Jur Nal 20070205
Jur Nal 20070205
Abstract
Water is needed for human life, animals and plants. It can be used as media of transportation
(rivers and sea) and energy resources. In Indonesia, groundwater is used for drinking water.
Besides the advantages, water could cause disadvantages such as flooding.
Intensive exploitation groundwater will cause negative impact prior to degradation of water
quality, and its local water surface. The water qualities depend on the environmental conditions. If
ecosystem is maintained in balance, it will create natural aquatic cycle.
In 2002, study of the water quality was carried out at Bantar Gebang Sub District. The result
compared to the STORET System of Environmental Protection Agency (EPA) shows that bad quality of
water was caused by its environmental condition and the recent waste disposal site of Bantar Gebang.
portasi
laut.
Di
samping itu, air dapat
digunakan
sebagai
Secara alamiah, sumber air merupakansumber
energi,
kekayaan alam yang dapat diperbarui danpembangkit
listrik
mempunyai daya generasi yang berulangtenaga air (PLTA).
kembali (daur hidrologi). Air merupakan bahanTetapi, air juga dapat
alam yang berharga dan diperlukan untukmenimbulkan
kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Airkerugian seperti banjir
dapat dimanfaatkan sebagai media transportasi,yang menghanyutkan
seperti transportasi sungai dan transharta
benda
dan
Pendahuluan
113
114
M
et
o
d
ol
o
gi
Lokasi
pengambilan
percontoh
dan
jumlah per-contoh
ditentukan
berdasarkan
pada
tujuan pemerik-saan
air permukaan dan
atau
air
tanah.
Kualitas air tanah
dipengaruhi
oleh
tiga komponen, yaitu
mate-rial (tanah dan
batuan)
yang
mengandung
atau
yang dilewati air
tanah, jenis aliran,
dan
proses
perubahan
akibat
pencemaran yang
sesuai
dengan
hukum
fisika,
kimia, dan biologi.
Metode
analisis
kimia, fisika, dan
biologi percontoh air
mengacu
pada
Standard Methods
(APHA-AWWAWEF, 1995) dan
Stan-dar
Nasional
Indonesia
(BAPEDAL, 1994),
serta
Peraturan
Menteri Kesehatan
RI
No.416/MENKES/
PER/IX/1990 untuk
syarat-syarat
dan
pengawasan kualitas
air minum.
Kualitas air yang
baik akan sesuai
dengan
pera-turan
yangkemudian
dikeluarkan pemerintah tersebutdibandingkan
dengan
kadar
(konsentrasi)dengan baku mutu
maksimum yang diperbolehkan.yang sesuai dengan
Sedangkan untuk mengetahuipemanfaatan
air.
seberapa jauh contoh air tersebutKualitas air dinilai
disebut baik atau tidak dinilaiberdasarkan
dengan sistem STORET. Hasilketentuan
sistem
analisis kimia percontoh airSTORET
yang
dikelu-arkan
oleh
EPA (Environmental
Protection Agency,
Canter,
1977)
yang
mengklasifikasika
n mutu air ke
dalam empat kelas,
yaitu:
Penentuan status mutu air dengan sistem STORET di Kecamatan Bantar Gebang (B.C. Matahelumual)
Kelas
: Baik Sekali
Skor = 0
: Baik
: Sedang
: Buruk
Skor -31
Cara Penilaian:
1- Nilai negatif (-) diberikan
bila hasil anali-sis melampaui atau
tidak memenuhi syarat baku mutu;
2- Nilai nol (0) diberikan bila
hasil analisis me-menuhi syarat bakuGambar 2. Foto
mutu;
timbunan
sampah
3- Nilai parameter Bakteriologipada Zona 2 tahun
2000,
dengan
= 3x nilai para-meter Fisika;
sampah
tertimbun
4- Nilai parameter Kimia = 2x
baik dan sebagian
nilai parameter Fisika;
berhamburan keluar
5- Bila
angka
rata-ratazona.
parameter hasil analisis melampaui
baku mutu, diberi nilai = 3x nilai
yang diberikan pada parameterAdisaputra, 1995),
maksimum atau minimum yangsumber daya air di
daerah
Bekasi
melampaui baku mutu;
berupa
air
6- Jumlah percontoh dari suatupermukaan (rawa,
stasiun yang 10, diberi nilai = 2x
tambak,
dan
dari jumlah percontoh < 10;
sungai/ kali), mata
7- Jumlah nilai negatif (-)air dan air tanah
seluruh parameter dihitung dan(sumur bor, sumur
ditentukan status mutunya (tabel 1)gali, dan sumur
dengan melihat skor yang didapat. pantek). Air tanah
Sistem STORET dapat digunakanyang teramati di
untuk menen-tukan baku mutu air Kecamatan Bantar
berdasarkan wilayah atau satu titikGebang adalah air
(sumur) yang pengambilan percontohtanah
bebas,
airnya di-laksanakan berulang dalamdengan permukaan
kurun waktu tertentu.
