Hasil PPL Karya Sendiri
Hasil PPL Karya Sendiri
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa
Sebagai perguruan Tinggi yang memberikan pendidikan dan pengajaran
Agama Islam dan sekaligus menjadi pusat untuk memperdalam ilmu
pengetahuan agama Islam, merupakan salah satu sarana untuk mencapai citacita umat Islam yaitu untuk membentuk sarjana- sarjana Islam yang
berakhlakul karimah, beriman dan cakap serta mempunyai kesadaran
tanggung jawab atas kesejahteraan umat dan masa depan Negara Republik
Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Pada dasarnya pendidikan tidak hanya mempelajari sesuatu secara teori
saja melainkan juga mempelajari secara praktis (melalui praktikum).
Praktikum adalah kegiatan intrakurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa
yang dilaksanakan dalam bentuk latihan keterampilan penambahan wawasan
dalam rangka penguasaan kompetensi sesuai dengan program studi yang
terkait. Praktikum merupakan salah satu bagian kurikulum yang wajib diikuti
oleh semua mahasiswa. Praktikum tidak hanya berorientasi pada praktek
semata namun lebih pada pendalaman keilmuan dengan cara terjun secara
langsung ke lapangan praktikum yang memiliki kaitan dengan program studi
masing-masing mahasiswa.
baik
dalam
teori
yang
telah
di
peroleh
maupun
B.
Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup Kantor Urusan Agama Peureulak Kabupaten Aceh
Timur terdiri dari 4 orang Pegawai dan 4 orang honorer dan kerja bakti.
Dimana terdiri dari Kepala, Kepenghuluan, Keluarga Sakinah, Produksi
Halal, IBSOS, Kenmentrian Umat dan yang lainya adalah bertugas PPN.
Bagi yang hendak melakukan nikah maka adabeberapa syarat administasi
nikah, yaitu mengisi formulir yang berisitentangketerangan untuk nikah
keterangan mempelai,keterangan tentang orang tua.jika pernah bercerai maka
harus melampirkan surat keterangan sudah cerai dan melampiirkan
identitasistri jika hendak poligami.
Adapun pada bagian administrasi yang harus dilampirkan
sebagai berikut :
1. Photo copy KTP/KK
2. Akta cerai /talak pengadilan
3. Surat izin atasan TNI/POLRI
4. Surat izin pengadilan
5. Pasphoto 4x6=1 lembar dan 2x3=5 lembar
6. Surat rekomendasi camat
7. Surat TT Puskesmas
8. Foto copy Akte kelahiran/ijazah 1 lembar
9. Rekomendasi pindah nikah
10. Biaya Pecatatan nikah
adalah
C.
umum
dari
PPL
adalah
untuk
meningkatkan
2. Secara Khusus
a.
b.
c.
Manfaat
a.
Bagi Mahasiswa
a. Mendapatkan pengalaman dan keterampilan di bidang ilmu syariah
b. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melihat ada/tidak
adanya kesenjangan antara prinsip-prinsip perbankan Syariah dan
hukum keluarga yang seharusnya dengan yang senyatanya
diaplikasikan di lapangan.
b.
c.
masukan
yang
berguna
untuk
penyempurnaan
BAB II
PEMBEKALAN/ COACHING
A.
Materi Coaching
Pembekalan merupakan langkah awal sebelum pelaksanaan PPL
pembekalan bertujuan untuk memberi gambaran secara utuh, praktis dan
global tentang perjalanan PPL sejak permulaan sampai akhir pelaksanaan
serta hal-hal penting lainya yang harus di selesaikan oleh peserta
PPL.Pembekalan tersebut berlangsung pada tanggal 07-08 Augustus 2014 di
Aula Barat (lantai dua) kampus STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa.
Pembekalan ini merupakan satu tahapan yang diselengarakan dalam
rangka untuk memberi review materi serta teori-teori yang berkaitan dengan
bahan pokok dari proses PPL,secara umum yang telah di terima oleh peseta
PPL, selama masa perkuliahan.Adapun tahapan pemberian materi dalam
pembekalan tersebut adalah:
1. Pembukaan yang disampaikan oleh Bapak Dr.H.Zulkarnaini,MA dengan
materi Kebijakan Pimpinan STAIN-ZCK tentang PPL Pada Jurusan
Syariah.
2. Kompetensi Mahkamah Syariah dan Administrasi Persidangan yang
disampaikan oleh Ketua Makamah Syriah.
3. Urgensi peran serta Mahasiswa Jurusan Syariah Dalam Dunia Kerja
Yang disampaikan oleh Drs.Zainuddin,MA.
Pelaksanaan
PPL
yang
di
sampaikan
oleh
Zainal
Abidin,S.Ag,MH.
6. Moral Akademik dan Kode Etik peserta kegiatan PPL yang disampaikan
oleh Drs.H.Abdullah AR,MA.
