi pembangunan Pasar Kota Sawahlunto maka akan membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak sehingga nantinya akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar lokasi kegiatan. Jenis dampak Dengan terbukanya lapangan pekerjaan secara langsung akan menambah pendapatan masyarakat sekitarnya yang ikut bekerja pada pelaksanaan kegiatan konstruksi tersebut. Sifat dampak Dampak berlangsung selama kegiatan konstruksi dan bersifat positif sehingga harus dikelola. Kecemburuan Sosial ‘Sumber dampak Sumber dampak yang dapat ~mempengaruhi terjadinya kecemburuan sosial adalah pada proses kegiatan perekrutan tenaga kerja untuk tahap konstruksi. Jenis dampak Jenis dampak yang akan terjadi adalah timbulnya kecemburuan sosial akibat adanya perekrutan tenaga kerja dengan jumlah yang sedikit sedangkan jumlah pencari kerja cukup banyak. Selain itu kesemburuan sosial bisa juga diakibatkan oleh vom AD transparan atau tidaknya proses perekrutan tenaga kerja tersebut. Sifat do ik Mengingat terbatasnya kesempatan kerja pada tahap konstruksi maka dampak ini perlu dikelola dengan baik agar pelaksanaan konstruksi bisa dilakukan dengan lancar dan tepat waktu. 3.2.2 Tahap Pasca Konstruksi 3.2.2.1 Aspek Fisik-Kimia A. Air Permukaan ‘Sumber dampak Sumber dampak yang mengakibatkan penurunan kualitas air permukaan adalah dari pembuangan air limbah dari WC dan kamar mandi serta run off dari area pasar. Jenis dampak Jenis dampak yang ditimbulkan berupa pencemaran fisik, kimia dan bakteriologi khususnya terhadap badan air penerima (Batang Lunto). Sifat dampak Dampak terjadi selama kegiatan berlangsung dengan karakteristik air buangan yang bersifat infeksious (dari WC dan kamar mandi). ome AD GB Dokumen UKUUPL B. Limbah Padat ‘Sumber dampak Sumber dampak berasal dari aktivitas pasar (berupa sampah plastik, kertas, sisa sayuran/buah-buchan, sisa pembersihan daging/ikan dan lainnya), serta sampah yang berasal dari aktivitas pegawai ataupun pengunjung pasar. Jenis dampak Dampak yang terjadi berupa penumpukan limbah padat yang dapat mengurangi nilai estetika dan munculnya vektor penyakit seperti lalat, nyamuk , kecoa dan tikus. Sifat dampak Dampak terjadi selama kegiatan berlangsung dan penting untuk dikelola C. Peningkatan Kepadatan Lalu Lintas ‘Sumber dampak Sumber dampak berasal dari aktivitas pengunjung dan pemasok barang ke pasar yang berupa peningkatan jumlah kendaraan yang melalui jalan di depan lokasi kegiatan. Jenis dampak Tenis dampak yang timbul adalah kemacetan lalu lintas. Sifat dampak Dampak bersifat negatif dan berlangsung selama pengoperasian Pasar Kota Sawahlunto. D. Penurunan Kualitas Udara dan Kebisingan Sumber dampak ‘Sumber dampak berasal dari aktivitas Pasar berupa peningkatan Jumlah kendaraan yang melalui lokasi kegiatan. Jenis dampak Jenis dampak yang timbul berupa peningkatan konsentrasi debu, SOx, NOx, COx dan Pb di udara serta peningkatan kebisingan, yang mengakibatkan penurunan kualitas udara sehingga menurunnya kenyamanan masyarakat sekitar, pengunjung serta pemilik kios pasar. Sifat dampak Dampak terjadi selama kegiatan berlangsung sehingga perlu dikelola. E. Bahaya Kebakaran Sumber dampak Sumber dampak berasal dari kelalaian pemilik kios, pengunjung ataupun konsleiting listrik. Jenis Dampak Jenis dampak yang timbul adalah kebckaran sehingga bisa menimbulkan kebakaran dan kerugian yang besar baik pihak pengelola pasar, masyarakat sekitar maupun pengunjung. 