OLEH :
permasalahan
tersebut,
Kementrian
Negara
BUMN
berusaha
I. PENDAHULUAN
2. Masalah permodalan.
Untuk memulai usahanya, ataupun dalam mengembangkan usahanya UKM mendapatkan
modal melalui perorangan, atau meminjam dari keluarga atau teman sendiri, ataupun
meminjam pada lembaga keuangan.
3. Masalah Pemasaran
Kesulitan pemasaran terhadap produk yang dihasilkan disebabkan oleh :
a. Permintaan terhadap hasil produksi yang menurun.
b. Ketidakmampuan UKM menjual barang hasil produksinya sesuai dengan harga
pasar.
c. Ketidakmampuan bersaing dengan kompetitor lainnya.
Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh kelompok usaha kecil merupakan kesulitan
yang bersifat sangat mendasar, dan akan selalu dihadapi apabila kondisi internal dan eksternal
usaha tersebut tidak mendukung.
Dalam hal permodalan UKM, untuk saat sekarang ini tidak lagi program pemerintah
saja, ataupun pembiayaan melalui lembaga keuangan. Salah satu sumber pembiayaan yang
dapat digunakan oleh UKM adalah melalui program kemitraan yang dikelola oleh Badan
Usaha Milik Negara (BUMN), dan dananya bersumber pada keuntungan (laba) yang diperoleh
oleh BUMN itu sendiri. Pembiayaan yang dilaksanakan melalui program kemitraan oleh
BUMN ini diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang
Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
Program kemitraan yang dilaksanakan ini merupakan salah satu cara untuk memberikan
peluang bagi UKM mengembangkan usahanya. Kerja sama antara Usaha Kecil dan Menengah
dengan BUMN merupakan salah satu cara untuk memberdayakan usaha kecil dengan tujuan
meningkatkan produksi, memperluas kesempatan kerja, mengakses sumber permodalan,
2
menyerap pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Dalam konsep ini kemitraan adalah suatu pembinaan strategis yang dapat memberikan peluang
kepada usaha kecil, sehingga dapat menjadi salah satu penggerak pembangunan ekonomi yang
tangguh, mandiri dan memiliki daya saing.
Pengembangan UKM di kota Padang diarahkan kepada perluasan kesempatan kerja dan
kesempatan berusaha, peningkatan yang lebih merata serta penanggulangan kemiskinan. Hal
ini tidaklah tanggung jawab dari pemerintah semata, tapi juga merupakan tanggung jawab
masyarakat. Kepedulian organisasi masyarakat ataupun perusahaan-perusahaan dalam
menanggulangi masalah ini juga sangat dibutuhkan.
I.
TINJAUAN PUSTAKA
2. Biro Pusat Statistik mendefinisikan skala usaha kecil dan menengah berdasarkan
jumlah tenaga kerja
Dimana Industri kecil (IK) adalah Perusahaan / usaha industri pengolahan (baik yang
berbadan hukum ataupun
usaha / pengusaha, dan industri yang mempunyai pekerja antara 1-4 orang. Sedangkan
usaha menengah merupakan usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s.d. 99 orang.
3. Menurut Komisi Untuk Perkembangan Ekonomi (Commitee For Economic
Development) CED.
Mengemukakan usaha kecil sebagai berikut :
1. Manajemen berdiri sendiri, manajer adalah pemilik
2. Modal disediakan oleh pemilik atau sekelompok kecil
3. Daerah operasi bersifat lokal
4. Ukuran dalam keseluruhan relatif kecil
Pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang program
kemitraan BUMN dengan usaha kecil dan program bina lingkungan, yang menyatakan dalam
program kemitraan, Usaha Kecil dan Menengah yang menerima bantuan disebut dengan mitra
binaan.
II.3 Pengertian Pemberdayaan UKM
Tujuan utama dari pemberdayaan adalah memperkuat kekuasaan masyarakat khususnya
kelompok lemah yang berada dalam ketidakberdayaan. Sebagai tujuan dari pemberdayaan
UKM adalah untuk memperkuat usaha UKM agar menjadi tangguh dan mandiri, sehingga
dapat menghadapi perdagangan bebas yang bertujuan untuk meningkatkan laju pertumbuhan
perekonomian Indonesia.
