PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Informasi hutan baik dalam kawasan maupun diluar kawasan harus dikelola
dengan baik, akurat dan tepat baik luasan maupun informasi mengenai
sumber air serta udara yang dapat dinikmati oleh makluk hidup sekitarnya
hasil untuk kelangsungan hidup manusia, maka perlu data dan informasi
yang akurat mengenai kondisi yang ada tentang wilayah wilayah mana yang
dapat diperoleh dengan cepat dan akurat serta diakui oleh semua pihak.
B. Deskripsi Singkat
Mata diklat ini menjelaskan Dasar dasar kartografi, yang menjelaskan teknik
pemetaan, proyeksi peta, legenda dan tata letak serta macam-macam peta
Maksud dan tujuan disampaikannya mata ajaran ini adalah agar setelah
mengikuti mata diklat ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan; teknik
pemetaan, proyeksi peta, legenda dan tata letak serta macam-macam peta
tematik di bidang Kehutanan khususnya INTAG, sistem proyeksi peta dan
kelemahan serta kelebihan masing-masing sistem proyeksi
Bahan ajar ini dibuat sebagai acuan dalam proses belajar mengajar, sehingga
materi ini maupun bagi peserta yang secara langsung akan melaksanakan
Teknik pemetaan.
Jenis data, simbol, legenda dan tata letak peta dan generalisasi peta.
Peta-peta ini nantinya dapat digunakan sebagai data dan dokumen baik
suatu wilayah. Dalam kartografi, baik sebgai salah satu bagian dari ilmu
disebut peta, merupakan salah satu kebutuhan awal bagi para pengelola dan
Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang berisi fenomena alam dan
dari pola bumi yang digambarkan seolah olah dilihat dari atas ada bidang
datar melalui satu bidang proyeksi degan dilengkapi tulisan tulisan untuk
identifiksinya.
Peta pada dasarnya adalah sebuah data yang didesain untuk mampu
dari kolaborasi data lainnya yang berkaitan dengan bumi untuk menganalisis,
Informasi ruang mengenai bumi sangat kompleks, tetapi pada umunmya data
Waktu, merupakan waktu untuk perolehan data, data atribut dan ruang.
Pemetaan adalah suatu proses menyajikan informasi muka Bumi yang berupa
Penyajian unsur-unsur permukaan bumi di atas peta dibatasi oleh garis tepi
kertas serta grid atau gratikul. Diluar batas tepi daerah peta, pada umumnya
yang mudah, karena semua informasi yang terletak disekitar peta harus
memperlihatkan keseimbangan.
A. Generalisasi
Generalisasi dapat didefinisikan sebagai suatu pemilihan dan penyederhanaan
unsur-unsur / informasi yang akan disajikan pada peta.
Unsur-unsur dan informasi yang ada di permukaan bumi sangat banyak dan
tidak mungkin digambarkan seluruhnya pada selembar peta yang ukuran
luasnya terbatas. Hal ini disamping sangat sulit menggambarkannya juga
E. Informasi Tepi
Marginal Information(informasi tepi) adalah keterangan yang perlu
dicantumkan pada tiap lembar peta supaya pembaca peta dapat dengan
mudah memahami isi peta dan arti dari informasi yang disajikan. Dalam
mencantumkan dan meletakan (tata letak) keterangan yang diperlukan,
hendaknya memperhatikan luas ruang peta (space, bentuk daerah peta
dan segi artistic) dalam penampilan. Informasi tepi yang diperlukan
terutama ; judul peta, skala, legenda, arah utara, koordinat geografis,
diagram lokasi, sumber peta dan identitas pembuat peta.
SISTIM KOORDINAT
satu titik dengan mengukur besar vektor terhadap satu Posisi Acuan yang
telah didefinisikan.
sistem koordinat yang dipakai oleh GPS maupun dalam pemetaan yaitu :
pada tujuan peta yang akan dibuat. Peta-peta produksi Dinas Hydro
datum yang digunakan. Ada dua macam datum yang umum digunakan
Batavia.
ellipsoid dan silinder merupakan garis yang berhimpit dengan garis bujur
Seluruh permukaan bumi dibagi atas 60 bagian yang disebut dengan UTM
zone. Setiap zone dibatasi oleh dua meridian sebesar 6° dan memiliki
hingga 174° BB, zone 2 di mulai dari 174° BB hingga 168° BB, terus
kearah timur hingga zone 60 yang dimulai dari 174° BT sampai 180° BT.
Batas lintang dalam system koordinat ini adalah 80° LS hingga 84° LU.
80° LS kearah utara. Bagian derajat dari bawah (LS) dinotasikan dimulai
Jadi bagian derajat 80° LS hingga 72° LS diberi notasi C, 72° LS hingga
seterusnya.
Setiap zone UTM memiliki system koordinat sendiri dengan titik nol pada
koordinat negative, meridian tengah diberi nilai awal absis (x) 500.000 meter.
Untuk zone yang terletak dibagian selatan ekuator (LS), juga untuk
Untuk wilayah Indonesia terbagi atas sembilan zone UTM, dimulai dari
meridian 90° BT sampai dengan 144° BT dengan batas pararel (lintang) 11°
(meridian sentral 93° BT) hingga zone 54 (meridian sentral 141° BT).
PROYEKSI PETA
ini juga berlaku untuk memindahkan letak titik-titik pada permukaan bumi
sistem paralel (garis lintang) dan meridian (garis bujur) berbentuk bola
datar ini akan menjadi peta.Pemindahan dari globe ke bidang datar harus
ini:
Analoginya adalah sama dengan saat kita akan menghitung luas kulit
pada bidang datar. Karena awalnya kulit jeruk tersebut 3 Dimensi dengan
bumi.
bumi.
bumi.
di muka bumi.
matematis.
matematis.
diplot.
spheroid adalah:
Bujur (longitude - j ), Bujur Barat (0° - 180° BB) dan Bujur Timur (0°
- 180° BT)