2 SSS=S===—_..._m-1s Dokumen UKL/UPL ifat dampak Dampak bersifat negatif dan besar serta terjadi bila adanya kecerobohan baik oleh karyawan maupun pengunjung pasar, sehingga perlu dilakukan pengelolaan dengan sangat hati-hati. 3.2.2.2 Aspek Sosial-Ekonomi A 2 Peningkatan Pendapatan Sumber dampak Pengoperasian Pasar Kota Sawahlunto akan merangsang pertumbuhan ekonomi pemilik pasar dan masyarakat sekitar pasar untuk memanfaatkan peluang untuk mendukung kelancaran aktivitas pasar, sehingga akan memunculkan lapangan ker ja. Jenis dampak Tenis dampak yang timbul adalah peningkatan pendapatan dan mobilitas ekonomi masyarakat sekitarnya. Sifat dampak Dampak terjadi di awal dan selama pengoperasian pasar Kota Sawahlunto dan bersifat positif sehingga harus dikelola. Kecemburuan Sosial Sumber dampak Sumber dampak yang akan = mempengaruhi terjadinya kecemburuan sosial adalah adanya pembagian/penjualan kios bagi pedagang. Dampak akan muncul dari proses penjualan kios itu sendiri, apakah dilakukan secara terbuka dan transparan atau tidak. ——————SSSSSSSSSSSs— tt 16 Dokumen UKUUPL Jenis dampak yang timbul adalah adanya kecemburuan karena Pembagian/penjualan kios bagi pedagang lokal relatif sedikit dibandingkan dengan yang berasal dari luar daerah lokasi kegiatan serta pembagian/penjualan yang kurang transparan. Sifat dampak Dampak terjadi pada saat perekrutan tenaga kerja dan bersifat negatif sehingga harus dikelola, Tabel 3.5 : Matrik Dampak Lingkungan yang Mungkin Terjadi permukean Perurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan Kebakaran No ‘Sumber Dampak ‘Tenis Dampak Sifat_ | Daerah yang Terkena : Dampok Dampak Tahap Pra Konstruksi 1. | Perencanaan Keresahan pedagang dan | Negatif | Lokasi kegiaton dan ‘masyarakat sekitar pasar sekitarnya 8 | Tahap Konstruksi Penurunan kualitas udora dan | negatif }* Lokasi kegiatan Peningkatan kebisingon. Jalan raya di depan Ganggguan kemacetan lokasi kegiatan 2. | Pematangan lahan Penurunan kualites udara dan | negatif | Lokasi kegiatan dan peningkatan kebisingan. sekitarnya Peningkatan run-off. 3. | Pembangunan fisik Penurunan kualitas udara dan | negatif | Lokasi kegiatan don Peningkatan kebisingan, sekitarrya Peningkatan run-of 4. | mobilisasi tenaga kerja ‘Terbukanya lopangan kerja | positif | Kelurahan Pasar dan Peningkatan —_pendapatan sekitarnya masyarakat Kecemburuan sosial negatif . | Tahop Pasca Konstruksi 1. | Aktivitas Pasor Terbukanya lapangan kerja | positif | Kota Sawahlunto dan Peningkotan —_pendapatan sekitarnya masyarakat Kecemburuan sosial negatif 2. | Operasional Pasar Perurunan kualitas air | negatif | Lokasi kegiatan dan sekitarnya i 1. | Mobilisasi alat dan bahan Cu. UKUUPL Peningkatan volume lau lintes dan kemacetan Peningkatan timbulan limbah Padat —(sampah) —sehingga menurunkan estetika dan mengundang vektor penyakit ‘Suber > Analisis G ‘Dokumen UKUUPL mes DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UKL/UPL __PENRANGUNAN PASAR KUTA SAWARLU Upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup Pembangunan Pasar Kota Sawahlunto ini menguraikan secara rinci, singkat dan jelas tentang upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup masing- masing dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan operasional kegiatan tersebut yang meliputi sumber dampak, jenis dampak, indikator dampak, serta upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang harus dilakukan, 4.1. Tujuan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 4.1.1 Tujuan Pengelolaan Lingkungan Sawahlunto yaitu : ¢ Menyusun alternatif penanganan dampak positif, serta merencanakan dan melaksanakannya untuk meningkatkan manfaat yang ditimbulkan. * Menyusun alternatif