MAKALAH
Oleh
Kelompok 1:
1. Anita Ray S. (111710101001)
2. Dina Mustika R. (111710101002)
3. Mahdaningrum P. (111710101003)
4. Ferintis Iguh Y. (111710101004)
5. Nia Novi L. (111710101005)
Daftar Isi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Biokimia: Logika Molekul Organisme Hidup ini dengan lancar. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu matakuliah
Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian Prof. Tedjasari, S.TP.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh
dari buku panduan yang berkaitan dengan materi biokimia, serta infomasi dari media massa
yang berhubungan dengan logika molekul organisme hidup. Tak lupa penyusun ucapkan
terima kasih kepada pengajar matakuliah Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Pangan dan
Hasil Pertanian atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekanrekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua.. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Penulis
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
lain pihak, benda mati tidak menggunakan energi untuk mempertahankan strukturnya
yang sederhana dan untuk melakukan kerja. Oleh karena itu jika benda mati terus
dibiarkan maka benda mati cenderung terurai ke keadaan yang bersifat lebih acak
bersamaan dengan waktu menuju keseimbangan lingkungan.
4. Bereplikasi diri secara tepat
Sifat ini dipandang sebagai inti dari keadaan hidup. Dengan sifat khusus
organisme hidup yang satu ini, maka organisme hidup tersebut dapat mempertahankan
keturunanya dengan memiliki sifat yang identik dengan individu sebelumnya.
Campuran dari benda mati yang sering kita lihat di lingkungan kita tidak mampu
untuk tumbuh, bereproduksi menjadi benda-benda yang identik satu sama lain dalam
hal massa, bentuk, struktur internal dan generasi-generasi selanjutnya.
2.3 Prinsip Molekul Keadaan Hidup
Molekul-molekul yang membentuk organisme hidup mengikuti hukum-hukum kimia
yang telah dikenal, tapi molekul-molekul ini uga berinteraksi antara satu dengan yang lainnya
sesuai dengan seperangkat prinsip lain yang secara kolektif sebagai logika molekul keadaan
hidup.
Berikut adalah logika molekul keadaan hidup.
1. Terdapat kesederhanaan mendasar di dalam struktur makromolekul biologi
Senyawa organik pada organisme hidup sangat bervariasi dan banyak diantaranya
yang amat besar dan kompleks. Bagi ahli biokimia yang mencoba mengidentifikasi satupersatu molekul organik pada berbagai jenis benda hidup merupakan suatu pekerjaan yang
sia-sia. Namun molekul organik yang sangat berbeda di setiap organisme hidup ternyata
dapat disederhanakan karena setiap molekul di dalam sel tersusun atas penyusun yang
kecil, sederhana, dan jenisnya juga tidak terlalu banyak. Molekul ini membentuk rantai
ganda panjang yang banyak disebut DNA (Deoxyribonucleic acid). DNA inilah yang
membedakan tiap organisme hidup.
2. Semua organisme hidup menggunakan molekul unit penyusun yang sama, dikarenakan
semua organisme hidup diturunkan dari asal yang sama.
Setiap organisme memiliki DNA sendiri dan setiap spesies memiliki DNA yang
berbeda. DNA inilah yang membawa materi genetik pada organisme selanjutnya. Antara
individu yang satu dan individu lainnya identik oleh karena berasal dari asal yang sama.
3. Identitas tiap organisme dipertahankan oleh sekumpulan asam nukleat dan protein yang
khas bagi spesies yang bersangkutan.
Protein terdiri dari 20 jenis asam amino, senyawa organik kecil yang telah dikethui
strukturnya dan berikatan secara kovalen. Ke-20 jenis asam amino ini dapat disusun
menjadi urutan-urutan yang berbeda seperti halnya 26 huruf abjad yang disusun
membentuk kata, kalimat, paragraf bahkan buku yang berbeda. Oleh karena itu tiap
spesies yang memiliki susunan asam amino yang berbeda membentuk spesies yang
berbeda pula.
4. Semua biomolekul mempunyai fungsi yang spesifik di dalam sel
Tiap molekul menjalankan lebih dari satu fungsi di dalam sel. Asam-asam amino
berbeda bukan hanya merupakan unit penyusun molekul protein, tetapi juga berfungsi
sebagai pemula hormon, alkaloid, pigmen dan masih banyak yang lain. Nukleotida bukan
hanya berfungsi sebagai unit penyusun asam nukleat, tetapi juga sebagai koenzim, dan
sebagai molekul pembawa energi. Setiap organisme tidak mengandung senyawa-senyawa
yang tidak memiliki fungsi. Semua senyawa tersebut memiliki fungsi walaupun ada
beberapa yang belum diketahui fungsinya.
bantuan energi sinar matahari. Kemudian setelah kambing memakan rumput tersebut,
energi yang dimiliki rumput berpindah pada kambing. Energi yang sekarang dimiliki
kambing itu berasal dari energi sinar matahari.