Anda di halaman 1dari 8

BIOKIMIA: LOGIKA MOLEKUL ORGANISME HIDUP

MAKALAH

Oleh
Kelompok 1:
1. Anita Ray S. (111710101001)
2. Dina Mustika R. (111710101002)
3. Mahdaningrum P. (111710101003)
4. Ferintis Iguh Y. (111710101004)
5. Nia Novi L. (111710101005)

Bagian Teknologi Hasil Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Jember
2011

Daftar Isi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Biokimia: Logika Molekul Organisme Hidup ini dengan lancar. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu matakuliah
Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian Prof. Tedjasari, S.TP.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh
dari buku panduan yang berkaitan dengan materi biokimia, serta infomasi dari media massa
yang berhubungan dengan logika molekul organisme hidup. Tak lupa penyusun ucapkan
terima kasih kepada pengajar matakuliah Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Pangan dan
Hasil Pertanian atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekanrekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua.. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Jember, 12 Oktober 2011

Penulis

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Organisme hidup memiliki

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian konsep jasad hidup?
2. Apa sifat-sifat khusus jasad hidup?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian konsep jasad hidup.
2. Untuk mengetahui sifat-sifat khusus jasad hidup.
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui pengertian konsep jasad hidup.
2. Dapat mengetahui sifat-sifat khusus jasad hidup.

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Jasad Hidup


Jasad Hidup adalah organisme yang tersusun atas organik dan anorganik yang memiliki
sifat hidup. Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya
mengandung karbon kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon.
Senyawa anorganik adalah senyawa pada alam (di tabel periodik) yang pada umumnya
menyusun material atau benda tak hidup.

2.2 Sifat khusus Jasad Hidup


1. Sifatnya kompleks dan terorganisasi secara baik
Organisme hidup dilengkapi oleh oleh struktur internal yang rumit dan
mengandung molekul yang kompleks. Sehingga terdapat banyak spesies yang berbeda
pada organisme hidup. Sebaliknya, benda matipada lingkungan kita seperti batu, pasir,
tanah liat, dan air laut biasanya terdiri dari campuran acak dari senyawa kimia yang
relatif sederhana.
2. Tiap komponen organisme hidup memiliki tujuan dan fungsi tertentu
Hal ini berlaku pada semua organisme hidup, baik itu struktur makroskopik
maupun mikroskopiknya. Pada struktur makroskopik misalnya jantung, paru-paru,
hati, ginjal memiliki fungsi yang berbeda-beda. Begitu juga dengan struktur
mikroskopik seperti inti sel, mitokondria, ribosom memiliki fungsi khusus. Bahkan
unsur kimia di dalam sel seperti karbohidrat, protein dan lemak juga memiliki fungsi
khsusus.
3. Mampu mengambil, mengubah dan menggunakan energi dari lingkungannya
Energi dari lingkungan yang diambil oleh organisme dapat berupa energi pancaran
sinar matahari maupun dalam bentuk zat gizi organik. Energi tersebut diambil untuk
digunakan untuk membangun dan

mempertahankan struktur kompleksnya untuk

melangsungkan aktivitasnya msing-masing seperti kerja mekanis pada pergerakan dan


untuk memindahkan senyawa kimia melalui membran. Organisme hidup tidak pernah
berada pada keadaan setimbang dengan dirinya maupun lingkungannya. Namun di

lain pihak, benda mati tidak menggunakan energi untuk mempertahankan strukturnya
yang sederhana dan untuk melakukan kerja. Oleh karena itu jika benda mati terus
dibiarkan maka benda mati cenderung terurai ke keadaan yang bersifat lebih acak
bersamaan dengan waktu menuju keseimbangan lingkungan.
4. Bereplikasi diri secara tepat
Sifat ini dipandang sebagai inti dari keadaan hidup. Dengan sifat khusus
organisme hidup yang satu ini, maka organisme hidup tersebut dapat mempertahankan
keturunanya dengan memiliki sifat yang identik dengan individu sebelumnya.
Campuran dari benda mati yang sering kita lihat di lingkungan kita tidak mampu
untuk tumbuh, bereproduksi menjadi benda-benda yang identik satu sama lain dalam
hal massa, bentuk, struktur internal dan generasi-generasi selanjutnya.
2.3 Prinsip Molekul Keadaan Hidup
Molekul-molekul yang membentuk organisme hidup mengikuti hukum-hukum kimia
yang telah dikenal, tapi molekul-molekul ini uga berinteraksi antara satu dengan yang lainnya
sesuai dengan seperangkat prinsip lain yang secara kolektif sebagai logika molekul keadaan
hidup.
Berikut adalah logika molekul keadaan hidup.
1. Terdapat kesederhanaan mendasar di dalam struktur makromolekul biologi
Senyawa organik pada organisme hidup sangat bervariasi dan banyak diantaranya
yang amat besar dan kompleks. Bagi ahli biokimia yang mencoba mengidentifikasi satupersatu molekul organik pada berbagai jenis benda hidup merupakan suatu pekerjaan yang
sia-sia. Namun molekul organik yang sangat berbeda di setiap organisme hidup ternyata
dapat disederhanakan karena setiap molekul di dalam sel tersusun atas penyusun yang
kecil, sederhana, dan jenisnya juga tidak terlalu banyak. Molekul ini membentuk rantai
ganda panjang yang banyak disebut DNA (Deoxyribonucleic acid). DNA inilah yang
membedakan tiap organisme hidup.
2. Semua organisme hidup menggunakan molekul unit penyusun yang sama, dikarenakan
semua organisme hidup diturunkan dari asal yang sama.
Setiap organisme memiliki DNA sendiri dan setiap spesies memiliki DNA yang
berbeda. DNA inilah yang membawa materi genetik pada organisme selanjutnya. Antara
individu yang satu dan individu lainnya identik oleh karena berasal dari asal yang sama.