penanganan dampak negatif, merencanakan dan melaksanakannya untuk mencegah, mengurangi dan meniadakan dampak negatif tersebut. . Menyempurnakan sistem pengendalian lingkungan ke dalam maupun ke luar dari batas kegiatan melalui pemantauan lingkungan sebagai umpan balik. i i i J ! ! i i i I Tujuan dari pengelolaan lingkungan kegiatan Pembangunan Pasar Kota J i ' I a i i i i 4.1.2 Tujuan Pemantauan Lingkungan Tujuan pemantauan lingkungan Pembangunan Pasar Kota Sawahlunto adalah : . ‘Merumuskan upaya pemantauan lingkungan kegiatan Pembangunan Pasar Kota Sawahlunto sesuai dengan arah dan kebijakan pemerintah daerah dan kemampuan manajemen pengelola pasar. ° ‘Merumuskan — pihak-pihak berkepentingan dalam —_upaya Pemantauan lingkungan kegiatan sesuai dengan kewajiban dan eran masing-masing. ¢ Mengontrol kualites air limbah dan septic tank dalam menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan. * Mengontrol kondisi kualitas maupun kuantitas komponen lingkungan (fisik, kimia, dan sosial ekonomi) di dalam lingkungan Pasar Kota Sawahlunto. 4.2 Lingkup Wilayah Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 4.2.1 Lingkup Wilayah Pengelolaan Lingkungan Lingkup wilayah pengelolaan meliputi kawasan Pasar Kota Sawahlunto dan lingkungan sekitarnya. 4.2.2 Lingkup Wilayah Pemantauan Lingkungan Pemantauan lingkungan dilakukan terhadap : + Kualitas dan kuantitas limbah yang dibuang ke lingkungan. * Peralatan dan konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai sarana pengelolaan lingkungan. Komponen lingkungan yang terkena dampak termasuk komponen . manusia di dalamnya. ———— EES W-2 ‘Dokumen UKLUPL ee i ae cea 2a. lee! 4.3 Langkah-Langkah Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 4.3.1, Langkah-Langkah Pengelolaan Lingkungan 4 4.3.1.1 Langkah Pengelolaan Lingkungan Tahap Pra Konstruksi ‘A. Keresahan Pedagang dan Masyarakat Sekitar © Indikator Dampak ‘Adanya keresahan pedagang terhadap kepemilikan lokasi berjualan baik scat pemindahan sementara maupun saat pembagian Kembali kios tempat berjualan nantinya, Sedangkan keresahan masyarakat sekitar timbul akibat adanya pemindahan sementara pedagang ke dekat lingkungann mereka, yaitu di lapangan parkir Kampung Teleng. i a i J i i i i I Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Melakukan sosialisasi terhadap pedagang dan masyarakat I mengenai pembangunan pasar serta menjamin pedagang i terhadap kepastian kepemilikan kios apabila pasar sudah dibangun. a i i i I i a i Tolok Ukur Efektivitas Pengelolaan Tidak terjadi gejolak dan konflik di dalam komunitas pedagang dan masyarakat akibat adanya _rencana pembangunan Pasar Kota Sawahlunto. G Dokumen UKUIUPL 4.3.1.2 Langkah Pengelolaan Lingkungan Tahap Konstruksi ‘A. Peningkatan Run-Off Air Hujan * Indikator Dampak Adanya genangan air hujan di sekitar kegiatan dan meningkatnya air limpasan hujan ke Batang Lunto. ‘* Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Pembuatan saluran drainase terbuka dan saluran tertutup di lingkungan pasar yang disesuaikan dengan tingkat curah hujan di Kota Sawahlunto. Tolok Ukur Efektivitas Pengelolaan Tidak terjadi genangan air di lingkungan kegiatan ketika terjadi hujan. B. Peningkatan Kemacetan * Indikator Dampak Gangguan lalu lintas sehingga menimbulkan kemacetan. * Upaya Pengelolaan Lingkungan Pemasangan rambu-rambu lalu lintas di jalan masuk lokasi kegiatan, + Tolok Ukur Efektivitas Pengelolaan Tidak ter jadi kemacetan akibat operasional dan aktivitas pasar. C. Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan Kebisingan © Indikator Dampak Peningkatan parameter pencemaran udara sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Girciner oxen. W-a Pengendalian Pencemaran Udara dan kebisingan sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 48/MenLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Membuat area penghijauan dengan tanaman bunga maupun tanaman keras di sekitar dan sekeliling pasar. Tolok Ukur Efektifitas Pengelolaan Hasil sampling udara pada lokasi kegiatan masih berada di bawah baku mutu udara ambien sesuai dengan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara serta Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 48/MenLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan untuk kegiatan jasa dan perdagangan, D. _ Kesempatan kerja dan berusaha © Indikator Dampak Meningkatnya tingkat pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi kegiatan. . Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup “ Penerimaan pekerja konstruksi berasal dari Kelurahan Pasar dan sekitarnya sesuai dengan kualifikasinya, * Penerimaan pekerja dilakukan secara transparan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tolok Ukur Efektivitas Pengelolaan * Meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi kegiatan. [SSS Wes Dokumen UKLUPL 4.3.1.3 Langkah Pengelolaan Lingkungan Tahap Pasca Konstruksi ‘A. Peningkatan Kepadatan Lalu Lintas * Indikator Dampak % Peningkatan volume lalu lintas dan kemacetan di sekitar lokasi kegiatan, Upaya Pengelolaan Lingkungan ¢ Pemasangan rambu-rambu lalu lintas di jalan akses masuk lokasi pasar. * Peningkatan efektifitas pelayanan parkir di sekitarlokasi pasar. ‘ Pengaturan parkir motordan kendaraan roda 4 atau lebih, Tolok Ukur Efektifitas Pengelolaan Tidak terjadi kemacetan lalu. 8. Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan Kebisingan * Indikator Dampak * Peningkatan parameter pencemaran udara sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan kebisingan sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 48/MenLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan. % Munculnya pedagang serta masyarakat sekitar yang terkena penyakit ISPA serta gangguan pendengaran. * Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup % Melakukan penghijauan di sekitar tapak dengan memanfaatkan ruang kosong yang ada. —————— G /Dokumen UKLUPL B Dokumen UKLUPL “ Menganjurkan kepada pemilik kendaraan untuk mematikan mesin ketika melakukan bongkar muat barang. Tolok Ukur Efektifitas Pengelolaan Hasil sampling udara pada titik tertentu masih berada di bawah baku mutu udara ambien sesuai dengan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara serta Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 48/MenLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan C. Penurunan Kualitas Air Permukaan * Indikator Dampak Penurunan parameter kualitas air permukaan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air Golongan TIT dan Golongan TV. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Pembuatan bak kontrol di ujung saluran drainase yang berfungsi untuk menyaring sampah yang terbawa oleh aliran air. % Penyediaan septic tank yang dilengkapi dengan bidang Pesapan untuk mengelola limbah cair dari kegiatan WC. Tolok Ukur Efektifitas Pengelolaan ‘ Parameter air buangan di outlet drainase Pasar tidak melebihi parameter sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan B Dokumen UKUUPL ‘Reo. a4 Sevonaea os Fa, 00 heey) Renee eee Pengendalian Pencemaran Air Golongan IIT dan Gol Iv. longan Peningkatan Timbulan Limbah Padat (Sampah) * Indikator Dampak * Penurunan estetika dan kenyamanan lingkungan pasar. % Peningkatan komunitas vektor penyakit serta penyakit yang ditimbulkannya. + Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup ‘ Pemisahan sampah basah dan sampah kering, dimana sampah basah sebelum dibuang ke TPS terlebih dahulu dilakukan pewadahan sementara dengan kantong pelastik/karung ataupun keranjang. Sedangkan untuk sampah kering sebelum dibuang ke TPS terlebih dahulu dipisahkan antara sampah yang bisa dimanfaatkan dengan sampah yang tidak bisa dimanfaatkan kembali. * Untuk pembuangan akhir bekerja sama dengan Badan Lingkungan Hidup Kota Sawahlunto. . Tolok Ukur Efektifitas Pengelolaan ‘ Peningkatan estetika dan kenyamanan lingkungan Pasar Kota Sawahlunto. * Tidak adanya keluhan dari pengunjung, karyawan dan masyarakat sekitar pasar mengenai estetika dan kenyamanan lingkungan kegiatan dan vektor penyakit yang diakibatkan oleh penumpukan timbulan sampah, Kebakaran * Indikator Dampak Kerugian materil yang sangat besar bagi managemen pengelola pasar, pedagang, pengunjung serta penduduk sekitarnya. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengadaan racun api yang diletakkan tersebar dekat dengan sumber api untuk tanggap darurat bila terjadi kebakaran. * Pelatihan berkala kepada pedagang dan pegawai pengelola pasar tentang pencegahan serta penanggulangan bahaya kebakaran dan ledakan. Tolok Ukur Efektifitas Pengelolaan Tidak terjadi kebakaran, dan apabila terjadi tdak sampai menimbulkan kerugian yang besar serta korban jiwa. Kesempatan kerja dan berusaha * Indikator Dampak Meningkatnya tingkat pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di lokasi kegiatan dan masyarakat Kelurahan Pasar dan sekitarnya, Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup % Pengaturan penempatan pedagang sesuai dengan haknya dan memberi kesempatan kepada penduduk sekitar, Tolok Ukur Efektivitas Pengelolaan Meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar lokasi pasar. 4.3.2 Langkah-Langkah Pemantauan Lingkungan 4.3.2.1 Langkah Pemantauan Tahap Pra Konstruksi % — Wawancara dan kuisioner mengenai tanggapan masyarakat terhadap rencana pembangunan Pasar Kota Sawahlunto. 4.3.2.2 Langkah Pemantauan Tahap Konstruksi ‘A. Peningkatan Run-Off Air Hujan ‘ Pemantauan genangan air yang terjadi di lokasi kegiatan pada saat ter jadi hujan. Pemeriksaan sarana dan prasarana saluran drainase air hujan yang ada, Pemantauan tinggi muka air di Batang Lunto, B. Gangguan Kemacetan Lalu Lintas ‘ Pemantauan gangguan lalu lintas dan kemacetan di jalan raya sekitar lokasi kegiatan pembangunan pasar. C. Penurunan Kualitas Udara dan Kebisingan + Pemeriksaan sampel udara untuk komponen utama (debu, Pb, NOx, CO; dan SO,) dan kebisingan sebanyak satu kali di pertengahan pelaksanaan konstruksi. D. _Kesempatan kerja dan berusaha ‘ Wawancara dan kuisioner kepada masyarakat sekitar kegiatan tentang pengaruh pelaksanaan pembangunan pasar terhadap tingkat kesejahteraan mereka. G Dokumen UKUUPL 4.3.2.3 Langkah Pemantauan Lingkungan Tahap Pasca Konstruksi A. Peningkatan Kepadatan Lalu Lintas * Pemantauan kepadatan lalu lintas di jalan raya sekitar lokasi kegiatan selama operasional pasar Kota Sawahlunto. 