ACARA V
TEKSTUR TANAH
Disusun oleh :
Nama : Yosafat
NIM
: 15/377854/KT/07972
Shift
ACARA V
TEKSTUR TANAH
I. TUJUAN
Menjelaskan pengaruh kelas tekstur tanah terhadap sifat-sifat tanah yang lain.
Jika diameter lebih dari 2,0-20mm disebut kerakal dan kerikil, tidak termasuk fraksi
tanah. (Bale, 2000).
Tekstur tanah menunjukan komposisi partikel penyusun tanah (separate) yang
dinyatakan dalam perbandingan proposi (%) relative antara fraksi pasir (sand)
(berdiameter 2,00 0,20 mm / 2000 200 mikrometer, debu (slit) (berdiameter 0,20
0,002 mikrometer atau 200 2 mikrometer dan liat (clay) (< 2 mikrometer). Partikel
berukuran diatas 2 mm seperti kerikil dan bebatuan kecil tidak tergolong sebagai tanah
fraksi, tetapi harus diperhitungankan dalam evaluasi tekstur tanah. Fraksi pasir
umumnya didominasi oleh mineral kuarsa (SiO 2) yang sangat tahan terhadap
pelapukan, sedangkan fraksi debu biasanya berasal dari mineral feldspar dan mika
yang cepat lapuk, pada saat pelapukannya akan membebaskan sejumlah hara, sehingga
tanah bertestur debu umumnya lebih subur ketimbang tanah bertekstur pasir
(Hanafiah, 2007).
Besar partikel tanah relative sangat kecil, diistilahkan dengan tekstur. Tekstur
menunjukan sifat halus atau kasar butiran-butiran tanah lebih khas lagi tekstur
ditentukan oleh perimbangan kandungan antara pasir (sand) liat (clay) dan debu (slit)
yang terdapat dalam tanah. Suatu gumpal tanah tidak pernah tersusun hanya oleh satu
macam tekstur sendiri. Langkah pertama untuk menentukan tektur tanah dengan cara
menganalisis fraksi-fraksi (butiran-butiran tanah tersebut). Liat adalah fraksi yang
berpengaruh terhadap campuran fraksi lain, dengan ini kata sifat liat dipergunakan
dalam nama kelas kebanyakan tanah yang berisikan persentase yang lebih besar dari
pada yang lain. Untuk menentukan tekstur tanah USDA telah membuat suatu diagram
bidang untuk membandingkan persentase fraksi-fraksi liat, debu dan pasir. Diagram
tersebut dinamakan segitiga tekstur tanah. Segitiga tersebut adalah segitiga sama sisi
dengan titik puncak liat. Kemudian titik sudut debu dan pasir. Titik-titik fraksi tersebut
adalah titik-titik kedudukan 100 % fraksi yang bersangkutan ( Suryatna, 1989).
Tektur tanah menunjukan kasar atau halusnya suatu tanah. Terdapat perbedaan
penting lainya antara pasir, dan liat pada beberapa tanah yang dihu bungkan dengan
kemampuan tanah tertentu untuk menyediakan element - element tanaman yang
esensial (kesuburan tanah). Pada umumnya unsur hara yang esensial dan dapat tersedia
sebagai partikel debu, area permukaanya per gram lebih besar, dan tingkat
pelapukannya lebih cepat dari pada pasir yang menyebabkan tanah lebih subur dari
pada tanah berpasir. Hukum stokes menghubungakan kecepatan penurunan sebatas
dari suatu bola yang lunak dan kasar dalam suatu cairan yang kental yang diketahui
densitas dan viskositas terhadap diameternya jika dicoba pada kekuatan lapang yang
ketahui (Foth dan Ellis, 1988)
Bahan :
Aquades.
Gejala
Dijari keras, tajam dan kasar
Debu
Lempung
Penciri
Galir dan berwujud butir tunggal yang segera dapat
dikenali atau dipisahkan. Peripihan massa tanah
dalam keadaan kering menyebabkan pisahan pasir
ini mudah runtuh dan jika direpih dalam keadaan
lembab merangsang terbentuknya paduan lemah
Tekstur
Lempung
Lempung lumrah
Lempung berat
Kadar lempung
70 % ( dapat dipisahkan )
50 % dan
80 %
45 %
35 %
debuan
25 %
20 %
Geluh
15 %
Geluh debuan
10 %
Geluh pasiran
5%
VI. PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, S. 1979. Konservasi Tanah. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Bale, A. 2001. Ilmu Tanah Hutan Program Diploma III. Fakultas Kehutanan UGM.
Yogyakrta.
Foth, H.D. & B.G. Ellis. 1988. Soil Fertility. John Wiley & Sons. New York.
Hanafiah, K.A. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Grafindo Persada. Jakarta.
Suryatna, R. 1985. Ilmu Tanah. Penertbit Angkasa. Bandung.