3. Identitas tiap organisme dipertahankan oleh sekumpulan asam nukleat dan protein yang
khas bagi spesies yang bersangkutan.
Protein terdiri dari 20 jenis asam amino, senyawa organik kecil yang telah dikethui
strukturnya dan berikatan secara kovalen. Ke-20 jenis asam amino ini dapat disusun
menjadi urutan-urutan yang berbeda seperti halnya 26 huruf abjad yang disusun
membentuk kata, kalimat, paragraf bahkan buku yang berbeda. Oleh karena itu tiap
spesies yang memiliki susunan asam amino yang berbeda membentuk spesies yang
berbeda pula.
4. Semua biomolekul mempunyai fungsi yang spesifik di dalam sel
Tiap molekul menjalankan lebih dari satu fungsi di dalam sel. Asam-asam amino
berbeda bukan hanya merupakan unit penyusun molekul protein, tetapi juga berfungsi
sebagai pemula hormon, alkaloid, pigmen dan masih banyak yang lain. Nukleotida bukan
hanya berfungsi sebagai unit penyusun asam nukleat, tetapi juga sebagai koenzim, dan
sebagai molekul pembawa energi. Setiap organisme tidak mengandung senyawa-senyawa
yang tidak memiliki fungsi. Semua senyawa tersebut memiliki fungsi walaupun ada
beberapa yang belum diketahui fungsinya.

2.4 Pertukaran Energi dan Senyawa oleh Organisme Hidup


Organisme hidup melangsungkan berbagai bentuk kerja dengan menggunakan energi
bebas yang bermanfaat dari lingkungannya pada suhu dan tekanan tertentu. Energi ini
dikembalikan lagi ke lingkungan dengan jumlah yang sama, misalnya seperti panas dan
energi lain yang kurang berguna. Energi yang dibebaskan ini disebut entropi. Salah satu
contohnya adalah proses respirasi pada makhluk hidup. Makhluk hidup menghirup
oksigen dari lingkungan untuk proses oksidasi di dalam tubuh, sebagai gantinya makhluk
hidup mengeluarkan karbondioksida dan uap air ke lingkungan.
Semua organisme yang hidup di bumi, secara langsung maupun tidak langsung
memperoleh energi dari matahari. Misalnya dalam proses fotosintesis pada tumbuhan.
Tumbuhan menggunakan energi dari matahari bersama dengan karbondioksida dan uap
air menghasilkan produk berenergi tinggi seperti selulosa dan pati. Pada akhirnya semua
organisme memiliki ketergantungan antara satu dengan yang lainnya melalui pertukaran
energi dan massa melalui lingkungannya. Energi itu pada awalnya berasal dari energi
sinar matahari. Misalnya saja kambing yang makan rumput. Rumput itu tumbuh dengan

bantuan energi sinar matahari. Kemudian setelah kambing memakan rumput tersebut,
energi yang dimiliki rumput berpindah pada kambing. Energi yang sekarang dimiliki
kambing itu berasal dari energi sinar matahari.

2.5 Molekul Sel


Aksioma logika molekul sel:
1. Sel hidup adalah sistem isotermal organik molekul yang bersifat menyusun,
menyesuaikan, dan melestarikan dirinya sendiri serta memperoleh enrgi bebas dan bahan
mentah dari lingkungannya.
2. Sel melangsungkan berbagai reaksi organik berurutan yang dikatalisa oleh katalisator
organik yang dibuatnya sendiri.
3. Sel mempertahankan dirinya sendiri dalam keadaan mantap dinamik tidak dalam keadaan
seimbang dengan lingkungannya.
4. Fungsi sel didasarkan pada asa ekonomi maksimum dari bagian-bagian, dan proses yang
dilakukan.
5. Proses penggandaan diri yang hampir identik dari generasi ke generasi dilestraikan oleh
sistem penyandian linier yang bersifat dapat memperbaiki diri.
2.6

Anda mungkin juga menyukai