8. Penurunan Kualitas Udara Peningkatan Kebisingan Pemeriksaan sampel udara untuk komponen utama (debu, Pb, NO,, CO, dan SO,) dan kebisingan setiap 6 bulan sekali. C. — Penurunan Kualitas Air Permukaan ‘ Pemantauan kualitas air permukaan Batang Lunto di sebelum dan sesudah pasar. + Pemeriksaan sarana dan prasarana sistem drainase yang ada. D. Peningkatan Timbulan Limbah Padat (Sampah) % Pemantauan kemampuan sarana pengumpulan sampah, apakah dapat melayani seluruh timbulan sampah yang dihasilkan oleh aktivitas pasar. Pemantauan pengangkutan sampah oleh petugas Badan Lingkungan Hidup Kota Sawahlunto. E. Kebakaran ‘ Pemantauan kedisiplinan terhadap pedagang, karyawan dan Pengunjung pasar terhadap rambu-rambu pencegahan kebakaran. Pemeriksaan berkala terhadap sarana dan prasarana pencegahan kebakaran (racun api). ——E—EEEE Ga UKUUPL F. Kesempatan kerja dan berusaha ‘ Wawancara dan kuisioner kepada masyarakat sekitar kegiatan tentang pengaruh keberadaan dan operasional Pasar Kota Sawahlunto terhadap tingkat kesejahteraan mereka. 4.4 Organisasi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada tahap pra konstruksi dilakukan oleh instansi teknis terkait Kota Sawahlunto. Kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada tahap konstruksi dilakukan oleh Kontraktor Pembangunan Pasar Kota Sawahlunto serta Instansi Teknis Terkait Kota Sawahlunto, Kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada tahap pasca konstruksi dilaksanakan oleh bidang operasional manajemen pengelola Pasar Kota Sawahlunto dengan dibentuk tim khusus Operasi Pemeliharaan Sarana kegiatan yang menangani masalah lingkungan hidup , serta Instansi Teknis tekait Kota Sawahlunto. 4.5. Pelaporan Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya bahwa pelaporan pelaksanaan atau implementasi dari UKL/UPL disampaikan unit kerja Pengelola Pasar Sawahlunto secara periodik setiap 6 bulan Bulan (Juni dan Desember), kepada : a. Gubernur Propinsi Sumatera Barat melalui BAPEDALDA Propinsi Sumatera Barat. b. Walikota Sawahlunto melalui BLH Kota Sawahlunto. G Dokumen UKUUPL 4.6 Pembiayaan Pada setiap tahunnya pihak manajemen Pengelola Pasar Kota Sawahlunto harus mengalokasikan dana untuk pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup untuk : @. Biaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. b. Biaya pembuatan laporan. ¢. Biaya lainnya. Sawahlunto, Oktober 2009 Kepala Dinas Perindagkop Tr, % Semi a 0 Fue | VAD SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah 1. Nama : It. SYAFRIWAL 2. Alamat Kota Sawahlunto 3. Jabatan Ka. Dinas Perindagkop Kota Sawahlunto 4, Nama kegiatan Pembangunan Pasar Kota Sawahlunto 5. Lokasi Kegiatan Pasar Kota Sawahlunto Kelurahan Pasar Kec. Lembah Segar Dengan ini menyatakan bahwa : 1. Dokumen UKL/UPL rencana kegiatan tersebut di atas telah disusun dengan memperhatikan pengarahan dan pembinaan dari Instansi yang membidangi kegiatan yang bersangkutan. 2. Kami berjanji dan bersedia melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen UKL/UPL ini serta bersedia dipantau dampaknya oleh instansi yang berwenang sesuai peraturan yang berlaku. 3. Bilamana Kami tidak melakukan UKL/UPL ini, Kami bersedia menghentikan kegiatan tersebut di atas dan bersedia menanggung semua kerugian serta segala resiko yang ditimbulkannya 4. Kami bersedia memperbaharui Dokumen UKL/UPL ini apabila dipertukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Demikian surat pemyataan ini Kami buat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya Sawahlunto, Oktober 2009 inas Perindagkop ies Pe WA Dokumen UKLUPL se “renyas ueBunySuy edust0y, uueBuap ueperdoy 15240] “ON HT wouidoy 4 | eeu ‘wep exepn soppenuoy | _emur serequiad refed yenquay 4 6661 UNYEL Th 'ON dd <4 SeuTeNyY —_WeuMUDg sy weunduequiog “(omunr] Sueieg) — pe Sues aseuresp wempes ueSuop e¢uueySungnysuow -uete1Boy ‘up werer8ay Isexo] | — 1sex0] Ip sre UeBUEUAD vwefny, Ip aseuexp wesnyes tevenqurad