II. METODOLOGI
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana penelitian bertujuan
untuk mengungkap dan memahami sesuatu di balik fenomena yang baru diketahui atau baru
sedikit diketahui. Populasi penelitian ini adalah UKM yang menjadi mitra binaan PT. Semen
Padang dan berada di Kota Padang. Sampel penelitian ini ada 8 (delapan) mitra binaan yang
dibagi atas 2 (dua) kategori, yaitu kategori mitra binaan yang berhasil (4 mitra binaan) dan
kategori mitra binaan yang kurang berhasil dengan (4 mitra binaan). Pengkategorian ini
didasarkan pada pembagian yang dilakukan oleh CSR PT. Semen Padang dengan melihat
kelancaran pengembalian pinjaman oleh mitra binaan.
Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu dapat primer dan data
skunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui indepth interview dengan mitra binaan
yang menjadi sampel penelitian, pimpinan dari CSR PT. Semen Padang dan perangkat daerah
di Dinas koperasi dan UKM Kota Padang. Data skunder dikumpulkan melalui studi
dokumentasi dari buku-buku dan publikasi instansi terkait. Penilaian keberhasilan terhadap
pembinaan UKM didasarkan pada indikator yang dikemukakan oleh para ahli, berikut :
Tabel Penilaian Terhadap Mitra Binaan
NO
INDIKATOR
1.
Peningkatan Modal
2.
Peningkatan Omzet
3.
Peningkatan keuntungan
4.
5.
Peningkatan kemampuan
dalam aspek manajemen
6.
Peningkatan kemampuan
dalam tekhnik produksi
7.
Peningkatan pemasaran
PARAMETER
Pertumbuhan modal sebelum dan sesudah
menjadi mitra binaan
Pertumbuhan omzet sebelum dan sesudah
menjadi mitra binaa
Pertumbuhan keuntungan sebelum dan
sesudah menjadi mitra binaan
Pertumbuhan tenaga kerja sebelum dan
sesudah menjadi mitra binaan
Kemampuan mitra binaan dalam
perencanaan usaha, administrasi
perusahaan dan manajemen keuangan
Kemampuan dalam hal tekhnik produksi,
desain produk dan penganeka ragaman
produk
Bertambah luasnya daerah pemasaran
6
CATATAN
Trisulo (1992)
Trisulo (1992)
Trisulo (1992)
Trisulo (1992)
Suhardi(1992)
Suhardi(1992)
Suhardi(1992)
IV. PEMBAHASAN
Program kemitraan usaha antara Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan BUMN
merupakan wahana yang strategis dalam mempercepat proses pemerataan hasil pembangunan.
Dengan adanya pinjaman modal dari BUMN pada UKM, diharapkan mampu membuat UKM
yang menjadi mitra binaannya berkembang dan bisa tetap terus bertahan menghadapi gejolak
perekonomian globalisasi pada saat ini.
Kegiatan program penyaluran dana oleh PT. Semen Padang terhadap mitra binaaannya
meliputi 3 (tiga) cara, yaitu :
1. Penyaluran dana pinjaman biasa
Kegiatan program kemitraan berupa pemberian pinjaman biasa yang diberikan kepada
mitra binaan yang memenuhi ketentuan yang berlaku.
2. Penyaluran dana pinjaman khusus
Kegiatan program kemitraan yang menyalurkan dana pinjaman yang timbul karena mitra
binaan mendapatkan order (pesanan) dari rekanannya. Tetapi mitra binaan mengalami
kekurangan modal untuk melaksanakan atau menerima order tersebut.
3. Penyaluran dana hibah
Kegiatan program kemitraan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan atau
produkstifitas mitra binaan baik berupa pelatihan magang, pendidikan, pemasaran ataupun
promosi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pimpinan CSR PT. Semen Padang, pemberian
pinjaman modal usaha ini membebankan biaya administrasi rata-rata 6% pertahun pada mitra
binannya, hal ini juga sesuai dengan pasal 12 (dua belas) ayat 2 (dua) Peraturan Menteri
Negara BUMN No. PER 05 / MBU / 2007 yang berbunyi :
Matrik Analisa SWOT Strategi Pengembangan Program Kemitraan PT. Semen Padang
IFAS
EFAS
Kekuatan (Strengths)
Kelemahan (Weakness)
1. Adanya dukungan dana yang 1. Pembinaan dan pelatihan yang
diberikan oleh PT. Semen
belum
dilaksanakan
secara
Padang
teratur.
pelatihan
dan 2. Belum melaksanakan workshop
2. Adanya
pembinaan yang diberikan
pengembangan teknis produksi
pada mitra binaan sebelum
terhadap semua usaha
menerima pinjaman modal
3. Kurangnya minat mitra binaan
3. Prosedur pengurusan yang
untuk mengikuti workshop
mudah
4. Hasil produksi mitra binaan
4. PT. Semen Padang memiliki
website resmi
Peluang (Opportunities)
1. Banyaknya Usaha Kecil
dan Menegah di Kota
Padang.
