Anda di halaman 1dari 2

Cerita Di Akhir Waktu...

Cerita Akhir Waktu Saat menjawab Tanda Tanya,


Benang Merah dari sebuah Penantian....

Sore itu wajahku terlihat seperti sayu, rambutku yang acak-acakan


menggambarkan sejauh ini kurang memperhatikan diri, cermin ini seperti
berkata demikian setiap kali menyempatkan diri berkaca. Duduk di pojok kamar
meja dan kursi komputer yang menemani banyak hal menulis tentang cerita,
aktiftias dan cermin ini seperti teman bicara saat merasa semua tidak bisa ku
ajak bicara. Jaring laba-laba seperti jala ikan terkait rapat antara pojok-pojok
dinding kamar yang siap menjebak nyamuk-nyamuk malam yang mengintai,
seperti drakula menghisap darah segar saat mata terlelap mimpi. Dan ruang
kamar ini seperti gua tempat ku bertapa memikirkan banyak hal, buku-buku
tersusun seperti kapal pecah seolah aku membaca semua hal tanpa memilih apa
dan kapan aku berhenti mengeja dan menuliskan coretan-coretan kecil.
Semua menggambarkan tentang satu hal, yakni aku lari terlalu jauh dan
berjalan begitu lamban sehingga waktu dan kesempatan yang acap kali lewat
seperti kereta api berjalan di persimpangan kota tanpa stasiun dan halte
pemberhentian. Mulai belajar dari hal yang kecil saja seperti dihadapi soal-soal
ujian nasional SMA dulu yang berimbas saya harus mengikuti ujian susulan
karena tidak lulus, menemukan sejatinya diri sendiri merupakan sebuah proses
lambat laun hal yang tersulit dihadapi, ada dua hal yang membuat orang
mampu bertahan dengan apa yang di yakini yaitu Cinta dan Kenyataan.
Mungkin cerita yang saya tulis ini akan berbanding jauh dari cerita versi anda
tentang menyikapi sebuah cerita tentang cinta dan kenyataan, karena Cinta
mata masing-masing orang punya cara pandang berbeda dalam mengartikan
nya. Menurutku cinta itu ialah Bertahan dan ke yakinan, sifat suka seseorang
merupakan bentuk lain melahirkan sikap bertahan / mempertahankan sesuatu
yang ia dapatkan dari yang di sukainya. Dan saat yakin bahwa itu adalah yang
terbaik untuk ia miliki maka, masalah baru timbul saat bagaimana cara sikap kita
bertahan. Serperti kata pepatah bukan masalah bagaimana cara kita
mendapatkan, melainkan bagaiman cara mempertahankan. Tentu kita tahu
bagaimana harus bersikap tegas dan arif menyikapi sesuatu yang harus kita
pertahankan, sepahit apapun itu dan sesakit apapun hal yang kita pertahakan itu
adalah konsekwensi dari komitment kita memutuskan sesuatu.
Kemudian
tentang keyakinan, menurut saya keyakinan adalah bentuk lain dari sebuah rasa
cinta, percaya atau tidak orang yang menyukai seseorang tanpa sebuah
keyakinan yang kuat akan menjadi sebuah bom waktu untuk dirinya saat
kemudian hari di hadapi dengan keadaan sulit. Meskipun lambat laun rasa cinta
dan keyakinan itu muncul dari keadaan dan kenyataan yang menyadarkan,
proses ialah bentuk benang panjang menarik ulur diri menerbangkan ke inginan
dan impian.
Menyederhanakan dua paragraf diatas sembari bercermin ke diri sendiri,
tentang sebuah cinta dan kenyataan akan sebuah rahasia kecil tak tertulis di
lembaran waktu dan hari dari tahun yang panjang dan lama untuk tidak mudah
di sederhanakan. Banyak hal yang membuat saya ragu saat cinta dan kenyataan
berbanding terbalik dari keyakinan, dan hal itu yang menjadi momok selama ini
kenapa sikap bertahan begitu mudah runtuh dan terkikis dengan dihadirkan sisi
pahit, kecewa dan rasa sakit. Oleh karena itu hal yang penting harus saya
bangun ialah keyakinan karena keyakinan ialah bentuk lain dari hadirnya cinta.
Satu hal lagi yang ingin saya ceritakan yakni penantian, banyak orang
membicarakan penantian ialah sebuah cerita panjang dari waktu yang berjalan.
Hemat saya penantian ialah keyakinan yang berakar dari sinergi cinta dan
kenyataan, dan saat ini saya hanya yakin akan sebuah harapan dimana suatu
Jogjakarta 1 Oktober 2013

Menanti Pesanmu mengugah spertiga waktu ku...

saat ada kesempatan dimana harapan itu datang, harapan itu memberikan celah
dan harapan itu nawarkan impian. Begitu juga dengan kesuksesan dimana
investasi terbesar dari kesuksesan ialah keyakinan, dan kerja keras merupakan
poros roda proses dari berjalannya sebuah kesusksesan. Nah bagaimana dengan
anda tentu punya pandangan kaca mata tersendiri kan dalam menerjemahkan
kata cinta dan kenyataan, point akhirnya ialah jangan pernah menyesal untuk
mencoba dan lakukan sesuatu jika itu adalah keharusan, dari pada nantinya
berurusan dengan kata menyesal. Dan semoga saya tidak termasuk orang yang
menyesal dengan cinta dan kenyataan meskin keadaan sebalikanya seperti itu.
MENYESAL!!!

Jogjakarta 1 Oktober 2013

Menanti Pesanmu mengugah spertiga waktu ku...

Anda mungkin juga menyukai