Ae yo-uns ueyeySuuag crepes ueBunyBUY | 9661/1 /HTHW/8b-da ueBUISIOy, ‘ueBuap ueperdoy 1seyo] “ON HT woudsy 4] ueyeySuqued wep exepn Joppenuoy | _emue seequiod zeBed wnquoy 4 “6661 UNUEL Th “ON dd 4 SeuTEMY —_weunmuag eye] ueBuereUiog pyere Kear eM, weaISIqey weeisey | 9661/LI/HTUW/8t-day | veeyxsuyued wep wep sexo] ynseur uoyel yp SEIU “ON HT ‘wouidoy 4 seuqeny = weunanuad | ueqeq, soppenuoy | nye] nqurernqurer Suesewoy 6661 UNUEL Th “ON dd a “wejeowuay wenBBueN | _Wep ele IsustTIGOW Pnysuoy deqes, WRIEIOY |SUHO] IHIP|OS Ip yexeredseur uep BueBepad onunpyemeg | oqunjyemeg | ered epeday resed ueunSuequiod | ejoy zesed ueunSunquied uuvyeroy 1se0] ‘oy doySepunag ‘vuvoual depeysa; ueynqnduad | —eueouar depeysa) enuoy | reyryas yeyereXseur ep | souig ~ sega dn vp isesipeIsos ueynyejoyy | wep oud uede#8um eXuepy | SueBepad ueyesousy | _uveURoUaIag UeVeIBOy = syRAQsuOY eid dequy wvanva ] VNVSHVTad NVVIOTSIONGd VAAN YAN HOTOL MVdWVdSINat | NvdWvd waaWas uedanySuy] mevjopesuad ALIA: Tp PCL ame I oT MoM eee oA ‘uep yeseq Yedures Ueyes| ua ye9g we098 ueryeqay ueuepeurad ueynejad awyeduad 107y—4 uas de unoes ueepeduing ueyinquimusu vaduryos ueuedejad seqpeny ueyeyButuag (qedures) yeped yequiy eye13Oy uemnquin uerexBuruag [sexo] 9y sisye ETE! Ip SENET] ueIEAEQY nye] Nqurex-nquies Suesewapy -apyeduad spyuyy ne] Suereg yenur 1eySu0g weyMyE|oUL Joya wXujnounu | uejeoeuiey uenssueD ees UIsoU UexAeUIOU FUN | — EP eyHaIS9 weUNMUDM meBuys1qy onunyyemes toy HIE 966U/T LA THY8>-daN | weeyBuud wep wrepn ‘onumpyeaeg ON HT woudsy 4) sexqeny — weunmuag ‘Moy doySepuyieg 6661 UNYEL Ih ON dd ‘Uuveynunod gqunyyemes HOY | SeUIC — WSeACLAN 44 Buek oseuresp ueMpes weENquIDd <4 TOOT UMYBL ZB ON da 4 HE SeHTENY EUNMUDG — __sUsed [eUOISeIadg | 7 |__Teisos wenimquioay (sory ted) | wypressom ueyedepuad “BueBepad reSeqas uesadieq | © yeyereXseur ueyMoy <4 Ue uuoUoy> owunyyemeg jmyun jedwoares weyereseu | — ueperBoy sexo] wapjes | uereWoy uRIexButUag voy doyBepurigg | ——wpedoy uvyedurasay oquioyy «| ywxeredseur mewsayyelasoy, vliay seuiq — resegq.Ldn “Suefepod ueeweusg — — TeYSUN ekuEYSUUI gy UeBUEde] eXUEINQIO|, «| UesUEsEpIOg SEAT IyNsuoy vasvg duqey) 7 TeISOs wound. -ueredsuen exesas yeyeressew ueyedepuad UumyPELP UREA UREUIOTOG “eAUIp|OS wep eseY MeGEMPy | “MEETBOY TseyO] MINIS | HeIMBoY uEEYTUTMOY «| ep jeseiog ueyeUENIP | jeyBredseu ueeLaryefosoy uvetiayad efiay Joryenuoy, ueme Arey ueeurtouad 1eySun euEATUUOY 4 UWTUEde] eAUEYNQIDL | ——_EBEUAI ISeSITIQOW FereEXseur uEITDY of empqons oy x0r0g womonoyneg, JANN wewny¥og a oben dnynasoy uesnyes ueBuap aseurerp memyes ay nypna edu uewynuniad Wop oyersea ‘1puou rourey Ne seyqeny, ueunmusd onmyqeaves ep uediueng ate wempeduag 4 ueyInqumusut oy doxSepunieg | uedesox Suepiq ueduap WeySuoyip e8duyas seo seuid ~ resedLd Buck que ondas uevenquiad <4 1007 UNYBL 78 “ON dd af WeqUIN] —_ ueTeyBUNUOA 4 OM meyerOy, T Iseyo| 1p seqosio} Sued yodures | Suor ep ynsejd ug ueeIpacuag «| | UBSBULOY | snquog ypdures wusnsmpy | qedures yequiay ueeyueutag | Suyoy srepaes ey vamng wrmbrop aeeeEeeet ese eee eee eee eS eee eS eee ee ee JAMIN vewNyoq sea eee cee eee | exunenes ssynnsu0y dug oyenisoa me, oy ueaingnod doen mp (qa%0s°00 "ON | 966t/ITATTI NEATH wos cues mien] sums | ‘ngop) ep jaduns weesjuoung uereySurued wep een a SO HIE sono seo] eH mney vans seueny _uounnuog_g}_woundinqung onunygenes | soup ouerseid wp wox ng sma 4 ‘vous uresqiuiad ws poi ‘vues Sun ae wedubus8 wenewsug | oy onaimgnyaa ssynnsuoy ‘ues Ho-una ueveyuquog | sou dg ‘mp (qa "08 “00 “ON rebut | onmyeses ‘wewsioy] —ewopss |_-ngpp) ompn