2. Tingginya keinginan UKM
untuk menjadi mitra binaan
PT. Semen Padang.
Strategi SO
belum
dinamis
berkembang
secara
Strategi WO
permintaan
3. Adanya
konsumen terhadap hasil
produksi UKM.
Strategi ST
Strategi WT
v
Meningkatkan
pelatihan
dan
Peningkatan
mutu produk hasil
v
1. Persaingan dengan produk
pembinaan usaha terhadap
usaha mitra binaan
hasil usaha daerah lain
mitra binaan
2. Krisis global
Dari tabel matrik diatas dapat dilihat bahwa ada beberapa strategi yang dapat dilakukan
dalam upaya mengembangkan program kemitraan CSR PT. Semen Padang. Strategi tersebut
diperoleh berdasarkan analisa internal dan eksternal dari program kemitraan. Dari strategi
10
eksternal dan internal tersebut, dapat disusun 4 (empat) strategi utama, yaitu : SO, ST, WO dan
WT yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Strategi SO (Strenght Opportunities)
v Memberikan dukungan dana yang lebih besar
Pada penelitian ini ada 2 (dua) mitra binaan yang tidak lagi mampu menjalankan
usahanya, hal ini disebabkan oleh faktor eksternal yang menyebabkan usaha mereka
gagal untuk dilanjutkan, yaitu karena krisis global dan wabah penyakit ayam. Oleh
karena itu PT. Semen Padang sebaiknya meningkatkan jumlah dana yang diberikan
agar mitra binaan dapat lebih memperluas pemasaran hasil usahanya. Peningkatan
jumlah modal akan membuat mitra binaan memiliki keuangan yang cukup untuk
mempertahankan usahanya.
v Mempromosikan hasil usaha mitra binaan di Website resmi PT. Semen Padang
PT. Semen Padang memiliki website resmi yang berisikan program, kegiatan serta
informasi tentang PT. Semen Padang. Selama ini website PT. Semen Padang tidak
digunakan sebagai ajang mempromosikan hasil usaha mitra binaan. Alangkah
baiknya website ini dapat digunakan sebagai fasilitas mitra binaan untuk
mengiklankan atau mempromosikan produk hasil usahanya.
2. Strategi ST (Strength Threats)
v Meningkatkan pembinaan terhadap mitra binaan
Pembinaan yang diberikan oleh CSR PT. Semen Padang sampai saat ini hanyalah
sebatas memberikan modal dan pelatihan pengembangan usaha pada waktu mitra
binaan menerima pinjaman. Mitra binaan yang bergerak dalam pembuatan bahan
bangunan telah beberapa kali mendapatkan workshop pengembangan tekhnik desain
produksi dari PT. Semen Padang. Sebaiknya CSR PT. Semen Padang juga
11
memberikan pembinaan berupa workshop terhadap mitra binaan yang bergerak dalam
bidang usaha lainnya.
3. Strategi WO (Weaknesses Opportunities)
v Pembinaan/pelatihan berupa pendampingan langsung atau khusus dari CSR PT.
Semen Padang, yang dilaksanakan secara terjadwal
Pembinaan dan pelatihan pengembangan usaha yang diberikan oleh CSR PT. Semen
Padang pada waktu penyerahan pinjaman tidak seluruhnya tepat sasaran. Oleh karena
tidak semua pemilik UKM yang akan menerima bantuan yang datang dan mengikuti
pelatihan tersebut. Maka disamping pelatihan yang dilaksanakan secara serentak
terhadap semua UKM yang menjadi mitra binaan, sebaiknya ada juga pelatihan dan
pendampingan langsung pada UKM mitra binaan agar lebih tepat sasaran. Pelatihan
dan pendampingan langsung ini sebaiknya dilakukan secara terjadwal dengan jangka
waktu yang teratur, agar semua mitra binaan dapat menerima pelatihan dan
pendampingan langsung ini.
v Mengadakan kerjasama dengan perguruan tinggi, lembaga pelatihan ataupun instansi
pemerintah terkait dalam melaksanakan pelatihan
Pelatihan yang diberikan pada mitra binaan bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan mitra binaan dalam mengelola usahanya. Pelatihan ini dapat
dilaksanakan
secara
bekerjasama
dengan
lembaga-lembaga
pelatihan
dan
ketrampilan, perguruan tinggi, ataupun dengan dinas / intansi pemerintah yang sesuai
dengan pelatihan dan pembinaan yang diberikan. Seperti bekerjasama dengan
perguruan tinggi yang memiliki program pendidikan dan pelatihan kewirausahaan.