air tanah > 5,0
meter. Keberadaan
TPA
Bantar
Hasil Analisis dan Diskusi
Gebang
yang
kurang
dikelola
Berdasarkan peta Geologi Tata
dengan baik, yang
hasil pengolahan
Lingkungan Lembar Karawang
air
lindinya
(Djuhudijat A, Suwitaredja, dan
kurang sem-purna
Status Mutu
Tabel 1. Penetapan Sistem Perairan
Nilai untuk menentukan
dan
sebagian
langsung dibuang
ke
perairan
terdekat,
dapat
mencemari sumursumur penduduk
(Gambar 3).
Hasil analisis
fisika-kimiabiologi
delapan
percontoh air di
Kecamatan Bantar
Gebang
pada
tahun
2002
menunjukkan
bahwa
seluruh
percontoh
air
tersebut
tidak
memenuhi
persyaratan
air
minum (Tabel 2),
sesuai
dengan
acuan
peraturan
Menteri Kesehatan
No.416
tahun
1990. Percontoh
air ter-lihat keruh
(dua percontoh),
mempunyai nilai
pH rendah (tujuh
percontoh),
tingginya
kadar
besi (satu
115
Jumlah
Percontoh
Nilai
Parameter
Fisika
Kimia
Biologi
< 10
10
Maksimum
Minimum
Rata-rata
Maksimum
Minimum
Rata-rata
-1
-1
-3
-2
-2
-6
-2
-2
-6
-4
-4
-12
-3
-3
-9
-6
-6
-18
116
Gambar 3. Foto timbunan sampah pada Zone 2 tahun 2002 yang sebagian telah memasuki zone pengolahan limbah.
Kesimpulan
dan Saran
Hasil analisis fisikakimia-biologi delapan
percontoh
air
di
Kecamatan
Bantar
Gebang tahun 2002
menunjukkan
bahwa
percontoh air tersebut
tidak
memenuhi
persyaratan air minum
berdasarkan peraturan
Menteri
Kesehatan
No.416 tahun 1990.
Sementara
hasil
penilaian
sistem
STORET disim-pulkan
bahwa mutu air tersebut
buruk.
Menteri
Kesehatan
Persyaratan kualitas air yang dikeluarkanRepublik
Indonesia
oleh Menteri Kesehatan No.416 tahun 1990untuk
melengkapi
hanya me-nyatakan batas ambang maksimumstandar baku mutu air
kadar suatu un-sur dalam air yangdengan
penilai-an
diperbolehkan untuk memenuhi baku mutu air.sistem STORET, agar
Oleh karena itu, penulis menyarankan kepadadapat diketahui level
No.
Kode
Urut
Contoh
Lokasi
Contoh Air
*) 416/MENKES/PER/IX/1990
d
i
p
e
r
b
DHL
pH
KES.
Ca2+
Mg2+
Fe3+
Mn2+
**)
mg/L
mg/L
mg/L
0,30
0,10
1,0
0,05
5,00
0,05
200,0
Cu
Pb
Zn
Ni
Cr
K+
Na+
Li+
NH4+
CO3=
HCO3-
CO2
mg/L
mg/L mg/L
FTU
TCU
5,0
15,0
ta
ta
30,7
2,5
0,0
ta
ta
220
6,23
82,4
23,1
5,9
0,11
0,02
0,03
0,16
0,24
0,00
0,01
4,0
12,0
0,0
1,3
0,0
84,1
7,0
27,7
1,0
0,0
ta
ta
118
5,12
53,5
12,7
5,2
0,10
0,08
0,02
0,11
0,89
0,00
0,00
2,0
12,0
0,0
1,3
0,0
20,0
S/cm
Cl-
SO4= N-NO2-
N-
mg/L
mg/L
250,0 400,0
1,00
15,4
16,4
7,2
0,00
56,8
11,8
14,5
6,2
0,00
SP-1
SG-2
SG-3
Bp. Jajang,
Kel.
Sumurbatu
8,0
5,0
27,9
13,0
1,0
ta
ta
122
5,43
50,0
12,1
4,7
0,31
0,08
0,01
0,17
0,38
0,00
0,00
2,0
10,0
0,0
1,4
0,0
42,1
11,2
18,2
11,4
0,00
SP-4
Kantor
Kelurahan
Cikiwul
15,0
28,5
2,5
0,0
ta
ta
117
5,30
64,1
16,1
5,7
0,04
0,01
0,04
0,13
0,42
0,00
0,00
2,0
8,0
0,0
1,2
0,0
52,6
21,3
14,5
6,7
0,00
SP-5
Kantor TPA
Bantargebang
40,0
28,5
2,0
1,0
ta
ta
182
7,02
83,8
24,2
5,6
0,00
0,00
0,00
0,11
0,09
0,03
0,00
5,0
15,0
0,0
1,3
0,0
111,5
24,2
15,3
7,4
0,00
SG-8
Sumur
Umum, dekat
TPA, Kel.