uns eeosyuauing uyexuqued wep en wet BOXHTE a sonpenvey, seer] THT UmOHUDY HONE, smyjeny _uburuug gf wSoewung aT csteeey vwasee| oy weBungnasag | ssynasuoy smep (ad “0S °09 “ON, 7 | JOUR. cer ssruy does uname weve wp owunyqenes | wweamynBuag gf ueyei8oy urs Se nye] WORN ‘erepn seyyfeny, ueurunuad | ueyoq wep rere Sen erase coeenon dee mont eee ear ep monty oon “uereoewey —wenuwp | © setaOHe 1anysuoy dequy, aR TERTS ores mwouyeg spynsu0y | weg ‘ud deer onmeuss rio sed | nunygeneg ummoy | vamps wundunguad euauas depo smy2s eyeisou | uroueuied BON HG aovosmy | eyo] ‘uu0y wep aud wturpy | ump Suedopad urqesiay | umetay isAsUOY cag dequy SVMVONEAT NVAVINVINGE vane ysiawad | vavsuviaa | vavouviv | isvto1| agonmaa | _xvavanvwaavavan | avawvawnxayoror | wvawvasivar | waawas uedunysuy] weneyTEMIed HEA : Tp PEL amgqens, ey org semixepy Jann wewnyoR oben a i ea ES og mud e se 0s wrunguaae3, se82s yequaT oumnTEANES, eyeredse meso 20% dues wep 50 smndapusd up nouoys seg unqunjsy qf doXPepaLog smgampey wey dep aedoy ued Soumqeney sem suo eg | aopes | orummens oy sed une sooy | oeduetopiog WON HTG gf —-secidn | wpenovemen af wegen | urmag | wuss uesdgnunded wenesead seiuedmy _ ahomyng2 SUA IS{aNsuoy voseg dequy, os wo omnis amg | mag | tunes ana ene seseg oxen | dew reyeresses depewa seed ‘umes souojsiny | maser | eurmyss | unundonqung yrasuoy ooo} log wou BON HTE sonmenvox, g| weperouenem af verso | ney | wos miodnmunfuad wenmoRng TRH MALO gf id ekowynaey ef eTRGONN SeRIpTOROS HEY vor, womnbwogag e a ee NR a ee ee, ee 8 Dn i oe | Ge brrsetTesaettis sea cts c01vaeranTnET Satie ante eanTTaTTtNIRA Tot tant avvnr nTITTANTTAT an nT OO TENN vewNy}oq | ota i ae | Bee —— ‘onan eane no cs e wp ueeynund ese HOYEIN|TY, joyBepuyiod qo sist7oue ‘wmnjoqas ae seo, ueunanuod ‘Foqunyyenes seu | unp uviundey ‘oman | gry yng eBuNss WONHTG 4 — 2seaCLdn ueunynausd of fueeg | using 1002 UWL ZB ON de of HO _OQUI NEV BUILDG On awyecuad songs uoynquuour eBaumps (qedes) ped yequy wong uoexBuTg MERON seu me wesc, ueyoruly uenstiueg wpounsiag «| eKumpes ustuiige suorsimy | xnpnpuad 1 ep emounaen, | ueqouniod uwoyeyfuruod wep expN ge sistyeun wep seupeny weurunuad june, wep imainde, | wemaey | ges (661 HEL TF ON dad woynud | “Hoy meg memynduag jseyor | _wsing TOOT INYEL ZB ON dd_ af AE seMTENy uEUTUMUIA gy feuoise!edc semen wy orn wena PEKERJAAN DOKUMEN UKLUPL PEMBANGUNAN PASAR KOTA SAWAHLUNTO LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN KETERANGAN PEMERINTAH KOTA SAWAHLUNTO TTAHUN 300) Suber PEKERJAAN DOKUMEN UKLUPL PEMBANGUNAN PASAR KOTA SAWAHLUNTO eee JUDUL GAMBAR, LOKASI FEMANTAUAN LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SAWAHLUNTO TTAHUN 309 = SSS Suber Dinas Pkeriaan Unum Kets Savehin DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Kota Sawahlunto, 2007, “Sawahlunto Dalam Angka Tahun 2007/2008", BPS, Sawahiunto, Pemerintah Kota Sawahlunto, 2003, “Rencana Strategis (Renstra) Pemerintah Kota Sawahlunto Tahun 2003-2008", Sawahlunto. Badan Lingkungan Hidup Kota Sawahlunto, Semester | Tahun 2009, *Laporan Pemantauan Kualitas Air’, BLH, Sawahlunto. 2008, “Daftar Isian Program Adipura 2007-2008", BLH ‘Sawahlunto. Perusahaan Listrik Negara, PT., (Persero), 2008, “Laporan Rencana Pengelotaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) PLTU Ombilin’, PT. PLN (Persero), Sawahiunto. Tambang Batubara Bukit Asam, PT., (Persero), 2008, “Laporan Triwulan I Pengelolaan, Pemantauan dan Pengendalian Lingkungan Tahun 2008", PT BA Unit Pertambangan Ombilin, Sawahlunto. Dokumen UKL/UPL.

Anda mungkin juga menyukai