12
No
Program Kemitraan
PT. Semen Padang
1.
Memberikan pelatihan
secara serentak pada
mitra binaan
2.
3.
Penyederhanaan
pengajuan
permohonan bantuan hanya
dengan mengisi formulir saja.
4.
5.
Adanya keringanan
untuk mitra binaan
yang tidak bisa
membayar pinjaman
sesuai ketentuan.
Dengan memberikan
perpanjangan waktu
dan penambahan
pinjaman.
6.
Tidak
ada
Penjamin Kredit
Masukan / saran
Lembaga Bekerjasama
dengan
Lembaga Penjamin Kredit.
Berdasarkan tabel diatas maka dapat diberikan beberapa masukan untuk kebijakan
Dinas Koperasi dan UKM Kota Padang serta masukan untuk pelaksanaan Program Kemitraan
CSR PT. Semen Padang, yang dapat diuraikan sebagai berikut :
14
15
VI.
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Pelaksanaan program kemitraan ini bertujuan meningkatkan kemampuan usaha kecil
agar menjadi tangguh dan mandiri melalui dukungan terhadap modal serta pelatihan
Sumber Daya Manusia yang profesional dan terampil agar dapat mendukung
pemasaran dan kelanjutan usaha di masa depan.
2. Berdasarkan dari total skor faktor strategis internal dan eksternal, didapatlah total skor
faktor strategis internal sebesar 3,35 dan faktor strategis eksternal sebesar 3,40. Dengan
demikian dapat dilihat bahwa program kemitraan CSR PT. Semen Padang memberikan
dampak positif pada pemberdayaan UKM yang menjadi mitra binaannya. Program
Kemitraan ini patut untuk dikembangkan di Kota Padang.
3. Program Kemitraan PT. Semen Padang memberikan dampak positif terhadap
16
kemauan dan motivasi dari mitra binaan untuk memajukan dan mengembangkan
usahanya. Hal ini yang menyebabkan mitra binaan kurang berhasil dalam
mengembangkan usahanya.
6.2 Saran
1. CSR PT. Semen Padang sebaiknya memberikan Pembinaan/pelatihan berupa
pendampingan langsung atau khusus pada mitra binaan dalam menjalankan usahanya,
yang dilaksanakan secara teratur dan terjadwal. Pelatihan tersebut sebaiknya dilakukan
secara bekerjasama dengan perguruan tinggi, lembaga pelatihan dan instansi
pemerintah yang terkait dengan pelatihan tersebut.
2. CSR PT. Semen Padang sebaiknya mempromosikan hasil usaha mitra binaannya di
website resmi PT. Semen Padang.
3. Pengoptimalan pelatihan, pembinaan dan workshop pengembangan teknis produksi
oleh pihak CSR PT. Semen Padang untuk mitra binaannya, akan memberikan dampak
yang positif terhadap perkembangan usaha mitra binaan.
4. Perancangan kebijakan-kebijakan dalam mengembangkan UKM oleh pemerintah Kota
Padang, yang bertujuan membantu UKM dalam mengembangkan usahanya, serta
adanya kerjasama BUMN dengan pemerintah Kota Padang dalam memberdayakan
UKM di Kota Padang.
17
kemauan dan motivasi dari mitra binaan untuk memajukan dan mengembangkan
usahanya. Hal ini yang menyebabkan mitra binaan kurang berhasil dalam
mengembangkan usahanya.
6.2 Saran
1. CSR PT. Semen Padang sebaiknya memberikan Pembinaan/pelatihan berupa
pendampingan langsung atau khusus pada mitra binaan dalam menjalankan usahanya,
yang dilaksanakan secara teratur dan terjadwal. Pelatihan tersebut sebaiknya dilakukan
secara bekerjasama dengan perguruan tinggi, lembaga pelatihan dan instansi
pemerintah yang terkait dengan pelatihan tersebut.
