Anda di halaman 1dari 8

BAB III

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


Identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin yang terkandung dalam Salvadora
persica, Guirea senegalensis, dan Ceratonia siliqua dilakukan dengan menggunakan metode
RP-HPLC. Untuk mengidentifikasi senyawa yang terkandung dalam ekstrak Ceratonia
siliqua, metode HPLC tersebut dikombinasikan dengan ESI-MS (High Performance LiquidChromatography Electrospray-Ionisation Mass Spectrometry). Prinsip identifikasi senyawa
menggunakan HPLC ialah memisahkan dan menganalisis senyawa dengan membandingkan
waktu retensi dan spektrum analit terhadap standar. Selain itu, HPLC dapat digunakan pula
untuk kuantifikasi total senyawa polifenol maupun tanin dalam ketiga tanaman tersebut. Hasil
identifikasi dalam ketiga tanaman tersebut dapat dilihat pada tabel/gambar berikut ini:

Salvadora persica

Identifikasi senyawa golongan polifenol ekstrak kulit batang Salvadora persica


dilakukan dengan cara membandingkan waktu retensi dan spektra UV (280 nm) analit
dengan standar yang telah ada. Kromatogram yang dihasilkan adalah sebagai berikut.

Hasil analisis menggunakan metode RP-HPLC yang ditunjukkan dengan puncak


kromatogram di atas menunjukkan bahwa ekstrak tanaman Salvadora persica
mengandung 11 senyawa golongan polifenol dari 31 standar senyawa yang digunakan.
Senyawa golongan polifenol yang paling banyak dikandung ialah caffeic acid.

Guiera senegalensis

Identifikasi senyawa golongan tanin (khususnya gallotannin) dalam Guiera


senegalensis membutuhkan standar (dari beberapa referensi). Struktur gallotannin
dari masing-masing ekstrak fraksi tanaman Guiera senegalensis dilihat dengan
menggunakan metode fisika ( H-NMR,
1

C-NMR, MS and IR). Ada 9 struktur

13

galloylquinic acid yang diisolasi dan memiliki karakteristik spektra yang identik
dengan referensi dari Nishimura et al, Bouchet et al, dan Ishimaru et al.
Hasil identifikasi menggunakan HPLC berupa kromatogram dari masing-masing
bagian tanaman (daun, kulit batang, kulit buah, dan akar) Guiera seleganesis
ditunjukkan dalam gambar berikut.

Setelah dilakukan perbandingan waktu retensi dan spektra UV antara analit


ekstrak fraksi Guiera senegalensis dengan standar yang tercantum pada tabel 2 dan
juga yang telah dibuktikan dengan hasil kromatogram di atas, kandungan tanin yang
diidentifikasi dengan metode HPLC ini terdapat tiga jenis tanin yaitu 3,5-di-Ogalloylquinic acid; 3,4,5-tri-Ogalloylquinic acid dan 1,3,4,5-tetra-O-galloylquinic
acid.

Ceratonia siliqua
Senyawa fenolik dari ekstrak tanaman Ceratonia siliqua atau yang biasa disebut
dengan carob diidentifikasi dalam 6 sampel yang diambil dari tempat berbeda. Dalam
penelitian ini tidak dilampirkan kromatogram HPLC-nya, melainkan langsung
menunjukkan senyawa apa saja yang berhasil diidentifikasi (ada 52 senyawa fenolik)
dan konsentrasi senyawanya.
Selain mengidentifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin secara kualitatif, HPLC

juga menganalisis secara kuantitatif. Berikut adalah hasil analisis HPLC secara kuantitatif:

Salvadora persica

Ekstrak kulit batang Salvadora persica dalam aseton mengandung 78 molekul


yang termasuk senyawa golongan polifenol yaitu caffeic acid (5.82%), rutin
trihydrate (2%), trans-cinnamic acid (1.58%), gallic acid (1.53%), resorcinol
(1.33%), chlorogenic acid (1.14%), quercetin dehydrate (0.67%), naphtho-resorcinol
(0.48%),

catechine

hydrate

(0.24%),

p-coumaric

acid

(0.11%),

dan

3.4

dihydroxyphenylacetic acid (0.01%).

Guiera senegalensis

Ekstrak kulit buah, akar, daun, dan kulit batang Guiera senegalensis dalam
metanol mengandung 3 macam tanin yang berhasil teridentifikasi yaitu: senyawa
digallolyl (3,5-di-O-galloylquinic acid dan isomernya 4,5-di-O-galloylquinic acid)
paling banyak ada di akar; 3,4,5-tri-Ogalloylquinic acid

ada di seluruh bagian

tanaman (>0,1%) dan 1,3,4,5-tetra-O-galloylquinic acid paling banyak ada di kulit


buah (0.641%) tetapi tidak ada di akar.

Ceratonia siliqua
Ekstrak carob pod dari Ceratonia siliqua dalam etanol mengandung 52 senyawa
golongan fenolik yaitu: gallic acid (10.43 mg/gm), gallate glucoside (17.51 mg/gm)
dan gallic acid glucoside (16.63 mg/gm), turunan gallate seperti digallate (4.8
mg/gm), trigallate (5.7 mg/gm) dan tetragallate (9.9 mg/gm), serta beberapa fenol
sederhana seperti p-coumaric acid, cinnamic acid, ferulic acid, methoxy-p-OHbenzaldehyde, vanilic acid, p-hydroxybenzoic acid, ethylgallate dan cis-p-coumaric
acid dengan flavonol glycoside (di atas 0.5 mg/gm). Perbedaan kuantitatif senyawa
fenolik dalam tanaman carob ini ditunjukkan pada tabel 1 dan tabel 2 berikut ini.

Senyawa golongan polifenol dan tanin yang berhasil teridentifikasi dalam ketiga
tanaman tersebut memiliki aktivitas biologis. Secara umum, senyawa golongan polifenol
memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi, antimutagenik, antikanker, antioksidan (caffeic acid,
rutin trihydrate, trans-cinnamic dan gallic acids yang ditemukan dalam Salvadora persica),
antibakteri, antivirus (anti HIV), antialergi, antihipersensitif, antihipertensi, dan lain-lain.
Melalui penelitian yang dilakukan oleh Noumia et.al, senyawa golongan polifenol dan
condensed tannin yang terkandung dalam ekstrak aseton Salvadora persica terbukti sebagai
senyawa antioksidan. Hal ini ditunjukkan dalam tabel berikut.

Dari tabel di atas, aktivitas antioksidan senyawa polifenol dan tannin tidak berbeda
jauh. Senyawa golongan tanin (condensed tannin) ternyata memiliki efek yang sama dengan
senyawa golongan polifenol yaitu

antibakteri, antivirus, antikanker, antiinflamasi dan

antialergi. Faktanya, senyawa golongan tanin yaitu gallolyated tannin yang ditemukan di
dalam daun Guiera senegalensis terkenal dengan aktivitasnya terhadap sistem respirasi dan
sebagai antidiare.

Anda mungkin juga menyukai