Ciketingudik
8,0
5,0
27,2
1,5
0,5
ta
ta
316
4,97
81,7
16,6
9,6
0,04
0,60
0,02
0,13
0,35
0,01
0,00
6,0
14,0
0,0
14,2
0,0
33,8
5,9
23,6
4,8
0,01
SG-9
Sumur Umum,
Pangkalan,
12,0
Kel.
Ciketingudik
6,0
28,7
4,0
1,0
ta
ta
167
4,69
49,3
10,7
5,4
0,03
0,44
0,01
0,13
0,19
0,01
0,00
8,0
20,0
0,0
4,1
0,0
28,1
7,1
34,9
8,0
1,45
SG-10
Sumur
Umum, Kel.
Ciketingudik
7,0
28,2
9,0
0,5
ta
ta
71
5,18
36,6
6,8
4,7
0,00
0,01
0,01
0,13
0,09
0,00
0,00
4,0
10,0
0,0
1,3
0,0
31,9
10,6
12,7
11,7
0,00
Catatan:
*
)
M
a
k
s
i
m
u
m
Kantor Kec.
Bantargebang
Kdlm
15,0
o
l
e
h
k
a
n
u
n
t
u
k
a
i
r
m
i
n
u
m
*
*
)
m
g
/
L
C
a
C
O
3
Penentuan status mutu air dengan sistem STORET di Kecamatan Bantar Gebang (B.C. Matahelumual)
117
118
Tabel 3. Status Mutu Air (Sumur Gali dan Sumur Pantek) Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2002 menurut Sistem Nilai
STORET (Canter, 1977) peruntukan Air Minum (No.416/MENKES/PER/IX/1990)
Unsur
FISIKA
Kekeruhan
Warna
Bau
Rasa
Daya Hantar Listrik
TDS (Zat Padat Terlarut)
KIMIA
pH
Kesadahan
Ca2+ (Kalsium)
Mg2+ (magnesium)
Fe3+ (besi) jumlah
Mn2+ (mangan)
K + (kalium)
Na+ (natrium)
Li+ (litium)
CO 2-(karbonat)
3
HCO -(bikarbonat)
3
CO2 (karbondioksida)
Cl- (khlorida)
SO 2-(sulfat)
NO4-/N (nitrit)
NO -/N (nitrat)
SiO2 (silika)
Zat Organik
Cu (tembaga)
Pb (timbal)
Zn (seng)
Cd (kadmium)
Ni (nikel)
Cr (krom total)
2
3
BIOLOGI
Bakteri coli tinja
Bakteri coli lainnya
Baku Mutu
Satuan
5,0
10,0
Tidak berbau
Tidak berasa
1000
Hasil Pengukuran
Minimum
Rata-rata
FTU
TCU
mhos/cm
mg/L
13,0
1,0
1,0
0,0
4,4
0,5
-1
0
316
212
71
48
164
109
6,5-8,5
500,0
0,3
0,1
200
250
400
1,0
10,0
10,0
1,0
0,05
5,0
0,005
-
unit pH
mg/L CaCO3
mg/L
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
mg/L KMnO4
mg/L
"
"
"
"
"
7,02
83,4
24,2
9,6
0,31
0,60
8,0
20,0
0,0
0,0
111,5
24,2
34,9
11,7
1,45
12,30
72,0
8,2
0,04
0,17
0,89
0,02
0,01
4,69
36,6
6,8
4,2
0,00
0,00
2,0
8,0
0,0
0,0
28,1
7,1
12,7
4,8
0,00
1,10
12,9
4,1
0,00
0,11
0,09
0,00
0,00
5,49
62,7
15,3
5,8
0,07
0,16
4,1
12,6
0,0
0,0
55,1
13,5
18,8
7,9
0,18
3,94
37,8
6,2
0,02
0,13
0,33
0,01
0,00
0
0
MPN/100 mL
MPN/100 mL
1100
1300
93
0
528
325
Jumlah skor
Penelitian-Universitas
Padjadjaran
Bandung
(PPSDAL, LP UNPAD)
dengan
Badan
APHA-AWWA- WPCF, 1985. Standard Methods for the
Pengendalian
Dampak
Examination of Water and Wastewater. 16th Edition.
Lingkungan
Canter, 1977. Dalam makalah Kursus Laboratorium Lingkungan,
(BAPEDAL).
1998, Kerja sama antara Pusat Penelitian Sumber Daya Alam
Standar Nasional Indonesia.
dan Lingkungan, Lembaga
1994.
Pengujian
Acuan
Skor
Maksimum
-8
0
0
-8
0
0
0
-8
-2
0
0
-10
0
-
-15
-12
-64