2. CSR PT. Semen Padang sebaiknya mempromosikan hasil usaha mitra binaannya di
website resmi PT. Semen Padang.
3. Pengoptimalan pelatihan, pembinaan dan workshop pengembangan teknis produksi
oleh pihak CSR PT. Semen Padang untuk mitra binaannya, akan memberikan dampak
yang positif terhadap perkembangan usaha mitra binaan.
4. Perancangan kebijakan-kebijakan dalam mengembangkan UKM oleh pemerintah Kota
Padang, yang bertujuan membantu UKM dalam mengembangkan usahanya, serta
adanya kerjasama BUMN dengan pemerintah Kota Padang dalam memberdayakan
UKM di Kota Padang.
17
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (edisi revisi V). PT. Rineka
Cipta. Jakarta.
Basri, Faisal. 2002, Perekonomian Indonesia, Tantangan dan Harapan Kebangkitan
Indonesia. Erlangga. Jakarta
Biro Pusat Statistik. 2008. Padang Dalam Angka.
Dwi Wati, Yuanri. 2009. Kajian Program Penyaluran Kredit Usaha Kecil Melalui Program
Kemitraan (Kasus PT. BNI dengan Lembaga Pendamping IPB). Jurnal MPI Vol 4 No.1
Handoko, T. Hani. 1986. Manajemen Edisi 2. BPFE. Yogyakarta
Krishnamurti, B. 2003. Pengembangan Keuangan dan Penanggulangan Kemiskinan. Jurnal
Ekonomi Rakyat, Artikel Th. II No. 2 April 2003.
Lindawati. 2001. Pembiayaan Model Modal Ventura : Strategi Menumbuhkan Usaha Kecil
dan Menengah (UKM) di Sumatera Barat. Tesis S2 PPn Universitas Andalas. Padang.
Miles, M. B; Huberman, A.M. 1984. Qualitative Data Analysis : A sourcebook of New
Methods. California. Sage.
Moleong, Lexy, J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Nurmianto, Eko dkk. 2004. Perumusan Strategi Kemitraan Menggunakan Metode AHP DAN
SWOT (Studi Kasus pada Kemitraan PT. INKA dengan Industri Kecil Menengah di
Wilayah Karesidenan Madiun. Jurnal Pasca Sarjana Program Studi Teknik Industri
ITS. Surabaya.
Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan
BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
Peneliti ISBRC (Indonesian Small Bussiness Research Center) PUPUK Perkumpulan Untuk
Peningkatan Usaha Kecil). 2003. Usaha Kecil Indonesia, Tinjauan Tahun 2002 dan
prospek Tahun 2003. ISBRS-PUPUK, Jakarta.
Prawirokusumo M.Sc, Prof. Dr. Soeharto. 2004. Ekonomi Rakyat, Konsep Kebijakan dan
Strategi. Edisi Pertama. BPFE. Jakarta.
PSKD FEUA & Bank Indonesia Padang. 2007. Laporan Penelitian. Padang.
18
Rangkuty, Freddy. 2003. Analisis SWOT Tekhnik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
R.R Ariani. 2001. Analisa Tingkat Efisiensi Kemitraan Usaha di Kota Payakumbuh, Tesis S2
PPn Universitas Andalas. Padang.
Syafrizal, Prof. 2009. Teknis Praktis Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah. Baduose
Media.
S.R, Soemarso. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar Edisi Keempat. Rineka Cipta. Jakarta.
Suharto, Edi Ph.D. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. PT. Refika
Aditama. Bandung.
Sukandarrumidi, M.Sc, PhD. Prof.Ir. 2002. Metodologi Penelitian : Petunjuk Praktis Untuk
Peneliti Pemula. Gadjahmada University Press. Yogyakarta.
Sukirno, Sadono. 1994. Pengantar Teori Mikroekonomi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Suryana, M.Si, Drs. 2000. Ekonomi Pembangunan : Problematika dan Pendekatan. Salemba
Empat. Jakarta.
Suryana, M.Si, Drs. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Salemba Empat. Jakarta.
Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93
Usman, S, dkk. 2004. Keuangan Mikro Untuk Masyarakat Miskin : Pengalaman Nusa
Tenggara Timur. Lembaga Penelitian SMERU, Jakarta.