7. Manajemen Perbankan Pemerintahan dan Swasta yang disampaikan oleh
Kepala Bank Aceh Bank Syariah Kota Langsa.
8. Kompetensi dan SDM KUA yang disampaikan oleh Kepala Kantor
Kemenag Kota Aceh Timur.
9. Sistematika
Penyusunan
Laporan
PPL yang
disampaikan
oleh
Anizar,MA.
10. Placementest Operasional Komputer yang disampaikan oleh Azwir,MA.
yang
berkaitan
langsung
dalam
hal
ini
Kantor
Urusan
B.
BAB III
PENGAMATAN
A.
Nama Instansi
Kantor Urusan Agama Kecamatan Peureulak
Alamat Instansi
Jalan T. Chek H. M. Taiyeb No 2 Peureulak Kota.
Kec merupakan salah satu lembaga jajaran Kementerian Agama yang paling
terdepan dan sering dijuluki sebagai ujung tombak Kementerian Agama
karena keberadaannya disetiap kecamatan diseluruh pelosok Tanah Air. Di
Indonesia Kantor Urusan Agama Kecamatan lahir sejak 1929 yang diatur
dalam huwelijksordonantie S.1929 No.248 jo.S.1931 No.467 dan telah
disampurnakan dua kali yaitu S.1933 No.98 dan S.1932 No.428 yaitu sebuah
peraturan yang mengatur tentang Pencatatan Nikah, Thalak dan Rujuk masa
penjajahan belanda. Pada Tanggal 21 Nopember 1946 Pemerintah Indonesia
mengeluarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1946 tentang Pencatatan
Nikah, Thalak dan Rujuk dan mencabut Statblat 1929 No.248 jo.S.1931
No.467 dan telah S.1933 No.98 dan S.1932 No.428 karena tidak sesuai lagi
dengan perkembangan zaman. Dalam UU No 22 Tahun 1946 Kantor Urusan
10
tahun 1948 dan saat itu menumpang di kantor Laskap Sekarang tempat
tersebut dijadikan Kantor Polsek Kecamatan Peureulak, Kepala Kantor
Jawatan Agama Kecamatan Peeureulak yang pertama adalah Tgk.Abu Hasan,
Tgk.Usman Peudada, Tgk.Qadhi Mat Asyek, Tgk.Abdullah Hasyem,
Pemerintah baru membangun Kantor Urusan Agama Kecamatan Peureulak
dengan luasnya 108 M2 terletak di Jalan Tgk. Syiek Tayeb Mulai saat itu
sampai sekarang Kepala Kantor Urusan Agama adalah Tgk.Juned SyafiI,
Tgk.Hasan Mahmud, Tgk.H.Usman Basyah, Tgk.Husen Ahmad, Budiman
Jafar BA, Tgk.Yahya Jalil, Drs.Ishak Daud, Drs.Nawawi, Ismail Budiman
BA, Tgk.Anwar Tahir, Drs.Syazali dan Akly Zikrullah, S.Ag,Muhammad
Mansyur,S,Sos.I,MA.
11
Kecamatan Peureulak
Desa/Gampong.
NAMA
Tgk.Abu Hasan
Tgk.Usman Peudada
Tgk.Qadhi Mat Asyek
Tgk.Abdullah Hasyem
Tgk.Djuned Syafii
Tgk.Hasan Mahmud
Tgk.Usman Basyah
Tgk.Husen Ahmad
Budiman Jafar BA
Tgk.Yahya Jalil
MASA TUGAS
1946-1952
1952-1955
1955-1958
1958-1963
1963-1968
1968-1972
1972-1977
1977-1984
1984-1987
1987-1992
11
12
13
14
15
16
17
Drs.Ishak Daud
Drs.Nawawi Marhaban
Ismail Budiman,BA
Tgk.Anwar Tahir
Drs.Syazali
Akly Zikrullah,S.Ag
Muhammad
1992-1995
1995-1998
1999-2000
2000-2004
2004-2010
2010-2013
2013 s/d sekarang
Mansyur,S.Sos.I.MA
b.
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Kantor Urusan Agama Kecamatan Peureulak
Kabupaten Aceh Timur
12
KEPALA
MUHAMMAD MANSYUR,S.Sos.I.MA
Nip.197001011999051003
PENGHULU
PENYULUH
BENDAHARA
ZAINABON
SUBKI
Nip.197310282009011009
ADM.NIKAH
&RUJUK
ZAINABON
c.
DOKTIK &
SIMKAH
KELUARGA
SAKINAH
KEMASJIDAN
HAZAWA
LUCI ARIATI,STh.I
Dra. ZALIKHA
AHMAD
13
mengenai nikah, talak, cerai dan rujuk (NTCR ). Setelah ada UU No. 7
tahun 1989 yang sekarang di Amandemen UU No.3 Tahun 2006 tentang
peradilan Agama PPN atau KUA hanya menagani masalah Nikahdan
Rujuk,sedangkan masalah Talak dan Cerai menjadi tugas dan wewenag
pengadilan Agama.