Website PKBL BUMN Kementrian Negara BUMN Indonesia. http://pkbl.bumn.go.id
Zulkarnain, MM, Drs. 2001. Membangun Ekonomi Rakyat : Persepsi tentang pemberdayaan
Usaha Kecil dan Koperasi. UNRI Press. Pekanbaru.
Zulnadi, 1999. Evaluasi Kemitraan Bagi Hasil Dalam Investasi Dan Penyempurnaannya.
Tesis S2 PPn Universitas Andalas. Padang.
19
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (edisi revisi V). PT. Rineka
Cipta. Jakarta.
Basri, Faisal. 2002, Perekonomian Indonesia, Tantangan dan Harapan Kebangkitan
Indonesia. Erlangga. Jakarta
Biro Pusat Statistik. 2008. Padang Dalam Angka.
Dwi Wati, Yuanri. 2009. Kajian Program Penyaluran Kredit Usaha Kecil Melalui Program
Kemitraan (Kasus PT. BNI dengan Lembaga Pendamping IPB). Jurnal MPI Vol 4 No.1
Handoko, T. Hani. 1986. Manajemen Edisi 2. BPFE. Yogyakarta
Krishnamurti, B. 2003. Pengembangan Keuangan dan Penanggulangan Kemiskinan. Jurnal
Ekonomi Rakyat, Artikel Th. II No. 2 April 2003.
Lindawati. 2001. Pembiayaan Model Modal Ventura : Strategi Menumbuhkan Usaha Kecil
dan Menengah (UKM) di Sumatera Barat. Tesis S2 PPn Universitas Andalas. Padang.
Miles, M. B; Huberman, A.M. 1984. Qualitative Data Analysis : A sourcebook of New
Methods. California. Sage.
Moleong, Lexy, J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Nurmianto, Eko dkk. 2004. Perumusan Strategi Kemitraan Menggunakan Metode AHP DAN
SWOT (Studi Kasus pada Kemitraan PT. INKA dengan Industri Kecil Menengah di
Wilayah Karesidenan Madiun. Jurnal Pasca Sarjana Program Studi Teknik Industri
ITS. Surabaya.
Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan
BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
Peneliti ISBRC (Indonesian Small Bussiness Research Center) PUPUK Perkumpulan Untuk
Peningkatan Usaha Kecil). 2003. Usaha Kecil Indonesia, Tinjauan Tahun 2002 dan
prospek Tahun 2003. ISBRS-PUPUK, Jakarta.
Prawirokusumo M.Sc, Prof. Dr. Soeharto. 2004. Ekonomi Rakyat, Konsep Kebijakan dan
Strategi. Edisi Pertama. BPFE. Jakarta.
PSKD FEUA & Bank Indonesia Padang. 2007. Laporan Penelitian. Padang.
18
Rangkuty, Freddy. 2003. Analisis SWOT Tekhnik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
R.R Ariani. 2001. Analisa Tingkat Efisiensi Kemitraan Usaha di Kota Payakumbuh, Tesis S2
PPn Universitas Andalas. Padang.
Syafrizal, Prof. 2009. Teknis Praktis Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah. Baduose
Media.
S.R, Soemarso. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar Edisi Keempat. Rineka Cipta. Jakarta.
Suharto, Edi Ph.D. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. PT. Refika
Aditama. Bandung.
Sukandarrumidi, M.Sc, PhD. Prof.Ir. 2002. Metodologi Penelitian : Petunjuk Praktis Untuk
Peneliti Pemula. Gadjahmada University Press. Yogyakarta.
Sukirno, Sadono. 1994. Pengantar Teori Mikroekonomi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Suryana, M.Si, Drs. 2000. Ekonomi Pembangunan : Problematika dan Pendekatan. Salemba
Empat. Jakarta.
Suryana, M.Si, Drs. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Salemba Empat. Jakarta.
Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93
Usman, S, dkk. 2004. Keuangan Mikro Untuk Masyarakat Miskin : Pengalaman Nusa
Tenggara Timur. Lembaga Penelitian SMERU, Jakarta.
Website PKBL BUMN Kementrian Negara BUMN Indonesia. http://pkbl.bumn.go.id
Zulkarnain, MM, Drs. 2001. Membangun Ekonomi Rakyat : Persepsi tentang pemberdayaan
Usaha Kecil dan Koperasi. UNRI Press. Pekanbaru.
Zulnadi, 1999. Evaluasi Kemitraan Bagi Hasil Dalam Investasi Dan Penyempurnaannya.
Tesis S2 PPn Universitas Andalas. Padang.
19