Tugas dari kepala KUA mengacu pada Peraturan Menteri Agama
No. 2 Tahun 1989 adalah:
1.
2.
3.
Menyelengarakan
pegumuman
tentang
Menandatangani
pengumuman
Pelaksanaan
mengeluarkan
dan
menandatangani
surat-surat
yang
14
3.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
15
d.
e.
f.
g.
h.
i.
16
j.
k.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
17
b.
keterangan
lainnya
diperlukan
sehubungan
dengan
penegasan haknya.
B.
c.
d.
18
bagaimana
mekanisme
pencatatan
perkawinan
di
laksanakan.Seperti di dalam UU No.1/1974 pasal 2 ayat (2) dinyatakan Tiaptiap Perkawinan di catat menurut peraturan perudang-undangan yang berlaku
Di dalam PP No.9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan UU Perkawinan
dinyatakan:
1. Setiap orang yang akan melangsungkan Perkawinan memberitahukan
kehendaknya kepada pegawai pencatat di tempat perkawinan akan di
langsungkan.
2. Pemberitahuan tersebut dalam ayat 1 di lakukan sekurang-kuranganya
sepuluh hari kerja sebelum perkawinan di langsungkan.
3. Pengecualian terhadap jangka waktu tersebut dalam ayat 2 di sebabkan
sesuatu 19okum19n yang penting,diberikan oleh Camat (atas nama)
Bupati Kepala Daerah.
Adapun proses pencatatan pernikahan adalah sebagai berikut:
19
20
identitas dari suami atau istri yang telah meninggal dunia dan diketahui
oleh kepala Desa.
7. Model N-7 Surat keterangan kematian kehendak nikah yang ditujukan
kepada KUA yang diisi oleh penjabat yang ditugaskan dengan tanda
tangan dari kepala KUA atau penghulu atau pembantu penghulu dan
calon mempelai / wakl / wali wakil.
8. Model N-8 Surat yang dikeluarkan oleh
berupa
penolakan
pernikahan
karena
adanya
21
22
tinggal istri.
2. Rujuk dilakukan dengan persetujuan istri dihadapan pegawai Nikah
atau pembantu pegawai pencatat Nikah.
3. Pegawai
pencatat Nikah
23
24
25
yang
akan
melangsungkan
pernikahan
memberitahukan
26
masyarakat
umum,siapakah
orang-orang
yang
hendak
dan
kepercayaan
supaya
sah.Peraturan
27
4. Hadirnya wali atau wali nikah dan saksi dari pihak perempuan
5. Khutbah nikah,sebelum akad nikah berlangsung
6. Ijab Qabul
7. Doa Nikah
8. Membaca sighat taklid
9. Tanda Tangan mempelai pada Akta Nikah
10. Pengesahan dari penjabat yang berwenan
.
28
BAB IV
ANALISIS HASIL PENGAMATAN
A. Analisis Pengamatan Prodi AS di KUA
a. Pengamatan tentang ADM Pencatatan Pernikahan
Sebagai salah satu instansi Pemerintah,KUA memiliki posisi yang
cukup signifikan dan di butuhkan dalam pelaksanaan syariat Islam secara
Praktik serta pengembangan syariah Islam pada umumnya.Dalam realitas
saat ini, KUA nampaknya cukup berat mengemban fungsi tersebut.
Hal tersebut menuntut pada pihak KUA untuk lebih meningkatkan
sosialisasinya kepada masyarakat sehingga masyarakat akan lebih
mengenal dan memahami akan tugas dan wewenang KUA itu
sendiri.Banyak masyarakat yang memahami KUA hanya bertugas
menangani masalah perkawinan saja,serta prosedur perkawinan terkesan
rumit dimana calon mempelai harus mengisi surat-surat pernyataan yang
telah dijelaskan di depan.
Selain itu pun kayaknya KUA yang seharusnya satu-satunya sebagai
tempat pencatatan nikah (PPN) dalam tingkat Kecamatan pun kurang
menunjukkan eksistensinya,banyak umat Islam yang seharusnya dalam
pernikahannya melakukan pencatatan nikah di KUA yang bersangkutan
akan tetapi tidak sedikit dari mereka yang melakukan pencatatan nikah,
lebih-lebih dari masyarakat yang penduduknya masih kental dengan nafas
Islam,katakanlah daerah santri,Mereka beranggapan bahwa pernikahan
sudah sah bila telah memenuhi syarat-syarat dalam fiqh atau syariat
29
eksistensi
KUA
bagi
masyarakat
sangat
lah
30
banyak
macam
blanko-blanko
membingungkan.
31
rumit
dalam
prosesi
pemenuhan
persyaratan.yang
32
33